Kaskus

News

tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
Agama dan Kepercayaan Nordik, Mitologi hingga Ritual
Agama dan Kepercayaan Nordik, Mitologi hingga Ritual


DISCLAIMER: Thread ini dibuat oleh Thread Starter untuk tujuan berbagi pengetahuan, siapapun dapat berkontribusi melengkapi thread ini. Dilarang keras melakukan copy-paste thread ini dengan sepengetahuan Thread Starter emoticon-Hammer

PENDAHULUAN

Agama Kuno Nordik(Old Norse Religions), atau Tradisi Keagamaan Nordik (Norse Religious Tradition) merupakan istilah bagi suatu bentuk kepercayaan dan keagamaan kuno yang menjadi agama asli dalam kebudayaan Nordik atau Jermanik di masa lampau. Bangsa Nordik (Norsemen) merupakan entitas multi etnis di masa lampau yang menghuni negeri-negeri Nordik yang meliputi semenanjung Jutland (Jylland), tanah Gautland/Geatland/Götaland (Gøtenland), dan pulau Zealand (Sjælland), dan/atau meliputi sebagian besar wilayah selatan Semenanjung Scandinavia. Kata "nordik" sendiri berasal dari Bahasa Inggris "nordic" atau "norse" yang apabila ditelusuri berasal dari rumpun Bahasa Jermanik "norsemen", "norrmann", dan "norrmen" yang berarti "orang-orang dari utara" (norrænir menn).

Quote:


Sepanjang Semenanjung Jutland, Götaland, dan Scandinavia hidup beragam suku-bangsa. Suku-bangsa leluhur yang hidup di Jutland, Götaland, dan Scandinavia di antaranya adalah Juten, Göten (leluhur Bangsa-bangsa Goth/Gothik), Wulfing, Dänen, Angles, Fervir, Hallín, Suehan, Frisia, Rugi, Adogít, dan Arothi dimana mereka merupakan penutur Bahasa Nordik Kuna, sehingga mereka merupakan leluhur Bangsa Nordik. Mata pencaharian mereka umumnya adalah bercocok-tanam, berburu, beternak, dan berdagang. Namun Skandinavia merupakan wilayah dengan keadaan alam dan iklim yang cukup ekstrim sehingga pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan yang amat bergengsi, karena membutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih untuk mengatasi kebutuhan pangan tetap tersedia. Maka dari itu, para petani Jutland dan Götaland merupakan petani-petani handal, sehingga kemudian masyarakat di kedua wilayah itu umumnya menyembah dewata Vanir, dewa-dewi yang bertugas mengurus kemakmuran dan kehidupan. Kultus kelas petani ini memusatkan pada spiritualisme yang berkaitan dengan kehidupan inti.

Tapi tampaknya kemujuran tidak selalu bernaung. Kebutuhan pangan dan lahan ternak yang mendesak sementara keadaan alam yang tidak mendukung membuat beberapa suku-bangsa memutuskan untuk mencari solusi ke luar daerah: berdagang dan menjarah! Mereka memulai ekspedisi ke Timur hingga wilayah Bangsa Slavia. Perlu waktu berabad-abad untuk menyatukan mereka dalam bendera perang. Paling tidak semua itu dimulai dari hirarki politik tingkat bawah, yaitu kelas prajurit "Viking" (Vikingár). Salah satu yang termahsyur adalah putra-putri Münso di Kattegat, sekaligus memulai era kultus terhadap dewata Æsir, dewa-dewi tingkat tinggi yang mengurus peperangan dan kemenangan.

