Setelah aku mengirimkan sms itu kepada Nan, aku mencoba untuk tidur. Baru saja aku memejamkan mata, lewat microfon yang dipegang temanku saat guiding diambil alih oleh guru.


sepanjang perjalanan aku habiskan dengan memakan snack yang kubawa dari rumah, dan ga jarang aku dan Ika bertukar makanan.

Setelah semua murid udah kebagian jatah guiding, microfon diambil alih lagi oleh Bu Waty.



Sedang asik-asiknya menikmati lagu kompilasi yang diputar di DVD Player tersebut tiba-tiba satu music yang ga asing di telingaku, lagunya Rossa yang berjudul “Takkan Berpaling Dari-Mu”. Tiba-tiba saja Bu Waty yang waktu itu menikmati suaraku saat mengontrol aku di travel, menyodorkan microfon dan menyuruhku untuk menyanyi.



Dengan berat hati *seneng sih*, akhirnya aku menyanyi dengan asiknya bahkan sampai pusingku hilang. Luar biasa emang kalo abis nyanyi.

2 lagu telah aku lahap, tak sadar di luar bis sudah gelap dan lampu-lampu di sepanjang jalan, juga di bis mulai menyala menandakan malam telah datang. Beriringan dengan lajunya bis, mataku pun terlelap, sayup=sayup ku dengar laju bis yang tenang.

Sekitar jam 1 malam, ga kerasa ternyata udah di Surabaya dan udara di bis semakin dingin. Ku buka hp untuk mengabarkan papa dan Arif. Seketika aku terpaku melihat “2 unread messages”.



Dengan penuh harap Nan masih melek, akhirnya aku membalas pesan tersebut.



Setelah itu aku lakukan sesuai rencanaku untuk mengabarkan papa dan Arif kalo aku udah di Surabaya. Belum sempat aku menutup aplikasi pesan itu, ada 1 sms masuk. Firasatku mengatakan kalo Nan yang sms. Benar saja dia.




Mengikuti saran dari Nan, kuturunkan tas ransel yang berisi almamater dan jaket rajut cukup tebal lalu kupakai dobel yang didahului oleh jaket rajutku kemudian almamater. Koper ditaro di bagasi bis, dan sangat menyesal kaos kakiku ada di koper. Karena kaos kakiku yang ku pakai cukup basah tersiram air saat rest di pom bensin untuk buang air kecil. Dengan berat hati, aku pakai kaos kaki basah itu. Lalu kubalas sms dari Nan.



Cukup merasa hangat dan dibantu minyak kayu putih, mataku terpejam kembali diiringi alunan biola yang diputar di bis.