Kaskus

Story

dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
Yaudah, gue mati aja
Yaudah, gue mati aja

Cover By: kakeksegalatahu


Thank for your read, and 1000 shares. I hope my writing skill will never fade.





Gue enggak tau tulisan di atas bener apa enggak, yang penting kalian tau maksud gue



emoticon-Bettyemoticon-Betty emoticon-Betty



----------




SECOND STORY VOTE:
A. #teambefore
B. #teamafter
C. #teamfuture

PREDIKSI KASKUSER = EMIL



----------



PERLU DIKETAHUI INI BUKAN KISAH DESPERATE, JUDULNYA EMANG ADA KATA MATI, TAPI BUKAN BERARTI DI AKHIR CERITA GUE BAKALAN MATI.



----------


Spoiler for QandA:


WARNING! SIDE STORY KHUSUS 17+



NOTE! SIDE STORY HANYA MEMPERJELAS DAN BUKAN BAGIAN DARI MAIN STORY


Spoiler for Ilustrasi:


Cerita gue ini sepenuhnya REAL bagi orang-orang yang mengalaminya. Maka, demi melindungi privasi, gue bakalan pake nama asli orang-orang itu. Nggak, gue bercanda, gue bakal mengganti nama mereka dengan yang lebih bagus. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kecuali mata kalian.


Spoiler for INDEX:
Diubah oleh dasadharma10 06-01-2017 18:49
JabLai cOYAvatar border
mazyudyudAvatar border
xue.shanAvatar border
xue.shan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1M
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
dasadharma10Avatar border
TS
dasadharma10
#171
PART 24

Kemarin sore paketan barang-barang gue sampai, jadi malemnya langsung gue bongkar dan gue tata sekalian. Tentunya dengan gangguan Emil. Dengan ilmu fengshui asal-asalan punya dia, Emil maksa gue buat nempatin barang-barang gue sesuka hatinya. Proses bongkar-bongkar yang harusnya bisa selesai sejam berubah jadi tiga jam. Alhasil jam tidur gue jadi makin malem dan prosentase terjadi penuaan dini pada diri gue meningkat sebesar sepuluh persen.

“Wi, banguuunnn!”
“Apa sih Mil? Gue masih ngantuk,” tolak gue.
“Bangun dululah,” dia membuka kelopak mata gue.
Gue buka mata gue lebar-lebar, “APAAAN?”
“Numpang nonton tv ya!” dia duduk di kasur gue.

Sebenernya gue pengin menolak, tapi apa daya gue bukan orang yang bisa menolak permintaan cewek secantik Emil. Dia naik ke atas kasur dan ngedusel-dusel minta tempat. Hadirnya Emil di kamar gue otomatis membangunkan gue dan menghentikan dengan paksa aktifitas istirahat gue. Gue bangun lalu duduk disebelah Emil mengikuti dia menonton tv. Satu-satunya acara pagi yang bisa bikin mood naik cuma acara musik, meski sebenernya gue nggak suka dengan host, co-host, co-co-host, dan co-co-co-hostnya. Too many freakin host in one stage. Tapi apa daya remot tv di tangan Emil.

Pandangan gue teralihkan pada cat tembok kamar gue yang hancur. Benar-benar hancur. Setengah kamar gue berwarna hijau tua dan setengahnya lagi berwarna oranye dengan bercak-bercak warna hijau pekat, bekas lukisan Emil. Gue sebenernya pengin selesaiin cat kamar gue, tapi cat-nya terlanjur habis. Emil pake cat tanpa di campur terlebih dahulu, hasilnya, tembok belang yang dia sebut seni.

“Lo udah sarapan?” tanya gue.
Emil menggeleng.
“Gue mandi, abis itu cari sarapan ya?”
Emil mengangguk sambil bernyanyi menirukan video klip di tv, “Aku pengin yang berkuah.”
“Sabar kali milih makan apanya, belum juga ambil handuk.”
Diubah oleh dasadharma10 06-02-2016 18:16
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.