- Beranda
- Stories from the Heart
The " X " Boss
...
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
Halo, I'm BackGue sudah berjanji kalau gue akan kembali dengan sebuah cerita yang baru dan tentunya seseorang yang kisahnya gue share disini adalah seseorang yang memiliki hubungan keluarga dengan gue.
Yaitu kisah tentang Om Gue sendiri
Halo, I'm Back
Gue sudah berjanji kalau gue akan kembali dengan sebuah cerita yang baru dan tentunya seseorang yang kisahnya gue share disini adalah seseorang yang memiliki hubungan keluarga dengan gue.Yaitu kisah tentang Om Gue sendiri
Quote:
Quote:
Quote:
Prolog
Hai.. Nama gue Gerry, sehari-hari biasa di panggil Gege.. Gue berumur 23 tahun dan baru saja lulus kuliah. Sedikit cerita tentang keluarga gue, Gue merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara, ke 4 saudara kandungku mereka telah menikah, kini tinggalah gue yang masih jomblo dan belum ada niatan untuk kesana di usia gue yang sekarang ini. Keluarga besar gue termasuk sebagian besar kakak dan abang gue tinggal di Bandung, kecuali Gue dan 1 abang gue juga tinggal di luar Bandung. Walaupun begitu, gue juga seorang lulusan dari salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung, namun ketika lulus, gue diberi amanah untuk pindah ke Bogor dan mengurusi salah satu tempat milik ayah gue. Yaitu sebuah Rumah kos yang nantinya juga akan menjadi tempat tinggal gue di Bogor.
Beralih ke masalah percintaan, Di umur gue yang segini gue tidak terlalu memprioritaskan percintaan dalam hidup gue. Terbukti mantan gue hanya 1 orang saja, dan kami sudah lama putus pada masa pertengahan perkuliahan. Namun gue akan mencoba ketika gue sudah memiliki pekerjaan yang tetap, gue akan berusaha untuk membuka hati gue kepada para wanita di luar sana. Gue juga berharap nantinya gue akan menemukan yang tepat dan bisa menjadi pendamping hidup gue.
Secara fisik Gue bukanlah seseorang yang menjadi idaman para wanita-wanita di luar sana. Gue hanyalah seorang pria berbadan tegap dengan tinggi 175 cm, kemudian kurus tetapi gak kurus-kurus amat. Namun, yang anehnya pada diri gue ini, badan gue kurus tapi bentuk wajah gue itu tidak terlihat seperti orang yang kurus. Yang paling kelihatan adalah pada bagian pipi. Yap, pipi gue tembem. Pipi gue ini selalu menjadi bahan oleh kakak dan abang gue kala berkumpul untuk dicubit
Rencana gue setelah lulus kuliah ini, gue ingin mencari kerja, kerja apapun yang penting halal deh. Setelah berhari-hari mencari lowongan kerja, gue pun menemukan sebuah perusahaan yang cocok dengan bidang gue, Walaupun perusahaan tersebut terletak di Ibu Kota tapi itu juga gak jadi masalah bagi gue. Gue juga sudah mengirimkan berkas gue yang diperlukan sebagai syarat yang diminta ke pihak perusahaan tersebut dan tinggal menunggu saja untuk di panggil kesana.
Gue berharap semoga saja gue bisa mendapatkan pekerjaan itu
Hai.. Nama gue Gerry, sehari-hari biasa di panggil Gege.. Gue berumur 23 tahun dan baru saja lulus kuliah. Sedikit cerita tentang keluarga gue, Gue merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara, ke 4 saudara kandungku mereka telah menikah, kini tinggalah gue yang masih jomblo dan belum ada niatan untuk kesana di usia gue yang sekarang ini. Keluarga besar gue termasuk sebagian besar kakak dan abang gue tinggal di Bandung, kecuali Gue dan 1 abang gue juga tinggal di luar Bandung. Walaupun begitu, gue juga seorang lulusan dari salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung, namun ketika lulus, gue diberi amanah untuk pindah ke Bogor dan mengurusi salah satu tempat milik ayah gue. Yaitu sebuah Rumah kos yang nantinya juga akan menjadi tempat tinggal gue di Bogor.
