Maaf Gan Baru Update dikarenakan kesibukan TS. lets enjoy
Let Love Be your Energy
Belaian tangan lembut itu membelaiku, menyadarkanku dari mimpi dan menghadapkanku pada kenyataan. tubuh kami masih berdekapan dengan bekas romatisme semalam yang masih menempel di tubuh kami. Laura tampak tersenyum memandangku.
"good morning honey"
"morning"
kemudian Laura hanya tersenyum memandangiku sembari menyibak rambutmu. kemudian tangan kananya menyelinap ke dalam selimut yang hanya menutupi tubuh kami. setelah kurasakan tangannya sedang memegang pusaka itu ia tersenyum kepadaku.
"one more time" ucap Laura sembari mengecup bibirku.
"but not here" sembari melirik kursi panjang di depan kolam.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah kejadian malam itu aku mengajak Laura ke sebuah Villa yang berdampingan dengan lapangan Golf itu. kami menyewa villa yang sebenarnya untuk kapasitas 4 orang dengan kolam renang privat di dalamnya. Laura tampak sumringah ketika memasuki villa itu. ditanggalkannya apa yang melekat di badannya dan mencoba untuk berenang. gaya berenangnya memang belum sempurna.
"Di, did you promise to learn me swim?"
"Okay Ra... okay wait a minutes" sembari kulepaskan bajuku satu persatu.
"All left" sembari Laura menatap tajam boxerku
kemudian kami berenang bersama dengan keadaan polos. kuajarkan caranya berenang. sesekali kucipratkan beberapa air ke mukanya dan diapun membalas. lalu perlahan Laura bisa menyebrang dengan gaya katak yang kuajarkan.
"cmon Ra, once again" kuberteriak di seberang tepi kolam.
kemudian Laura berenang dan kudekap dirinya sehingga posisi kami saling menempel. kurasakan tubuhnya menempel padaku.
"what i've said, you can do that" sembari kurapikan rambut yang menutup wajahnya.
"Di..." ucapnya sayu sembari mengigit bibir bagian bawahnya.
Aku semakin yakin apa yang Laura maksud ketika tangannya menelisik ke dalam air.
“Are you sure to do this in here, Ra?”
“what are you waiting for?”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Di, its hurt.."
"sorry, hold on"
kemudian kubilas busa di matanya akibat terlalu banyak menuangkan ke rambutnya. setelah bersih dia hanya meruncingkan bibirnya sembari menjambak rambutku. setelah kami saling membersihkan diri kemudian kupapah dirinya diatas kasur.
“why we must check out early Di?” sembari Laura mengeringkan rambutnya.
“we will back Jakarta this noon Ra, lets enjoy this city”
Kemudian kami segera bergegas merapikan bawaan kami dan kemudian meluncur turun dari lereng Merapi ke daerah Bulaksumur di minggu Pagi ini.
Sesampainya disana kuajak Laura ke Sunmor. Seperti wanita ada umumnya, matanya langsung bersinar ketika melihat beraneka ragam barang-barang unik yang terpampang di lapak atau tenda pedagang kaki lima itu. Sebagai porter yang merangkap body guard keempat jariku sudah dipenuhi oleh barang belanjaan. Kemudian kami berjalan jalan di sekitar Balairiung kemudian beristirahat di depan GSP.
“Are you tired, Di?”
“Of Course Not” sembari kuperagakan tangan bak binaragawan
“ lets go back to home!” sembari Laura menyeret tanganku.
“Breakfast first ya Ra? Fill our energy rights?” pintaku memelas kepada Laura.
Akhirnya kami menuju SGPC yang terletak di utara Fakultas Peternakan. Kuhabiskan dua piring SGPC beserta beberapa Lauk yang tersedia di meja. Laura hanya tersenyum dan tampaknya kali ini tidak protes melihat kerakusanku. Setelah perut kami terisi kami putuskan untuk pulang untuk packing. Dalam mobil Laura mengigit bibir bawahnya sembari sesekali memandangku.
Setelah kuparkirkan mobil di rumah kubawa masuk semua yang ada di bagasi mobil ke dalam rumah. Kurebahkan di sofa. Sembari menikmati angin berhembus dari pintu yang terbuka.
“When our flight schedule Di?” sembari Laura menutup pintu dan menguncinya.
“ two a clock Ra”
“So, we have more time to play rights?”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tol di Jakarta tampak lengang hari itu. Aku hanya bisa bersandar pada Laura untuk melanjutkan tidurku yang sempat terhenti ketika pesawat landing hingga kami menaiki taksi. Sesampainya di hotel tempat Laura menginap terdahulu aku mengantarnya hingga ke kamar.
“Di, you dont stay in here?”
“Tonight ya Ra? I will stay in here. Okay?”
Laura hanya membalasku dengan kecupan ringan kemudian kutinggalkan dirinya setelah pintu itu ditutupnya. Aku lebih memilih untuk kembali ke apartemenku untuk membawa pakaian kantor esok senin ketimbang harus menemaninya sekarang dan bolak balik ke apartemen keesokan paginya sebab aku yakin Laura pasti meminta jatah.
Setibanya di apartemen aku melihat Indah sudah ada di dalam. Indah sudah mengenakan seragam maid ala jepang Dan hanya seragam maid itu yang menutupi tubuhnya. Tampaknya ia sedang berbenah kamar dengan kostum barunya
“gimana seksi kan?” sembari tersenyum sembari mengigit bibir bagian bawahnya.
“Sayang pasti capek. Kupijetin ya?” sembari ia menuntunku ke kamar.
Setelah keluar dari kandang singa betina aku kembali masuk ke kandang singa yang tengah kehausan akan hasrat yang seminggu telah dipendam.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Are you tired Di?” tanya laura sembari menatapku.
“ahh. Nope. Its just your hunch Ra” sembari kulanjutkan mencungkil kerang yang masih dalam cangkangnya itu ke mulutku.
Malam itu aku khusus memesan seporsi kerang sebagai persiapan yang akan menungguku malam ini. Di Mobil itu Laura kembali mengigit bagian bawah bibirnya sembari pahanya bergoyang kecil. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang. Ketika Lagu Robbie Williams itu menjadi track berikutnya segera kukeraskan volume. Laura segera saja menatapku dalam keremangan dengan mengigit bibir bagian bawahnya.
“Lets Hurry and give me pleasure Di!”