Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
870 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#4064


***


Islam, Iman dan Ikhsan

(tanpa menyinggung) Gue menyebut diri ini "Insya Allah" ISLAM. Karena gue yakin manusia biasa yang banyak salah, gue sendiri enggan di sebut Islam, atau Islam Hijau, Biru atau ini itu. Islam sendiri mempunyai banyak arti, di bawa oleh Muhammad SAW, Universal, Rahmatan Lil 'Alamin..

(menurutku) Islam itu paling Benar, asal-usulnya jelas, masuk akal, mau bukti fisik dan ghaib pasti ada. Ajarannya tidak ada yang bertentangan dengan Fitrah manusia. Jelasnya, Islam sangat lengkap mengatur seluruh aspek Kehidupan Manusia. 3 dalam 1, Aqidah (pondasi) yang bersifat Mutlak, megg-ESA-kan Alloh (Tuhannya). Syari'at (jalan/ketentuan hukum), dan Akhlaq (perbuatan/aturan).

Dengan islam kita bisa membenarkan dan meluruskan Hati. Dibuktikan dengan perbuatan setelah kita lisankan sebelumnya. Dengan semua itu terbentuklah Percaya, yang disebut dengan Iman. Kesemuanya ada pada Rukun Iman yang berjumlah 6. Dari dasar Islam, dan berlanjut dengan Iman maka sudah sepatutnya kita menghayati diri atas adanya Dia. Menghadap-Nya sepenuh hati, seperti saat kita beribadah, sehingga kita bisa mencapai-Nya.

Semuanya menjadi satu menuju kesempurnaan. Islam berhubungan dengan Syari'at, Iman berhubungan dengan Aqidah, dan Ikhsan berhubungan dengan Akhlaq. Di dalam ilmu ke-islama-an pun ada 3 yaitu aqidah, fikih, dan akhlaq. Islam tidak akan sah tanpa iman, dan iman tidak akan sempurna tanpa ihsan. Kesemuanya itu bisa dikataan Trilogi atau 3 ajaran Illahi.

***

emoticon-Malu Gue jadi lanjut curhat nih emoticon-Smilie, Dari hal atau pendapat gue di atas, pasti bersinggungan dengan Paham, dan pada akhirnya muncul Bid'ah yang telah ada sejak dulu sampai akhir-akhir ini bermunculan banyak Ahli Bid'ah. (saranku) Jangan sembarangan mem-Bid'ah-kan sesuatu, nanti Hidup kalian menjadi KAKU dan TIDAK JELAS, ujungnya Menyembah tapi nggak tau siapa dan mana yang di sembah. Ini itu salah, dalihnya tidak ada dalam Qur'an, dan sebagainya. MUMET!!!

Sebagai contoh, ada nih tetanggaku berpendapat kalau YASINAN dan TAHLILAN itu Bid'ah alasannya karena tidak ada dalam Qur'an, malah dengar lagi bilang "HARAM".. Jawaban gue sederhana, memang nggak ada perintah itu, tapi hal itu masih bagian dari "Membaca" Qur'an secara lahir (tulisan), hal baik kan?.. tapi biasanya mereka ngotot tetep nggak mau, okelah gue kasih jawaban lagi.

Jawaban gue "ya sudah, kalau yasinan dan tahlilan memang nggak dilaksanakan karena tidak ada dalam qur'an, gini saja, jadikan itu BUKAN ibadah tapi ajang kumpul atau kegiatan yang positif, sekalian silaturahmi". Gimana?? Lebih enak dan netral. Ada lagi, soal bersalaman dengan lawan jenis, ada beberapa yang memang tidak mau bersalaman dengan alasan Bukan Mukhrim, hallahhhh semua dikembalikan ke masing-masingnya.

Dan, satu hal yang sering menjadi perdebatan. Berawal dari mereka yang bertanya tentang hal ini. Cadar, khas di tubuh Perempuan. Awalnya gue enggan dengan hal seperti di atas, dan seperti ini. Hanya saja gue pernah mempunyai satu pengalaman tentang "cadar" ini. Saat masih kuliah, waktu itu Tahun 2011. Gue lagi jalan sendiri di sekitaran Malioboro. Tau-tau gue itu ketemu teman SMP, dan SMA pula, tapi dulu kurang akrab lah.

