- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
...
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
![[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...](https://s.kaskus.id/images/2018/03/11/8130301_201803110116120283.png)
Quote:
***
Rules in My Thread
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 367 suara
SIapakah yang akan menjadi Istri dari Hadi?
Sarah
15%
Mega
32%
Laura
53%
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
panjang.kaki
#1166
Part 37
Pagi itu gua bangun dan sarah sudah bangun duluan..
"Jam berapa sayang?" tanya gua ke sarah
"Masih jam setengah 5" ucap sarah
"tumben kamu bangun subuh?" tanya gua
"ajarin aku sholat" ucap sarah
deg.. hati gua berdebar, sholat? gua udah berapa lama gak sholat.. dan yang mengingatkan gua untuk sholat sarah?
"Kamu mau sholat?" tanya gua
"Iya, ajarin mau?" ucapnya
"Lah? bukannya?" Gua bingung
"Pengen tau lebih banyak aja" Ucap sarah
gua memandang wajahnya.. gua pegang lembut wajah sarah..
"Aku mandi dulu" ucap gua
gua ke kamar mandi dan bersiap mandi, tapi sarah ngintil di belakang..
"mau mandi wajib? ajarin aku juga" ucapnya
"lah?"
"boleh kan?" tanyanya
"ya" jawab gua
gua ajarin sarah perlahan tentang mandi wajib, dia mengikuti semuanya dengan seksama, gua kasih tau dia niat mandi wajib dan sebagainya..
"Mau baca 2 kalimat syahadat juga?" tanya gua
"belum" ucap nya ragu
"oke"
lalu sarah mengikuti gua sholat, gua mengimami dia, walaupun ini tidak benar tapi gua berusaha tenang setenang mungkin..
selesai sholat dia mencium tangan gua..
"kamu dapet mukenah dari mana sarah?" tanya gua
"dari mba mega" ucapnya
selesai sholat gua beres-beres dan duduk di teras karena ini hari sabtu dan gua libur, gua mengetuk kamar laura dan gua melihat dia baru bangun tidur..
"mau kerja jam berapa lagi?" tanya gua ke laura
"iya iya, ini mau mandi"
gua ngeluyur kembali ke kamar gua. duduk berdua sarah menonton tv, gua lihat sarah termenung, gua gak berani bertanya apa yang dia pikirkan, lalu tak lama mega masuk ke kamar kami dan membawakan kami lontong sayur..
"nih sarapan hadi" ucap nya
"iya"
gua ambil piring dan kami makan bertiga, gua masih menatap sarah yang lesu, gua lihat laura sudah pergi kerja, dan mega kembali ke kamarnya, gua masih bingung dengan keadaan sarah, akhirnya gua beranikan bertanya ada apa dengan nya..
"kamu kenapa?" tanya gua
"gak apa-apa"
Gak apaapa adalah jawaban untuk menyelesaikan semuanya..
"aku serius, kamu kenapa?" tanya gua lagi
"aku cuma mikir, kenapa di dunia ini selalu ada perbedaan, yang membuat kita gak bisa bersatu"
"maksud kamu kita gak bisa bersatu?" gua bingung dengan ucapan dia
"agama" katanya sambil airmatanya menetes
deg hati gua gemetar, badan gua bergetar, rasanya seperti ada ribuan volt aliran listrik yang menyengat seluruh tubuh gua, gua pandang wajahnya yang menangis..
"kita bisa bersatu kok" kata gua dengan nada sedikit memaksa
"dengan cara apa? aku gak mau ngalah sayang, kamu juga pasti gak akan mau ngalah, secinta cintanya aku sama kamu aku tetap lebih cinta dengan tuhan aku"
"kita jalanin aja ya, jangan di omongin ya?" ucap gua yang mulai meneteskan air mata
"untuk saat ini aku masih gak bisa pergi dari kamu, tapi aku gak tau suatu saat nanti gimana, lebih baik mba laura yang sama kamu karena kamu sepemikiran sama dia, aku gak bisa ngorbanin agama aku, maaf" ucapnya lagi
gua tetap berusaha agar air mata ini tak menetes, tapi apa daya rasa sesak di hati gua menahan ini gak akan bisa ngebendung air mata gua ..
gua lihat sarah juga menangis, sekeras apapun gua mencoba kuat malah semakin deras air mata ini jatuh di pipi gua..
"terus apa yang harus kita lakuin sekarang?" tanya gua lagi
"aku anggep kamu lebih dari apapun, aku sayang kamu, aku nyaman sama kamu, aku gak mau rasanya jauh sama kamu, anggep aku adik kamu ya mulai sekarang, aku gak mau kita semakin dalam, dan pada akhirnya ada hati yang tersakiti" ucap sarah
"kenapa kamu ngomong kaya gitu sarah?" gua pegang tangannya perlahan
dia tidak menjawab pertanyaan gua, air mata nya terus menetes, dan seperti dugaan gua dia pingsan, bukan waktu yang tepat untuk munculnya sirih..
"gua denger semuanya di" ucap sirih
"terus apa pendapat lo?" tanya gua
"gua ngikutin apa yang seharusnya aja, gua cuma pelengkap" jawabnya
"memang lo gak bisa buat dia berubah pikiran?"
"nanti gua coba, yaudah intinya lo jaga dia aja, dia masih terlalu dini untuk ngalamin hal hal kaya gini, gua tau apa yang ada di hati dia, dia sayang sama lo, dia gak mau kehilangan lo" sirih menjelaskan
"iya gita, makasih"
"iya"
lalu sirih pun pergi, gua melihat sarah yang pingsan, gua kecup keningnya..