Beralih ke masalah percintaan, Di umur gue yang segini gue tidak terlalu memprioritaskan percintaan dalam hidup gue. Terbukti mantan gue hanya 1 orang saja, dan kami sudah lama putus pada masa pertengahan perkuliahan. Namun gue akan mencoba ketika gue sudah memiliki pekerjaan yang tetap, gue akan berusaha untuk membuka hati gue kepada para wanita di luar sana. Gue juga berharap nantinya gue akan menemukan yang tepat dan bisa menjadi pendamping hidup gue.
Secara fisik Gue bukanlah seseorang yang menjadi idaman para wanita-wanita di luar sana. Gue hanyalah seorang pria berbadan tegap dengan tinggi 175 cm, kemudian kurus tetapi gak kurus-kurus amat. Namun, yang anehnya pada diri gue ini, badan gue kurus tapi bentuk wajah gue itu tidak terlihat seperti orang yang kurus. Yang paling kelihatan adalah pada bagian pipi. Yap, pipi gue tembem. Pipi gue ini selalu menjadi bahan oleh kakak dan abang gue kala berkumpul untuk dicubit
Rencana gue setelah lulus kuliah ini, gue ingin mencari kerja, kerja apapun yang penting halal deh. Setelah berhari-hari mencari lowongan kerja, gue pun menemukan sebuah perusahaan yang cocok dengan bidang gue, Walaupun perusahaan tersebut terletak di Ibu Kota tapi itu juga gak jadi masalah bagi gue. Gue juga sudah mengirimkan berkas gue yang diperlukan sebagai syarat yang diminta ke pihak perusahaan tersebut dan tinggal menunggu saja untuk di panggil kesana.
Gue berharap semoga saja gue bisa mendapatkan pekerjaan itu
Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#2008
Part 47
Maaf kalo beberapa hari ini jarang update, dikarenakan emang gue lagi sibuk banget hehe..
Hari demi hari perasaan gue makin ga karuan saja. Baru kali ini gue bener bener merasakan apa yang namanya itu Galau. Galau, membuat gue menjadi gak fokus akan kerjaan gue sendiri. Sampe pada puncaknya gue sempet ditegur oleh Kepala divisi gue akibat dari kegalauan gue ini yang terbawa ke kantor.
Kegalauan tersebut pun gak berhenti sampe disitu saja, hingga gue pulang dari kantor dan malemnya tetep saja gue dikelilingi dengan rasa galau ini. Walaupun ada Xena yang menemani via telepon, tapi tetep saja galau akan Rafi yang ingin meminang Xena gak bisa hilang dari kepala gue. Dan sejak saat itu, gue pun dibantu oleh vivi sebagai kakaknya Xena untuk memantau aktivitas Rafi ketika bersama Xena yang terkadang benar benar membuat hati gue ini panas aja. Yang bikin gue kesel adalah, rafi selalu bersikap romantis terhadap Xena. Hal itu membuat gue semakin takut sekali akan kehilangan Xena di suatu saat nanti
Namun gue gak nyerah begitu aja. Suatu hari dipertengahan bulan Mei gue memutuskan untuk mencari jalan keluarnya, ditemani oleh Arga yang sekaligus menjadi tempat curhat gue selama ini.
" Gimana ya ga, gue butuh saran dong nih dari elu.. "
" Hmmm menurut gue sih ya lo coba omongin dulu deh baik baik terus terang sama cewe lo, kan cewe lo belum tau kan kalo sebenernya lo udah tau kalo cewe lo ini pengen dilamar sama temen kecilnya itu. "
Gue pun terdiam dan memikirkan sejenak
" Iya juga sih ga, kayanya gue harus terus terang deh.. Makasih ya ga hehe "
" Enak ajee makasih, bayarin dong makan sekalian.. "
" -_-, sial lo yak diem-diem meres gue juga hahaha "
Akhirnya, gue pun mengikuti sarannya Arga untuk membicarakan hal ini baik baik terlebih dahulu. Gue pun mengatur pertemuan buat ketemu Xena. Yang pasti gue akan menjemput Xena.
