- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
...
TS
panjang.kaki
[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...
![[TAMAT] Dibatasi Dua Kamar...](https://s.kaskus.id/images/2018/03/11/8130301_201803110116120283.png)
Quote:
***
Rules in My Thread
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
1. Ikuti Rules H2H, SFTH Dan Kaskus, jika melanggar akan di laporkan ke hansip atau BRP dari kawan-kawan yang lain
2. Baca Bissmilah sebelum membaca.
3. Sepertinya cerita ini agak BB ya gan, tapi dikit kok, kalo di bawah 18 + Di dampingi orang yang lebih besar yah
Udah itu doang kok.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 367 suara
SIapakah yang akan menjadi Istri dari Hadi?
Sarah
15%
Mega
32%
Laura
53%
Diubah oleh panjang.kaki 06-08-2019 18:03
farrazaidid dan 56 lainnya memberi reputasi
55
1.1M
2.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
panjang.kaki
#609
Part 23
Awal gua masuk SMA gua di kenal dengan anak yang Pendiam, tak banyak omong, jarang ada kawan, yah begini lah gua Hadi.
Gua agak pemalu dengan wanita Sampai gua bertemu Cella.. cinta pertama gua..
Cella anak dari orang yang terhormat, dia adalah wanita yang tak akan pernah gua lupakan sampai kapanpun juga..
Hingga suatu saat tuhan sayang dengannya, dan merelakanya pergi untuk selamanya..
gua cerita itu ke Mega , Laura, Ratih dan Sarah..
"Lalu ? ketemu penabraknya?" Tanya mega penasaran
"Gak ga"
"Wah, biarin aja tuh pembunuh nya dapet hukuman setimpal"
Gua diam dan memandang bintang, Sarah menggeser posisinya dan tiduran di paha gua.
Laura diam tanpa suara, lalu tiba-tiba dia menangis.
"Kenapa lo nangis laur?" Gua penasaran
"Lampung ini kecil di"
Gua bingung apa yang di maksud Laura, Sarah bangun dari tidurnya dan langsung menatap Laura.
"Maksud nya laur?" Tanya gua
"Mobil Merah?"
"Iya?"
"Jenisnya?"
"Civic kayanya Laur"
"Itu City di, bukan Civic"
Gua diam, kok si Laura bisa tiba-tiba bilang kalo itu City, bukan Civic?
"Lah kok lo tau?"
"Itu bokap gua"
Deg... Gua cuma diam , Ratih , Mega dan Sarah pun kaget, bahkan mereka hampir koma. Entah apa yang gua rasakan sekarang, tapi jujur gua gak ada rasa benci sedikitpun dengan Laura, itu bukan kesalahannya..
"Siapa tau salah orang kali laur?" Ucap gua meyakinkan
"Gak mungkin, waktu gua ke Kalianda sama bokap gua, dia nabrak anak SMA jilbab, gua awalnya suruh bokap gua berenti, tapi dia gak ngehirauin apa kata gua"
"Hmmm, udah lama juga lah, gak usah di bahas" Ucap gua mengalihkan pembicaraan
"Bokap gua 3 Hari kemudian ninggal, kena serangan jantung di"
Lalu gua Liat Laura nangis lagi, astaga nih cewek bisa juga nangis.. kisah kisruh di kossan, itu yang gua ambil disini..
gua lihat Mega membelai kepala Laura, dia mencoba menenangkan Laura.. Sarah hanya terdiam, bengong seperti penjaga pintu Inggris dan Ratih? gua lupa ekspresi dia.
"Udah laur, gua juga udah maafin penabrak nya sejak lama kok"
walaupun di dalam hati gua masih kesal, tapi gua menangkan Laura, lagian juga setelah tau faktanya, gua sekarang bisa maafin penabraknya.
"Maafin bokap gua ya di?"
