Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rafa.alfurqanAvatar border
TS
rafa.alfurqan
The Left Eye
Kepada agans dan aganwatis, sebelumnya TS ucapin salam kenal. Gak lupa TS mohon izin khususnya kepada momod, juga pada agans serta aganwatis buat aplod ini cerita.

The important thing is TS rakyat baru di kaskus. Jadi jika TS belum terlalu familiar dengan kata-kata yang sudah lazim digunain di kaskus, mohon dimaafkeun emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Sebagai rakyat baru, biar terlihat sedikit eksis (eeetttt dahhh),,, TS mau share cerita fiksi horor-misteri. Bukan mau ikut-ikutan mumpung di thread yang lagi populernya cerita horor, tetapi emang genre cerita ini udah dibikin dari taun kapan. Jika dibandingin dengan thread cerita horor yang udah populer jauh lebih serem cerita penampakan mereka toh itu pengalaman pribadi mereka.

Intinya niat TS PURE buat nyoba nge-thread di kaskus aja emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Quote:


Update komen dari agan-agan
Quote:


Kelanjutan cerita akan TS usahakan apdet tiap hari senin

Gak lupa-lupa TS ngingetin,,,, Like once a wiseman said, pengunjung yang baik (mau yang silent reader juga) jangan lupa tinggalkan jejaknya ya emoticon-Big Grin

ane juga terima kok kalau dikasih emoticon-Rate 5 Star atau emoticon-Toast

yang penting semakin ramai ini thread maka semakin kepikiran TS buat terus ngelanjutin ini cerita, nyampe kelar biar gak ngentangin agans sekalian emoticon-Blue Guy Peace


Langsung aja deh masuk ke cerita ya emoticon-Malu



Luaaarr biassaaaa! Terima kasih TS ucapkan buat semua pembaca terutama yang baru-baru aja baca cerita TS ini. Meskipun sebenarnya cerita ini sudah lama sekali kelar emoticon-Big Grin

Kesan-kesan yang mereka tinggalin cukup membuat TS antusias dan senang.

Sampai-sampai membuat TS berimajinasi membuat cerita lanjutannya, tentu aja dengan beberapa tokoh tambahan.


Quote:


Jika berkenan dan jika agan-agan sekalian bener-bener suka dengan cerita ini, agan-agan sekalian bisa bantu TS untuk membuat cerita ini lebih dikenal lagi. Mungkin dengan melihat itu semua bisa membuat TS benar-benar termotivasi untuk membuat cerita lanjutan.

Terima kasih emoticon-Smilie
Diubah oleh rafa.alfurqan 12-08-2016 08:27
redrices
bonita71
thespecialist
thespecialist dan 9 lainnya memberi reputasi
8
33K
203
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
rafa.alfurqanAvatar border
TS
rafa.alfurqan
#45
Chapter 9.2 - Sebelum Senja
Aku kemudian keluar dari bangunan tua dengan menggendong kiki yang masih tidak sadarkan diri. Melihat hanya kami berdua yang keluar dari bangunan itu para polisi langsung menyerbu masuk ke bangunan tua tersebut. Sedangkan aku dan kiki langsung diarahkan ke petugas kesehatan yang saat itu juga ada disitu.
Zaki : Rafa kamu tidak apa-apa?
Rafa : Kamu sigap juga ya zaki, tidak hanya memanggil polisi kamu juga membawa petugas kesehatan kemari
Paman : Rafa, rafa kamu tidak apa-apa? Apa yang terjadi?
Rafa : Paman? Tante? kenapa ada disini?
Zaki : Aku memutuskan untuk memberi tahu semuanya rafa. Aku pikir jika laki-laki itu sudah berani berbuat sejauh ini maka akan lebih baik jika semuanya tahu

