- Beranda
- Sejarah & Xenology
Agama dan Kepercayaan Nordik, Mitologi hingga Ritual
...
TS
tyrodinthor
Agama dan Kepercayaan Nordik, Mitologi hingga Ritual

DISCLAIMER: Thread ini dibuat oleh Thread Starter untuk tujuan berbagi pengetahuan, siapapun dapat berkontribusi melengkapi thread ini. Dilarang keras melakukan copy-paste thread ini dengan sepengetahuan Thread Starter

PENDAHULUAN
Agama Kuno Nordik(Old Norse Religions), atau Tradisi Keagamaan Nordik (Norse Religious Tradition) merupakan istilah bagi suatu bentuk kepercayaan dan keagamaan kuno yang menjadi agama asli dalam kebudayaan Nordik atau Jermanik di masa lampau. Bangsa Nordik (Norsemen) merupakan entitas multi etnis di masa lampau yang menghuni negeri-negeri Nordik yang meliputi semenanjung Jutland (Jylland), tanah Gautland/Geatland/Götaland (Gøtenland), dan pulau Zealand (Sjælland), dan/atau meliputi sebagian besar wilayah selatan Semenanjung Scandinavia. Kata "nordik" sendiri berasal dari Bahasa Inggris "nordic" atau "norse" yang apabila ditelusuri berasal dari rumpun Bahasa Jermanik "norsemen", "norrmann", dan "norrmen" yang berarti "orang-orang dari utara" (norrænir menn).
Quote:
Sepanjang Semenanjung Jutland, Götaland, dan Scandinavia hidup beragam suku-bangsa. Suku-bangsa leluhur yang hidup di Jutland, Götaland, dan Scandinavia di antaranya adalah Juten, Göten (leluhur Bangsa-bangsa Goth/Gothik), Wulfing, Dänen, Angles, Fervir, Hallín, Suehan, Frisia, Rugi, Adogít, dan Arothi dimana mereka merupakan penutur Bahasa Nordik Kuna, sehingga mereka merupakan leluhur Bangsa Nordik. Mata pencaharian mereka umumnya adalah bercocok-tanam, berburu, beternak, dan berdagang. Namun Skandinavia merupakan wilayah dengan keadaan alam dan iklim yang cukup ekstrim sehingga pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan yang amat bergengsi, karena membutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih untuk mengatasi kebutuhan pangan tetap tersedia. Maka dari itu, para petani Jutland dan Götaland merupakan petani-petani handal, sehingga kemudian masyarakat di kedua wilayah itu umumnya menyembah dewata Vanir, dewa-dewi yang bertugas mengurus kemakmuran dan kehidupan. Kultus kelas petani ini memusatkan pada spiritualisme yang berkaitan dengan kehidupan inti.
Tapi tampaknya kemujuran tidak selalu bernaung. Kebutuhan pangan dan lahan ternak yang mendesak sementara keadaan alam yang tidak mendukung membuat beberapa suku-bangsa memutuskan untuk mencari solusi ke luar daerah: berdagang dan menjarah! Mereka memulai ekspedisi ke Timur hingga wilayah Bangsa Slavia. Perlu waktu berabad-abad untuk menyatukan mereka dalam bendera perang. Paling tidak semua itu dimulai dari hirarki politik tingkat bawah, yaitu kelas prajurit "Viking" (Vikingár). Salah satu yang termahsyur adalah putra-putri Münso di Kattegat, sekaligus memulai era kultus terhadap dewata Æsir, dewa-dewi tingkat tinggi yang mengurus peperangan dan kemenangan.
Pada tahun 793 M, dari Kattegat di Jutland, sejumlah pasukan Vikingár membuka penjelajahan ke Barat pertama kali sekaligus memulai masa-masa "bagaikan malam tanpa akhir" di Eropa Barat. Setibanya di sebuah pulau yang bernama Lindisfarne, wilayah kekuasaan Kerajaan Northumbria di Britania, para Vikingár ini untuk pertama kalinya melakukan kontak dengan masyarakat Kekristenan. Para Vikingár yang beragama leluhur ini heran dengan banyaknya harta-benda di biara Lindisfarne, berupa relik-relik Katholik dari perunggu, besi, perak, bahkan emas. Di samping itu, kontur tanah di wilayah tsb amatlah cocok untuk lahan pertanian. Dengan yel-yel pujian untuk dewa Odin dan Thor diiringi penistaan terhadap Kekristenan, mereka menjarah relik-relik biara dan membantai para santo. Penjarahan mereka ke biara ini sekaligus menandai dimulainya Periode Viking (793–1066 M) dimana periode ini merupakan masa-masa penaklukan para Vikingár ke berbagai negara bercorak Kekristenan yang disinyalir sebagai negara-negara kaya. Namun rupanya keberhasilan mereka memperluas pengaruh politik dan militer ke Britania dan Perancis tidak sebanding dengan pengaruh keagamaan. Lambat-laun masyarakat di Skandinavia mulai memeluk Kekristenan. Pada Periode Kristenisasi Skandinavia (1066-1167 M), hampir seluruh etnis Nordik meninggalkan kepercayaan leluhur dan beralih ke Kekristenan.