"Aku sayang kamu sarah, jalanin aja dulu jangan terlalu mikirin hal yang gak perlu, aku sayang kamu"
gua peluk dia dan gua ikut terlelap ketika gua memeluknya..
Pagi itu gua bangun dan sarah sudah bangun duluan..
"Jam berapa sayang?" tanya gua ke sarah
"Masih jam setengah 5" ucap sarah
"tumben kamu bangun subuh?" tanya gua
"ajarin aku sholat" ucap sarah
deg.. hati gua berdebar, sholat? gua udah berapa lama gak sholat.. dan yang mengingatkan gua untuk sholat sarah?
"Kamu mau sholat?" tanya gua
"Iya, ajarin mau?" ucapnya
"Lah? bukannya?" Gua bingung
"Pengen tau lebih banyak aja" Ucap sarah
gua memandang wajahnya.. gua pegang lembut wajah sarah..
"Aku mandi dulu" ucap gua
gua ke kamar mandi dan bersiap mandi, tapi sarah ngintil di belakang..
"mau mandi wajib? ajarin aku juga" ucapnya
"lah?"
"boleh kan?" tanyanya
"ya" jawab gua
gua ajarin sarah perlahan tentang mandi wajib, dia mengikuti semuanya dengan seksama, gua kasih tau dia niat mandi wajib dan sebagainya..
"Mau baca 2 kalimat syahadat juga?" tanya gua
"belum" ucap nya ragu
"oke"
lalu sarah mengikuti gua sholat, gua mengimami dia, walaupun ini tidak benar tapi gua berusaha tenang setenang mungkin..
selesai sholat dia mencium tangan gua..
"kamu dapet mukenah dari mana sarah?" tanya gua
"dari mba mega" ucapnya
selesai sholat gua beres-beres dan duduk di teras karena ini hari sabtu dan gua libur, gua mengetuk kamar laura dan gua melihat dia baru bangun tidur..
"mau kerja jam berapa lagi?" tanya gua ke laura
"iya iya, ini mau mandi"
gua ngeluyur kembali ke kamar gua. duduk berdua sarah menonton tv, gua lihat sarah termenung, gua gak berani bertanya apa yang dia pikirkan, lalu tak lama mega masuk ke kamar kami dan membawakan kami lontong sayur..
"nih sarapan hadi" ucap nya
"iya"
gua ambil piring dan kami makan bertiga, gua masih menatap sarah yang lesu, gua lihat laura sudah pergi kerja, dan mega kembali ke kamarnya, gua masih bingung dengan keadaan sarah, akhirnya gua beranikan bertanya ada apa dengan nya..
"kamu kenapa?" tanya gua
"gak apa-apa"
Gak apaapa adalah jawaban untuk menyelesaikan semuanya..
"aku serius, kamu kenapa?" tanya gua lagi
"aku cuma mikir, kenapa di dunia ini selalu ada perbedaan, yang membuat kita gak bisa bersatu"
"maksud kamu kita gak bisa bersatu?" gua bingung dengan ucapan dia
"agama" katanya sambil airmatanya menetes
deg hati gua gemetar, badan gua bergetar, rasanya seperti ada ribuan volt aliran listrik yang menyengat seluruh tubuh gua, gua pandang wajahnya yang menangis..
"kita bisa bersatu kok" kata gua dengan nada sedikit memaksa
"dengan cara apa? aku gak mau ngalah sayang, kamu juga pasti gak akan mau ngalah, secinta cintanya aku sama kamu aku tetap lebih cinta dengan tuhan aku"
"kita jalanin aja ya, jangan di omongin ya?" ucap gua yang mulai meneteskan air mata
"untuk saat ini aku masih gak bisa pergi dari kamu, tapi aku gak tau suatu saat nanti gimana, lebih baik mba laura yang sama kamu karena kamu sepemikiran sama dia, aku gak bisa ngorbanin agama aku, maaf" ucapnya lagi
gua tetap berusaha agar air mata ini tak menetes, tapi apa daya rasa sesak di hati gua menahan ini gak akan bisa ngebendung air mata gua ..
gua lihat sarah juga menangis, sekeras apapun gua mencoba kuat malah semakin deras air mata ini jatuh di pipi gua..
"terus apa yang harus kita lakuin sekarang?" tanya gua lagi
"aku anggep kamu lebih dari apapun, aku sayang kamu, aku nyaman sama kamu, aku gak mau rasanya jauh sama kamu, anggep aku adik kamu ya mulai sekarang, aku gak mau kita semakin dalam, dan pada akhirnya ada hati yang tersakiti" ucap sarah
"kenapa kamu ngomong kaya gitu sarah?" gua pegang tangannya perlahan
dia tidak menjawab pertanyaan gua, air mata nya terus menetes, dan seperti dugaan gua dia pingsan, bukan waktu yang tepat untuk munculnya sirih..
"gua denger semuanya di" ucap sirih
"terus apa pendapat lo?" tanya gua
"gua ngikutin apa yang seharusnya aja, gua cuma pelengkap" jawabnya
"memang lo gak bisa buat dia berubah pikiran?"
"nanti gua coba, yaudah intinya lo jaga dia aja, dia masih terlalu dini untuk ngalamin hal hal kaya gini, gua tau apa yang ada di hati dia, dia sayang sama lo, dia gak mau kehilangan lo" sirih menjelaskan
"iya gita, makasih"
"iya"
lalu sirih pun pergi, gua melihat sarah yang pingsan, gua kecup keningnya..
"Aku sayang kamu sarah, jalanin aja dulu jangan terlalu mikirin hal yang gak perlu, aku sayang kamu"
gua peluk dia dan gua ikut terlelap ketika gua memeluknya..
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 19:01
itkgid dan 6 lainnya memberi reputasi
7