Dia (mungkin) lagi nganter anak didiknya (SD) yang sedikit berbau Islam "nyleneh" menurutku, nganter Study Tour. Panjang lebar, akhirnya gue malah asik ngobrol dengan si Cewek itu, namanya Husna, panggil saja itu. Semula di ajak salaman nggak mau, lanjut biasa saja deh saling nanya kabar, gue sih suka menggoda kalau ke cewek, hehehe.. tapi lama-lama dia malah menyinggung soal Islam, ini dan itu, mungkin gegara lihat gue bertattoo.

Nah, setelah ngalor ngidul dia nyeramahin gue (padahal Tarii yang jelas tau, juga cara nyeramahin gue itu pake aturan). Husna ini seolah mencaci maki apa yang ada pada gue. Sampai pertanyaan sederhana dari gue, anggap ini terakhir.

Gue: "Husna, lantas apa maksudnya lo pake pakaian kayak orang Arab, kebesaran kaliiii... Terus, kenapa juga pakai Cadar?.."

Husna: "Oval, ini islam yang sebenarnya. Perempuan harus seperti ini"

Gue: "Harus yaaa?"

Husna: "Harus!!"

Gue: "Kalau harus, ntar semuanya sama kayak Lo, jadi susah bedain mana kamu, mana yang lain, karena semua sama dan seragam. Terus Batiknya?, baju sekolahnya? Jas Almamater (kalau yang kuliah), dan sebagainya?"

Husna: "................"

Gue: "Heyyy, kok diem?"

Husna: "Val, aku ini seorang istri. Aku ingin seperti Aisyah, istri Nabi. Hal ini, hal yang ada padaku Insya Alloh seperti Aisyah dan lainnya. Sunnah, baik, sopan, kan?"

Gue: "Istri Nabi?.. Husna... Nggak usah terlalu jauh sampai meniru hal yang jauh atau lebih dari sosok Mereka. Kalau lo pengen seperti Aisyah, atau Khadijah sekalipun, nggak harus pake Cadar. Sederhana saja dulu, "Membangunkan suamimu, lalu menyuruhnya Shalat subuh, setelah itu kamu membuatkan dia segelas Kopi Panas, itu sudah istri yang baik", itu saja dulu."

Husna: "............."


Husna diem setelah itu, gue rasa dia susah jelasin atau memang bingung atau apa gue nggak ngerti. Sampai 15 menitan kedepan, dia nggak ngelanjutin obrolan ini, malah mengalihkan ke keseharian gue sampai dia pamit karena harus pulang.

Dari kesimpulan soal Husna itu, gue berpendapat. Tidak semua hal yang ada pada salah satu "Tokoh", itu bisa kita tiru dan kita terapkan dalam keseharian. Udah pernah bilang kan? Aida hal yang tersurat dan tersirat. Cadar, khas dengan Bangsa yang ada di timur tengah, hal itu bukan Budaya, atau Tradisi. Memang benar ajaran itu dari Islam, tapi tidak serta merta di makan mentah harus seperti itu.

Memakai Jilbab itu WAJIB bagi perempuan, dan wajib disini gue simpulkan "Bagi Yang Mampu secara Lahir dan Batin", kenyataannya banyak yang "terpaksa" memakainya karena sesuatu hal, atau aturan, atau lainnya, malah lebih sedihnya Jilbab itu jadi TREND!, pake tutorial ini itu, alah alah jannnnnn. Dan, setelah memakaipun, tidak harus cadaran. Di Ayatnya kan sudah jelas, kecuali bagian Tangan (bukan lengan) dan Muka itu tidak ditutupi. Apalagi kalau sudah berpakaian yang berwarna satu saja (Hitam) atau lainnya, menurut gue itu aneh.

Lantas apa guna Indonesia mempunyai BATIK?, Mempunyai Kebaya?. Jangan Hilangkan Indonesia, berpakaianpun bebas. TAPI, tetap jangan lepas dari Syari'at Islam. Kecuali, kita mampu menerima Konsekwensinya di suatu hari nanti, apakah sudah SIAP???... Menurut gue sederhana saja, pakailah pakaian yang tidak menonjolkan Lekuk tubuh, manapun itu. TUTUPI AURATMU, gue kira perempuan udah PAHAM. Pakailah Jilbab dengan baik dan Benar (bukan baik dan benar sekarepe dewe).