Kepercayaan leluhur Bangsa Nordik yang disebut sebagai agama dan kepercayaan Nordik ini disepakati merupakan jenis kepercayaan polyteisme. Namun pada dasarnya unsur polyteistik dalam agama Nordik memiliki ciri khas yang berbeda dengan agama-agama polyteisme besar lainnya seperti Sumeria, Babylonia, Mesir, dan Yunani. Personifikasi para dewata dalam agama Nordik tidak bersifat adikodrati (supreme beings). Para dewata ini diyakini oleh masyarakat Nordik pada hakikatnya sebagai makhluk supranatural yang tidak ubahnya dengan manusia: lahir, kimpoi, mati, makan-minum, dan perang. Para dewata tingkat tinggi yang disebut Æsir(dewata tertinggi tingkat pertama) dan Vanir (dewata tertinggi tingkat kedua) ini merupakan simbolis kejayaan dalam kehidupan bermasyarakat Bangsa Nordik. Dari antara seluruh dewata tsb, adalah Odin, Thor, Týr, dan Loki yang paling sering dikultuskan dimana mereka semua tergolong Æsir. Ritus-ritus yang dilakukan masyarakat Nordik umumnya berpusat pada 4 dewata tsb.
Tidak diketahui sejak kapan agama dan kepercayaan Nordik ini dimulai. Pada umumnya jika meninjau berbagai temuan arkeologis di Skandinavia Utara berupa petroglifa (batu-batu tulis) yang memuat tentang cocok-tanam, ilmu hitung, sampai astronomi, para sejarahwan kontemporer menyepakati bahwa agama ini berevolusi dalam 3 fase. Fase pertama yaitu 9000–6000 SM di zaman Neolitikum (saat itu masih tergolong Tradisi Keagamaan Indo-Eropa), kemudian fase kedua dan ketiga 4000–2000 SM dan 500 SM (dalam bentuk Tradisi Keagamaan Eropa). Namun dalam bentuk yang Tradisi Keagamaan Nordik/Jermanik, sejarahwan merujuk pada tahun 400 M sampai 1100 M. Pada Periode Kristenisasi Skandinavia, penganut agama rakyat Nordik ini sangat langka. Kebanyakan yang masih bertahan menyingkir ke pedalaman. Tidak sedikit di antaranya kemudian dihakimi sebagai "tukang sihir" oleh masyarakat Kristen Skandinavia.
Meninjau betapa langkanya penganut yang tersisa, juga tidak ditemui catatan-catatan orang Nordik sendiri tentang agama leluhur mereka menjadi tantangan bagi sejarahwan abad 18 untuk merekonstruksi agama kuno yang berperan besar dalam perkembangan budaya Eropa ini. Meskipun demikian, banyak catatan-catatan asing yang memuat tentang tradisi keagamaan ini meskipun tidak secara lengkap. Beberapa di antaranya dari Britania dan Perancis. Yang lebih tua adalah catatan-catatan dari Romawi seperti sejarahwan Plinius dan Yordanes mengenai asal-usul Bangsa Goth (Visigoth dan Ostrogoth) juga mengungkap migrasi besar-besaran dari Götaland ke seantero Eropa hingga Spanyol. Bahkan juga ada dari Arab, yaitu penjelajah Muslim Ibnu Fadhlan yang mencatat tentang ritual pemakaman kapal saat beliau singgah dan bermukim bersama Volga Bulgar, salah satu etnis Nordik di Slavia. Sementara dari catatan-catatan Eropa Barat, umumnya tercampur-aduk dengan agama rakyat Keltik (Celtic) dan Baltik (Baltic) sehingga semakin menyulitkan proses rekonstruksi.
