Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

speeddigitalAvatar border
TS
speeddigital
SemuaTentang Large Format Printing







Sejarah Awal Mesin Format Large Printing Digital

Secara umun digital printing adalah proses percetakan gambar atau citra digital ke permukaan material atau media fisik. Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1439. Johannes Gutenberg adalah seorang pandai logam dan penemu berkebangsaan Jerman. Berkat penemuannnya tersebut Johannes Gutenberg makin terkenal. Tradisi menjulukinya sebagai penemu movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan yang sudah digunakan di wilayah tersebut, dengan mengombinasikan unsur-unsur ini dalam suatu sistem produksi.



Dan pada era modern ini umumnya proses ini di gunakan untuk pekerjaan pencetakan dengan volume atau jumlah terbatas. Dapat juga digunakan jika kita menginginkan personalisasi pada gambar yang dicetak atau customize. Personalisasi ini kita kenal dengan istilah “Variable Data Printing”. Ada beberapa istilah yang dikenal oleh masyarakat seperti : offset, lithographi, flexografi, gravure dan inkjet. Di luar inkjet, prsoses tersebut diatas masih sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya buku, label kemasan, kemasan itu sendiri dan masih banyak lagi
Pada tahun 90-an digital printing dengan menggunakan mesin cetak berteknologi inkjet mulai berkembang sangat pesat, karena digunakan untuk keperluan media dalam dan luar ruang. Beberapa mesin dengan teknologi ini juga digunakan sebagai alat untuk kebutuhan proofing pada cetak offset sebelum masuk pada proses produksi. Sedangkan inkjet secara massal sudah digunakan untuk keperluan kantor dan rumah. Saat ini digital printing untuk keperluan indsutri promosi juga berkembang dengan sangat luar biasa terutama yang berkaitan dengan promosi luar ruang. Misalnya saja untuk cetak billboard, brosur, poster, dan lain sebagainya. Bahkan kampanye calon wakil rakyat pun, sekarang banyak menggunakan media digital printing sebagai sarana mereka mengambil dukungan dari rakyat.
Dengan kata lain, digital printing tidak hanya dapat diartikan dan dihubungkan dengan industri cetak dengan volume besar, tapi juga dapat juga berkaitan dengan industri promosi baik dalam ruang/indoor juga luar ruang atau outdoor. Digital Printing bisa kita artikan dengan bebas sebagai proses pencetakan suatu gambar atau design ke media cetak dari komputer melalui alat cetak secara langsung tanpa perlu pembuatan film atau plate. Jadi cetak dengan mesin printer biasa pun juga boleh dikatakan sebagai cetak digital atau digital printing.

Dilihat dari jenis mesinnya, digital printing dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :

Mesin digital printing berbasis tinta atau yang biasa disebut inkjet machine.
Contohnya ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP. EPSON, CANON dan printer wide format seperti Bemajet, Zhongye. Printer dekstop seperti Epson R230 juga bisa dimasukkan kedalam jenis inkjet machine. Untuk mesin berbasis tinta ini bisa dibedakan juga berdasarkan jenis tintanya yaitu :

1.Printer dengan tinta dye/pigment.
Tinta dye merupakan tinta waterbase atau tinta yang basisnya air. Tinta ini sangat bagus untuk mencetak photo karena mampu menghasilkan gamut warna yang baik, tinta ini banyak dipakai mesin-mesin seperti printer dekstop. Kekurangan tinta jenis dye adalah kekuatannya, dimana tinta ini akan mudah luntur jika kena air atau sinar UV, untuk itu biasanya diperlukan tambahan laminasi sebagai pelindungnya.

2.Printer dengan tinta solvent
Tinta solvent merupakan tinta solventbase atau tinta yang basisnya minyak. Tinta ini memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibandingkan tinta dye karena tidak luntur kena air dan atau sinar UV. Karena kekuatannya itulah tinta ini banyak digunakan printer-printer large format untuk cetak spanduk, sticker, baliho atau giant banner. Akan tetapi untuk kehalusan cetakan masih bagus tinta dye walaupun sekarang hal semacam ini bukan menjadi isu penting karena ada tinta ecosolvent yang hasil cetakannya bisa sebagus tinta dye. Printer-printer yang sudah mengusus ecosolvent sebagai tintanya adalah ROLAND, MUTOH, HP, MIMAKI, dll.

3.Printer dengan tinta UV.
Tinta uv merupakan tinta khusus yang bisa dikeringkan dengan sinar uv, jadi dalam prosesnya ketika tinta disemprotkan oleh printer ke media cetak ketika itu pula tinta tersebut dikeringkan menggunakan sinar UV sehingga tinta mampu menempel ke berbagai media cetak. Oleh karena itu tinta UV bisa digunakan hampir disemua media seperti kaca, kayu, kain, vinil, dll. Biasanya printer2 yang menggunakan tinta UV adalah jenis printer flatbed walaupun ROLAND sudah ada yang menggunakan tinta UV tapi tidak berbentuk flatbed. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak jika tinta ini lebih kuat daripada solvent maupun dye. Hanya saja harga printer berbasis tinta UV masih relatif mahal dan begitu pula biaya produksinya.



Demo Mesin Dengan Basis Tinta Solvent Memakai Mesin Bemajet Dengan Printhead Konica 35pl


Demo Mesin Dengan Basis Tinta UV Dengan Memakai Mesin Zhonye dengan Printhead Epson DX-5


Demo Mesin Dengan Media Cetak Kramik




Akhir kata itulah sekilas gambaran tentang large format printing

Untuk Bahan diskusi bisa langsung ke thread kita lainnya
Diskusi Tentang Digital Printing dan Advertising
Atau langsung klik website kita Speed Digital Banner



0
5.1K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Tampilkan semua post
pfapbAvatar border
pfapb
#1
Wajib dipelajari nih emoticon-Jempol
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.