Semua orang pada dasarnya punya pengalaman yang sama, hanya aja diwaktu yang berbeda.

Contohnya ketika jatuh cinta pertama kali. Yang namanya orang kalo jatuh cinta itu pasti kebanyakan ngelamun. Ngekhayalin tentang apa aja yang dia ingin lakukan dengan lawan jenis yang dipujanya saat itu.

Ada yang mengkhayal duduk dipelaminan, ada yang mengkhayal jalan-jalan diparis, ada yang mengkhayal pacaran sambil naik odong-odong. Mungkin ada juga yang berkhayal nyanyi sambil muter – muterin pohon palem kayak film india.

Entah khayalan yang masih batas wajar ataupun udah masuk kategori khayalan liar. Pokoknya, mengkhayalin apa aja yang penting bikin hati berbunga-bunga. Itu sah-sah aja kok.

Demikian halnya dengan gue. Saat gue sadar gue mulai ‘polinginlop’ sama Diana, gue mulai mengkhayalkan hari-hari bahagia gue sama dia.

Gue berkhayal kami belanja makanan kucing di petshop yang ada di dalem mall G*J*H M*D*, saat kami lagi milih-milih makanan, Diana nunjuk-nunjuk seekor anak kucing unyu yang di pajang disana trus kami ketawa-tawa mesra sambil elus si anak kucing.

Dan khayalan selanjutnya adalah saat setelah kami puas muter-muter mall, kami masuk ke bioskop XYI dan nonton film yang temanya romantis. Saat filmnya nayangin adegan mesra, gue genggam tangan Diana dan dia ngerespon dengan menyandarkan kepalanya di bahu gue. Mesra deh pokoknye. Hehehe.

Lalu khayalan terakhir adalah saat kami jalan-jalan di konter pakaian. Gue berkhayal kami lagi pilih-pilih baju, lalu Diana ngambil sehelai baju dan nempelin baju tersebut ke badan gue sambil bicara ;


Oke, gue akui khayalan gue terlampau gila. Mungkin efek gegar otak waktu itu masih ada. Tapi namanya juga baru pertama ngerasain jatuh cinta, jadi tolong dimaklumi saja, ya.

Dan, asal kalian (para pembaca) tau, satu demi satu khayalan gue itu terwujud lho. Dengan konteks yang sama, hanya saja endingnya berbeda.

Kepo? Yuk disimak aja partitur selanjutnya.