Semua kembali ke diri masing-masing. Ukuran Halal dan Haram, Baik dan Benar, atau hal apapun yang beda tapi satu selain di dalam Al Qur'an dan Hadits serta Riwayat, itu kembali ke diri kita sekalian. Contoh, ada pendapat soal "Rokok itu HARAM", jawaban gue "nggak ada tuh hukum yang bilang Rokok Haram", haram itu "KITA yang Meng-HARAM-kan sendiri", nyatanya banyak KYAI pada Ngerokok? ada yang salahkah dengan Rokok??

*

Ada lagi beberapa singgungan dengan teman (yang dulu) pernah dekat. Dan di saat ini, di saat telah lama tanpa kabar, dia muncul dengan "khas" yang berbeda, tak seperti dulu, dan sampai detik ini, dia selalu menyalahkanku (soal Ibadah, agama, dan yang berhubungan dengan Islam). Entah dia itu berfaham apa, ini itu menurut dia Salah, lantas yang benar seperti apa?..

Ini beberapa kasus yang pernah jadi perbincangan dengan dia. Yang sampai saat ini gue cuma bisa tersenyum dan semoga (dia) lebih baik lagi.

Dia: "Val, lo bekas anak Pondok kan? yahh walau cuma tingkat SD. Pastinya lo, atau teman-teman lo yang lanjut ke Ponpes pasti ngaji Kitab Kuning nih pinter-pinter banget.."

Gue: "Iyaa, mereka pasti iya, ngajinya Kitab Kuning.."

Dia: "Ngaji jangan ke Kitab kuning donk, Langsung dari Qur'an dan Hadit's itu sudah jelas Kebenarannya"

Gue: "Haaa? langsung? emang MAMPU?.. Nihh yaaa.. Kitab Kuning itu jelas terbukti benarnya pula, Turunan dari Qur'an dan Hadit's dari Imam-imam dan Ulama terdahulu. Gini deh, contohnya Rukun Islam saja, salah satunya Shalat. kalau kita belajar langsung ke Al Qur'an mana ada Shalat itu berbunyi 5 waktu dan Caranya Sujud seperti itu? . "

Dia: ".........."

Gue: "Mana ada Rukun, Syarat dan Batalnya Shalat dalam Qur'an.. Disana hanya Perintah "Dirikan Shalat", mana yang ada kalimat jenis-jenis dan lainnya?"

Dia: "Lho lho??"

Gue: "Lho Lho apa Su???!"

Dia: "Damai, Val,, Muslim bersaudara Loh,, wajar beda pendapat kan?"

Gue: "Hahaha, gue slow, lo nya yang mbingungi!.. Emang bersaudara, dan beda pendapat Itu Sunnatullah, tapi Bedanya jang kebangetan donk.."

Dia: "Kesibukan Lo malam jum'at apa? Yasinan? padahal lo harusnya lebih tau kalau Yasinan haditsnya adalah dhoif semua, itu bid’ah dan bid’ah itu sesat!.. Terus Tahlilan? Val?? apa itu Ajaran Rasulullah? katanya lo umat Muhammad!"

Gue: "Hahaha, lagi-lagi lo kaya mereka yang Ahli Bid'ah.. Sialan!!. Yang dhoif itu Yasinan di orang Mati. Meskipun Dhoif, itu masih bisa diamalkan dalam hal-hal keutamaan amal.. Jangan jadi orang dzalim donk?! .. Oke soal Tahlilan nih, dari dulu gue ngerti kalau Tahlilah BUKAN ajaran Rasulullah. Tapi, di dalam Tahlil ada banyak sesuatu yang menakjubkan, ada ayat Qur'an, Shalawat, Do'a dan dzikir.. Mana sesatnya???"

Dia: "Val, semua Bid'ah itu SESAT!"

Gue: "Itu kan menurut Lo, LENG! emosi sama lo jadinya!.. Haha"

Dia: ".............",

Gue: "Sekarang kalau Bid'ah itu sesat yaa? Kenapa Abu Bakar Ash Shiddiq mengumpulkan al-Qur’an padahal itu tidak pernah dilakukan Rasulallah dan juga tidak pernah diperintahkan? Umar bin Khatthab membuat tarawih 20 rakaat, padahal Rasulallah hanya 8 rakaat? Sayyidina Utsman menambahi adzan jum’at menjadi 2 kali. Apakah mereka Ahli Bid'ah yang SESAT?.. satu lagi, Al-Qur’an zaman Nabi tidak ada tanda harakat dan titiknya, karena harakat dan titik ada di zaman Umar bin Khatthab, terus al-Qur’an yang sekarang ada harakat dan titiknya atau tidak?".