Pada tahun 793 M, dari Kattegat di Jutland, sejumlah pasukan Vikingár membuka penjelajahan ke Barat pertama kali sekaligus memulai masa-masa "bagaikan malam tanpa akhir" di Eropa Barat. Setibanya di sebuah pulau yang bernama Lindisfarne, wilayah kekuasaan Kerajaan Northumbria di Britania, para Vikingár ini untuk pertama kalinya melakukan kontak dengan masyarakat Kekristenan. Para Vikingár yang beragama leluhur ini heran dengan banyaknya harta-benda di biara Lindisfarne, berupa relik-relik Katholik dari perunggu, besi, perak, bahkan emas. Di samping itu, kontur tanah di wilayah tsb amatlah cocok untuk lahan pertanian. Dengan yel-yel pujian untuk dewa Odin dan Thor diiringi penistaan terhadap Kekristenan, mereka menjarah relik-relik biara dan membantai para santo. Penjarahan mereka ke biara ini sekaligus menandai dimulainya Periode Viking (793–1066 M) dimana periode ini merupakan masa-masa penaklukan para Vikingár ke berbagai negara bercorak Kekristenan yang disinyalir sebagai negara-negara kaya. Namun rupanya keberhasilan mereka memperluas pengaruh politik dan militer ke Britania dan Perancis tidak sebanding dengan pengaruh keagamaan. Lambat-laun masyarakat di Skandinavia mulai memeluk Kekristenan. Pada Periode Kristenisasi Skandinavia (1066-1167 M), hampir seluruh etnis Nordik meninggalkan kepercayaan leluhur dan beralih ke Kekristenan.

Kepercayaan leluhur Bangsa Nordik yang disebut sebagai agama dan kepercayaan Nordik ini disepakati merupakan jenis kepercayaan polyteisme. Namun pada dasarnya unsur polyteistik dalam agama Nordik memiliki ciri khas yang berbeda dengan agama-agama polyteisme besar lainnya seperti Sumeria, Babylonia, Mesir, dan Yunani. Personifikasi para dewata dalam agama Nordik tidak bersifat adikodrati (supreme beings). Para dewata ini diyakini oleh masyarakat Nordik pada hakikatnya sebagai makhluk supranatural yang tidak ubahnya dengan manusia: lahir, kimpoi, mati, makan-minum, dan perang. Para dewata tingkat tinggi yang disebut Æsir(dewata tertinggi tingkat pertama) dan Vanir (dewata tertinggi tingkat kedua) ini merupakan simbolis kejayaan dalam kehidupan bermasyarakat Bangsa Nordik. Dari antara seluruh dewata tsb, adalah Odin, Thor, Týr, dan Loki yang paling sering dikultuskan dimana mereka semua tergolong Æsir. Ritus-ritus yang dilakukan masyarakat Nordik umumnya berpusat pada 4 dewata tsb.

Tidak diketahui sejak kapan agama dan kepercayaan Nordik ini dimulai. Pada umumnya jika meninjau berbagai temuan arkeologis di Skandinavia Utara berupa petroglifa (batu-batu tulis) yang memuat tentang cocok-tanam, ilmu hitung, sampai astronomi, para sejarahwan kontemporer menyepakati bahwa agama ini berevolusi dalam 3 fase. Fase pertama yaitu 9000–6000 SM di zaman Neolitikum (saat itu masih tergolong Tradisi Keagamaan Indo-Eropa), kemudian fase kedua dan ketiga 4000–2000 SM dan 500 SM (dalam bentuk Tradisi Keagamaan Eropa). Namun dalam bentuk yang Tradisi Keagamaan Nordik/Jermanik, sejarahwan merujuk pada tahun 400 M sampai 1100 M. Pada Periode Kristenisasi Skandinavia, penganut agama rakyat Nordik ini sangat langka. Kebanyakan yang masih bertahan menyingkir ke pedalaman. Tidak sedikit di antaranya kemudian dihakimi sebagai "tukang sihir" oleh masyarakat Kristen Skandinavia.

