- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
...
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
![[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...](https://s.kaskus.id/images/2018/03/11/8130301_201803110116120283.png)
Quote:
***
Rules in My Thread
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 367 suara
SIapakah yang akan menjadi Istri dari Hadi?
Sarah
15%
Mega
32%
Laura
53%
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
panjang.kaki
#758
Part 28
Jam 4 subuh gua di bangunkan oleh Laura untuk kembali ke kamar gua..
gua keluar kamar Laura dan mengecek sekitar, aman. gua langsung menuju ke kamar gua.
pagi-paginya gua di bangunkan oleh Mega karena ini hari minggu jadi gua libur kerja.
Yah Mega kembali seperti biasa dia menyiapkan gua sebuah sarapan, walaupun bukan masakannya dia membawakan gua makanan sebuah nasi uduk. Gua makan nasi uduk pemberian mega dan gua basa basi menanyakan hati dia saat ini..
"Udah gak galau kan?"
"Untuk apa galauin cowok kaya gitu, gua mah cari yang pasti aja"
"Emang untuk saat ini ada yang pasti?" Tanya gua lagi
"Untuk saat ini sih belum ada, tapi ada satu orang yang gua anggap pasti suatu saat dia peka, apalagi sekarang dia single"
gua paham kode dari mega dan gua terus memancing dia agar dia membuka omongannya..
"Siapa orangnya?"
"Ngekoss disini juga kok"
"Namanya Hadi ya" Ucap gua sambil nyengir kuda
"Kamu peramal ya, pak peramal tolong ramal saya kapan saya dapet duit"
"Wah saya tidak ahli dalan keuangan"
gua dan mega tertawa bersama, mega tiduran di paha gua..
"Gua sayang sama lo di, maaf ya gua selama ini ngecewain lo"
"Gua ga yang minta maaf sama lo, lo udah berjuang kok"
gua usap kepala mega perlahan, gua kecup kening di balik jilbabnya..
"Terus kita mau kaya mana ga?" tanya gua
"Jalanin aja"
"Tanpa status?"
"Yup, gua udah nyaman kaya gini di, gua gak mau malah kalau kita pacaran ada masalah terus kita musuhan pas putus"
"Tapi lo bisa buat komitmen gak ga?" Ucap gua menegaskan
"Komitmen apa yang lo minta?" Tanyanya ke gua
"Kalau kita punya pasangan masing-masing , kita bisa saling untuk menjaga hati" Ucap gua
"Gua sih oke aja, jadi gak ada yang saling tersakiti ya?"
"Iya, tumben lo pinter meg meg"
Mega mengetok kepala gua dengan tangannya, dia memeluk paha gua dan masih berbaring di atas paha gua.
Tiba-tiba ratih masuk ke kamar kami..
"Gila mesum !" teriaknya
"Anjir lo ngagetin, mesum pala lo bau uduk" ucap gua ke ratih
"Dari pada lo bau sambelnya" Cibir ratih
Mega bangun dari pangkuan gua, dia duduk sambil menghadap ke tv.
Dan ratih ikut bergabung menonton tv dikamar gua..
"Udah ga, gak usah jaim kalo saling sayang" Ucap ratih
"Yeee orang tadi lagi romantis lo aja ganggu, kaya gunung es yang misahin kisah jack and rose"
"Muka lo itu gak mirip kate winslet ga, dan hadi gak ada mirip2nya sama leonardo" Ejek Ratih ke gua dan Mega
gua disitu tidak tinggal diam, gua angkat bicara untuk membalas ejekan
"Et kata siapa gua gak mirip leonardo, bukan gua sebenernya yang mirip leo, tapi leo yang mirip gua, karena ketampanan leo masih di bawah standar ketampanan gua" Gua sambil tertawa mengucapkan kata-kata itu
Gua dan ratih terus berdebat ucapan saling mengunggulkan diri masing2, mencari pendapat yang terbaik antara kami berdua, walaupun sebenarnya di ending debat semua itu hanya debat kusir..
Lalu Laura masuk dan gabung dengan kami ber 3, dia duduk dan menyender ke bahu gua, mega melihatnya biasa saja karena mega pikir gua dan Laura tidak ada hubungan..
