budimansiaAvatar border
TS
budimansia
Kayaknya AHOK hanya Independen dari Parpol, tapi tidak untuk Cukong Konglomerat?
PDIP Sebut 5 Konglomerat Sokong Ahok, NasDem Meradang
Rabu, 16 Mar 2016 - 20:04:16 WIB


Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

JAKARTA - Partai NasDem meradang terhadap PDIP yang menungkapkan bahwa ada lima konglomerat di balik pencalonan kembali Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) pada Pilgub 2017 mendatang.

Pasalnya, ulah PDIP itu dinilai hanya menyampaikan rumor kepada publik.

"Tidak elok jika hanya menyampaikan sinyalemen saja," ujar Wakil Ketua Fraksi Nasdem di DPRRI Jhony G Plate di gedung dewan, Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Menurutnya, opini tersebut akan melahirkan asumsi buruk di kalangan publik. Bagi Jhony, sebenarnya wajar bagi siapapun mendukung calon gubernur, termasuk kalangan konglomerat.

"Semua calon baik perseorangan maupun melalui parpol harus mampu mendapatkan dukungan dari masyarakat. Di seluruh dunia semua negara demokratis melaksanakan pemilu pemimpin eksekutif, termasuk Amerika Serikat melakukan hal yang sama," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengungkapkan bahwa kandidat calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dibiayai sejumlah pengusaha kaya raya untuk penggalangan dukungannya di Pilgub DKI 2017 mendatang.

Dari dukungan tersebut, muncul kekhawatiran jika Ahok terpilih nanti justru hanya akan membuatnya terjarah dan menjadi kepanjangan tangan dari para kalangan konglomerasi semata.

"Saya dengar ada lima konglomerat di belakang Ahok. Ya sponsornya kuat," kata Hendrawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
http://www.teropongsenayan.com/33976...asdem-meradang


Ahmad Dhani Sebut Program Ahok Pro Konglomerat
Senin, 7 Maret 2016 - 04:36 wib

JAKARTA – Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Dhani, mengaku telah mendengar aspirasi warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, usai menggelar acara bertajuk “Kasidah Cinta Ahmad Dhani”. Dhani mengatakan, masyarakat menginginkan pemimpin yang pro rakyat. Menurutnya, selama ini program-program Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya berpihak pada para konglomerat.

“Mereka mendambakan pemimpin yang bisa memakmurkan rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Karena menurut mereka, selama ini rakyat tidak pernah dipikirkan pemimpin. Program-program Gubernur DKI selama ini kan pro konglomerat, tidak pro rakyat,” kata Dhani di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu 6 Maret 2016 malam.

Dalam acara yang diakuinya sebagai sosialisasi pencalonannya dalam Pilgub DKI tersebut, Dhani juga bernyanyi bersama band besutannya, The Rock Indonesia Ahmad Dhani (TRIAD). Selain menyapa warga, Dhani mengungkapkan, acara ini untuk menghibur warga.

“Biasanya kan mereka dapat hiburan dangdut atau organ tunggal. Kali ini mereka mendapatkan hiburan yang bermutu. Nah, tampilnya TRIAD ini minimal kita sudah memberikan hiburan yang bermutu,” tuturnya.

Diketahui sebelum menggelar acara ini, Dhani telah lebih dulu mengadakan pertemuan politik dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra di kediamannya pada Jumat 4 Maret 2016. Dalam pertemuan tersebut diputuskan, sebelum menyatakan keikutsertaan dalam Pilkada DKI, akan digelar survei untuk menghitung elektabilitas Dhani, Yusril, Sandiaga Uno serta Adhyaksa Dault.
http://news.okezone.com/read/2016/03...ro-konglomerat


Ahok Bantah Didukung Sponsor di Pilgub DKI 2017
Rabu, 16 Maret 2016 − 15:19 WIB

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah, mempunyai banyak sponsor untuk mendukung dirinya maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lewat jalur independen. Dia mengklaim, hal itu tidak akan terjadi.