Meninjau betapa langkanya penganut yang tersisa, juga tidak ditemui catatan-catatan orang Nordik sendiri tentang agama leluhur mereka menjadi tantangan bagi sejarahwan abad 18 untuk merekonstruksi agama kuno yang berperan besar dalam perkembangan budaya Eropa ini. Meskipun demikian, banyak catatan-catatan asing yang memuat tentang tradisi keagamaan ini meskipun tidak secara lengkap. Beberapa di antaranya dari Britania dan Perancis. Yang lebih tua adalah catatan-catatan dari Romawi seperti sejarahwan Plinius dan Yordanes mengenai asal-usul Bangsa Goth (Visigoth dan Ostrogoth) juga mengungkap migrasi besar-besaran dari Götaland ke seantero Eropa hingga Spanyol. Bahkan juga ada dari Arab, yaitu penjelajah Muslim Ibnu Fadhlan yang mencatat tentang ritual pemakaman kapal saat beliau singgah dan bermukim bersama Volga Bulgar, salah satu etnis Nordik di Slavia. Sementara dari catatan-catatan Eropa Barat, umumnya tercampur-aduk dengan agama rakyat Keltik (Celtic) dan Baltik (Baltic) sehingga semakin menyulitkan proses rekonstruksi.

Pada dasarnya, orang-orang Nordik memang tidak mendokumentasikan perihal keagamaan leluhur ini. Justru kesadaran untuk mendokumentasikan keagamaan leluhur ini dilakukan oleh sarjana-sarjana Kristen Skandinavia. Catatan-catatan para sarjana Kristen Skandinavia ini menjadi tolak-ukur referensi paling kredibel tentang keagamaan dan mitologi Nordik. Setidaknya ada dua tokoh intelektual Kristen yang menjadi referensi khusus tentang tradisi keagamaan Nordik. Yang pertama adalah Snorri Sturluson dimana karya beliau "Prose Edda" dan
"Heimskringla"
merupakan magnum opus saga dan legenda Nordik. Yang kedua adalah Saxo Grammaticus dalam karyanya "Gesta Danorum". Sementara yang ketiga adalah "Poetic Edda" yang tidak diketahui penulisnya. Atas jasa keduanyalah kita dapat memahami model kepercayaan dan agama Nordik ini secara lebih mendalam dan mendetail. TS pun merekomendasikan untuk membaca ketiga buku itu yang sudah tersedia secara open-source di sacred-texts.com untuk mengenal lebih dalam tentang mitologi Nordik.

Sementara itu ada banyak sekali bukti-bukti arkeologis yang ditemukan pada Periode Migrasi Skandinavia (400-800 M) dan Periode Viking (793-1066 M) yang mendeskripsikan hal-hal tentang agama leluhur ini. Tugu-tugu batu beraksara Rune (runestones) di Lingsberg, Swedia misalnya. Beberapa di antara tugu-tugu batu Lingsberg memuat beberapa tema sejarah seperti hubungan antara Kerajaan Franka dengan Vikingár asal Jutland dimana Rollo adalah ksatria Vikingár pertama yang menjadi bangsawan Franka hingga raja Normandia di Perancis Utara. Rollo sendiri adalah seorang penganut agama Nordik yang pernah dibaptis di Northumbria (Britania). Meskipun secara formal dirinya telah sah beragama Katholik, namun pembaptisan tsb hanya strategi diplomatis antara Kerajaan Northumbria dengan "Pasukan Kafir Biadab" (Great Heathen Army, julukan masyarakat Kristen Eropa Barat kepada para Vikingár). Rollo saat itu dibaptis sebagai syarat sah yang diajukan oleh Northumbria agar perundingan kedua belah pihak dapat dilaksanakan (diketahui pula bahwa Raja Ælla, raja Northumbria, pada awalnya menolak berunding dengan "kafir biadab", sehingga Rollo merelakan diri untuk dibaptis mewakili para "kafir biadab" agar dapat bisa berunding dengan saudara seiman).