Kemudian ada seorang petugas polisi mendatangiku.
Polisi : Kamu tidak apa-apa nak?
Rafa : Saya tidak apa-apa pak, hanya sedikit luka kecil setelah berkelahi dengan laki-laki itu
Paman : Kamu berkelahi dengan siapa rafa? Kamu tidak apa-apa? Apa ada yang terluka selain luka bekas pukulan?
Rafa : Aku tidak apa-apa paman, aku bisa membela diri. Paman tahu sendiri aku bisa taekwondo. Yang penting kiki sekarang tolong dibawa ke RS segera
Paman : Sebenarnya apa yang terjadi rafa!?
Polisi : Tenang dulu pak, nanti bapak bisa mengetahuinya. Saat ini kami masih membutuhkan keterangan dari rafa
Paman : Ah iya baik pak
Polisi : Rafa setelah kalian berkelahi tadi apa yang terjadi? Dan kemana laki-laki itu sekarang?
Rafa : Itu…setelah laki-laki itu berhasil mengalahkan saya kebetulan bapak tiba disini sehingga laki-laki itu langsung melarikan diri
Polisi : Benarkah hanya seperti itu? Apa laki-laki tersebut memberi tahu tujuannya menculik teman kalian dan membawamu kemari seorang diri?
Rafa : Tidak…tidak laki-laki itu tidak memberi tahu apa-apa tentang maksud dan tujuannya
Zaki : Itu pasti ada hubungannya dengan shinta kan?
(Aku kemudian memandang zaki)
Paman : Shinta? Siapa itu shinta?
Polisi : Benarkah itu rafa?
Rafa : Iya kalau itu memang, sepertinya dia marah kepada kami karena kami berhasil mengetahui kejadian yang menimpa shinta

Tidak lama kemudian beberapa orang polisi yang masuk ke dalam bangunan tersebut kembali keluar dan mendatangi polisi yang menanyaiku tadi. Aku pikir polisi yang menanyaiku itu adalah orang yang bertanggung jawab pada kasus-kasus seperti ini.
Polisi : Sepertinya laki-laki tersebut memang sudah berhasil melarikan diri
Polisi tersebut kemudian memerintahkan kepada anak buahnya untuk segera menutup TKP (tempat kejadian perkara) ini untuk diselidiki lebih lanjut.
Polisi : Untuk sementara kalian semua bisa pulang, terkecuali rafa. Jika kondisi rafa saat ini tidak masalah maka kami mohon bantuannya untuk dimintai keterangan
Paman : Bisakah hal itu dilakukan besok saja pak? Biarkan keponakan saya istirahat dulu hari ini. Karena dia pasti masih shock dengan apa yang telah terjadi
Rafa : Tidak, aku tidak apa-apa paman. Pak polisi saya bersedia memberikan keterangan saat ini juga
Polisi : Baiklah kalau begitu, rafa bisa ikut dengan saya langsung ke kantor
Setelah menentukan langkah selanjutnya polisi itu kemudian mengumpulkan anak buahnya untuk memberikan arahan. Sedangkan aku membawa zaki dan tina ke tempat dimana tidak ada yang bisa mendengar obrolan kami.
Rafa : Zaki, tina. Setelah ini mungkin kita akan dimintai keterangan oleh polisi itu. Kita ceritakan saja semuanya tapi jangan pernah memberi tahu mereka bagaimana kita bisa mendapatkan info-info tersebut
Zaki : Maksudmu bagaimana rafa?
Rafa : Tetap rahasiakan kepada siapapun termasuk keluarga kita kalau aku dan tina memiliki kemampuan lebih. Kalian mengerti!?
Zaki : Kenapa kita harus merahasiakannya? Lagipula kalau kita tidak menceritakan semuanya maka polisi-polisi itu akan semakin tidak percaya dengan bagaimana kita bisa mendapat informasi yang bahkan mereka saja tidak tahu
Rafa : Sudahlah lakukan saja seperti yang aku bilang! Mereka tahu pun akan percuma. Paman dan tanteku juga malah akan semakin khawatir padaku.
Rafa : Lagipula jika mereka tahu semuanya aku takut gerak-gerik kita akan dibatasi dan diawasi. Aku masih ingin menyelidiki masalah ini
Zaki : Apa kamu sudah gila!? Kamu masih tidak mengerti dengan situasinya sekarang!? Saat ini saja kiki dan kamu sudah hampir menjadi korban. Kalau kamu ingin meneruskannya sendirian maka bisa saja akan terjadi hal yang lebih menakutkan!
Rafa : Kamu bisa menjauh dari masalah ini, lagipula aku tidak ingin melibatkan siapa-siapa lagi ke dalam masalah ini termasuk kalian
Zaki : Apa maksudmu!? Setelah semua yang aku lakukan demi membantu kalian menelusuri masalah ini, kamu malah bilang dengan gampangnya agar aku menjauh dari masalah ini!?
Tina : Sudah zaki, sudah hentikan!? Bukan saatnya untuk bertengkar sekarang! Aku tidak ingin kita semua jadi terpecah gara-gara hal ini. Yang penting sekarang adalah rafa dan kiki tidak apa-apa
(Aku dan zaki terdiam mendengar kata-kata tina)
Rafa : Kumohon pada kalian, tolong lakukan seperti yang kuminta
Zaki kemudian pergi meninggalkan aku dan tina.
Tina : Aku mengerti maksudmu kenapa kamu masih ingin merahasiakannya, aku juga tahu kalau zaki juga mengerti
Tina : Tapi tolong kamu juga mengerti zaki. Kalau kamu tahu dialah yang benar-benar mengkhawatirkan kalian setelah dia membaca pesan di hp mu itu
Rafa : Iya aku mengerti. Tolong sampaikan maaf dan terima kasihku kepadanya

