Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

blackshadowsAvatar border
TS
blackshadows
Plastik dari Tepung Pati (Jagung, Singkong, dan Kelapa Sawit)
Kemajuan teknologi telah memicu tumbuhnya industri plastik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat modern. Proses pembuatan plastik memerlukan bahan baku dan energi dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Dampak yang tidak menguntungkan lainnya adalah timbulnya sampah plastik yang merusak lingkungan karena tidak akan hancur secara alamiah. Kontributor sampah plastik yang terbesar adalah kantong plastik.



Dengan latar belakang seperti ini dicarilah plastik alternatif yang berasal dari bahan baku yang terus menerus terbaharui di alam, yaitu ENVIPLAST. Sumber bahan baku yang dipilih adalah starch yang berasal dari jagung atau singkong, dan diproses bersama bahan alamiah lainnya, seperti antara lain turunan minyak nabati dari kelapa sawit.

ENVIPLAST merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme dan air. Hasil uraian ENVIPLAST adalah karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa. ENVIPLAST juga termasuk bahan compostable, yaitu dapat menjadi kompos di dalam tanah. ENVIPLAST yang terurai di dalam tanah, akan menambah kemampuan tanah untuk mengikat air, sehingga meningkatkan daya serap air dari tanah. Selain oleh mikroorganisme, ENVIPLAST juga dimakan oleh binatang seperti serangga, siput, serta hewan kecil lainnya, baik di darat maupun di air, tanpa menimbulkan akibat buruk seperti efek racun atau bahaya lainnya.

Berbeda dengan plastik konvensional, ENVIPLAST sangat ramah lingkungan, yang bisa ditunjukkan bila ENVIPLAST ada di dalam air akan melunak dan tenggelam, sehingga memudahkan terdegradasi dan dimakan oleh mikro/makro organisme, serta tidak menyumbat saluran pembuangan air. ENVIPLAST juga tidak menghasilkan gas kimia berbahaya atau residu lelehan bila dibakar.

Hasil penelitian kami membuktikan bahwa ENVIPLAST terurai dalam jangka 3-6 bulan
di lingkungan alami, sisa uraiannya menjadi kompos yang aman untuk lingkungan
serta makhluk hidup, sehingga merupakan solusi untuk masalah sampah plastik
dan terbebas dari dampak negatif terhadap lingkungan.

Sorry gambar menyusul gan koneksi ga bagus emoticon-Smilie

Dissolving Test:
[youtube]Hb22zEPoTdw#![/youtube]


Burning Test:
Diubah oleh blackshadows 22-01-2013 11:43
0
11.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
akuma777Avatar border
akuma777
#12
gw bingung ma pemikiran masyarakat..napa dipersoalkan kantong plastiknya ya...lah produk2 yg pake plastik,semisalnya sampo,sabun cair ,dll malah lebih banyak lagi...kalo kantong plastik ganti aja ma kantong kertas
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.