Kaskus

Story

dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah, gue mati aja
Yaudah, gue mati aja

Cover By: kakeksegalatahu


Thank for your read, and 1000 shares. I hope my writing skill will never fade.





Gue enggak tau tulisan di atas bener apa enggak, yang penting kalian tau maksud gue



emoticon-Bettyemoticon-Betty emoticon-Betty



----------




SECOND STORY VOTE:
A. #teambefore
B. #teamafter
C. #teamfuture

PREDIKSI KASKUSER = EMIL



----------



PERLU DIKETAHUI INI BUKAN KISAH DESPERATE, JUDULNYA EMANG ADA KATA MATI, TAPI BUKAN BERARTI DI AKHIR CERITA GUE BAKALAN MATI.



----------


Spoiler for QandA:


WARNING! SIDE STORY KHUSUS 17+



NOTE! SIDE STORY HANYA MEMPERJELAS DAN BUKAN BAGIAN DARI MAIN STORY


Spoiler for Ilustrasi:


Cerita gue ini sepenuhnya REAL bagi orang-orang yang mengalaminya. Maka, demi melindungi privasi, gue bakalan pake nama asli orang-orang itu. Nggak, gue bercanda, gue bakal mengganti nama mereka dengan yang lebih bagus. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kecuali mata kalian.


Spoiler for INDEX:
Diubah oleh dasadharma10 06-01-2017 18:49
JabLai cOYAvatar border
mazyudyudAvatar border
xue.shanAvatar border
xue.shan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1M
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#1071
PART 52

Beberapa hari yang lalu Jimmy wales menyelamatkan hidup gue. Dia adalah penemu Wikkipedia, penyelamat Sembilan puluh lima persen mahasiswa di dunia. Dosen gue kemarin berkata, “Presentasi kamu bagus ya mas, tetap dipertahankan. Kalo bisa disetiap mata kuliah juga ya, besok saya kasih nilai A.”

Woohoo! Jelas aja gue seneng banget, sampe gue sempatin buat salto dua belas kali di depan ruang dekan. Enggak, gue bohong, gue enggak selincah itu. Tapi yang jelas gue seneng banget, nilai A pertama gue bakalan gue dapet dari salah satu dosen yang kata senior-senior gue pelit masalah nilai. Serius, satu pujian dari dosen membuat gue semangat buat belajar lebih banyak, iya, belajar copas artikel di Wikkipedia.

“Wi, mau es krim? Barusan aku bikin,” kata Emil yag ikutan duduk di teras kosan.
Gue ambil dua scoop es krim, “Ini resep asli google kan? Enggak ada yang lo improv kan?”
“Iyaaaa, tenang aja, itu aman seratus persen,” kata Emil sambil membentuk jari maknyus pak Bondan.
Gue makan satu sendok di mangkuk es krim gue.
Emil menunggu reaksi gue, “Gimana?”
“Gimana? Emang lo belum nyobain?”
Dia menggeleng, “Belum.”
“Ini apa sih? Lo pakein sereal? Kok kayak ada butiran keras gitu ya?”
“Butiran keras? Apa ya Wi? Kayu manis apa ya?”
Gue hentikan sendok kedua, “Kayu manis? Lo blender kayu manis buat dicampur es krim?”
“Ya abisnya kayak kurang wangi gitu sih, kan nanti kurang lezatos.”

Setahu gue, kayu manis itu memang benar penyedap rasa dan aroma. Tapi biasanya kayu manis cuma dicampurin, tanpa digerus, tanpa dihaluskan, dan tanpa dicincang. Nah ini, Emil sengaja di blender biar tambah wangi, sama aja makan serbuk kayu, emangnya gue dipikir rayap apa?!

“Wi, nanti malem kamu sibuk?” tanya Emil.
“Kalo yang nanya lo, gue sibuk.”
“Kok gitu sih? Biasa juga cuma mainan netbook doang di kamar, kadang tiba-tiba dikunci terus keluar bawa tisu banyak banget,” keluh Emil.
Gue melirik ke arah Emil.
“Aku tau kok kamu abis ngapain kalo kayak gitu.”
Gue mulai panik, “EH?! A … abis … nga … ngapain?”
Mata Emil menatap gue tajam, “Liat drama korea!”

Gue kira dia bener-bener tahu kegiatan gue selama kamar gue kunci, ternyata dugaan gue tentang dugaan dia benar-benar melenceng jauh, jauh, jauh banget.
Ketika dalam keadaan sedikit agak aneh, tiba-tiba beberapa anak SD tetangga kosan lewat di depan kos.

“Dek! Sini deh!” teriak Emil.
Gue tarik tangan Emil, “Lo mau ngapain Mil?”
“Kasih mereka eskrim.” Emil menarik lepas tangannya, “Sini deh, kakak punya eskrim.”

Hati gue miris, keselamatan anak-anak SD itu mulai terancam dan hati gue tergerak untuk menyelamatkan mereka. Anak-anak itu akan dijadikan kelinci percobaan Emil, kan tega banget. Tapi semua terlambat ketika anak-anak SD mulai memakan eskrim Emil dengan riang.

“Enak kak! Kayak ada kriuk-kriuknya!” kata anak yang menyendok pertama.
“Hmmhh! Enak e!” kata anak yang lain.
Anak yang lain melihat ke arah gue, “Mas nggak mau? Enak lho mas!”
Gue beranjak dari teras, “Enggak, mas udah kenyang, buat kalian aja udah. Telen semangkuk-mangkuknya.”

Gue yakin untuk beberapa hari kedepan ibu masing-masing anak itu bakalan kebingungan, iya kebingungan. Kebingungan kenapa makanan dirumah jadi jarang habis dan beberapa perabotan rumah mulai menghilang. Bukannya makan nasi atau sayur dan lauk lainnya, tapi mereka mulai memakan perabotan rumah yang terbuat dari kayu.
Diubah oleh dasadharma10 16-03-2016 17:43
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.