-0o0-

Setelah beberapa jam lamanya aku diperiksa untuk dimintai keterangan oleh polisi. Aku akhirnya bisa pulang ke rumah.
Rafa : Paman? Tante? Kenapa masih ada disini?
Paman : Tentu saja kami ada disini, bagaimana mungkin kami tidak ada disini jika kamu masih dalam pemeriksaan
Polisi : Saya ucapkan terima kasih atas bantuan kooperatifnya dari rafa maupun kepada bapak dan ibu. Mohon dimengerti jika nanti kami masih akan menghubungi rafa untuk dimintai keterangannya lagi
Paman : Lagi pak? Apakah yang saat ini masih belum cukup?
Polisi : Jujur untuk saat ini yang bisa kami beritahu dari hasil pernyataan rafa masih ada beberapa kejanggalan-kejanggalan terhadap keseluruhan kasusnya. Apalagi kasus kali ini dimulai karena kasus yang sudah sangat lama terjadi dan hanya rafa beserta teman-temannya yang tahu permasalahannya
Polisi : Makanya kedepan jika kami menemukan kesulitan ataupun ketidak cocokan informasi, kami akan menghubungi rafa beserta teman-temannya untuk dimintai keterangan kembali
Paman : Baiklah pak saya mengerti, tapi tolong jika waktu itu bapak benar-benar membutuhkan bantuan rafa untuk dimintai keterangan kembali. Maka saya minta kalau saya atau istri saya juga diberi tahu sebelumnya
Polisi : Oh kalau itu kami mengerti. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas bantuannya. Sekarang rafa, bapak dan ibu bisa pulang
Paman : Iya terima kasih pak
Rafa : Pak polisi, bagaimana keadaan teman saya kiki?
Polisi : Menurut informasi yang saya dapat, temanmu tidak apa-apa. Sepertinya dia hanya diberikan semacam obat bius sehingga tidak sadarkan diri. Dan saat ini dia sudah dibawa pulang oleh ibunya
Rafa : Terima kasih Tuhan, syukurlah kiki…

Di perjalanan pulang…
Paman : Jadi kamu akhirnya juga telah berbohong pada paman?
Rafa : Tidak, sampai saat ini pun aku tidak pernah berbohong pada paman
Paman : Lantas pergi ke Jakarta dengan maksud jalan-jalan padahal melakukan penyelidikan sendiri yang berbahaya itu tidak berbohong?
Rafa : Rafa tidak berbohong waktu itu pergi jalan-jalan, tetapi rafa hanya tidak memberi tahukan paman tujuan rafa lainnya
(Paman terdiam)
Tante : Sudahlah ayah, biarkan rafa istirahat dulu. Ayah tahu sendiri bagaimana beratnya hari ini untuk rafa