Pada dasarnya, orang-orang Nordik memang tidak mendokumentasikan perihal keagamaan leluhur ini. Justru kesadaran untuk mendokumentasikan keagamaan leluhur ini dilakukan oleh sarjana-sarjana Kristen Skandinavia. Catatan-catatan para sarjana Kristen Skandinavia ini menjadi tolak-ukur referensi paling kredibel tentang keagamaan dan mitologi Nordik. Setidaknya ada dua tokoh intelektual Kristen yang menjadi referensi khusus tentang tradisi keagamaan Nordik. Yang pertama adalah Snorri Sturluson dimana karya beliau "Prose Edda" dan
"Heimskringla" merupakan magnum opus saga dan legenda Nordik. Yang kedua adalah Saxo Grammaticus dalam karyanya "Gesta Danorum". Sementara yang ketiga adalah "Poetic Edda" yang tidak diketahui penulisnya. Atas jasa keduanyalah kita dapat memahami model kepercayaan dan agama Nordik ini secara lebih mendalam dan mendetail. TS pun merekomendasikan untuk membaca ketiga buku itu yang sudah tersedia secara open-source di sacred-texts.com untuk mengenal lebih dalam tentang mitologi Nordik.
Sementara itu ada banyak sekali bukti-bukti arkeologis yang ditemukan pada Periode Migrasi Skandinavia (400-800 M) dan Periode Viking (793-1066 M) yang mendeskripsikan hal-hal tentang agama leluhur ini. Tugu-tugu batu beraksara Rune (runestones) di Lingsberg, Swedia misalnya. Beberapa di antara tugu-tugu batu Lingsberg memuat beberapa tema sejarah seperti hubungan antara Kerajaan Franka dengan Vikingár asal Jutland dimana Rollo adalah ksatria Vikingár pertama yang menjadi bangsawan Franka hingga raja Normandia di Perancis Utara. Rollo sendiri adalah seorang penganut agama Nordik yang pernah dibaptis di Northumbria (Britania). Meskipun secara formal dirinya telah sah beragama Katholik, namun pembaptisan tsb hanya strategi diplomatis antara Kerajaan Northumbria dengan "Pasukan Kafir Biadab" (Great Heathen Army, julukan masyarakat Kristen Eropa Barat kepada para Vikingár). Rollo saat itu dibaptis sebagai syarat sah yang diajukan oleh Northumbria agar perundingan kedua belah pihak dapat dilaksanakan (diketahui pula bahwa Raja Ælla, raja Northumbria, pada awalnya menolak berunding dengan "kafir biadab", sehingga Rollo merelakan diri untuk dibaptis mewakili para "kafir biadab" agar dapat bisa berunding dengan saudara seiman).
Quote:
Temuan arkeologis lainnya yang paling banyak adalah situs reruntuhan Gamla Uppsala di Swedia, bekas kuil pusat agama Nordik. Pada situs tsb, selain sisa reruntuhan kuil, ditemukan pula banyak arca-arca dan pigurin-pigurin yang diduga figur dari Týr, Odin, Thor, Loki, Balder, Síf, Heimdallr, juga ukiran-ukiran bermotif griþjür/grithjür(motif ikonik tentang kejatuhan para raksasa-raksasa Jötunn di Helheimr). Relik-relik seperti kalung berlambang Mjölnir (palu gada senjata andalan dewa Thor) dan gelang juga banyak ditemukan. Ada juga relik berupa kalung Brísingamen (kalung milik dewi Freya) yang ditemukan pada arca Freya. Selain itu juga puing-puing senjata seperti perisai dengan aksara Rune serta kapak juga ditemui di beberapa titik. Dan yang paling utama adalah temuan perkuburan massal yang diperkirakan sebagai makam para korban ritual blót, sebuah ritus pengorbanan manusia kepada para dewata. Rupanya korban tsb tidak selalu tawanan yang ditangkap dari negeri jarahan, tapi juga sukarelawan Nordik sendiri yang notabenenya adalah orang terkemuka. Dalam ritual dísablót misalnya, ritus pengorbanan menyambut panen dimana ritus ini merupakan pemanggilan roh-roh wanita Disír dan dewi-dewi Valkryie. Para Vikingár dari garda wanita yang disebut Skjaldmær (Shieldmaiden) sering menjadi sukarelawati ritus ini.