Quote:


Temuan arkeologis lainnya yang paling banyak adalah situs reruntuhan Gamla Uppsala di Swedia, bekas kuil pusat agama Nordik. Pada situs tsb, selain sisa reruntuhan kuil, ditemukan pula banyak arca-arca dan pigurin-pigurin yang diduga figur dari Týr, Odin, Thor, Loki, Balder, Síf, Heimdallr, juga ukiran-ukiran bermotif griþjür/grithjür(motif ikonik tentang kejatuhan para raksasa-raksasa Jötunn di Helheimr). Relik-relik seperti kalung berlambang Mjölnir (palu gada senjata andalan dewa Thor) dan gelang juga banyak ditemukan. Ada juga relik berupa kalung Brísingamen (kalung milik dewi Freya) yang ditemukan pada arca Freya. Selain itu juga puing-puing senjata seperti perisai dengan aksara Rune serta kapak juga ditemui di beberapa titik. Dan yang paling utama adalah temuan perkuburan massal yang diperkirakan sebagai makam para korban ritual blót, sebuah ritus pengorbanan manusia kepada para dewata. Rupanya korban tsb tidak selalu tawanan yang ditangkap dari negeri jarahan, tapi juga sukarelawan Nordik sendiri yang notabenenya adalah orang terkemuka. Dalam ritual dísablót misalnya, ritus pengorbanan menyambut panen dimana ritus ini merupakan pemanggilan roh-roh wanita Disír dan dewi-dewi Valkryie. Para Vikingár dari garda wanita yang disebut Skjaldmær (Shieldmaiden) sering menjadi sukarelawati ritus ini.

Pada abad 12 M, banyak di antara sarjana Kristen menyematkan agama Nordik sebagai "pagan/paganum/paganus" yang sebenarnya memiliki 2 makna asli: "buta alkitabiah" (tidak mengenal kitab suci) dan "kampungan". Istilah ini merupakan cemoohan orang-orang Kristen Latin untuk penganut agama-agama leluhur. Istilah pagan ini kemudian disepakati untuk mendefinisikan jenis keagamaan yang memiliki personifikasi terhadap tuhan/dewa dalam wujud gambar atau patung (keberhalaan). Meskipun demikian, sejarahwan kontemporer tampaknya mulai berpikir ulang untuk menyebut agama Nordik sebagai keberhalaan. Selain karena tidak semua agama yang mempersonifikasikan tuhannya disebut keberhalaan (contoh mudahnya agama Samawi, Hinduisme, Buddhisme, Jainisme, dll), pada dasarnya orang-orang Nordik sendiri tidak pernah menyimpan arca, pigurin, maupun totem untuk disembah sebagai berhala. Semua ritual Nordik dilakukan di kuil pusat di Uppsala, yaitu Gamla Uppsala dan Uppsala Öd, yang itupun hanya dilakukan pada musim-musim atau acara-acara keagamaan tertentu saja. Biasanya mereka juga bisa merayakan peribadatan bahkan di kebun oak mereka sendiri dengan menumpuk batu-batu menjadi altar yang disebut hörgr. Selain itu, sikap penghormatan yang berbeda-beda antar kalangan masyarakat Nordik itu sendiri juga menjadi pertimbangan dimana umumnya paganisme merupakan fanatisme keberhalaan, hal itu tidak tampak dalam wujud masyarakat Nordik. Tidak ada imam agung, namun ada tokoh kependetaan yang dihormati, yaitu gothi (priest) dan völva (shaman). Beberapa sajak Islandia dari "Prose Edda" misalnya, puji-pujian serta penistaan terhadap dewata tampak berbarengan. Aforisme sejenis juga muncul terutama untuk dewa Loki, dewa ahli tipu daya. Orang-orang Nordik menghormati Loki sebagai dewa juga sekaligus memusuhinya. Dalam sajak-sajak mitologi "Poetic Edda" diterangkan bahwa Loki merupakan anak dari pasangan raksasa Jötunn Fárbauti dan Laufey yang kemudian diangkat menjadi saudara kandung dewa Odin, kemudian tinggal bersama di Asgard (alam tertinggi pada pohon kosmik Yggdrasíl) sehingga tergolong sebagai dewata Æsir.