"Cie yang di tinggal pergi sama pacarnya ke singapura !" Ejek Laura ke gua
Laura tau sarah ke singapura karena telah gua ceritakan pada saat kami tidur berdua..
"Bodo amat laur, gua gak ngerasa kehilangan dia"
"Yeee, udah ada aku ya sayang" Ucap Laura, gua gak tau ucapannya itu bercanda atau serius.
"Yeee Hadi itu punya mega" Sambut Ratih
"Mega mah kesingkir dengan ke sexyan gua" Ucap Laura tak mau kalah
"Udah sih, mau laura kek, mau ratih kek, mau sarah kek, ataupun gua gak ada untungnya , yang ada si hadi kegeeran noh" Mega buka omongan
Gua cuma memperhatikan perdebatan mereka, yang gua anggap Laura ucapannya serius tapi dia bawa bercanda, Ratih ingin membela bahwa gua adalah milik Mega bukab Laura, dan Mega sendiri memilih untuk tidak memihak siapa-siapa. gua cuma bisa ketawa ngedengerin perdebatan mereka bertiga..
mereka berdebat dari jam 8 pagi sampai siang jam 12an yang memberhentikan mereka berdebat adalah Azan , Mega mengajak ratih untuk pergi ke mall memberi perlengkapan, dan yang di kossan hanya gua dan Laura..
Laura hari ini masuk jam 2, dia dapet shift malam..
"Kita berdua lagi nih di" Goda Laura
Tanpa basa basi gua langsung menuju bibirnya, sentuhan lembut menjalar, gua kunci pintu kamar gua.
selang setengah jam gua dan laura ke lelahan,.
"Kita mau sampe kapan rahasiain ini?" Tanya Laura ke gua
"Gua gak tau Laur"
"Terus Mega?"
"Yah itu dia Laur, gua gak mau mega sakit hati kalau dia tahu ini"
"Gua sayang sama lo di , sayang banget, sejujurnya gua gak mau kita terus rahasiain hubungan kita"
Gua peluk dan gua kecup kening Laura perlahan..
"Suatu saat gua pasti jujur Laur, pegang omongan gua"
"Gua gak mau di anggep kawan makan kawan di"
Gua diam, gua lihat Laura menangis..
"Sakit rasanya menjadi pacar utama tapi di perlakukan seperti simpanan" Ucap laura sambil menghapus air matanya
gua juga ngerasa bersalah, kenapa gua terlalu dalam menjalin hubungan dengan Laura, untuk saat ini gua sayang dengan Laura, dan jujur gak bisa di pungkiri gua juga sayang sama Mega..
"Gua balik ke kamar di, mau kerja"
Tidak lupa kecupan di keningnya ..
gua lihat dia menuju kamarnya, dan langsung menutup pintu kamarnya.. tidak berselang lama Mega dan Ratih pulang..
"Di Ratih semalem dari mana coba?" Ucap mega ke gua
"Dari mana memang?"
"Dia di.."
Tiba-tiba ratih membekap mulut Mega, mereka berbisik-bisik yang gak bisa gua dengar, tapi mega berusaha memberikan gua informasi tersebut.
"Tempat kossan cowo barunya !" Teriak Mega ke gua
"Cieeee !! Makan-Makan, lah terus Angga gimana tih?" Tanya gua
Ratih menunduk, dia mengusek-usekkab rambutnya sendiri seperti orang bingung.
"Gua cari yang pasti aja di"
Lalu dia pergi ke kamarnya, gua lihat Mega tersenyum ke gua dan pergi juga ke kamarnya..
Gua buat kopi dan duduk di teras, gua lihat mega keluar membawa makanan, dia masak sayur hari ini.
"Kali ini pokoknya gua harus suapin lo di !" Tegas Mega
"Lah, emang gua anak kecil" Gua berusaha menghindarinya
"Kalo lo gak mau gua suapin jangan pernah kenal gua lagi, gua serius"
Mega mengancam gua, mau tidak mau gua harus mengikuti kemauan mega, gua disuapin makan olehnya. dan sialnya ketika gua sedang di suapin oleh Mega, Laura melihat kejadian itu, dia melotot ke gua, Laura tepat di belakang mega. Mata gua menghadap ke Laura, lalu Laura mengisyaratkan sebuah telunjuk di putarkan di lehernya, atau isyarat orang yang sangat marah..