Pada abad 12 M, banyak di antara sarjana Kristen menyematkan agama Nordik sebagai "pagan/paganum/paganus" yang sebenarnya memiliki 2 makna asli: "buta alkitabiah" (tidak mengenal kitab suci) dan "kampungan". Istilah ini merupakan cemoohan orang-orang Kristen Latin untuk penganut agama-agama leluhur. Istilah pagan ini kemudian disepakati untuk mendefinisikan jenis keagamaan yang memiliki personifikasi terhadap tuhan/dewa dalam wujud gambar atau patung (keberhalaan). Meskipun demikian, sejarahwan kontemporer tampaknya mulai berpikir ulang untuk menyebut agama Nordik sebagai keberhalaan. Selain karena tidak semua agama yang mempersonifikasikan tuhannya disebut keberhalaan (contoh mudahnya agama Samawi, Hinduisme, Buddhisme, Jainisme, dll), pada dasarnya orang-orang Nordik sendiri tidak pernah menyimpan arca, pigurin, maupun totem untuk disembah sebagai berhala. Semua ritual Nordik dilakukan di kuil pusat di Uppsala, yaitu Gamla Uppsala dan Uppsala Öd, yang itupun hanya dilakukan pada musim-musim atau acara-acara keagamaan tertentu saja. Biasanya mereka juga bisa merayakan peribadatan bahkan di kebun oak mereka sendiri dengan menumpuk batu-batu menjadi altar yang disebut hörgr. Selain itu, sikap penghormatan yang berbeda-beda antar kalangan masyarakat Nordik itu sendiri juga menjadi pertimbangan dimana umumnya paganisme merupakan fanatisme keberhalaan, hal itu tidak tampak dalam wujud masyarakat Nordik. Tidak ada imam agung, namun ada tokoh kependetaan yang dihormati, yaitu gothi (priest) dan völva (shaman). Beberapa sajak Islandia dari "Prose Edda" misalnya, puji-pujian serta penistaan terhadap dewata tampak berbarengan. Aforisme sejenis juga muncul terutama untuk dewa Loki, dewa ahli tipu daya. Orang-orang Nordik menghormati Loki sebagai dewa juga sekaligus memusuhinya. Dalam sajak-sajak mitologi "Poetic Edda" diterangkan bahwa Loki merupakan anak dari pasangan raksasa Jötunn Fárbauti dan Laufey yang kemudian diangkat menjadi saudara kandung dewa Odin, kemudian tinggal bersama di Asgard (alam tertinggi pada pohon kosmik Yggdrasíl) sehingga tergolong sebagai dewata Æsir.
Quote:
Agama leluhur ini punah setelah berabad-abad lamanya dan hingga menjelang abad 19, penelitian sejarah memulai untuk merekonstruksi agama ini. Semenjak itu, agama Nordik mulai mendapat perhatian dari sejumlah kalangan akademik. Demikian pula dari kalangan praktisi supranatural kontemporer. Di Inggris misalnya, sejak UU Sihir (Witchcraft Acts) 1604 dan 1735 dicabut parlemen pada tahun 1951, aliran-aliran keagamaan supranatural seperti Wicca mulai populer oleh Gerald Gardner. Wicca sendiri merupakan aliran keagamaan Neopagan yang secara sinkretis mengkombinasikan unsur agama Nordik dan mistisisme Qabbalah dengan ilmu-ilmu sihir serta alkemi abad 16-17 M. Sejumlah pernak-pernik ritual Wicca juga terdapat totem-totem Odin dan Thor yang digolongkan sebagai daemon/demon (makhluk halus). Saat ini, mitologi keagamaan Nordik telah dipopulerkan dalam berbagai karya seni kontemporer seperti komik, game, film, dll.
