(Dengerin dulu biar makin meresapi

)
“I love you ndut” ucap gue
“ndut…” ucapnya lirih
“maafin aku ndut” sahut gue sambil memperhaikan mukanya
Gue pun mencoba mengambil sapu tangan milik gue dan mencoba menghapus air matanya. Gue ngga tega,sangat ngga tega untuk melihat perempuan yang gue sayang menangis akibat ulah gue sendiri. Pikiran gue kosong,yang gue pikirkan adalah cara memperbaiki hubungan kami yang sudah di ujung tanduk seperti ini,tapi gue juga yakin bahwa sekarang gue harus menumpahkan semua perasaan gue kepadanya.
“nduut…” ucapnya
“kenapa kamu baru ngomong sekarang?” sahutnya ditemani air matanya yang semakin tumpah membasahi mukanya sambil membenarkan posisi kacamatanya.
“Aku nggaktau,aku ngerasa ngga bisa ngungkapin itu” ucap gue
“kenapa nggabisa?” tanya dia yang masih menangis
“kamu tau kenapa dari dulu aku ngga pernah nerima irvan?” tanya nya
“kamu lebih milih fokus buat dapetin kedokteran UI kan?” tanya gue
“Nope,walaupun irvan udah 8 kali nembak aku dan 7 kali aku tolak. Sebenernya yang terakhir kali pun aku mau nolak juga. Dan kamu tau? Mau sebanyak apapun cowok yang dulu deketin aku,aku ngga bakal nerima mereka.”
“tapi,kamu yakinin aku bahwa irvan orang baik,aku bakal bahagia sama dia. Kamu yakinin aku terus kalo irvan bukan kayak orang orang lain,kamu percaya sama dia. Itulah alesan aku buat nerima irvan,karena kamu.”
“tapi sejujurnya,rasa aku pun ke kamu sama kayak rasa kamu ke aku, aku udah lama nyimpen rasa itu. Mungkin lebih ndut. ” ucapnya
“maksud kamu?” tanya gue kebingungan
“iya aku juga sayang sama kamu, walaupun kamu ngeselin, cewek kamu banyak, tapi aku ngerasa kamu ngasih yang lebih buat aku. Aku juga kurang percaya sama rasa itu awalnya, tapi semakin aku mau nolak rasa itu, aku semakin tau kalo aku emang tulus sayang kamu”
“kamu juga lah alasan aku buat nolak irvan terus. Kamu juga lah alasan aku buat nggamau pacaran sama siapa siapa sehabis mantan aku yang terakhir,cuman kamu ndut. Berapa banyak laki laki yang deketin aku tapi aku ngga nemuin ada hal special di mereka. Aku jujur aku capek sebenernya nyimpen rasa itu,secapek itu. Tapi aku nggakmau kalo rasa aku ini malah buat kita ngejauh,aku bukan perempuan yang pas buat kamu”
“tapi aku cuman berharap, kalau suatu saat nanti kamu bakal nembak aku. Bakal nyatain rasa sayang kamu sama aku. Tapi itu cuman harapan yang mungkin nggak bakal terjadi.”
“akhirnya aku coba buka hati aku ke orang lain, orang yang bisa sayang sama aku dan bisa berani ungkapin perasannya sama aku”
“Tapi,harapan ku terkabul juga oleh tuhan, walaupun waktunya yang kurang tepat pas aku udah sayang sama orang yang lain”
“Tapi akhirnya aku bisa tau,perasaan laki laki yang dulu sangat aku sayang, sangat aku banggakan ternyata sayang juga sama aku” sahutnya lirih
Gue bodoh! Gue malu mendengar perkataan dia. Gue merasa seperti orang yang sangat bodoh sekarang didepan perempuan yang gue sayang. Gue ini cuman pecundang. Gue lebih berharap menjadi karakter Charlie brown yang sangat suka dengan selai kacangnya. Dia pun memiliki masalah dengan percintaannya,yaitu Cinta yang tak terbalas atau Unrequited Love. Setiap dia sehabis ditolak oleh perempuan yang ia suka, ia selalu memakan roti dengan selai kacang favoritnya. Tapi Rasa selai kacang itupun terasa hambar. Atau bisa dibilang “Nothing takes the taste out of peanut butter like unrequited love”.
Gue? Gue nggak ngalamin yang namanya cinta yang tak terbalas,melainnkan lebih parah lagi. Gue berada pada posisi dimana kedua orang yang saling ingin memiliki,namun kita tidak bisa dipersatukan. Gue sendiri nggak tau kenapa gue bisa berada di posisi ini. Yang gue tau aadalah,gue ngga memperjuangkan dia dengan sebaik mungkin.
