- Beranda
- Stories from the Heart
Yaudah, gue mati aja
...
TS
dasadharma10
Yaudah, gue mati aja
Cover By: kakeksegalatahu
Thank for your read, and 1000 shares. I hope my writing skill will never fade.
Gue enggak tau tulisan di atas bener apa enggak, yang penting kalian tau maksud gue


----------
----------
PERLU DIKETAHUI INI BUKAN KISAH DESPERATE, JUDULNYA EMANG ADA KATA MATI, TAPI BUKAN BERARTI DI AKHIR CERITA GUE BAKALAN MATI.
----------
Spoiler for QandA:
WARNING! SIDE STORY KHUSUS 17+
NOTE! SIDE STORY HANYA MEMPERJELAS DAN BUKAN BAGIAN DARI MAIN STORY
Spoiler for Ilustrasi:
Cerita gue ini sepenuhnya REAL bagi orang-orang yang mengalaminya. Maka, demi melindungi privasi, gue bakalan pake nama asli orang-orang itu. Nggak, gue bercanda, gue bakal mengganti nama mereka dengan yang lebih bagus. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kecuali mata kalian.
Spoiler for INDEX:
Diubah oleh dasadharma10 06-01-2017 18:49
xue.shan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1M
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dasadharma10
#341
PART 35
Bayangkan perasaan gue dengan kondisi seperti berikut: gue tiba-tiba diculik ke tempat billiard, tempat billiardnya rame, gue cuma pake kaos bergambarkan power ranger merah tertutup hoodie dengan celana kolor, dan di depan gue terdapat orang kesurupan. Silahkan membayangkan bagaimana perasaan gue saat ini.
MAMA! DAWI MAU PULANG MAAAA! Itulah teriakan hati gue yang menggambarkan perasaan gue saat ini. Bentigo gila, dia membawa gue ke tempat billiard yang ada cewek kepanasan kerasukan setan. Bentigo bilang ke gue, “Wi, tolongin temenku, dia kerasukan!”
Gue tertegun, “Te … terus gue musti ngapain? Gu … gue bisa apa?!”
“Kata temen-temen, kamu indigo, jadi tolong usir arwah itu!”
Ya Tuhan! Berita tentang gue indigo udah terdengar hingga ke telinga temen gue sendiri! Gila bener itu cewek, baru juga sehari gue berbohong udah dapet masalah kayak gini. Gimana kalo udah sebulan? apa setahun? Bisa-bisa dianggep kuncen merapi!
Gue bener-bener harus mencari cewek itu dan menghentikan semua ini. Tapi sebelumnya gue musti mencari cara mengusir arwah yang merasuki tubuh cewek yang berada di depan gue ini.
“Semuanya tolong membentuk lingkaran!” teriak gue.
Orang-orang yang melihat pun menuruti perintah gue.
“Yang membawa korek api tolong dinyalakan! Dan bagi yang tidak membawa tolong bantu gue dengan saling berpegangan tangan!” Gue mengangkat tinggi-tinggi. “Kita usir arwah ini bersama-sama!”
Gue memejamkan mata dan berdoa kepada Tuhan untuk mengeluarkan si arwah, bila memang cewek ini kerasukan. Gue tahu doanya? Nggak, gue cuma asal. Gue cuma menirukan adegan-adegan yang ada di TV dan film yang pernah gue tonton, gue sendiri juga bingung musti berbuat apa.
Ketika gue membuka mata, secara mengejutkan ritual dan doa yang gue panjatkan bereaksi terhadap arwah yang berada di dalam tubuh cewek itu. Dia mengejang dan kemudian jatuh pinsan. Seluruh penonton kegiatan pengusiran arwah itu bersorak gembira melihat si arwah berhasil di usir.
Dasar setan! Kenapa dia malah keluar ketika gue berpura-pura seperti ini?! Harusnya dia tetap berada di dalam tubuh cewek itu dan membiarkan gue gagal mengusirnya. Tapi kenapa dia malah keluar?!
Semua orang gembira, kecuali gue. Perasaan gue nggak karuan. Keringat gue mengucur deras membasahi kaos gue. Keringat itu keluar ketika otak gue menyadari satu hal, kebohongan gue tanpa sengaja harus berlanjut dan makin berbuntut panjang.
Bayangkan perasaan gue dengan kondisi seperti berikut: gue tiba-tiba diculik ke tempat billiard, tempat billiardnya rame, gue cuma pake kaos bergambarkan power ranger merah tertutup hoodie dengan celana kolor, dan di depan gue terdapat orang kesurupan. Silahkan membayangkan bagaimana perasaan gue saat ini.
MAMA! DAWI MAU PULANG MAAAA! Itulah teriakan hati gue yang menggambarkan perasaan gue saat ini. Bentigo gila, dia membawa gue ke tempat billiard yang ada cewek kepanasan kerasukan setan. Bentigo bilang ke gue, “Wi, tolongin temenku, dia kerasukan!”
Gue tertegun, “Te … terus gue musti ngapain? Gu … gue bisa apa?!”
“Kata temen-temen, kamu indigo, jadi tolong usir arwah itu!”
Ya Tuhan! Berita tentang gue indigo udah terdengar hingga ke telinga temen gue sendiri! Gila bener itu cewek, baru juga sehari gue berbohong udah dapet masalah kayak gini. Gimana kalo udah sebulan? apa setahun? Bisa-bisa dianggep kuncen merapi!
Gue bener-bener harus mencari cewek itu dan menghentikan semua ini. Tapi sebelumnya gue musti mencari cara mengusir arwah yang merasuki tubuh cewek yang berada di depan gue ini.
“Semuanya tolong membentuk lingkaran!” teriak gue.
Orang-orang yang melihat pun menuruti perintah gue.
“Yang membawa korek api tolong dinyalakan! Dan bagi yang tidak membawa tolong bantu gue dengan saling berpegangan tangan!” Gue mengangkat tinggi-tinggi. “Kita usir arwah ini bersama-sama!”
Gue memejamkan mata dan berdoa kepada Tuhan untuk mengeluarkan si arwah, bila memang cewek ini kerasukan. Gue tahu doanya? Nggak, gue cuma asal. Gue cuma menirukan adegan-adegan yang ada di TV dan film yang pernah gue tonton, gue sendiri juga bingung musti berbuat apa.
Ketika gue membuka mata, secara mengejutkan ritual dan doa yang gue panjatkan bereaksi terhadap arwah yang berada di dalam tubuh cewek itu. Dia mengejang dan kemudian jatuh pinsan. Seluruh penonton kegiatan pengusiran arwah itu bersorak gembira melihat si arwah berhasil di usir.
Dasar setan! Kenapa dia malah keluar ketika gue berpura-pura seperti ini?! Harusnya dia tetap berada di dalam tubuh cewek itu dan membiarkan gue gagal mengusirnya. Tapi kenapa dia malah keluar?!
Semua orang gembira, kecuali gue. Perasaan gue nggak karuan. Keringat gue mengucur deras membasahi kaos gue. Keringat itu keluar ketika otak gue menyadari satu hal, kebohongan gue tanpa sengaja harus berlanjut dan makin berbuntut panjang.
Diubah oleh dasadharma10 15-02-2016 04:17
JabLai cOY memberi reputasi
1