"Kalau istilah begitu lucu saja mikir dan bicara begitu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, yang mendukung dirinya untuk maju merebutkan kembali kursi DKI 1 adalah masyarakat yang mau mengumpulkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Karena, hal itu dapat meloloskannya sebagai bakal cagub lewat jalur non partai.

"Yang sponsor saya masih banyak loh, datang isi, kamu lihat saja, nenek-nenek, ibu-ibu seharian itu bantu isi formulir orang. Sudah datang mengisi di tempat booth itu bantu buat isi orang. Langsung dia isi dan bantu isi masa yang begitu kita mesti tolak," katanya.

Seperti yang diberitakan, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut, Ahok telah dibiayai oleh sejumlah pengusaha kaya raya untuk penggalangan dukungannya di Pilgub DKI 2017.

Dirinya mendengar ada lima konglomerat yang mendukung kerja Ahok saat ini untuk maju dalam calon perorangan. Namun, Hendrawan enggan membeberkan lima konglomerat yang membiayai Ahok.

Maka itu, dia meminta Ahok supaya jujur dan mau terbuka kepada publik tentang konglomerat yang membiayainya untuk maju di Pilgub DKI 2017.
http://metro.sindonews.com/read/1093...017-1458116384


Gerindra Tuding PPSU Kumpulkan KTP untuk Ahok
Selasa, 15 Maret 2016 − 21:56 WIB

JAKARTA - DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menuding pengumpulan dukungan fotokopi KTP untuk petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilakukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Selain itu Gerindra juga mempertanyakan asal muasal anggaran komunitas pendukung Ahok membuka stan di pusat perbelanjaan.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, mendapat laporan adanya petugas PPSU yang ikut mengumpulkan dukungan fotokopi KTP untuk Ahok."Saya sudah terima laporan itu dari masyarakat. Saya memiliki bukti kuat," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga mencurigai sumber dana yang selama ini digunakan relawan pengumpul dukungan untuk Ahok. Pasalnya, para relawan ini membuka ratusan posko dan stan di sejumlah pusat perbelanjaan untuk mengumpulkan fotokopi KTP warga Jakarta.

"Terus booth di mal-mal itu dananya dari mana? Hitung saja harga sewa per hari berapa, terus dikali setahun. Itu uang dari mana? Apa mal nyumbang? Itu bisa dipertanyakan nanti. Itu masuk gratifikasi," ungkap Taufik.

Taufik berjanji akan membuka temuan itu saat akhir-akhir menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017. "Ya nantilah dibukanya," kata Taufik sambil tertawa.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku akan berkomitmen untuk menghargai perjuangan komunitas Teman Ahok yang saat ini terus mengumpulkan satu juta fotokopi KTP warga DKI
http://metro.sindonews.com/read/1093...hok-1458053752

---------------------------------

Masalahnya itu sederhanan saja, kepentingan bisnis!

Para cukong konglomerat itu melihat fakta di lapangan, bahwa rakyat pemilih sudah bosan dan mau muntah dengan performance parpol selama ini, terutama saat Pilkada. Rakyat sepertinya mulai mencari alternatif tokoh yang bebas dari kendali dan pengaruh parpol (atau menjadi sekedar "petugas partai"). Dan figur harapan seperti itu kebetulan ada di calon independen.

Logika bisnis para konglomerat yang mau menjadi cukong untuk peserta calon Pilkada itu pun, menjadi logis jadinya kalau itu dasar pertimbangan mereka, bukan? Buat apa taruh "investasi" mahal-mahal untuk calon yang nggak bakalan laku dijual ke pemilih, akibat calon peserta pilkada ybs dikonotasikan negatif oleh pemilih akibat dia dicalonkan oleh parpol yang terkenal suka korup misalnya? Think's!



emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh budimansia 17-03-2016 00:21
0
4.1K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
ordericAvatar border
orderic
#4
Wah sabar2..para cukong belum bayar kok..belum mulai kampanye soale..

Apa di pikir banjir dan macet bagus buat para cukong? Kalau ada yg bisa tentu yg untung para cukong..

Jadi kesimpulannya..biar para cukong rugi..pilih gub yg bisa jamin banjir dan macet 7 turunan
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.