- Beranda
- Stories from the Heart
Yaudah, gue mati aja
...
TS
dasadharma10
Yaudah, gue mati aja
Cover By: kakeksegalatahu
Thank for your read, and 1000 shares. I hope my writing skill will never fade.
Gue enggak tau tulisan di atas bener apa enggak, yang penting kalian tau maksud gue


----------
----------
PERLU DIKETAHUI INI BUKAN KISAH DESPERATE, JUDULNYA EMANG ADA KATA MATI, TAPI BUKAN BERARTI DI AKHIR CERITA GUE BAKALAN MATI.
----------
Spoiler for QandA:
WARNING! SIDE STORY KHUSUS 17+
NOTE! SIDE STORY HANYA MEMPERJELAS DAN BUKAN BAGIAN DARI MAIN STORY
Spoiler for Ilustrasi:
Cerita gue ini sepenuhnya REAL bagi orang-orang yang mengalaminya. Maka, demi melindungi privasi, gue bakalan pake nama asli orang-orang itu. Nggak, gue bercanda, gue bakal mengganti nama mereka dengan yang lebih bagus. Dengan begitu tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kecuali mata kalian.
Spoiler for INDEX:
Diubah oleh dasadharma10 06-01-2017 18:49
xue.shan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1M
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dasadharma10
#4
PART 2
Sewaktu SMA gue satu sekolah sama adek gue, jadi wajar kalo gue tahu segala sesuatu tentang adek gue. Adek gue populer banget di sekolah, jauh lebih populer dari gue. Sampai-sampai bukannya gue dikenal sebagai tokoh protagonis tapi malah sebagai pembantunya tokoh pembantu. Gue lebih sering disapa ‘Kakaknya Imut ya?’ daripada ‘Lo Dawi ya?’
Saking populernya adek gue, dia sering banget dideketin cowok, lokal maupun interlokal. Bahkan lebih banyak yang nanya ke gue ‘Boleh minta nomer adek lo?’ daripada ‘Ukuran kolor lo berapa?’ Itu semua bener-bener mirip sama film ‘My Idiot Brother’ dan gue sebagai brothernya. Tiap adek gue di deketin cowok, gue cuma bisa melongo, sementara air mata kejombloan ini nggak bisa berhenti mengalir.
Gue yang nggak pernah rela kalo dia dideketin cowok, secara terselubung menyebarkan berita nggak jelas tentang Inah adek gue. Gue berharap murid cowok yang berniat mendekati Inah bakalan ilfeel dan berpikir dua kali sebelum mendekati dia.
"Oh, jadi ini selama ini kerjaan kakak ya?!” kata Inah menyodorkan hapenya.
Gue menerima hape Inah, "Apaan?
“Baca tuh! Mut aduin ke Mama kalo masih berani nyebarin berita-berita nggak jelas kayak gitu!”
Gue baca tulisan yang ada di layar.
‘Iya Mut, aku dikasih tahu kak Dawi kalo selama ini kamu maunya cuma sama yang kumisan’ pengirim Rildo.
Layaknya maling ayam yang ke-gep lagi mungutin bulu-bulu hasil maling, gue cuma bisa nyengir ke arah Inah.
“Kakak tau nggak sih! Rildo itu cowok paling ganteng seangkatan Mut!” dia melotot ke arah gue. “Dan sekarang dia nggak mungkin mau deketin Mut lagi!”
“Lhah bukannya itu bagus? Berarti kan dia gampang percaya sama kabar yang belum tentu bener, harusnya lo seneng dong Inaaaaaaaaah,” gue mencari pembenaran.
Inah terlihat memikirkan perkataan gue.
"Ya kan?"
“Nggak! Kali ini kakak nggak bisa ngeles!”
Gue yang sadar uang jajan gue bakalan dipotong jika Inah benar-benar melapor pada nyokap mulai panik.
“Nah, damai deh Nah!”