-0o0-

Sesampainya di rumah…
Paman : Rafa mulai besok kamu tidak boleh kemana-mana, besok kamu di rumah saja
Rafa : Paman, rafa sudah besar. Dan rafa tidak mungkin hanya berdiam saja di rumah
Tante : Ayah sudahlah! Meminta rafa tidak boleh kemana-mana itu sudah keterlaluan. Ayah harusnya tahu semakin seorang dikekang maka semakin besar pula niatnya untuk melawan
(Paman terdiam sejenak)
Paman : Baiklah, tapi kamu tidak boleh melakukan hal-hal nekat seperti itu lagi! Kamu mengerti!?
Rafa : Iya, rafa mengerti
Paman : Dan mulai besok berhentilah dari pekerjaan part time kamu
Rafa : (Aku terkejut mendengar kata-kata paman) paman tahu dari mana kalau aku bekerja part time?
Tante : Kami sudah tahu semuanya sejak dulu rafa, waktu itu kami sempat jalan-jalan dan tidak sengaja melihat kamu sedang bekerja disana
Tante : Tante dan pamanmu berpikir kalau kamu melakukannya mungkin karena kami, terutama tante yang sempat takut terhadapmu
Tante : Tante mohon maaf atas perlakuan tante yang sempat melukai hatimu
Rafa : Sudahlah tante, rafa tidak apa-apa kok
Paman : Sekarang kamu istirahatlah
Rafa : Iya

Aku kemudian masuk ke kamar. Dan untuk kedua kalinya setelah peristiwa petasan itu aku akhirnya menangis kembali.
Ibu, ayah, apa yang harus rafa lakukan sekarang…

Keesokan harinya aku memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana. Aku pikir jika hari ini aku tetap memaksakan diri keluar maka paman akan semakin marah kepadaku. Di rumah aku banyak menghabiskan waktuku bermain bersama aris. Dan membersihkan rumah yang selama ini jarang sekali aku lakukan.
Tante : Rafa, kamu tahu kalau pamanmu hari ini sudah beberapa kali mengirimkan tante sms yang isinya menanyakan kamu dimana?
Rafa : (Aku tersenyum) maaf ya tante, rafa jadi merepotkan tante dan paman
Tante : Kamu bicara apa, kamu itu sudah kami anggap seperti anak kami sendiri
Tante : Bagaimana kabar teman-temanmu? Mereka juga pasti dalam keadaan shock seperti kamu sekarang
Rafa : Rafa sudah menghubungi mereka, mereka bilang sudah tidak apa-apa. Mungkin hanya zaki yang masih agak marah pada rafa
Tante : Marah? Kok bisa?
Rafa : Iya soalnya rafa sudah bersikap agak kasar terhadap dirinya kemarin
Tante : Begitukah? Kalau begitu kamu harus menyelesaikan semuanya secepatnya. Kemarin waktu kamu menghilang itu zaki lah yang sangat khawatir padamu
Rafa : Iya tante, makanya besok rafa ingin bertemu dengan mereka. Dan tolong yakinkan paman kalau besok rafa mau keluar hanya untuk bertemu teman-teman rafa
Tante : Baiklah, tante mengerti. Terus bagaimana dengan kiki? Tante merasa kasihan padanya, padahal dia baru-baru saja tiba di Surabaya dan kalian bisa bertemu kembali setelah sekian lama
Tante : Tapi siapa sangka malah dia sempat diculik
Rafa : Iya, rafa juga sangat menghkhawatirkannya sekarang. Hari ini dia sedang melakukan pemeriksaan kembali di RS bersama ibunya, jaga-jaga kalau ada hal lain selain obat bius yang diberikan padanya
Tante : Benarkah? Semoga dia baik-baik saja ya. Bawalah dia kemari rafa, tante juga ingin melihatnya
Rafa : Iya tante…

