PART 41
Hubungan kita udah kayak biasa lagi, hangout bareng, nonton bareng, pulang pergi ke kampus bareng. Ega emang nge-keep gue banget, bentar-bentar ngecek gue ada dimana, lagi ngapain, ngajak hangout hampir tiap hari, sampe nemenin gue job event bahkan nongkrongin gue meeting.
--------------------------------------------------------------------------------SKIP
Seperti biasa dengan hobi gue jajan susu di kantin fakultas, pas gue lagi nunggu pesanan gue jadi, notifikasi sms, chat gue bunyi mulu, nggak lama ada telfon masuk
Quote:
Ega : “Hallo”
Gue : “Ya, hallo”
Ega : “Kamu dimana ? Kok sms sama chat aku nggak dibales ?”
Gue : “Di kantin fakultas lagi jajan, aku baru kelar kelas. Kenapa ?”
Ega : “Mau ngajak kamu jalan”
Gue : “Kemana lagi ?”
Ega : “Udah ikut aja, banyak tempat yang kamu belum datengin disini”
Gue : “Hahaha okay”
Ega : “See you cantik”
Gue : “See you too”
Setelah susu pesanan gue jadi, gue berjalan meninggalkan kantin, dan pas gue balik badan, pandangan gue langsung tertuju pada suatu sudut.. lagi-lagi dia ada disana, dengan senyuman maut nya yang bikin gue lumeeer parah. Oh damn!
SKIP!
Sorenya gue diajak Ega pergi ke salah satu café dessert, gue curiga dia punya peta wisata kuliner disini, tempat-tempat yang kita datengin tuh emang tempat yang belom pernah gue tau. Pokoknya selama sama Ega, pipi gue chubby, paha sama lengan berasa banget lebih sekel gara-gara makan muluuu hahaha
--------------------------------------------------------------------------------SKIP!
Selama deket sama Ega, gue sempet kepo-kepo socmed dan hp nya untuk cari tau dia masih player apa enggak. Dari hasil pantauan gue, Ega nggak terlihat lagi deketin cewek lain lagi selain gue. Tapi lama-lama gue emang baper berlebih sama apa yang kita jalanin. Gue lupa deh totalnya berapa bulan kita berdua deket tanpa ada kepastian apapun, lebih dari 4 bulan deh
Oia, hampir lupa.. ada satu momen yang akhirnya gue jadi tau kalo pas Ega nyeritain tentang gue ke nyokapnya, respon nyokapnya tuh nggak positif tentang gue, kalo gue tebak-tebak dari cerita Ega, kayaknya soal status sosial, ya gue tau diri lah, gue dan keluarga gue emang berkecukupan lebih, tapi kalo dibanding Ega dan keluarganya.. sangat jauh
--------------------------------------------------------------------------------SKIP!
Bulan itu adalah bulan-bulan hectic di fakultas Ega, terutama di konsentrasi dia. Tugasnya seabrek-abrek sampe buat tidur aja susah. Gue hampir tiap hari di rumah Ega karena Ega kewalahan ngurus rumah, bahkan dirinya sendiri nggak keurus. Gue juga nggak tau kenapa dulu gue mau ngurusin dia dan bisa sabar ngadepin dia yang agak manja, susah dibangunin buat bangun pagi, banyak mau.
Tapi setelah itu, kerjaan dari kantor EO gue mendadak banjir, sekarang gantian, gue yang sibuk. Dan selama gue sibuk itu, gue sama sekali nggak ketemu Ega. Kita cuma kontakan via chat, sms, dan telfon aja. Hal itu berlangsung sekitar satu bulan.
Gue mulai kangen sama Ega
Pernah nggak sih lo ngerasa kayak was-was, semacem punya firasat, tapi entah deh itu feeling apa, kayak ada yang ngedorong gue nyuruh gue buat buka socmed Ega. Gue kepo-kepo socmednya dan gue liat ada postingan dari mantannya. Damn! Pas itu feeling gue kenceng banget kalo Ega mulai ada main lagi sama cewek-cewek lain. Gue ngerasa patah hati pas tau Ega balik jadi player lagi. Baru sebulan doang nggak ketemu, lost contact dikit, udah balik lagi gitu.. luar biasa ya laki-laki!
Buat para laki-laki, jangan sepelein kemampuan stalking seorang cewek kalo dia lagi cemburu apalagi sampe kesel, anak buah FBI juga kalah deh, dalam waktu singkat bisa hampir lengkap info kekumpul
Dan bener aja, pas gue ke kampus, gue denger lagi banyak junior yang diincer sama dia. Anjiiiirr Ega brengsek! Omongannya nggak bisa dipegang. Gue langsung mengirim chat ke Ega untuk bertemu. Harus gue kelarin semua secepetnya.
Quote:
Gue
“Gue mau ketemu. Sekarang”
Ega
“Kamu dimana ?”
Gue
“Taman kampus”
Gue duduk di bangku taman kampus menunggu Ega datang.. Gue masih shock gara-gara postingan dari mantannya, kepo satu hal itu pasti berujung ke yang lain.. Dibanding sama mantan-mantannya yang cewek-cewek tajir, sosialita, super modis, gue jauuuh banget nggak ada apa-apanya, dari segi penampilan gue ya cuma kayak gini, keterbatasan gue juga banyak, apa iya gue pantes sama Ega, Ega yang jadi idola para wanita lintas angkatan, apa iya gue bisa bikin Ega bahagia..
*kalo mau tau gimana perasaan gue pas itu, dengerin aja lagu ini
Kemudian Ega datang dengan santai dan menghampiri gue
Ega : “Kamu kenapa ?”
Gue : “Udah lah ya, kita nggak usah deket lagi. Lo sama cewek-cewek yang lebih lo suka aja, cewek-cewek sosialita, cewek modis, cewek tajir. Bukan yang kayak gue gini, terutama kayak mantan-mantan lo yang lagi lo deketin lagi itu”
Ega : “Kamu kenapa sih Ra ?”
Gue : “Lo yang kenapa. Gue pikir karena lo tau gue temen Irfan lo nggak akan sembarangan sama gue. Tapi apa ? Lo cuma jadiin gue mainan”
Ega : “Aku nggak pernah niat buat mainin kamu Ra.. Tapi kok kamu jadi bahas mantan aku ?”
Gue : “Gue liat semua socmed lo”
Ega : “Socmed ?” Ega terdiam sesaat dan terlihat mikir
Ega : “Aku nggak sengaja ngobrol lagi Ra dan itu dia lagi mau curhat sama aku”
Gue : “Ya tapi apa harus sampe ngeluarin kata-kata mesra di socmed ?! Lo nganggep gue apaan sih ?! Iya yang ketauan sama gue emang cuma ngobrol. Tapi kemarin sebulan kita nggak ketemu. Nggak tau deh tuh sebulan lo ngapain aja. Oh iya, deketin junior-junior”