Tibalah hari itu, gue udah tampil yang paling kece deh pokoknya untuk bertemu dengan Xena. Hari ini gue minjem mobilnya Arga, dikarenakan beberapa minggu yang lalu, mobil gue disini dipindahin ke Bandung biar kepake sama keluarga gue disana, soalnya selama ini gue lebih sering pake motor kemana mana kalo di Bogor.
Sampe di Jakarta, gue langsung OTW ke rumahnya Xena. Tiba di rumahnya Xena, gue menjadi kesel gara gara, itu mobil si Rafi ada aja ketika gue ke rumahnya Xena. Gue sempet panas akan hal itu dan mencoba untuk menahan emosi gitu. Dengan perasaan yang agak kesel gue pun masuk ke rumahnya Xena untuk menjemput Xena.
Gue melihat Rafi yang sedang duduk di ruang tamu, gue mencoba untuk tetap ramah sama dia dengan menyapanya saat gue masuk ke dalem rumahnya Xena.
" Eh elo fi.. " Kata gue
" ngapain lo disini..
" tatap dia tajam ke arah gue
" Ohh gue mau ngajak jalan Xena hehe.. " Masih tetap sabar.
" Asal lo tau ya ! Xena hari ini jalan sama gue.. " kata dia nyolot
" Hee? kita liat aja nanti.. "
Gue pun lebih memilih nunggu di ruang tv aja daripada nunggu bareng sama rafi yang bikin emosi gue naik. Tak beberapa lama Xena turun dari atas dan udah berpenampilan cantik banget hari ini. Dengan blouse kotak kotak ditambah celana yang cocok banget sama tubuhnya Xena.
" Ihh sayang udh nyampe ternyataa... " Sapa Xena yang kemudian menghampiri gue.
" Udah dong, kann harus tepat waktuu biar kamunya ga nunggu lama. Ayah mana? " Gue nyengir
" Ohh ayah lagi keluar kota mas.. Yaudah yukk.. ntar keburu hujann yangg... "
" Itu si rafi gimana? "
" Biarin aja dia mah, bosen aku ngeliat dia mulu mas.., ntar biar ka vivi yang ngusir aja deh hahaha.. "
" Ga boleh gitu ahh " Kata gue..
Kita berdua berjalan ke arah pintu keluar dan melihat Rafi yang hanya bisa terdiam kesel melihat Xena yang sudah menggandeng tangan gue .
" Xena, Aku kan mau ngajak kamu jalan hari ini.. " Kata Rafi sok lembut
" Paan sih fi, kan gue bilang gue gamauu, kamu kenapa sih terus maksa? "
" Tapi tuh gak pantes jalan sama dia, Xena.. " Kata rafi semakin nyolot.
" Biarin, pacar pacar gue, kenapa kamu yang ngatur? " Ucap Xena kesel
" Udah-udah jangan marah2 ah " Kata gue mencoba menenangkan Xena. " Udah fi , mendingan lo pulang deh ya.. "
" Oke..! tapi gue gak akan berhenti sampe disini.. " Kata rafi lalu beranjak pergi
Rafi pun dengan kesalnya pergi dia dari rumahnya Xena. Gue pun sedikit lega, karena gue bisa menahan emosi gue di depan Xena, padahal gue dah kesel banget itu. Seperti biasa sampe di deket mobil, gue membukakan pintu mobil untuk.
" Ihh mobil baru yaahh.. "
" Paan, ngaco kamu ah hehe, ini mobil temen.. "
" Ohh kirain mobil kamuuu.." kata dia sambil masuk ke dalem mobil
Setelah Xena masuk kedalem mobil, gue pun nyusul kedalem dan langsung mengemudikan ke suatu tempat makan seafood di Ancol.
" Sekarang mah aku udah gaada mobil lagi na " Kata gue sambil nyetir
" Lho emang mobil kamu kenapa mas? "
" Dipindahin ke Bandung, abisnya di Bogor ga kepake, kan aku lebih sering naik motor na.. "
" Ya bagus lahh, daripada diem di garasi doang kan.. "
" Iya sih.. "
" Kita mau kemana ini mas? "
" Makan seafood, mau gaa? "
" Mauuu bangettt, ngebutt ya mas hahhaa gasabar nih "
" Yeee bahayaa kalo ngebut mahh "
Kita pun berdua tertawa setelah itu. Satu lagi salah satu makanan kesukaannya Xena itu adalah seafood. Bisa dibilang kalo makan seafood ini, Xena tuh maniac banget. 1 porsi ikan aja kadang bisa abisin sama dia. Tapi anehnya badan dia kok ga gemuk gemuk ya
. Sampe di sana, kita langsung mesen tuh beberapa seafood yang pengen dimasak menjadi beberapa macam masakan. Yang pasti Xena pasti mesennya macem macem nih, gue sih ngikut aja sama Xena
Setibanya di meja sambil nunggu masakan seafood yang emang cukup lama untuk diolah, gue pun kemudian membuka sebuah pembicaraan mengenai masalah rafi yang ingin melamar Xena.