Dia: "Val... "

Gue: "Hallah tai Asu kowe!! ngobrol sama lo nggak ada habisnya.. Kalau di ladeni Lo pasti bakal masalahin masalah MAULID NABI, ISRA' MI'RAJ. Iyaa???? Lo bakal masalahin 7 hari, 40 hari, 1000 hari setelah kematian?? Iyaa kan??? Dan segudang apapun yang kalian masalahkan.. Yang soal Shalawatan lah, Dzikir.. Maunya apa???"

Dia: "........."

Gue: "Apa??? Bingung?? Jongkok Su!!, Ngajimu sing bener! Sialan kowe!. Udah ngejek Gue bertattoo dan nggak Beradab!.. Lo lebih biadab, dan nggak beradap. Agama buat mainan!.. Kamu itu Buta, Buta karena Fanatik jadinya udah nggak Bisa membaca Kebenaran!"

Itu sedikit perselisihan dengan seorang teman. Tapi, Alhamdulillah, beberapa bulan ini dia udah mulai kembali lagi ke jalan (yang) benar.. Mending jadi Bajingan sekalian lah daripada Agama buat mainan. Bahaya untuk sendiri dan anak cucu nanti. Selama itu tidak melanggar Hukum Islam, bagiku itu nggak masalah.. Tapi kalau mau dimasalahkan, ya udah jangan anggap itu IBADAH! Anggap saja hal POSITIF, mudah kan?.

Ada lagi, soal Orang Indonesia tapi Tidak Mau Hormat Bendera Indonesia, mereka bilang Haram.. Dan seribu permasalah sederhana yang dibesar-besarkan beberapa kalangan itu.. Hahaha, udah deh sana sekolah lagi, ngaji lagi yang bener.!


**

Hmmmm.. Sebenernya masih banyak uraian (yang tentunya menurut pandangan dan pendapat gue) yang perlu dan (mungkin) berguna untuk di bahas. Jujur, gue udah terbatas banget kemampuannya, jadi seadanya saja dulu. Kalau ada pertanyaan lain bisa di tanyakan nanti sebisanya aku Jawab..

Terima kasih semuanya.... emoticon-Smilie

***

Thanks juga buat Sepeda Jengki ku yang dulu sebagai saranaku berangkat Sekolah kala SMP, dan SMA sampai kelas 2. Satria F 150 Built up Thailand 2005 yang gue beli di Bandung saat udah dekat dengan Alm. Mitha. Sampai sekarang masih Plat D biar ini jadi kisah dengan mereka semua. Jungir balik motor itu, tapi tetap Cool sampai kapanpun.

Tak lupa terima kasih buat Bus Efisiensi, Citra Adi Lancar, Mandala, Budiman, Handoyo, Sinar Jaya, Sumber Kencono (rip), Sumber Alam, dll. KA Taksaka, Argo Wilis, Bima, Turangga, Mutiara Selatan, Kutojaya, Sawunggalih, Logawa, Progo, Pasundan, dll. Garuda Indonesia Air Lines, dll yang dulu setia menemani perjalanan gue.

Terima kasih tak terhingga untuk Pall Mall (Light up the Night) Djarum Super, Sampoerna Mild, Marlboro (merah), Lucky Strike (light). Jonnie Walker, Jack Daniel, Red Label, Black Label, Martell, Oplosan dalam Club. Tak lupa Cukrik (khas jawa timur), Cap Tikus (Manado), Tuak, Arak. CIU khas jawa tengah, dan Cipat, Purba, Jamu Mak "Nggin", Jamu "Nyonya Bening", Jamu "Lor Pintu" yang khas dan hanya ada di daerah gue.

Spesial thanks untuk Bandung (Parijs Van Java), Jakarta. Kota Jogjakarta berhati Nyaman, yang hingga detik ini "masih" tetap istimewa dari berbagai sudut, gue tau persis bagaimana kota itu, apalagi di waktu malam, lingkungannya, daerah tempat tinggal gue dulu. Walau hanya beberapa saja pengalamanku disana, tapi semua berkesan dimataku, dimata Sitaa dan lainnya pula. Dan Kota lainnya, yang pernah gue singgahi.

Dan apapun yang belum bisa aku sebutkan disini.. Semua karena keterbatasanku sendiri yang tak seberapa mampu untuk mengingat semuanya.

Ingatkan aku kalau ada yang Lupa... emoticon-Smilie

+++

Katanya itu saja dulu . Hehehe..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.