APAKAH JERMANIK SAMA DENGAN NORDIK
Eropa di abad 19 merupakan masa-masa perkembangan sosialisme dan kebangkitan nasionalisme. Jika kita di Indonesia, nasionalisme dan patriotisme dimulai dari spektrum politik kanan (right) yang diimbangi oleh sosial-demokrasi, maka gagasan nasionalisme Eropa justru dimulai dari spektrum politik kanan jauh (far-right) yang melahirkan waham supremasi kulit putih (white supremacy) dan chauvinisme. Mungkin ide supremasi kulit putih paling dini adalah dipopulerkan oleh Madison Grant dalam bukunya "The Passing of the Great Race" (1916). Grant menyebutkan bahwa ras Eropa asli dan murni adalah ras Nordik (Nordic race) sementara ras lainnya yang eksis di Eropa adalah separatisme asing, seperti ras Romantik (Romance race) dan ras Hellenik (Hellenic race). Ras Nordik dibagi atas ras Alpen (Alpine race), ras Dinarik (Dinaric race), ras Mediterania (Mediterranian race), dan ras Baltik Timur (East Baltic race). Diyakini bahwa negara-negara seperti UK, Lower Countries, Perancis, Prussia, dan Austria-Hungaris merupakan entitas ras Alpen. Gagasan ini kemudian dikenal sebagai "nordikisme" (nordicism). Baru kemudian oleh Adolf Hitler, ras Nordik ini diklaim sebagai sub-ras dari ras Arya (Aryan race) dan menjadi ras terunggul dari seluruh sub-ras Arya. Gagasan-gagasan ini sudah ditinggalkan oleh antropolog abad 21 setelah mengetahui fakta bahwa seluruh ras di Eropa bersifat tidak mutlak. Artinya, bangsa-bangsa Eropa di masa lampau memiliki karakteristik beragam, yang kemudian ketika masa pendudukan Romawi, kebudayaan Eropa sudah memiliki pengaruh kuat sehingga dikategorikan dalam rumpun Jermanik. Dan Bangsa Nordik adalah salah satu dari bangsa kuno Jermanik yang memiliki pengaruh kuat dari sisi bahasa dan kepercayaan, meskipun sisi lainnya didominasi Roma.
INDEX
Kosmologi 1 & 2
Mitologi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kronik Mitologi 1
Konsep:
- Godarr (ketuhanan)
- Saga (kepahlawanan)
- Gothi (kependetaan)
- Daudi (kematian)
- Baldur dan Einherjar (kemartiran dan altruisme)
- Drauģr (jiwa, arwah, dan hantu)
- Ragnarök (eskatologi)
Ritus:
- Blót (pengorbanan)
- Seidr (sihir/magi)
- "Rahasia Rune" (transendensi/asketisme)
Kependetaan (gothi):
- Thulr (pendeta)
- Völva (cenayang)
- Seidrmadr (penyihir)
Tempat Peribadatan (kulthuset):
- Höf (kuil utama)
- Vé (kuil dewa-dewi)
- Hörgr (altar batu)
Literatur dan Rekonstruksi
Perkembangan agama Nordik pada Periode Viking
Perkembangan agama Nordik pada Periode Kristenisasi Skandinavia
Diubah oleh tyrodinthor 09-11-2022 10:58
reid2 dan pakisal212 memberi reputasi
4
76.2K
128
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tyrodinthor
#1
KOSMOLOGI NORDIK (Bagian 1)
Tradisi Keagamaan Nordik membagi pusat kepercayaan menjadi 2 bagian; kosmologi dan mitologi. Adapun teologi tidak terpisahkan dengan mitologi. Umumnya, deskripsi tentang para dewata menjadi satu bagian utuh dalam mitologi. Hal ini dikarenakan sebenarnya sifat-sifat dewata tidak berbeda dengan manusia, fisik manusia menyerupai fisik dewa. Manusia makan, dewa juga makan. Manusia tidur, sebagian dewa juga tidur. Dan manusia bisa mati, dewa juga bisa mati. Kemudian, untuk mengatasi usia, para dewata memakan buah apel awet muda yang dimiliki dewi Ídunn. Berkat apel itulah para dewata berusia sangat panjang. Para dewata ini tinggal di dua dunia, yang tertinggi di Ásgardr dan yang satu lagi di Vanaheimr. Para dewata dari kelompok Æsir yang dipimpin dewa Odin menguasai sembilan dunia.
Masyarakat Nordik mempercayai bahwa dunia kita, dunianya umat manusia, yang disebut sebagai Midgardr (bagian tengah) merupakan satu dari sembilan alam/dunia lain. Midgardr merupakan dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk fana, termasuk manusia. Dunia lain selain Midgardr bersifat supranatural. Ada sembilan dunia yang eksis di alam semesta, tiga atau empat di antaranya berada pada sebuah pohon kosmik menyerupai pohon abu yang disebut Yggdrasíl. Setiap sembilan dunia ini hanya dapat dimasuki melalui sebuah jembatan besar dari Asgard yang disebut Jembatan Bifröst. Sementara pada bagian kedua dari akar, tepatnya di bawah Jötunheimr, terletak sebuah sumur pengetahuan yang disebut Mímisbrunnr dan sumur kebajikan yang disebut Urdarbrunnr. Hulu mata air ini berada di dunia puncak, yaitu Asgard.