Jam 4 subuh gua di bangunkan oleh Laura untuk kembali ke kamar gua..
gua keluar kamar Laura dan mengecek sekitar, aman. gua langsung menuju ke kamar gua.
pagi-paginya gua di bangunkan oleh Mega karena ini hari minggu jadi gua libur kerja.
Yah Mega kembali seperti biasa dia menyiapkan gua sebuah sarapan, walaupun bukan masakannya dia membawakan gua makanan sebuah nasi uduk. Gua makan nasi uduk pemberian mega dan gua basa basi menanyakan hati dia saat ini..
"Udah gak galau kan?"
"Untuk apa galauin cowok kaya gitu, gua mah cari yang pasti aja"
"Emang untuk saat ini ada yang pasti?" Tanya gua lagi
"Untuk saat ini sih belum ada, tapi ada satu orang yang gua anggap pasti suatu saat dia peka, apalagi sekarang dia single"
gua paham kode dari mega dan gua terus memancing dia agar dia membuka omongannya..
"Siapa orangnya?"
"Ngekoss disini juga kok"
"Namanya Hadi ya" Ucap gua sambil nyengir kuda
"Kamu peramal ya, pak peramal tolong ramal saya kapan saya dapet duit"
"Wah saya tidak ahli dalan keuangan"
gua dan mega tertawa bersama, mega tiduran di paha gua..
"Gua sayang sama lo di, maaf ya gua selama ini ngecewain lo"
"Gua ga yang minta maaf sama lo, lo udah berjuang kok"
gua usap kepala mega perlahan, gua kecup kening di balik jilbabnya..
"Terus kita mau kaya mana ga?" tanya gua
"Jalanin aja"
"Tanpa status?"
"Yup, gua udah nyaman kaya gini di, gua gak mau malah kalau kita pacaran ada masalah terus kita musuhan pas putus"
"Tapi lo bisa buat komitmen gak ga?" Ucap gua menegaskan
"Komitmen apa yang lo minta?" Tanyanya ke gua
"Kalau kita punya pasangan masing-masing , kita bisa saling untuk menjaga hati" Ucap gua
"Gua sih oke aja, jadi gak ada yang saling tersakiti ya?"
"Iya, tumben lo pinter meg meg"
Mega mengetok kepala gua dengan tangannya, dia memeluk paha gua dan masih berbaring di atas paha gua.
Tiba-tiba ratih masuk ke kamar kami..
"Gila mesum !" teriaknya
"Anjir lo ngagetin, mesum pala lo bau uduk" ucap gua ke ratih
"Dari pada lo bau sambelnya" Cibir ratih
Mega bangun dari pangkuan gua, dia duduk sambil menghadap ke tv.
Dan ratih ikut bergabung menonton tv dikamar gua..
"Udah ga, gak usah jaim kalo saling sayang" Ucap ratih
"Yeee orang tadi lagi romantis lo aja ganggu, kaya gunung es yang misahin kisah jack and rose"
"Muka lo itu gak mirip kate winslet ga, dan hadi gak ada mirip2nya sama leonardo" Ejek Ratih ke gua dan Mega
gua disitu tidak tinggal diam, gua angkat bicara untuk membalas ejekan
"Et kata siapa gua gak mirip leonardo, bukan gua sebenernya yang mirip leo, tapi leo yang mirip gua, karena ketampanan leo masih di bawah standar ketampanan gua" Gua sambil tertawa mengucapkan kata-kata itu
Gua dan ratih terus berdebat ucapan saling mengunggulkan diri masing2, mencari pendapat yang terbaik antara kami berdua, walaupun sebenarnya di ending debat semua itu hanya debat kusir..
Lalu Laura masuk dan gabung dengan kami ber 3, dia duduk dan menyender ke bahu gua, mega melihatnya biasa saja karena mega pikir gua dan Laura tidak ada hubungan..
"Cie yang di tinggal pergi sama pacarnya ke singapura !" Ejek Laura ke gua
Laura tau sarah ke singapura karena telah gua ceritakan pada saat kami tidur berdua..