" Na, aku tau ko, Orang tuanya rafi pengen jodohin rafi kan sama kamu... "
Seketika wajah Xena langsung berubah kaget, ia pun menundukkan kepalanya sedikit dari hadapan gue.
" Pasti ka Vivi yang cerita yah.. Maaf aku ga ngasih tau, bukan akunya ga mau, cuman aku takut aja kalo kamu emosi mas.. "
" Ya nggak lah... " Padahal sih sakit banget ini dalem hati.. " Trus tanggepan kamu apa mengenai hal ini? " Tanya gue
" Ya aku gak mungkin lah, aku kan sudah memutuskan untuk serius sama mas, masa aku ninggalin mas begitu aja, ya gak bisa lah.. " Kata dia memegang tangan gue
" Jujur kalo kamu lebih milih rafi juga gapapa sih, aku terima kok.. " Kata gue pelan
" Mas, satu hal yang kamu perlu tau, rafi itu cuma temen kecil aku doang, dan aku gak ada perasaan apa apa sama dia.. "
" Tapi aku takut aja na gara gara rafi mulai deket kamu, mulai ngasih perhatian lebih ke kamu gitu, takut kamu ngerasa nyaman sama dia dibanding aku.. " Kata gue
" Gak, aku gak pernah nganggep lebih apa yang udah diberikan rafi sama aku mas.. Kamu tenang ajaa yaa.. "
" Aku kasih kamu beberapa hari untuk mikirin tentang ini ya na, aku mau kamu memutuskan hal ini juga di depannya Rafi, biar gaada ribut2 lagi.. ya " Suruh gue
" tapi mas.. "
" Udah ya kamu pikirin dulu aja beberapa hari kedepan.. Insya Allah aku akan terima keputusan kamu apapun itu.. "
Terlihat muka Xena yang sedih ketika gue berkata seperti itu. Sebenernya gue ga tega bikin dia sedih, tapi gue gamau juga ada ribut ribut lagi di antara gue dan rafi nantinya. Jadi, apabila nanti Xena lebih memilih rafi, maka gue akan pergi dan tidak mengganggu kehidupannya lagi. Namun, sebaliknya, apabila nanti Xena memilih gue, maka rafi lah yang harus pergi dan tidak lagi mengganggu kehidupannya dan hubungan gue dan Xena lagi..
Maaf kalo beberapa hari ini jarang update, dikarenakan emang gue lagi sibuk banget hehe..
Hari demi hari perasaan gue makin ga karuan saja. Baru kali ini gue bener bener merasakan apa yang namanya itu Galau. Galau, membuat gue menjadi gak fokus akan kerjaan gue sendiri. Sampe pada puncaknya gue sempet ditegur oleh Kepala divisi gue akibat dari kegalauan gue ini yang terbawa ke kantor.
Kegalauan tersebut pun gak berhenti sampe disitu saja, hingga gue pulang dari kantor dan malemnya tetep saja gue dikelilingi dengan rasa galau ini. Walaupun ada Xena yang menemani via telepon, tapi tetep saja galau akan Rafi yang ingin meminang Xena gak bisa hilang dari kepala gue. Dan sejak saat itu, gue pun dibantu oleh vivi sebagai kakaknya Xena untuk memantau aktivitas Rafi ketika bersama Xena yang terkadang benar benar membuat hati gue ini panas aja. Yang bikin gue kesel adalah, rafi selalu bersikap romantis terhadap Xena. Hal itu membuat gue semakin takut sekali akan kehilangan Xena di suatu saat nanti
Namun gue gak nyerah begitu aja. Suatu hari dipertengahan bulan Mei gue memutuskan untuk mencari jalan keluarnya, ditemani oleh Arga yang sekaligus menjadi tempat curhat gue selama ini.
