PART 62
Hari ini adalah hari keberangkatan pindah tugas Aji. Gue memilih untuk tidak ikut mengantar Aji ke bandara, padahal maminya Aji bolak-balik minta gue ikut. Sejak shubuh Aji menelfon gue namun tidak gue angkat satu pun panggilan masuk darinya. Sampe akhirnya Aji ngechat gue
Quote:
Aji
“Aku pamit ya, maafin aku.. Aku sayang sama kamu”
Pagi-pagi gue udah nangis bombay



Gara-gara chatnya Aji, mending dia nggak usah sms sekalian
Kan sebel banget ya, rusak banget hari gue hari itu. Gue nggak tau harus bales chatnya Aji gimana, males sih tepatnya. Gue ngerasa masih emosi dan nggak mau kata-kata balesan gue malah jadi boomerang masalah baru.
Satu hari, satu minggu, satu bulan, dua bulan, tiga bulan.. Rasanya semuanya hampa, selama itu gue kembali menutup hati untuk siapapun, dan selama itu juga gue nggak komunikasi sama Aji.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- SKIP
Gue lagi nggak enak badan karena kecapekan abis bantuin Mama bikin orderan snack box yang jumlahnya sekitar 3000 box. Jam dinding di kamar gue menunjukkan pukul 11 malam. Sejak sibuk bantu Mama, HP gue set di mode silent.
Gue agak lemes dan pusing, dari kasur, hp gue yang ada di meja kecil samping tempat tidur kedip-kedip seperti ada panggilan masuk, gue berusaha membaca nama yang tertera di layar hp tapi mata gue nggak nangkep
Quote:
Gue : “Hallo”
Damar : “Kamu udah tidur ya ?”
Gue : “Eh kamu.. Belum kok, aku lagi nggak enak badan”
Damar : “Kenapa ?? Kamu kumat lagi ??”nada bicaranya terdengar sangat cemas
Gue : “Bukan kok, aku kecapekan abis bantuin Mama”
Damar : “Yaudah kamu istirahat aja ya.. Besok aku kontak lagi”
Gue : “Okeey.. Maaf ya”
Damar : “Iya nggak apa-apa.. I miss you, Ra” lalu telfon ditutup sepihak
"I miss you, Ra.." ah paling gue udah pusing banget terus salah denger. Gue tertidur dan baru bangun pas adzan shubuh. Badan gue udah agak enakan dibanding semalem. Kerjaan gue nggak ada, orderan toko kue Mama juga lagi normal, udah deh pengangguran banget gue pokoknya pas itu.
Sorenya ada chat masuk di socmed chat gue, udah dari siang sih cuma gara-gara hp gue tinggal di kamar, telat gue bacanya
Quote:
Damar
“Nanti malem skype dong, pengen ngobrol”
Gue nggak langsung bales chat. Nanti malem aja sekalian gue yang skyping dia duluan. Malamnya selesai gue makan dan rapiin catatan keuangan toko kue Mama, gue ke kamar, nyalain laptop, skyping deh. Gue memutuskan untuk video call dengan Damar, gue liat di udah online
Quote:
Gue : “Haiii abaaang
”
Damar : “Heiii. Wah senengnya ketemu kamu lagi
”
Gue : “Hehehe apa kabar kamu ?”
Damar : “Baik.. Kamu gimana, udah enakan ?”
Gue : “Udah doong, ini udah seger lagi hehe”
Damar : “Syukur deh kalo gitu”
Gue : “Katanya pengen ngobrol, ada yang mau diceritain yaaa ?”
Damar : “To the point ya.. aku sempet merhatiin kamu update status galau banget.. kenapa ? dia ya ?”
Gue langsung diem dan narik nafas panjang di depan laptop.. Dan nunjukin ekspresi senyum ketawa cemberut melet-melet nggak jelas


Quote:
Damar : “Ih kenapa lagi tuh, cacingan ?
”
Gue : “Hehehe
”
Damar : “Ih kamu masih aja begituu kalo ditanya
”
Gue akhirnya menceritakan tentang Aji secara panjang kali lebar kali tinggi jadi luas kepada Damar, gue nangis di video call. Damar nunggu sampe gue tenang dan akhirnya mengalihkan ke obrolan lain.
Quote:
Damar : “Hei, udah ah jangan nangis dong, aku nggak bisa meluk kamu nih
”
Gue : “Iyaaa udahan kok
”
Damar : “Irfan wisuda loh minggu depan, kamu mau kesini nggak ?”
Gue : “Ih emang iya ? Kok kamu tau dari mana ?”
Damar : “Dikasih tau Dafa”
Gue : “Aku bosen sih disini, aku nganggur banget tau”
Damar : “Yaudah kesini aja, terus kenapa ?”
Gue : “Tapi kan aku udah nggak ada tempat tinggal disana. Masa di hotel sih”
Damar : “Sementara di hotel aja dulu beberapa hari. Kamu ada rencana apa kalo kesini ?”
Gue : “Balik ngantor di EO atau nyari proyek lagi”
Damar : “Yaudah nanti di tempat aku aja dulu”
Gue : “Ada kamar kosong disana ?”
Damar : “Di kamar aku maksudnya hahaha”
Gue : “Idiiih maunyaa abang itu sih”
Damar : “Hati aku kosong semenjak kamu pergi”
Gue : “Hahahahaha ini apa pula”
And finally, kita ngobrol-ngobrol sampe tengah malem di skype, seru banget rasanya dari nangis-nangis sampe ketawa-ketawa. Kangen banget lah pokoknya sama Damar