Kaskus

Story

panjang.kakiAvatar border
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
damn1836Avatar border
ugalugalihAvatar border
farrazaididAvatar border
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
panjang.kakiAvatar border
TS
panjang.kaki
#1199
Part 38.1

Sarah membuka matanya, dengan sendirinya gua juga membuka mata gua..

"Aku pingsan lagi?" tanyanya
"Iya" ucap gua

Dia mengambil air minum dan lagi-lagi duduk termenung, gua dekati dia dan mengelus halus rambutnya..

"Sampai kapanpun aku gak akan nyerah untuk kamu sama aku sarah" ucap gua
"Aku masih berfikir sayang, tolong kasih aku waktu"

gua agak bergeser menjauh darinya, lalu gua keluar dan duduk di teras, mega menghampiri gua, sepertinya dia mengerti apa yang gua rasakan sekarang..

"Ada apa di?" tanya nya
"Gak kok gak, cuma ada masalah kecil"

mega memegang tangan gua lembut, dia menatap mata gua dengan penuh kepercayaan..

"Cerita" Ucapnya pelan
"Jangan disini"
"Ayok ke kamar gua aja" Ajaknya

dia bangun dan gua mengikutinya, ratih juga mengikuti perbincangan kami, sepertinya dia ingin tahu dengan permasalahan yang gua alami sekarang..
Mega duduk di kasurnya di susul ratih, dan gua duduk di pintu kamarnya..

"Ada masalah apa sama sarah? sampai kayanya beban banget buat lo?" Tanya mega perlahan
"Perbedaan agama" Ucap gua pelan sambil menunduk menatap keramik tua yang hampir pecah
"Maksud lo? Sarah non-muslim?" Mega kaget
"Iya, dan gua bingung harus gimana lagi, dia mau pisah" Gua tetap menatap keramik tersebut
"Tapi tadi pagi dia minjem mukenah gua?"
"Iya gua tau ga, dia masih bimbang dalam menentukan pilihan, gua gak bisa maksa dia" Keramik yang gua tatap rasanya seperti pecah , yah seperti apa yang gua rasakan sekarang
"Jadi permasalahanya itu di ?," Ratih membuka omongan "gini di, kita tetap gak akan bisa memaksa dia untuk melupakan hal yang paling ia cintai di dunia ini, tuhannya. Tergantung keputusan dia, kalau dia memilih lo jangan pernah lepasin dia, jangan pernah kecewakan dia, tapi seandainya dia memilih kepercayaanya itu saatnya lo menyerah dan tetap menghargai keputusan dia" Ratih meneruskan ucapannya

Mata gua terpejam, menahan gejolak yang ada di dalam diri gua, amarah, kesedihan berkecamuk menjadi satu , andaikan gua dari awal tidak mengenalnya ini semua gak akan pernah terjadi, ini cuma sebatas khayalan semu, tuhan menciptakan hidup gua penuh dengan sebuah cerita indah, pahit yang di rangkai menjadi sebuah melodi , gua pemain dari melodi tersebut tinggal memainkan karyanya, omong kosong tentang cinta dan kasih sayang. Gua menahan air mata gua untuk jatuh, tegar. Kedua tangan gua mencengkram erat celana gua, sampai sebuah tepukan bahu menenangkan diri gua..

"Ada jalan di, gua yakin rencana allah pasti lebih baik dari pada apa yang kita harapkan" Ucap mega sambil tersenyum
"Tapi kenapa harus ada yang tersakiti ga?" Gua sedikit tidak menerima pendapatnya
"Lo tau seekor kepompong bisa indah menjadi kupu-kupu? awalnya dia sakit di hina , di benci, di jauhi. Tapi ketika dia menjadi seekor kupu-kupu kebahagian yang datang padanya" Terusnya menerangkan
"Tapi kita manusia ! bukan kupu-kupu" Suara gua agak meninggi
"Kalau lo lo gak bisa melewati masalah ini, artinya seekor hewan lebih baik dari pada diri lo" Ucap mega sambil tersenyum

deg.. Apa yang di ucapkan mega benar-benar memotivasi diri gua, gua lihat Ratih tersenyum simpul di atas bibirnya..
gua kembali menatap keramik usang tepat di depan gua,. Sampai mega kembali membuka omonganya..

"Bahkan sampai saat ini gua masih menjadi seekor ulat" Ucapnya sambil memeluk gua tak perduli lagi ada ratih di belakangnya

Gua baru sadar sampai saat ini masih ada wanita yang selalu perduli dengan gua, sayang dengan gua tanpa imbalan sedikitpun, yang dia lakukan mencintai gua tulus apa adanya, gua merasa bersalah, menyakiti wanita yang benar-benar tulus menyayangi gua, wanita yang selalu menasehati gua, wanita yang selalu memberikan perhatian lebih ke gua, gua terus tak memperdulikannya.. Sial !
Mega melepaskan pelukannya, dan tanpa gua sadari air mata gua menetes membasahi keramik usang tersebut, air mata mega pun menetes membasahi keramik itu.
tangannya dengan pelan mengseka air mata yang terjatuh di pipi gua..

"Lo cowo, gak boleh nangis" Senyum kecil tipis di basahi air matanya yang jatuh

Gua baru sadar, bukan lagi seorang putri yang ada di depan gua, tapi sesosok malaikat tanpa sayap.
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 19:01
axxis2sixx
jenggalasunyi
itkgid
itkgid dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.