Sebelum membahas mengenai kesembilan dunia, kita akan membahas dulu tentang konsep kejagad-rayaan menurut masyarakat Nordik.
ALAM SEMESTA
Dari tebing terjal yang disebut fjord, para leluhur Bangsa Nordik dapat mengamati langit malam yang dipenuhi keindahan Bimasakti (Milky Way), namun mereka tidak tahu jika Bumi berada dalam sekitar ujung spiral Milky Way. Yang mereka ketahui adalah bahwa Alam Semesta yang nampak di langit penuh misteri. Kemunculan aurora juga sering seiring dengan kemencengan Bumi di daerah mereka sehingga terlihat seperti "jembatan". Maka dari itu, tidaklah heran mereka berusaha menyingkap misteri tentang alam semesta dengan sederet mitos yang panjang agar mereka tidak takut menghadapi kehidupan Skandinavia yang liar dan juga penuh misteri. Tapi, jangan ditanyakan asal-usul alam semesta. Apabila kita iseng bermain cocokologi dengan sains, ide sentral hipotesis Big Bounce dalam dunia fisika tampak sejalan dengan konsep alam semesta menurut masyarakat Nordik bahwa alam semesta ini sudah ada dari sananya. Sementara itu, pernak-pernik alam semesta berupa dunia dan kehidupannya bersifat siklis, muncul hancur muncul hancur begitulah adanya, bagaikan sebuah roda yang berputar. Itu pulalah yang tersirat dalam kisah mengenai perang akhir zaman Ragnarök. Pasca kehancuran pohon Yggdrasíl, dunia baru muncul, dewa baru muncul, manusia baru muncul, kehidupan baru muncul.
Setidaknya ada satu puisi di "Prose Edda"yaitu puisi Gylfaginning, dimana Raja Gylfi, seorang raja saga yang merayu dewi Gefjon untuk menciptakan sebuah pulau untuknya, yaitu pulau Sjælland (Zealand). Raja Gylfi pernah berguru dengan dewa Odin dan jelmaannya, trio High, mengenai kelahiran sembilan dunia. Sang Raja bertanya tentang asal-mula dunia. Odin menjelaskan bahwa alam semesta pada dasarnya terdiri atas tiga dunia saja, di sisi utara yaitu dunia es yang disebut Niflheimr, di tengah yaitu sebuah jurang kekosongan (void) yang disebut Ginnungagap, dan di sisi selatan yaitu dunia api yang disebut Muspelheimr.
Dari Niflheimr, kabut es selalu muncul dari dalam mata air Hvergelmer dan membentuk aliran air yang mengaliri sebelas sungai yang disebut Élivágar. Élivágar yang berisi berbagai macam racun es ini bermuara ke Ginnungagap. Sementara dari Muspelheimr, percikan api dan lahar juga mengalir bermuara ke Ginnungagap. Dari dua unsur berbeda yang berpautan satu sama lain ini menghasilkan dua makhluk berbeda juga, yaitu seekor sapi betina purba yang bernama Audumbla dan sesosok makhluk raksasa aseksual yang bernama Ymir (Jötunn pertama). Untuk bertahan hidup, Ymir meminum susu Audumbla, sedangkan Audumbla menjilati bongkahan es yang asin. Dari hari ke hari, bongkahan es yang dijilati Audumbla lama-lama berbentuk menyerupai manusia dan jadilah dewa pertama, Búri. Sementara itu, Ymir melahirkan dua jenis makhluk raksasa laki-laki dan perempuan dari tubuhnya, yang laki-laki dari kakinya dan yang perempuan dari tangannya. Kedua raksasa itu bersatu membentuk monster raksasa berkepala enam dan memperanakkan Thrúdgelmir, raksasa pembeku (frost ettin) pertama. Darinya beranak-pinaklah raksasa-raksasa Jötunn generasi pertama, salah satunya Bölthorn dan putrinya, Bestla.
Dewa Búri kemudian memperanakkan dewa Borr yang kemudian mengawini Bestla. Dari mereka, lahirlah "triad" (trio dewa pencipta), yaitu Odin, Vili, dan Vé. Adapun konflik antara dewa dan raksasa bermula pada generasi ketiga dimana saat itu Ymir masih hidup. Triad kemudian membunuh Ymir dan membuat tubuhnya sebagai fondasi atas dunia yang mereka ciptakan. Tubuh Ymir berubah menjadi tanah/bumi, darahnya menjadi lautan, tulang-tulangnya menjadi pegunungan, rambut dan giginya menjadi pohon dan batu. Sedangkan tengkoraknya digantung di udara dan diubah menjadi langit. Odin lalu melihat ada beberapa binatang purba yang muncul dan menggerogoti tanah, untuk itu dia mengubah mereka menjadi kurcaci (dverģr/dwarf) yang kemudian ditugaskan untuk menambang bebatuan.