" Gimana ya ga, gue butuh saran dong nih dari elu.. "
" Hmmm menurut gue sih ya lo coba omongin dulu deh baik baik terus terang sama cewe lo, kan cewe lo belum tau kan kalo sebenernya lo udah tau kalo cewe lo ini pengen dilamar sama temen kecilnya itu. "
Gue pun terdiam dan memikirkan sejenak
" Iya juga sih ga, kayanya gue harus terus terang deh.. Makasih ya ga hehe "
" Enak ajee makasih, bayarin dong makan sekalian.. "
" -_-, sial lo yak diem-diem meres gue juga hahaha "
Akhirnya, gue pun mengikuti sarannya Arga untuk membicarakan hal ini baik baik terlebih dahulu. Gue pun mengatur pertemuan buat ketemu Xena. Yang pasti gue akan menjemput Xena.
Tibalah hari itu, gue udah tampil yang paling kece deh pokoknya untuk bertemu dengan Xena. Hari ini gue minjem mobilnya Arga, dikarenakan beberapa minggu yang lalu, mobil gue disini dipindahin ke Bandung biar kepake sama keluarga gue disana, soalnya selama ini gue lebih sering pake motor kemana mana kalo di Bogor.
Sampe di Jakarta, gue langsung OTW ke rumahnya Xena. Tiba di rumahnya Xena, gue menjadi kesel gara gara, itu mobil si Rafi ada aja ketika gue ke rumahnya Xena. Gue sempet panas akan hal itu dan mencoba untuk menahan emosi gitu. Dengan perasaan yang agak kesel gue pun masuk ke rumahnya Xena untuk menjemput Xena.
Gue melihat Rafi yang sedang duduk di ruang tamu, gue mencoba untuk tetap ramah sama dia dengan menyapanya saat gue masuk ke dalem rumahnya Xena.
" Eh elo fi.. " Kata gue
" ngapain lo disini..
" tatap dia tajam ke arah gue" Ohh gue mau ngajak jalan Xena hehe.. " Masih tetap sabar.
" Asal lo tau ya ! Xena hari ini jalan sama gue.. " kata dia nyolot
" Hee? kita liat aja nanti.. "
Gue pun lebih memilih nunggu di ruang tv aja daripada nunggu bareng sama rafi yang bikin emosi gue naik. Tak beberapa lama Xena turun dari atas dan udah berpenampilan cantik banget hari ini. Dengan blouse kotak kotak ditambah celana yang cocok banget sama tubuhnya Xena.
" Ihh sayang udh nyampe ternyataa... " Sapa Xena yang kemudian menghampiri gue.
" Udah dong, kann harus tepat waktuu biar kamunya ga nunggu lama.
Ayah mana? " Gue nyengir" Ohh ayah lagi keluar kota mas.. Yaudah yukk.. ntar keburu hujann yangg... "
" Itu si rafi gimana? "
" Biarin aja dia mah, bosen aku ngeliat dia mulu mas.., ntar biar ka vivi yang ngusir aja deh hahaha.. "
" Ga boleh gitu ahh " Kata gue..
Kita berdua berjalan ke arah pintu keluar dan melihat Rafi yang hanya bisa terdiam kesel melihat Xena yang sudah menggandeng tangan gue .
" Xena, Aku kan mau ngajak kamu jalan hari ini.. " Kata Rafi sok lembut
" Paan sih fi, kan gue bilang gue gamauu, kamu kenapa sih terus maksa? "
" Tapi tuh gak pantes jalan sama dia, Xena.. " Kata rafi semakin nyolot.
" Biarin, pacar pacar gue, kenapa kamu yang ngatur?
" Ucap Xena kesel" Udah-udah jangan marah2 ah " Kata gue mencoba menenangkan Xena. " Udah fi , mendingan lo pulang deh ya.. "
" Oke..! tapi gue gak akan berhenti sampe disini.. " Kata rafi lalu beranjak pergi
Rafi pun dengan kesalnya pergi dia dari rumahnya Xena. Gue pun sedikit lega, karena gue bisa menahan emosi gue di depan Xena, padahal gue dah kesel banget itu. Seperti biasa sampe di deket mobil, gue membukakan pintu mobil untuk.