“Mut udah ngelewatin cowok terganteng di angkatan Mut dan itu semua gara-gara kelakuan kakak yang nggak jelas ini! Sekarang giliran kakak!" dia menarik kerah baju gue. "Nggak bakalan Mut biarin kakak punya pacar!”
Gue hanya bisa menelan ludah ketika mendengarkan pernyataan adek gue yang jadi setengah gila gara-gara satu cowok alay yang menurutnya ganteng itu. Memang di sisi lain gue bersyukur uang jajan gue waktu itu nggak dipotong, tapi setiap gue lagi deket sama temen cewek gue, Inah pasti dateng buat ngerusuh.
Sewaktu SMA gue satu sekolah sama adek gue, jadi wajar kalo gue tahu segala sesuatu tentang adek gue. Adek gue populer banget di sekolah, jauh lebih populer dari gue. Sampai-sampai bukannya gue dikenal sebagai tokoh protagonis tapi malah sebagai pembantunya tokoh pembantu. Gue lebih sering disapa ‘Kakaknya Imut ya?’ daripada ‘Lo Dawi ya?’
Saking populernya adek gue, dia sering banget dideketin cowok, lokal maupun interlokal. Bahkan lebih banyak yang nanya ke gue ‘Boleh minta nomer adek lo?’ daripada ‘Ukuran kolor lo berapa?’ Itu semua bener-bener mirip sama film ‘My Idiot Brother’ dan gue sebagai brothernya. Tiap adek gue di deketin cowok, gue cuma bisa melongo, sementara air mata kejombloan ini nggak bisa berhenti mengalir.
Gue yang nggak pernah rela kalo dia dideketin cowok, secara terselubung menyebarkan berita nggak jelas tentang Inah adek gue. Gue berharap murid cowok yang berniat mendekati Inah bakalan ilfeel dan berpikir dua kali sebelum mendekati dia.
"Oh, jadi ini selama ini kerjaan kakak ya?!” kata Inah menyodorkan hapenya.
Gue menerima hape Inah, "Apaan?
“Baca tuh! Mut aduin ke Mama kalo masih berani nyebarin berita-berita nggak jelas kayak gitu!”
Gue baca tulisan yang ada di layar.
‘Iya Mut, aku dikasih tahu kak Dawi kalo selama ini kamu maunya cuma sama yang kumisan’ pengirim Rildo.
Layaknya maling ayam yang ke-gep lagi mungutin bulu-bulu hasil maling, gue cuma bisa nyengir ke arah Inah.
“Kakak tau nggak sih! Rildo itu cowok paling ganteng seangkatan Mut!” dia melotot ke arah gue. “Dan sekarang dia nggak mungkin mau deketin Mut lagi!”
“Lhah bukannya itu bagus? Berarti kan dia gampang percaya sama kabar yang belum tentu bener, harusnya lo seneng dong Inaaaaaaaaah,” gue mencari pembenaran.
Inah terlihat memikirkan perkataan gue.
"Ya kan?"
“Nggak! Kali ini kakak nggak bisa ngeles!”
Gue yang sadar uang jajan gue bakalan dipotong jika Inah benar-benar melapor pada nyokap mulai panik.
“Nah, damai deh Nah!”
“Mut udah ngelewatin cowok terganteng di angkatan Mut dan itu semua gara-gara kelakuan kakak yang nggak jelas ini! Sekarang giliran kakak!" dia menarik kerah baju gue. "Nggak bakalan Mut biarin kakak punya pacar!”
Gue hanya bisa menelan ludah ketika mendengarkan pernyataan adek gue yang jadi setengah gila gara-gara satu cowok alay yang menurutnya ganteng itu. Memang di sisi lain gue bersyukur uang jajan gue waktu itu nggak dipotong, tapi setiap gue lagi deket sama temen cewek gue, Inah pasti dateng buat ngerusuh.
Diubah oleh dasadharma10 03-02-2016 09:10
aripinastiko612 dan 2 lainnya memberi reputasi
3