Dari tanah dan lautan itu, sang triad juga membuat dua manusia pertama pria dan wanita, Ask dan Embla. Odin kemudian menugaskan ketiga nornir (roh-roh bijaksana penentu takdir), Urdr, Verdandi, dan Skuld untuk membuat benih dari mata air pengetahuan mereka sebuah pohon abu untuk memisahkan dunia di tengah dengan Niflheimr dan Muspelheimr, dua dunia horror di utara dan selatan, agar manusia tidak "nyasar" ke sana. Setelah pohon abu kosmik yang disebut Pohon Yggdrasíl itu tumbuh, Urdr pun membuat sumur di bawahnya yang mengalir ke puncak pohon. Di puncaknyalah, Odin membangun Ásgardr bersama para dewa dan manusia. Dari pohon Yggdrasíl pula, Odin menciptakan Midgardr dan Jötunheimr di tengah untuk manusia dan para Jötunn (Jötnar).
Sejak itulah alam semesta hingga kini terdiri atas sembilan dunia dimana empat atau lima di antaranya terletak di pohon kosmik Yggdrasíl, termasuk dunia kita yaitu Midgardr. Dari sembilan dunia itu, semuanya berada di bawah pimpinan para dewata Æsir dan Vanir di Ásgardr dan Vanaheimr, dikuasai oleh dewa Odin sebagai dewa penguasa tunggal. Demikianlah pengajaran Dewa Odin kepada Raja Gylfi.
SEMBILAN DUNIA
Sebenarnya tidak ada daftar sembilan dunia yang dideskripsikan, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian literatur abad modern dari "Prose Edda" dan "Heimskringla" karya Snorri Sturluson, "Gesta Danorum" karya Saxo Grammaticus, dan "Poetic Edda", sembilan dunia tsb dapat diurutkan dunia tsb adalah sbb:
NOTES: Setidaknya ada dua versi daftar sembilan dunia dimana masing-masing meletakkan Helheimr atau Nidavellir. Versi yang banyak beredar adalah Nidavellir termasuk dunia berbeda sementara Helheimr tergabung dengan Niflheimr. Namun TS sengaja memilih versi sebaliknya, menimbang bahwa deskripsi Helheimr sudah seharusnya terpisah dengan Niflheimr (akan dijelaskan di bawah).
1. Ásgardr.
![kaskus-image]()
Ásgardr (Ásgarðr)atau Asgard secara harfiah artinya "bagian Ás". Æsir (singular: Ás) adalah kelompok dewata tertinggi yang merupakan dewa-dewi terkuat penjaga 9 dunia (termasuk pohon Yggdrasíl) yang dipimpin oleh dewa Odin. Tugas para Æsir semata-mata menjaga kedamaian dan ketenteraman serta tatanan hukum (keadilan) dan perang. Ásgardr merupakan tempat yang megah dan indah yang dilalui oleh sebuah mata air luas yang disebut Urdr yang berasal dari Urdarbrunnr (sumurnya Urdr, sang norn penentu takdir). Pintu gerbang utama Asgard adalah Jembatan Bifröst yang juga merupakan portal astral menuju kedelapan dunia lainnya. Jembatan Bifröst selalu dijaga dengan sangat ketat oleh dewa Heimdallr yang tidak pernah tidur karena tidak semua para dewata Æsir diizinkan keluar dari Ásgardr tanpa seizin dewa Odin, juga untuk mengantisipasi raksasa-raksasa Jötunn dari dunia-dunia bawah yang ingin menyusup ke dalam Ásgardr.
Aula terbesar Ásgardr adalah Valhalla (Valhöll) yang juga merupakan aula singgasana Odin sekaligus aula dambaan masyarakat Nordik. Arwah orang-orang Nordik yang gugur dalam pertempuran (martir), terutama dalam duel single yang disebut einherjar, diyakini menuju ke alam ini. Valhalla sendiri secara harfiah berarti "aula orang-orang yang terbunuh". Namun tidak semua martir akan menuju Valhalla, sebagian di antaranya menuju Fólkvangr yang merupakan aula milik dewi Freya. Dalam saga Hákonar di "Heimskringla", Raja Haakon I dari Kerajaan Norwegia yang beragama Kristen masuk ke dalam Valhalla. Hal itu dikarenakan sang Raja tergolong seorang einherjar.