"Bodo amat laur, gua gak ngerasa kehilangan dia"
"Yeee, udah ada aku ya sayang" Ucap Laura, gua gak tau ucapannya itu bercanda atau serius.
"Yeee Hadi itu punya mega" Sambut Ratih
"Mega mah kesingkir dengan ke sexyan gua" Ucap Laura tak mau kalah
"Udah sih, mau laura kek, mau ratih kek, mau sarah kek, ataupun gua gak ada untungnya , yang ada si hadi kegeeran noh" Mega buka omongan
Gua cuma memperhatikan perdebatan mereka, yang gua anggap Laura ucapannya serius tapi dia bawa bercanda, Ratih ingin membela bahwa gua adalah milik Mega bukab Laura, dan Mega sendiri memilih untuk tidak memihak siapa-siapa. gua cuma bisa ketawa ngedengerin perdebatan mereka bertiga..
mereka berdebat dari jam 8 pagi sampai siang jam 12an yang memberhentikan mereka berdebat adalah Azan , Mega mengajak ratih untuk pergi ke mall memberi perlengkapan, dan yang di kossan hanya gua dan Laura..
Laura hari ini masuk jam 2, dia dapet shift malam..
"Kita berdua lagi nih di" Goda Laura
Tanpa basa basi gua langsung menuju bibirnya, sentuhan lembut menjalar, gua kunci pintu kamar gua.
selang setengah jam gua dan laura ke lelahan,.
"Kita mau sampe kapan rahasiain ini?" Tanya Laura ke gua
"Gua gak tau Laur"
"Terus Mega?"
"Yah itu dia Laur, gua gak mau mega sakit hati kalau dia tahu ini"
"Gua sayang sama lo di , sayang banget, sejujurnya gua gak mau kita terus rahasiain hubungan kita"
Gua peluk dan gua kecup kening Laura perlahan..
"Suatu saat gua pasti jujur Laur, pegang omongan gua"
"Gua gak mau di anggep kawan makan kawan di"
Gua diam, gua lihat Laura menangis..
"Sakit rasanya menjadi pacar utama tapi di perlakukan seperti simpanan" Ucap laura sambil menghapus air matanya
gua juga ngerasa bersalah, kenapa gua terlalu dalam menjalin hubungan dengan Laura, untuk saat ini gua sayang dengan Laura, dan jujur gak bisa di pungkiri gua juga sayang sama Mega..
"Gua balik ke kamar di, mau kerja"
Tidak lupa kecupan di keningnya ..
gua lihat dia menuju kamarnya, dan langsung menutup pintu kamarnya.. tidak berselang lama Mega dan Ratih pulang..
"Di Ratih semalem dari mana coba?" Ucap mega ke gua
"Dari mana memang?"
"Dia di.."
Tiba-tiba ratih membekap mulut Mega, mereka berbisik-bisik yang gak bisa gua dengar, tapi mega berusaha memberikan gua informasi tersebut.
"Tempat kossan cowo barunya !" Teriak Mega ke gua
"Cieeee !! Makan-Makan, lah terus Angga gimana tih?" Tanya gua
Ratih menunduk, dia mengusek-usekkab rambutnya sendiri seperti orang bingung.
"Gua cari yang pasti aja di"
Lalu dia pergi ke kamarnya, gua lihat Mega tersenyum ke gua dan pergi juga ke kamarnya..
Gua buat kopi dan duduk di teras, gua lihat mega keluar membawa makanan, dia masak sayur hari ini.
"Kali ini pokoknya gua harus suapin lo di !" Tegas Mega
"Lah, emang gua anak kecil" Gua berusaha menghindarinya
"Kalo lo gak mau gua suapin jangan pernah kenal gua lagi, gua serius"
Mega mengancam gua, mau tidak mau gua harus mengikuti kemauan mega, gua disuapin makan olehnya. dan sialnya ketika gua sedang di suapin oleh Mega, Laura melihat kejadian itu, dia melotot ke gua, Laura tepat di belakang mega. Mata gua menghadap ke Laura, lalu Laura mengisyaratkan sebuah telunjuk di putarkan di lehernya, atau isyarat orang yang sangat marah..
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 18:52
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9