Dia ngga sempurna,gue pun begitu. Tapi apakah gue bakal bertemu dengan orang seperti dia lagi? Gue yakin engga.
“ndut,maafin aku” ucap gue
“kamu ngga salah kok. Kita berdua ngga salah” sahutnya
Tangisan dia pun semakin pecah dan orang orang di sekitar kami pun nampak melihat kami. Gue hanya bisa terdiam lesu melihat pemandangan ini,melihat seseorang yang sangat gue sayang dan gue rindukan menangis di depan gue.
“We’re like sun and moon” ucapnya dikala itu
“why you choose sun and moon?” tanya gue
“Kamu sadar ngga? Kita ini terlalu sering bareng bareng. Dan kita ini kayak matahari dan bulan yang menyinari bumi. Bumi ini menurut aku rasa sayang kita. Aku bakal ketemu rasa sayang itu pada pagi hari namun kamu bakal bertemu rasa sayang itu malam hari. Seakan akan kita udah tau kita ngga bakal bisa bareng..
Dan kalau memang kita ditakdirkan ketemu, mungkin bakal ada kejadian yang fatal untuk kita. Contohnya kalau bulan bumi bertemu di satu rute,mereka akan apa? Tabrakan dan membuat sistem tata surya ini hancur”
“ You’re my sun. Kamu lah yang meyinari aku. Ibarat aku ini bulan yang selalu minta tolong kepada matahari untuk membantu menyinari bumi. Kamu penting buat aku, tapi aku ngga terlalu penting buat kamu. aku nggak pernah nemu cowok kayak kamu. Cuman kamu yang mau dateng kapanpun aku mau walaupun aku paksa, cuman kamu yang bisa ngehibur aku,cuman kamu ndut!! Dan kamu jugalah yang buat aku m akin semagat buat ngejalanin hari hari aku. tapi mungkin emang kita ngga ditakdirin buat bareng. Kita punya jalan masing masing yang harus kita tempuh sendiri sendiri” ujarnya
“Maafin aku kalau aku bukan cowok yang berani ngungkapin perasannya ndut ” ujar gue
“No, kamu ga perlu untuk minta maaf. Sekali lagi aku bilang, kita berdua ngga ada yang salah. Aku cuman mau kamu carilah perempuan yang lebih baik dari yang kamu sayang sekarang” ucapnya
“Tapi kalau ngga ada ndut?” tanya gue
“ngga mungkin. Semua orang di dunia ini udah di pasang pasangkan oleh tuhan. Kita lah sebagai umat nya mencari pasangan kita siapa. Mungkin aja kamu bakal ketemu besok,lusa,minggu depan atau mungkin kamu memang sudah bertemu dia dari dulu,tapi yang jelas itu bukan aku.” ucapnya
“kamu juga janji ya sama aku” ucap gue
“janji apa?”
“Don’t cry no more for me” sahut gue sambil tersenyum
Malam pun tiba dan kami memutuskan untuk pulang dengan mobil gue menuju rumahnya. Mobil yang masih sama ketika gue sering berjalan bersamanya memutari kota Jakarta ini. I-pod gue tiba tiba memutari lagu favorit kami di kala hujan lebat yang mengguyur Jakarta di malam ini yaitu the only exception. Kami pun mulai bernyanyi bersama sama seakan akan tidak ada yang terjadi pada kami hari ini.
Lagu kedua pun mulai terdengar dan lagu itu adalah lagu yang berasal dari Sheffield, yaitu Arctic monkeys dengan berjudul Fireside. Lagu ini pun mempunyai satu kalimat yang menggambarkan perasan gue kepadanya.
“And I thought I was yours forever,maybe I was mistaken.”