-0o0-

Keesokan harinya aku sudah menunggu zaki, tina dan kiki di taman dekat rumahku. Aku ingin bertemu dengan mereka.
Kiki : Rafa!?
Rafa : Kiki!? Kamu tidak apa-apa?
Kiki : emoticon-Smilieaku tidak apa-apa kok. Cuma…
Rafa : Cuma?
Kiki : Iya sebenarnya ibuku melarangku untuk bepergian dulu. Tapi aku bersikeras untuk pergi bertemu denganmu. Dan kamu tahu?
Rafa : Apa?
Kiki : Pamanmu meneleponku dan berbicara pada ibuku, meyakinkan bahwa aku tidak akan kenapa-kenapa lagi dan memohonkan izin pada ibuku agar aku bisa bertemu denganmu hari ini
Rafa : Dasar paman…
Kiki : Tapi benar rafa apa yang diberitahukan pamanmu pada ibuku?
Tina : Ada apa?
Kiki : Kamu benar mau kuliah di Australia?
Rafa : Iya, itu benar
Tina : Yang benar rafa?
(Zaki hanya diam dan mendengarkan percakapan kami)

Tina : Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke sana?
Rafa : Aku sudah memikirkan ini sejak aku bertemu dengan laki-laki itu. Dan aku pikir ini jalan yang terbaik untukku, untuk pamanku dan juga tanteku serta juga untuk kalian
Tina : Tapi kenapa? Kenapa harus sampai ke luar negeri?
Rafa : Setelah kejadian kemarin pamanku sudah terlalu over protective kepadaku. Aku mengerti kenapa beliau bersikap seperti itu. Dan aku juga sadar dengan sikapku sendiri, jika aku sudah memutuskan sesuatu maka aku akan terus memegang teguh pendirianku sampai akhir
Rafa : Aku memutuskan untuk menjauh dari masalah ini. Dan aku juga tidak ingin kalian jadi sampai ikut-ikutan karena antusiasku pada masalah ini.
Rafa : Jadi jalan terbaik bagiku untuk melupakan semuanya adalah dengan menjauh dari sini dan fokus pada pendidikanku. Kalian tahu, disana aku akan mengambil jurusan dokter bedah? He he he…
Zaki : Bagiku itu hanya terdengar seperti sebuah alasan. Pergilah sesuka hatimu. Jika hanya itu yang ingin kamu sampaikan pada kami setelah mengumpulkan kami semua disini. Maka aku pamit pulang duluan
Tina : Zaki!?
Rafa : Aku minta maaf atas semuanya, termasuk saat kemarin ketika aku bersikap kasar padamu. Aku mohon maaf dan terima kasih atas segalanya (ucapku kepada zaki)
Rafa : Kamu adalah sahabat terbaikku
Zaki kemudian pergi meninggalkan kami bertiga. Jujur untuk pertama kalinya aku merasa sangat bersalah kepadanya.
Tina : Tolong mengerti zaki, rafa. Aku yakin dia sebenarnya sangat sedih mendengar kabar ini
Rafa : Iya aku tahu, aku mengenalnya sudah sangat lama bukan hanya 1-2 tahun. Sialan, sampai akhir dia masih saja keras kepala. He he he…
Tina : Kapan kamu berangkat rafa?
Rafa : Besok siang, aku sudah membeli tiket tadi malam
Tina : Benarkah? Kenapa harus secepat ini? Dan bagaimana reaksi pamanmu?
Rafa : Tidak apa-apa, aku hanya berpikir kalau lebih cepat lebih baik
Rafa : Paman? Paman setengah setuju dan setengah lagi berat untuk melepaskanku. He he he…
Rafa : Tapi karena aku bilang ini adalah keputusan terbaik untuk kepentingan bersama maka paman akhirnya mengizinkanku
Tina : Aku tidak tahu harus berkata apa lagi kalau memang keputusanmu sudah bulat. Baiklah kalau begitu aku juga pulang rafa
Tina : Aku akan bilang pada zaki kalau besok siang kamu sudah akan pergi. Aku janji sebelum kamu berangkat aku dan zaki akan menemuimu
Rafa : Iya, terima kasih. Tina bolehkan aku mengajukan permintaan padamu?
Tina : Iya, apa itu rafa?
Rafa : Berhentilah untuk menyelidiki kasus tentang shinta itu. Biarkan polisi yang menanganinya. Jika suatu saat polisi meminta bantuan kalian untuk memberikan informasi, maka lakukanlah tapi jangan sampai kalian ikut hal yang dapat membahayakan kalian. Bisakah kamu mengabulkan permintaanku?
Rafa : Aku benar-benar tidak ingin kamu ataupun zaki dalam bahaya. Aku mohon padamu…