"Iya Laura"
kami semua setelah itu diam dalam keheningan, hanya suara binatang malam yang tersisa, lalu gua izin untuk pamit tidur ke mereka, karena gua lihat Sarah juga udah menguap berkali-kali kaya kereta batubara.
malam itu di lewati dengan berbagai pertanyaan, setelah sekian lama , allah pasti akan menunjukan siapa orangnya, gua agak lega malam itu dan gua terlelap.
gua terbangun sekitar jam 10, gua lihat Sarah sudah tidak ada di kossan gua, gua cek hp ternyata dia sms pamit pulang.
gua keluar kamar gua, gua liat Mega lagi bawa cucian mau jemur pakaian di lantai atas.
"Nyuci?"
"Minggu di"
Gua duduk depan teras kossan, gua lihat pintu kamar Laura dan Ratih masih terkunci, gua masuk ke kamar mega dan nyari makanan, seperti biasa makanan di rumah Mega banyak.. hahaha jangan ditiru ya.
"Masuk itu permisi" Mega mengagetkan gua
"Laper meg"
"Ga ! Jangan meg"
"Hahahaha"
Gua comot beberapa sayur dari kamarnya, dan makan sayur buatan mega.
"Ngopi apa ngeteh?"
"Nyusu" Ucap gua
"Semalem kan sama Sarah udah"
"Kacau lu, yaudah kopi aja kalo gak ada susu mah"
Mega bergegas merebus air dan gua menghabiskan makanan gua..
lalu gua duduk di depan kossan, tidak lama dari itu pintu kamar Laura terbuka..
"Baru bangun lu? gak gawe?" Tanya gua
"Shift Malem" ucapnya pendek
Mega keluar membawa kopi pesanan gua..
"Makasih ya istriku" Ucap gua meledek
"Iya peliharaanku"
"Hahahaha, lu pikir gua apaan?"
"Simpanse"
Bisa juga nih orang ngelawak, hahahaha..
Laura duduk dan gabung dengan kami..
masalah semalam tidak ada yang mau mengungkitnya, gua tau perasaan Laura gimana merasakan itu..
"Ratih mana?" Tanya gua
"Kebo dia mah, nanti bangun-bangun jam 2"
"Gila dah, kerjain yok"
"Ayook dah" Mega antusian
Kami gedor kamarnya berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban, kami gedor terus..
"Waduh kenapa nih?" Gua panik
"Minta kunci cadangan sama mami"
Gua langsung berangkat menuju ibu kos dan meminta kunci serep dari ibu kos. dia memberikannya..
Gua bergegas membuka pintu kamar Ratih, setelah pintu kamar terbuka gua lihat dia terbaring lemas , Busah membasahi mulutnya, di kasurnya pun basah..
Gua lihat di meja kamarnya ada puluhan pil obat , gua baca jenis obatnya. Trama**l
Dia over dosis, Mega gua lihat menangis , gua lihat Laura pun kaget.
Gua dekati, dia masih bernafas, dengan gerak cepat gua lari ke arah jalan raya dan memberhentikan mobil yang lewat, jangan sampe telat untuk kali ini.. untungnya ada seorang bapak2 yang baik dan memberhentikan mobilnya..
gua langsung menggotong Ratih ke mobil dan segera menuju rumah sakit terdekat. DKT, itu pilihan kami.
Setelah sampai di rumah sakit gua lihat Ratih masih bernafas, tuhan jangan cabut nyawa dia.. jangan ..
Dengan sigap dokter langsung memasukannya ke IGD, Gua , Mega dan Laura menunggu di luar dalam kecemasan..
Dokter keluar..
"Siapa yang bertanggung jawab?"
"Saya pak!" Ucap gua tegas
"Urus berkasnya, dia gak akan kenapa-kenapa, cuma keracunan obat, mungkin di rawat 2-3 Hari"
"Iya pak, makasih"
Gua segera menuju ke Receptionis dan mengurus berkasnya, Laura pamit duluan karena dia ingin kerja..
Setelah gua selesai menyelesaikan berkas, Perawat membawa Ratih menuju kamar pasien, gua dan Mega yang menunggu Ratih untuk sementara..
Tidak lama kemudian Fikih datang dan menghampiri kami..