Quote:


Agama leluhur ini punah setelah berabad-abad lamanya dan hingga menjelang abad 19, penelitian sejarah memulai untuk merekonstruksi agama ini. Semenjak itu, agama Nordik mulai mendapat perhatian dari sejumlah kalangan akademik. Demikian pula dari kalangan praktisi supranatural kontemporer. Di Inggris misalnya, sejak UU Sihir (Witchcraft Acts) 1604 dan 1735 dicabut parlemen pada tahun 1951, aliran-aliran keagamaan supranatural seperti Wicca mulai populer oleh Gerald Gardner. Wicca sendiri merupakan aliran keagamaan Neopagan yang secara sinkretis mengkombinasikan unsur agama Nordik dan mistisisme Qabbalah dengan ilmu-ilmu sihir serta alkemi abad 16-17 M. Sejumlah pernak-pernik ritual Wicca juga terdapat totem-totem Odin dan Thor yang digolongkan sebagai daemon/demon (makhluk halus). Saat ini, mitologi keagamaan Nordik telah dipopulerkan dalam berbagai karya seni kontemporer seperti komik, game, film, dll.

APAKAH JERMANIK SAMA DENGAN NORDIK

Eropa di abad 19 merupakan masa-masa perkembangan sosialisme dan kebangkitan nasionalisme. Jika kita di Indonesia, nasionalisme dan patriotisme dimulai dari spektrum politik kanan (right) yang diimbangi oleh sosial-demokrasi, maka gagasan nasionalisme Eropa justru dimulai dari spektrum politik kanan jauh (far-right) yang melahirkan waham supremasi kulit putih (white supremacy) dan chauvinisme. Mungkin ide supremasi kulit putih paling dini adalah dipopulerkan oleh Madison Grant dalam bukunya "The Passing of the Great Race" (1916). Grant menyebutkan bahwa ras Eropa asli dan murni adalah ras Nordik (Nordic race) sementara ras lainnya yang eksis di Eropa adalah separatisme asing, seperti ras Romantik (Romance race) dan ras Hellenik (Hellenic race). Ras Nordik dibagi atas ras Alpen (Alpine race), ras Dinarik (Dinaric race), ras Mediterania (Mediterranian race), dan ras Baltik Timur (East Baltic race). Diyakini bahwa negara-negara seperti UK, Lower Countries, Perancis, Prussia, dan Austria-Hungaris merupakan entitas ras Alpen. Gagasan ini kemudian dikenal sebagai "nordikisme" (nordicism). Baru kemudian oleh Adolf Hitler, ras Nordik ini diklaim sebagai sub-ras dari ras Arya (Aryan race) dan menjadi ras terunggul dari seluruh sub-ras Arya. Gagasan-gagasan ini sudah ditinggalkan oleh antropolog abad 21 setelah mengetahui fakta bahwa seluruh ras di Eropa bersifat tidak mutlak. Artinya, bangsa-bangsa Eropa di masa lampau memiliki karakteristik beragam, yang kemudian ketika masa pendudukan Romawi, kebudayaan Eropa sudah memiliki pengaruh kuat sehingga dikategorikan dalam rumpun Jermanik. Dan Bangsa Nordik adalah salah satu dari bangsa kuno Jermanik yang memiliki pengaruh kuat dari sisi bahasa dan kepercayaan, meskipun sisi lainnya didominasi Roma.

INDEX

Kosmologi 1 & 2
Mitologi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kronik Mitologi 1
Konsep:

- Godarr (ketuhanan)
- Saga (kepahlawanan)
- Gothi (kependetaan)
- Daudi (kematian)
- Baldur dan Einherjar (kemartiran dan altruisme)
- Drauģr (jiwa, arwah, dan hantu)
- Ragnarök (eskatologi)
Ritus:
- Blót (pengorbanan)
- Seidr (sihir/magi)
- "Rahasia Rune" (transendensi/asketisme)
Kependetaan (gothi):
- Thulr (pendeta)
- Völva (cenayang)
- Seidrmadr (penyihir)
Tempat Peribadatan (kulthuset):
- Höf (kuil utama)
- Vé (kuil dewa-dewi)
- Hörgr (altar batu)
Literatur dan Rekonstruksi
Perkembangan agama Nordik pada Periode Viking
Perkembangan agama Nordik pada Periode Kristenisasi Skandinavia
Diubah oleh tyrodinthor 09-11-2022 10:58
pakisal212Avatar border
reid2Avatar border
reid2 dan pakisal212 memberi reputasi
4
76.2K
128
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
KASKUS Official
6.5KThread11.5KAnggota
Tampilkan semua post
tyrodinthorAvatar border
TS
tyrodinthor
#9
Quote:


Asatru? Heathenry?
itu semua Neopagan nyadur dari agama Nordik.