Tina mendekatiku kemudian memegang wajahku.
Tina : Iya, aku berjanji rafa…
Rafa : Terima kasih tina…
Ketika melihat matanya, aku tidak tahan menahan perasaanku. Aku kemudian memeluknya.
Rafa : Maafkan aku, maaf. Mulai sekarang aku berjanji akan melindungimu dan aku berjanji kita akan bersama kembali

Tina : Kamu kenapa rafa? (tanya tina kepadaku kaget)
(Kiki terdiam melihatku dan tina saat itu)

Tina : Kamu kenapa?
Rafa : He he he, aku tidak apa-apa (ucapku pada tina sambil melepaskan pelukanku)
Rafa : Terima kasih atas semuanya ya tina
Tina : Kamu bicara apa? Aku lah yang seharusnya berterima kasih atas semua bantuanmu kepadaku
Tina : Berjanjilah kamu akan pulang dan akan bertemu kami kembali disini
Rafa : Iya aku berjanji
Tidak lama tina pun akhirnya pergi meninggalkan aku dan kiki berdua disana saat itu.

Kiki : Jadi sepertinya sebentar lagi kita akan berpisah kembali (ucap kiki sambil tersenyum memandangku)
Rafa : Maafkan aku, padahal kita baru bertemu aku malah pergi lagi
Rafa : Maafkan aku juga padahal kamu ingin kuliah di sini karena ingin menemuiku kan?
Kiki : Kata siapa!? Kamu kok jadi gede rasa sih? Aku ingin kuliah disini kan karena memang aku ingin belajar hidup mandiri
Rafa : Ah iya kamu sudah pernah cerita, he he he…
Rafa : Kiki, maafkan aku. Maaf jika karena aku kamu sampai terbawa ke dalam situasi yang berbahaya
Setelah aku menyelesaikan ucapanku tidak aku sangka kiki langsung memelukku.
Kiki : Kamu bicara apa!? Jika bukan kamu, maka siapa lagi yang menyelamatkan aku waktu itu?
Kiki : Terima kasih karena telah menyelamatkanku
Rafa : Iya
Rafa : Kamu yang sehat ya, ketika nanti aku pulang dan bertemu denganmu lagi aku ingin kamu tetap sehat seperti ini
Rafa : Kejarlah cita-citamu, dan jadilah seorang perempuan yang kuat seperti yang kamu inginkan
Kiki : Kamu!? Kamu mau sampai kapan membuatku menunggumu!? (ucap kiki yang kemudian terdengar seperti menangis)
Rafa : Kiki, kamu menangis? Kamu kenapa?
Kiki : Surat itu, surat yang kamu berikan kepadaku sebelum kamu pergi meninggalkanku. Aku sudah tahu semua pesannya
Rafa : (Aku tersenyum) bukankah kamu bilang kamu langsung membuangnya setelah membacanya?
Kiki : Enggak lah!? Mana mungkin aku membuangnya. Butuh waktu beberapa tahun sampai aku bisa menemukan pesan tersembunyinya
Kiki : Aku memang bodoh, kenapa aku tidak langsung sadar kalau kamu itu sering menggunakan “magic pen”
Rafa : He he he. Aku pikir kamu tidak akan bisa menyadarinya
(Kiki terdiam)

Kiki : Apakah perasaanmu kepadaku sudah berubah?
Rafa : Tidak, perasaanku kepadamu tidak pernah berubah sampai sekarang
Rafa : Aku masih menyukaimu...
Kiki : Benarkah?
Rafa : Iya


