Kaskus

Story

natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.


I Am (NOT) Your Sister

Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
imamarbaiAvatar border
pulaukapokAvatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread1Anggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#1471
F Part 61

Setelah selesai makan malam bareng, gue langsung mengikuti Ani ke kamarnya.

“Ada apa kak?” Kata Ani rupanya dia tau kalau gue membuntuti dia dari belakang.

“Ehh.. lo masih sering main sama temen-temen gue gak?” Tanya gue di dekat pintu.

“Udah jarang kak..”

“Besok lo maen ama mereka ya di sekolah, biasa nongkrong ama mereka aja di kantin.”

“Emang kakak kemana?” Tanya dia balik.

“Gue akhir-akhir ini banyak tugas, jadi suka seharian di kelas.”

“Owh.. gitu ya, yauda deh, besok aku main ke temen-temen kakak.”

“Sip.”

Gue balik lagi ke kamar sambil terus memikirkan alasan kenapa temen-temen gue bisa bergaul dengan musuh bebuyutan gue. Arghh.. pikiran itu pun gue bawa sampai tidur.

…..

Keesokan harinya di sekolah gue memang sibuk mengerjakan tugas. Gue bahkan gak punya waktu buat keluar kelas buat sekedar beli jajan, gue malah nitip beli makanan ke temen gue yang bernama Erika.

“Fe..hey.. Fe..” Kata Erika langsung menghampiri meja gue sambil membawa pesanan jajanan gue.

“Apaaaa?” Kata gue yang sedang sibuk nulis tugas di buku.

“Nih…. Jajanan lo, banyak bener..”

“Oh oke, thank you yah Rik.”

“Oh iya Fe?”

“Apa rik?” Tanya gue bingung.

“Ini kembaliannya..”

“Oke thanks..”

“Eh iya Fe?”

“Apalagii sih Rik?” Gue kesal, ini orang dari tadi ganggu gue terus. Gue langsung menoleh ke arahnya.

“emmm.. gua liat tadi pas jajan ke kantin, temen-temen lo pada ribut gitu rame..”

“Yaa, terus? Apa urusannya ama gue..”

“Disana kan ada Ani adek lo itu, dia kayaknya dilabrak deh ama Susi.”

“HAH!! Serius lo?”

Gue baru ingat ternyata hari ini gue nyuruh Ani buat nongkrong bareng Andrea cs+Susi.

“Terus sekarang mereka dimana?” Tanya gue ke Erika.

“Gak tau, lagian udah bel juga, pasti udah bubar.” Jawab Erika

“Ih.. lo mah kenapa gak ngasih tau gue kek.”

“Kan ini ngasih tau..”

“Eh.. yauda lo ikut gue ke kelas Ani.” Kata Gue ke Erika.

“Udah masuk Fe..”

“Udah gpp, belum dateng juga gurunya.”

“Yauda deh..”

Gue dan Erik langsung pergi ke kelas Ani, gue lari-lari kecil meninggalkan Erika yang berusaha mengimbangi jalan gue yang cepat.

“Fe.. tunggu dong.” Kata dia.

“Ah lama lo, cepettt..”

…..

Sesampainya di kelas Ani, gue ngintip dari jendela hanya untuk sekedar ingin tahu apakah Ani ada di dalam. Ternyata si Ani seperti biasa sedang duduk di kursinya, sementara teman-teman kelasnya sedang ribut karena gak ada guru. Gue dan Erika pun langsung masuk ke kelas Ani. Pas gue sama Erika masuk, kelas yang tadinya ribut mendadak jadi hening, semua orang terpaku melihat gue dan Erika yang tiba-tiba aja masuk ke kelas mereka.

“Wey.. Kak Fe ada apa?” Suara anak cowok, dan gue tau itu suara Reza, tapi gue gak mempedulikannya. Sementara Erika malah langsung diwawancara sama temen kelas Ani yang lain, mereka mungkin bertanya ada apa. Erika adalah sosok yang ramah, semua orang di sekolah gue tau itu, soalnya dia ketua PMR.

“Eh.. tadi di kantin ada apa?” Tanya gue ke Ani.
“Gak ada apa-apa kok kak, biasa aja.” Jawab Ani.

“Lo katanya dilabrak ama Susi?”

“Ngak kok kak, gak kok. Kata siapa?”

“Jangan boong lo Ni. kata Erika lo dilabrak.” Kata gue ke Ani. Nada bicara gue agak tinggi, Ani nampak ketakutan dan kebingungan. Dia jadi gak tau harus berbuat apa dan ngomong apa, dia terus menatap gue, dia takut, gue bisa lihat itu dari wajahnya.

“kenapa Ni, bilang aja ama gue, tadi si Susi ngapain lo?” Kata gue lagi. Mata Ani mulai berkaca-kaca sepertinya memang tadi ada masalah antara Ani dan Susi.

“Kak…” Ani nangis, lalu memeluk gue. Pas Ani nangis dan meluk gue, semua orang ngelihat ke arah gue dan Ani.

“Apa lo liat-liat…” Kata gue ke salah seorang adik kelas yang ngeliatin gue dari tadi entah itu siapa.

“Iya Ani ada apa?” Kali ini gue berbicara lembut sambil mengelus rambutnya. Gue mencoba menangkan Ani yang masih terisak menangis dipangkuan gue.

“Kak… aku tadi dimarahin Susi, aku dikata-katain Susi, ayah aku, keluarga aku dikata-katain Susi.” Kata Ani yang nangisnya menjadi-jadi. Gue pun jadi malu karena semua orang yang liatin gue dan Ani menyangka gue yang nangisin Ani.

“Ih.. sstt jangan nangis disini lo ah, payah.. kita keluar aja dulu.” Gue pun menuntun Ani keluar kelasnya, Erika juga menyusul gue dibelakang. Di luar gue berusaha menangnkan Ani, sementara Erika hanya bisa melihat kita berdua yang sedang duduk di lantai.

“Eh Ani kenapa di luar, cepet masuk ke kelas.” Kata salah seorang guru yang baru saja lewat, mungkin itu guru yang ngajar kelas Ani sekarang. Ani pun sudah agak tenang dan gue pun menyuruh Ani untuk masuk kembali ke kelasnya.

“Tenang aja Ni, biar gue nanti yang balas.” Pesan terakhir gue kepada Ani. Akhirnya rencana gue berhasil, gue memang sengaja menyuruh Ani untuk pergi ke tempat Andrea cs+Susi karena gue tau pasti bakal terjadi sesuatu dikarenakan si Susi sangat membenci Ani setelah mereka terlibat masalah sebelumnya. Gue sengaja mengorbankan Ani supaya ada motif untuk memecahkan apa yang sebenarnya terjadi diantara Andrea dan Susi yang bisa barengan. Gue harus tahu itu.

“Apa yang sebenarnya terjadi Fe?” Tanya Erika pas lagi jalan balik ke kelas.

“Gpp kok Rik, biasa lah.” Jawab gue santai.

“Lo sengaja ya Fe?” Kata Erika.

“Maksud lo?” Tanya balik gue.

“Gpp Fe. Hehehe.” Senyum Erika.
itkgid
itkgid memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.