Nama Saya Turham. Saya tinggal di pinggiran timur kota Jakarta. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya tentang air dan sampah. Mungkin kedua hal ini cukup jauh berbeda. Namun di lingkungan sekitar saya kedua hal ini sulit dipisahkan.

Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di aliran air, seperti sungai dan selokan pun sepertinya sudah mendarah daging. Kesadaran lingkungan yang minim membuat daerah ini menjadi daerah rawan banjir. karena aliran air terus mengalami pendangkalan akibat sampah yang tertimbun di dasar aliran air.

Perda tentang larangan membuang sampah pun dirasa seperti angin lalu karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah. Keadaan ini diperparah dengan mahalnya iuran sampah sehingga membuat semakin banyak orang yang enggan membayar iuran sampah dan malah membuang sampah ke aliran air. Akibatnya banjir selalu menggenangi daerah ini setiap tahunnya.




Pada saat foto tersebut diambil saya sempat berbincang-bincang dengan salah seorang Petugas Kebersihan disela-sela aktivitasnya ketika melakukan evakuasi banjir. "Mau bagaimana lagi yah wong mereka saja tidak cinta dengan lingkungannya terus giliran banjir tolong-tolong ama kita dek. Sebenernya kami ini capek tiap pagi harus turun ke sungai untuk membersihkan sungai ini dari sampah, tetapi mereka malah terus-terusan buang sampah di sungai ini. Gimana bisa bersih klo kayak gini caranya." ujar salah satu petugas kebersihan.

Nampaknya Air dan Sampah kini menjadi masalah klasik dan tak pernah ada ujungnya karena setiap kali dibersihkan setiap kali juga ada yang membuang sampah. Begitulah kisah saya

Mungkin solusi dari permasalahan ini adalah penanaman kesadaran lingkungan untuk tidak membuang sampah di aliran air dan penegasan aturan perda dan pengawasannya lebih ditingkatkan lagi. serta iuran sampah dibikin gratis
*Foto diambil saat sedang banjir