Kemudian aku melepaskan pelukannya. Melihat wajahnya kemudian menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya.
Rafa : Berhentilah menangis. Aku tidak sanggup melihat orang yang aku suka menangis
Kiki : Kamu jahat! Kamu sudah membuatku menunggumu selama ini dan sekarang kamu malah mau meninggalkanku lagi!
Kiki : Tidak tahukah kamu betapa beratnya seorang wanita mengungkapkan perasaannya duluan!?
Rafa : Maafkan aku, saat ini aku belum bisa mengatakan semua isi perasaanku kepadamu. Tetapi jika semuanya sudah berakhir dan saat itu kamu masih mau menungguku, maka aku berjanji untuk mengungkapkan semuanya
Kiki : Kamu tahu kalau aku cemburu ketika kamu memeluk tina tadi?
Rafa : Benarkah? Aku minta maaf jika tadi aku memeluk perempuan lain
Kiki : Sudahlah, berhenti mengatakan maaf kepadaku atau kepada orang lain terus-terusan! Aku tidak suka melihatmu seperti itu
(Aku terdiam)

Kiki : Rafa, aku tahu sebenarnya
Kiki : Waktu aku dibawa oleh laki-laki yang bernama restu itu, sebenarnya aku tidak dibuat pingsan olehnya. Dia mengatakan padaku kalau dia tidak akan berbuat macam-macam padaku selama aku mau menuruti perintahnya
Rafa : (Aku terkejut mendengar pengakuan dari kiki) apa maksudmu!?
Kiki : Sewaktu kamu dan laki-laki itu di atas aku mendengar semua yang kalian bicarakan
Rafa : Kamu mendengar semuanya? Bagaimana bisa?
Kiki : Laki-laki itu memberikanku sebuah talkie-walkie yang aku yakin talkie-walkie lainnya juga dia letakkan tidak jauh dari tempat kalian berbicara saat itu
Rafa : Jadi kamu mendengar semuanya?
Kiki : Iya, aku mendengar semuanya. Laki-laki itu mengatakan akan lebih baik jika ada orang lain yang tahu masalah ini. Dan dia percaya kepadaku untuk mengetahuinya.
Rafa : Dan kamu tahu kalau tina itu?
Kiki : Iya aku tahu kalau tina itu adalah saudara kembarmu
Kiki : Rafa, bisakah kamu tidak pergi? Aku tahu tujuanmu pergi sebenarnya bukan karena kamu ingin melanjutkan pendidikanmu atau karena kamu ingin menjauh dari masalah ini

Aku kemudian memeluk kiki
Rafa : Berjanjilah kepadaku untuk tidak mengatakannya kepada siapapun! Aku mohon berjanjilah
Kiki : Tapi rafa!? Ini sangat berbahaya bagimu…
Rafa : Aku tidak akan kenapa-kenapa, aku berjanji kepadamu. Jadi aku mohon tetap rahasiakan semuanya. Berjanji kepadaku jangan menceritakan hal ini kepada siapapun termasuk tina, zaki bahkan paman dan tanteku
Kiki : Iya aku mengerti
Rafa : Aku berjanji akan mengungkapkan semua kebenarannya.

Di hari itu, aku akhirnya memutuskan untuk mempercayai laki-laki yang bernama restu itu. Di hari itu juga aku akhirnya memutuskan untuk meninggalkan teman-temanku dan keluargaku. Dan tepat sebelum senja di hari itu, aku akhirnya memutuskan untuk kembali meninggalkan dirinya.

Kiki, aku menyukaimu…

Sesaat sebelum masuk ke rumah, aku mendapat panggilan telepon.
Restu : Bagaimana? Kamu sudah bisa mempercayaiku sekarang? Kalau kamu sudah mempercayaiku, maka sudah saatnya kita bertemu kembali
Rafa : Iya ayah, aku mengerti
Diubah oleh rafa.alfurqan 07-04-2016 15:07
arifbws208e
bonita71
redrices
redrices dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.