"Mau minjem mobil gak?"
"Wah makasih banyak nih" Ucap gua
Gua lupa, mobil yang menolong kami langsung pulang. gua tidak lupa mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Gua mau ngambil bantal, tiker sama Salin Ratih sama Salin gua kih"
"Oke"
Gua segera menuju ke kossan dan membawa beberapa perlatan yang dibutuhkan di rumah sakit.
Awal gua masuk SMA gua di kenal dengan anak yang Pendiam, tak banyak omong, jarang ada kawan, yah begini lah gua Hadi.
Gua agak pemalu dengan wanita Sampai gua bertemu Cella.. cinta pertama gua..
Cella anak dari orang yang terhormat, dia adalah wanita yang tak akan pernah gua lupakan sampai kapanpun juga..
Hingga suatu saat tuhan sayang dengannya, dan merelakanya pergi untuk selamanya..
gua cerita itu ke Mega , Laura, Ratih dan Sarah..
"Lalu ? ketemu penabraknya?" Tanya mega penasaran
"Gak ga"
"Wah, biarin aja tuh pembunuh nya dapet hukuman setimpal"
Gua diam dan memandang bintang, Sarah menggeser posisinya dan tiduran di paha gua.
Laura diam tanpa suara, lalu tiba-tiba dia menangis.
"Kenapa lo nangis laur?" Gua penasaran
"Lampung ini kecil di"
Gua bingung apa yang di maksud Laura, Sarah bangun dari tidurnya dan langsung menatap Laura.
"Maksud nya laur?" Tanya gua
"Mobil Merah?"
"Iya?"
"Jenisnya?"
"Civic kayanya Laur"
"Itu City di, bukan Civic"
Gua diam, kok si Laura bisa tiba-tiba bilang kalo itu City, bukan Civic?
"Lah kok lo tau?"
"Itu bokap gua"
Deg... Gua cuma diam , Ratih , Mega dan Sarah pun kaget, bahkan mereka hampir koma. Entah apa yang gua rasakan sekarang, tapi jujur gua gak ada rasa benci sedikitpun dengan Laura, itu bukan kesalahannya..
"Siapa tau salah orang kali laur?" Ucap gua meyakinkan
"Gak mungkin, waktu gua ke Kalianda sama bokap gua, dia nabrak anak SMA jilbab, gua awalnya suruh bokap gua berenti, tapi dia gak ngehirauin apa kata gua"
"Hmmm, udah lama juga lah, gak usah di bahas" Ucap gua mengalihkan pembicaraan
"Bokap gua 3 Hari kemudian ninggal, kena serangan jantung di"
Lalu gua Liat Laura nangis lagi, astaga nih cewek bisa juga nangis.. kisah kisruh di kossan, itu yang gua ambil disini..
gua lihat Mega membelai kepala Laura, dia mencoba menenangkan Laura.. Sarah hanya terdiam, bengong seperti penjaga pintu Inggris dan Ratih? gua lupa ekspresi dia.
"Udah laur, gua juga udah maafin penabrak nya sejak lama kok"
walaupun di dalam hati gua masih kesal, tapi gua menangkan Laura, lagian juga setelah tau faktanya, gua sekarang bisa maafin penabraknya.
"Maafin bokap gua ya di?"
"Iya Laura"
kami semua setelah itu diam dalam keheningan, hanya suara binatang malam yang tersisa, lalu gua izin untuk pamit tidur ke mereka, karena gua lihat Sarah juga udah menguap berkali-kali kaya kereta batubara.
malam itu di lewati dengan berbagai pertanyaan, setelah sekian lama , allah pasti akan menunjukan siapa orangnya, gua agak lega malam itu dan gua terlelap.
gua terbangun sekitar jam 10, gua lihat Sarah sudah tidak ada di kossan gua, gua cek hp ternyata dia sms pamit pulang.
gua keluar kamar gua, gua liat Mega lagi bawa cucian mau jemur pakaian di lantai atas.
"Nyuci?"