Lagu ketiga yang menemani kami malam inini adalah lagu dari duet suami istri bernama endah n rhesa dengan judul “when you love someone”
I LOVE YOU BUT IT’S NOT SO EASY TO MAKE YOU HERE WITH ME
I WANNA TOUCH AND HOLD YOU FOREVER BUT YOU’RE STILL IN MY DREAM
AND I CAN’T STAND TO WAIT ’TILL NIGHT IS COMING TO MY LIFE
BUT I STILL HAVE A TIME TO BREAK A SILENCE
WHEN YOU LOVE SOMEONE JUST BE BRAVE TO SAY
THAT YOU WANT HIM TO BE WITH YOU
WHEN YOU HOLD YOUR LOVE DON’T EVER LET HIM GO
OR YOU WILL LOOSE YOUR CHANCE TO MAKE YOUR DREAM COME TRUE
I USED TO HIDE AND WATCH YOU FROM A DISTANCE
AND I KNEW YOU REALIZED
I WAS LOOKING FOR A TIME TO GET CLOSER
AT LEAST TO SAY “HELLO”
AND I CAN’T STAND TO WAIT ‘TILL NIGHT IS COMING TO MY LIFE
WHEN YOU LOVE SOMEONE JUST BE BRAVE TO SAY
THAT YOU WANT HIM TO BE WITH YOU
WHEN YOU HOLD YOUR LOVE DON’T EVER LET HIM GO
OR YOU WILL LOOSE YOUR CHANCE TO MAKE YOUR DREAM COME TRUE
I NEVER THOUGHT THAT IM SO STRONG
I STUCK ON YOU AND WAIT SO LONG
BUT WHEN LOVE COMES IT CAN’T BE WRONG
DON’T EVER GIVE UP, JUST TRY AND TRY TO GET WHAT YOU WANT
CAUSE LOVE WILL FIND THE WAY
WHEN YOU LOVE SOMEONE JUST BE BRAVE TO SAY
THAT YOU WANT HIM TO BE WITH YOU
WHEN YOU HOLD YOUR LOVE DON’T EVER LET HIM GO
OR YOU WILL LOOSE YOUR CHANCE TO MAKE YOUR DREAM COME TRUE
Gue mulai menghayati lirik lirik lagu ini dan gue merasa lagu ini adalah lagu yang cocok untuk gue saat ini. Tanpa gue sadar,air mata gue pun turun membasahi pipi gue ini. Jarang sekali buat gue meneteskan air mata,tapi malam ini gue meneteskannya di depan dia.
Dia masih lah dia yang dulu, dia yang kuat menghadapi masalahnya.
Dia yang menurut gue dewasa sebelum waktunya namun bisa memberikan dampak positif bagi orang lain di sekitarnya.Gue menyesal, Gue nggak tahu betapa pentingnya dia di hidup gue sampai dia pergi dan nggak kembali lagi.
Tapi gue ingat suatu kalimat yang mencoba menguatkan gue kali ini yaitu “ Kalo setiap harapan kita selalu berjalan sesuai rencana, kita tak pernah belajar bahwa kecewa itu menguatkan”
Kami pun sampai di rumahnya. Rumah yang sangat sudah lama sekali tidak gue jumpai lagi. Kami berdua hanya terdiam menikmati alunan musik ipod gue. Benar benar hening suasana mobil gue kali ini. Hanya ada suara suara rintikan hujan beserta petirnya dan ditemani lagu lagu ini.
“Hey,mau masuk ndut?” tanyanya
“nggausah deh. Aku langsung pulang aja ya?” sahut gue
Kami kembali terdiam. Gue hanya memperhatikan raut wajahnya. Wajahnya yang sangat gue rindukan ini. Bola mata kami pun bertemu dan kami semakin mendekat satu sama lain..
And We’ve Kissed.
Ciuman ini bukanlah ciuman nafsu,melainkan ciuman yang penuh dengan rasa sayang gue kepada dia. Ciuman ini lah tanda perpisahan gue dengannya. Gue pun memeluknya dengan cukup erat sambil mengusap rambutnya dengan perlahan ditemani hujan yang cukup deras ini dan mungkin ini adalah pelukan terakhir gue kepadanya. Pelukan diantara dua orang yang mempunyai rasa yang sama namun tidak bisa dipersatukan karena banyak hal.
Namun inilah kami, dua orang yang tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dua orang yang hanya bisa berharap mungkin mereka bisa dipersatukan. Dua orang yang hanya bisa memendam rasa namun enggan untuk mengungkapkannya. Dua orang yang memiliki perasaan yang sama antara satu sama lain,tapi kami tau kami tidak bisa bersama. Kami, Matahari dan Bulan.
“My mouth hasn’t shut up about you since you kissed it. The idea that you may kiss it again is stuck in my brain, which hasn’t stopped thinking about you since,well, before any kiss. And now the prospect of those kisses seems to wind me like when you slip on the stairs and one of the steps hits you in the middle of the back. The notion of them continuing for what is traditionally terrifying forever excites me to an unfamiliar degree”
“Jika sesuatu ditakdirkan untukmu,sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi milik oranglain”
I love you, My Sun.