MITOLOGI NORDIK (Bagian 5)

5. Suttungr.

kaskus-image


Suttungratau Suttung adalah raksasa Jötunn yang mengambil "madu puisi" (mead of poetry) buatan dua kurcaci Fjalar dan Galar. Sebagaimana diceritakan di atas (di bagian Kvasir), madu sakti tsb terbuat dari campuran madu biasa dengan darah dewa Kvasir sehingga madu tsb berkhasiat dapat memberikan kemampuan orasi dan kepandaian berpuisi bagi siapa pun yang meminumnya. Suttungr memaksa kedua kurcaci ini untuk memberikan madu puisi dan meminta putrinya, Gunnlod, untuk menjaga madu tsb di sebuah gua di Jötunheimr. Ketika Odin mendengar tentang benda pusaka tsb, dia berniat memilikinya. Dengan bantuan Loki, dia menyamar menjadi petani Jötunn dan bekerja untuk Baugi, saudaranya Suttungr selama satu tahun. Odin meyakinkan Baugi untuk membiarkan dirinya minum madu tsb dengan masuk ke dalam gua dan merayu Gunnlod untuk meminumnya sebanyak tiga kali, Suttungr kemudian mengetahuinya. Odin pun kabur ke Ásgardr dan dikejar oleh Suttungr namun gagal. Nama Suttungr kini diabadikan menjadi nama salah satu satelit alami planet Saturnus.

Quote:


6. Surtr.

kaskus-image


Surtratau Surt (si hitam) adalah raksasa Múspellsgemir penguasa Múspelheimr. Dia bersama Sinmara, permaisuri raksasanya, merupakan raksasa yang sudah ada sejak generasi awal terciptanya pohon Yggdrasíl hingga kiamat kelak. Surtr memiliki pedang berapi. Pada perang akhir zaman Ragnarök, Surtr akan bertarung dengan dewa Freyr di padang Vígrídr dan berhasil menewaskan Freyr sehingga menjadikan Freyr sebagai dewa pertama yang menjadi korban Ragnarök. Surtr jugalah yang kelak mengakhiri Ragnarök serta seluruh dunia yang ada di pohon Yggdrasíl dengan pedangnya sendiri. Kini namanya juga diabadikan untuk salah satu satelit alami planet Saturnus.

Quote:


7. Jötnar yang jahat lainnya:

a. Hrym (si tua jompo), raksasa laki-laki yang akan memimpin para Frost Ettin dari Niflheimr dan Jötunheimr ke padang Vígrídr pada perang akhir zaman Ragnarök. Dia memiliki kapal pribadi astral yang disebut Naglfar. Kapal tsb secara astral terbentuk dari kuku-kuku jasad manusia yang tidak dipotong. Dengan Naglfar, dia memboyong seluruh pasukan Frost Ettin menuju medan perang. Versi lain dari Völuspá saga di "Poetic Edda" dijelaskan bahwa Loki lah yang menjadi kapten Naglfar.