" Ihh mobil baru yaahh.. "
" Paan, ngaco kamu ah hehe, ini mobil temen.. "
" Ohh kirain mobil kamuuu.." kata dia sambil masuk ke dalem mobil
Setelah Xena masuk kedalem mobil, gue pun nyusul kedalem dan langsung mengemudikan ke suatu tempat makan seafood di Ancol.
" Sekarang mah aku udah gaada mobil lagi na " Kata gue sambil nyetir
" Lho emang mobil kamu kenapa mas? "
" Dipindahin ke Bandung, abisnya di Bogor ga kepake, kan aku lebih sering naik motor na.. "
" Ya bagus lahh, daripada diem di garasi doang kan.. "
" Iya sih.. "
" Kita mau kemana ini mas? "
" Makan seafood, mau gaa? "
" Mauuu bangettt, ngebutt ya mas hahhaa gasabar nih "
" Yeee bahayaa kalo ngebut mahh "
Kita pun berdua tertawa setelah itu. Satu lagi salah satu makanan kesukaannya Xena itu adalah seafood. Bisa dibilang kalo makan seafood ini, Xena tuh maniac banget. 1 porsi ikan aja kadang bisa abisin sama dia. Tapi anehnya badan dia kok ga gemuk gemuk ya
. Sampe di sana, kita langsung mesen tuh beberapa seafood yang pengen dimasak menjadi beberapa macam masakan. Yang pasti Xena pasti mesennya macem macem nih, gue sih ngikut aja sama XenaSetibanya di meja sambil nunggu masakan seafood yang emang cukup lama untuk diolah, gue pun kemudian membuka sebuah pembicaraan mengenai masalah rafi yang ingin melamar Xena.
" Na, aku tau ko, Orang tuanya rafi pengen jodohin rafi kan sama kamu... "
Seketika wajah Xena langsung berubah kaget, ia pun menundukkan kepalanya sedikit dari hadapan gue.
" Pasti ka Vivi yang cerita yah.. Maaf aku ga ngasih tau, bukan akunya ga mau, cuman aku takut aja kalo kamu emosi mas.. "
" Ya nggak lah... " Padahal sih sakit banget ini dalem hati.. " Trus tanggepan kamu apa mengenai hal ini? " Tanya gue
" Ya aku gak mungkin lah, aku kan sudah memutuskan untuk serius sama mas, masa aku ninggalin mas begitu aja, ya gak bisa lah.. " Kata dia memegang tangan gue
" Jujur kalo kamu lebih milih rafi juga gapapa sih, aku terima kok.. " Kata gue pelan
" Mas, satu hal yang kamu perlu tau, rafi itu cuma temen kecil aku doang, dan aku gak ada perasaan apa apa sama dia.. "
" Tapi aku takut aja na gara gara rafi mulai deket kamu, mulai ngasih perhatian lebih ke kamu gitu, takut kamu ngerasa nyaman sama dia dibanding aku.. " Kata gue
" Gak, aku gak pernah nganggep lebih apa yang udah diberikan rafi sama aku mas..
Kamu tenang ajaa yaa.. "" Aku kasih kamu beberapa hari untuk mikirin tentang ini ya na, aku mau kamu memutuskan hal ini juga di depannya Rafi, biar gaada ribut2 lagi.. ya " Suruh gue
" tapi mas.. "
" Udah ya kamu pikirin dulu aja beberapa hari kedepan.. Insya Allah aku akan terima keputusan kamu apapun itu.. "
Terlihat muka Xena yang sedih ketika gue berkata seperti itu. Sebenernya gue ga tega bikin dia sedih, tapi gue gamau juga ada ribut ribut lagi di antara gue dan rafi nantinya. Jadi, apabila nanti Xena lebih memilih rafi, maka gue akan pergi dan tidak mengganggu kehidupannya lagi. Namun, sebaliknya, apabila nanti Xena memilih gue, maka rafi lah yang harus pergi dan tidak lagi mengganggu kehidupannya dan hubungan gue dan Xena lagi..
junti27 dan khodzimzz memberi reputasi
2