"Minggu di"
Gua duduk depan teras kossan, gua lihat pintu kamar Laura dan Ratih masih terkunci, gua masuk ke kamar mega dan nyari makanan, seperti biasa makanan di rumah Mega banyak.. hahaha jangan ditiru ya.
"Masuk itu permisi" Mega mengagetkan gua
"Laper meg"
"Ga ! Jangan meg"
"Hahahaha"
Gua comot beberapa sayur dari kamarnya, dan makan sayur buatan mega.
"Ngopi apa ngeteh?"
"Nyusu" Ucap gua
"Semalem kan sama Sarah udah"
"Kacau lu, yaudah kopi aja kalo gak ada susu mah"
Mega bergegas merebus air dan gua menghabiskan makanan gua..
lalu gua duduk di depan kossan, tidak lama dari itu pintu kamar Laura terbuka..
"Baru bangun lu? gak gawe?" Tanya gua
"Shift Malem" ucapnya pendek
Mega keluar membawa kopi pesanan gua..
"Makasih ya istriku" Ucap gua meledek
"Iya peliharaanku"
"Hahahaha, lu pikir gua apaan?"
"Simpanse"
Bisa juga nih orang ngelawak, hahahaha..
Laura duduk dan gabung dengan kami..
masalah semalam tidak ada yang mau mengungkitnya, gua tau perasaan Laura gimana merasakan itu..
"Ratih mana?" Tanya gua
"Kebo dia mah, nanti bangun-bangun jam 2"
"Gila dah, kerjain yok"
"Ayook dah" Mega antusian
Kami gedor kamarnya berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban, kami gedor terus..
"Waduh kenapa nih?" Gua panik
"Minta kunci cadangan sama mami"
Gua langsung berangkat menuju ibu kos dan meminta kunci serep dari ibu kos. dia memberikannya..
Gua bergegas membuka pintu kamar Ratih, setelah pintu kamar terbuka gua lihat dia terbaring lemas , Busah membasahi mulutnya, di kasurnya pun basah..
Gua lihat di meja kamarnya ada puluhan pil obat , gua baca jenis obatnya. Trama**l
Dia over dosis, Mega gua lihat menangis , gua lihat Laura pun kaget.
Gua dekati, dia masih bernafas, dengan gerak cepat gua lari ke arah jalan raya dan memberhentikan mobil yang lewat, jangan sampe telat untuk kali ini.. untungnya ada seorang bapak2 yang baik dan memberhentikan mobilnya..
gua langsung menggotong Ratih ke mobil dan segera menuju rumah sakit terdekat. DKT, itu pilihan kami.
Setelah sampai di rumah sakit gua lihat Ratih masih bernafas, tuhan jangan cabut nyawa dia.. jangan ..
Dengan sigap dokter langsung memasukannya ke IGD, Gua , Mega dan Laura menunggu di luar dalam kecemasan..
Dokter keluar..
"Siapa yang bertanggung jawab?"
"Saya pak!" Ucap gua tegas
"Urus berkasnya, dia gak akan kenapa-kenapa, cuma keracunan obat, mungkin di rawat 2-3 Hari"
"Iya pak, makasih"
Gua segera menuju ke Receptionis dan mengurus berkasnya, Laura pamit duluan karena dia ingin kerja..
Setelah gua selesai menyelesaikan berkas, Perawat membawa Ratih menuju kamar pasien, gua dan Mega yang menunggu Ratih untuk sementara..
Tidak lama kemudian Fikih datang dan menghampiri kami..
"Mau minjem mobil gak?"
"Wah makasih banyak nih" Ucap gua
Gua lupa, mobil yang menolong kami langsung pulang. gua tidak lupa mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Gua mau ngambil bantal, tiker sama Salin Ratih sama Salin gua kih"
"Oke"
Gua segera menuju ke kossan dan membawa beberapa perlatan yang dibutuhkan di rumah sakit.
Diubah oleh panjang.kaki 19-07-2019 18:24
itkgid dan 6 lainnya memberi reputasi
7