b. Hrimthurs (langkah bersajak), raksasa laki-laki yang pernah membantu para Æsir membangun tembok perbatasan Ásgardr. Dia sebenarnya bodoh, namun memiliki kekuatan sangat hebat dalam mengangkat batu-batu yang sangat besar di Midgardr. Hrimthurs meminta upah yaitu mengawini Freya. Para dewata Æsir mulanya menolak, namun Loki menyarankan para dewata untuk membuat setumpuk persyaratan untuk Hrimthurs, salah satunya adalah menyelesaikan pembangunan tsb dalam waktu 6 bulan, maka dia boleh memboyong Freya. Tidak hanya itu, jika selama 6 bulan tidak selesai, dia akan dihukum mati. Hrimthurs sangat yakin dia bisa, namun akhirnya dia mati di tangan Thor karena dalam 6 bulan proyek tidak selesai. Hrimthurs memiliki kuda jantan yang bernama Svadilfari yang dikimpoii oleh Loki yang menyamar menjadi kuda betina. Dari situlah kemudian lahirlah Sleipnir, kuda super cepat berkaki delapan yang menjadi kendaraan pribadi dewa Odin.

c. Angerboda (dia yang menawarkan kemalangan), raksasa perempuan yang dikimpoii oleh Loki. Dia juga merupakan ibu dari 3 raksasa musuh terjahat pada perang akhir zaman Ragnarök, yaitu Hel si pemalas, Fenrir sang serigala raksasa, dan Jörmundgandr sang ular penghuni laut Midgardr.

d. Fárbauti dan Laufey, kedua pasangan raksasa orangtua dari Loki. Jika ditinjau dari bahasa, Fárbauti artinya "penembak berbahaya", sedangkan Laufey artinya "jarum". Mereka berdua berasal dari desa Úrtgardr di Jötunheimr. Bagaimana kemudian mereka menyerahkan anaknya Loki kepada para Æsir tidak diceritakan. Yang menarik adalah bahwa masyarakat Nordik umumnya memakai julukan patronim, dimana setiap orang mengemban nama panjang "putra/putri dari" ayahnya, begitupula para makhluk supranatural, misalnya "Thor Odinsson" (Thor putra Odin), "Odin Borsson" (Odin putra Bor), atau "Skadi Thjazirdóttir" (Skadi putri Thjazi). Namun tidak untuk Loki, Loki mengemban nama panjang "putra dari" ibunya (matronim), yaitu "Loki Laufeyjarson" (Loki putra Laufey).

e. Geirröd (tombak berdarah), raksasa laki-laki yang sangat membenci Thor dan berhasrat untuk membunuhnya. Dalam puisi Þórrsdrápa di "Prose Edda" dikisahkan bahwa Geirröd menangkap seekor elang yang rupanya adalah Loki yang sedang iseng bermain-main ke Jötunheimr. Geirröd kemudian meminta Loki untuk membawa Thor menghadapnya tanpa membawa palu gada Mjölnir dan sabuk Meginjörd. Bagi Geirröd, Mjölnir dan Meginjörd merupakan kendala baginya untuk membunuh Thor. Loki menyetujuinya dan mengajak Thor jalan-jalan ke Jötunheimr tanpa membawa palu dan sabuknya. Mereka kemudian mampir di rumahnya Grid, raksasa perempuan ahli sihir yang ternyata merupakan saudarinya Geirröd. Grid yang baik hati secara diam-diam memberi tahu Thor bahwa dia sedang dijebak Loki untuk dibunuh oleh saudaranya. Dia kemudian menyihir sebuah sarung tangan yang secara ajaib dapat memanggil Mjölnir dan memberikannya kepada Thor. Berkat sarung tangan yang disebut Járngreipr itulah, Mjölnir terbang dari Ásgardr ke tangannya. Dalam duel itu, Thor membunuh Geirröd dan kedua putrinya, Gjalp dan Greip. Inilah asal-usul mengapa Mjölnir setiap kali dilempar Thor selalu kembali ke tangannya.

f. Gunlodd (panggilan perang), raksasa perempuan anaknya Suttungr yang ditugaskan ayahnya untuk menjaga madu puisi. Odin yang menyamar sebagai petani raksasa mendatangi Gunlodd dan meminta izin untuk meminum madu tsb. Gunlodd mengizinkannya dengan syarat Odin harus bercinta dengannya.
Diubah oleh tyrodinthor 28-01-2016 22:59
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.