Dalam kepercayaan Nordik, jika seorang calon martir dalam keadaan sekarat, makhluk-makhluk astral bersosok wanita cantik yang disebut Valkyríe akan menjemputnya dan membawanya antara ke Valhalla atau ke Fólkvangr. Para martir dan einherjar yang dibawa ke Valhalla akan disambut dengan pesta meriah yang diadakan oleh dewa Odin dan dewa Thor setiap malam di aula tengah yang disebut Idavöllr. Mereka kemudian akan dipersiapkan menjadi pasukan menghadapi perang akhir zaman Ragnarök kelak. Valhalla sendiri merupakan aula utama yang diapit 12 kuil dewa yang disebut Gladsheimr.
Sementara itu di hilir mata air Urdr, yaitu di bagian bawah pohon Yggdrasíl, juga bersemayam kelompok makhluk astral Nornir (singular: Norn) yang bertugas menentukan takdir. Dalam sajak-sajak "Prose Edda", Nornir identik dengan roh-roh wanita Dísir (singular: Dís). Dísir merupakan roh-roh yang memberkati kesembilan dunia dalam pohon Yggdrasíl. Umumnya apabila orang-orang Nordik sedang akan mengalami panen, mereka mengadakan dísablót (hari raya dís) yang bertujuan memanggil para Dísir dan Valkyríe untuk memberkati takdir yang baik bagi panen mereka. Diketahui pula bahwa para Nornir ini bertugas untuk menentukan takdir para dewa dan manusia melalui perdebatan dalam bentuk majelis permusyawaratan yang disebut ting, jenis majelis kuno yang juga dilakukan oleh masyarakat Nordik untuk memutuskan sebuah masalah. Seluruh keputusan takdir oleh Nornir bersifat mutlak, termasuk takdir para dewa dalam peristiwa Ragnarök kelak. Salah satu bagian tempat para Nornir bersemayam terdapat sebuah hulu mata air kebajikan yang disebut Urdarbrunnr, mata air ini dikuasai oleh Urdr yang merupakan sumber mata air Urdr.
2. Vanaheimr.
![kaskus-image]()
Vanaheimratau Vanaheim secara harfiah artinya "rumah para Vanir". Vanir (singular: Vanr) adalah kelompok dewata tinggi setelag Æsir yang fokus bertugas pada kehidupan di kesembilan dunia pada pohon Yggdrasíl, termasuk mengurus kehidupan di Midgardr. Merekalah yang mengatur kesuburan alam, keharmonisan alam, keindahan alam, serta pemberi pengetahuan dan kebijaksanaan. Mereka juga yang memberi kuasa atas hal-hal supranatural seperti sihir dan mukjizat. Para pendeta (gothi) dan peramal (völva) Nordik sering didatangi dewa-dewi Vanir untuk mendapat pengetahuan masa depan dan pre-kognisi.
Tidak semua Vanir tinggal di Vanaheimr. Dua Vanir yang terkenal yaitu dewa Freyr dan dewi Freya tinggal di Asgard. Sementara dewa Njördr, pemimpin Vanaheimr yang merupakan dewa kebijaksanaan, pernah menetap di Ásgardr pasca perang antara Æsir dan Vanir sebagai duta besar Vanir di Asgard. Dewa Njördr belajar berbagai pengetahuan di Ásgardr dan pulang sekaligus memimpin Vanaheimr. Njördr kemudian mempersunting dewi raksasa Skadi. Dewi Skadi kemudian bertugas menjaga langit dengan tombak dan panahnya. Sementara itu, dewa Freyr dan dewi Freya sama-sama merupakan dewa-dewi kesuburan seksual, yang tugas utamanya menyuburkan benih-benih kehidupan manusia. Mereka juga dikenal sebagai dewa kegagahan, kecantikan, dan pembangkit libido. Freya memimpin Fólkvangr di Ásgardr yang juga bertugas mempersiapkan pasukan untuk menghadapi perang akhir zaman Ragnarök.
Sementara para Vanir lainnya tinggal di Vanaheimr. Di antaranya yang utama adalah dewi Sól dan dewa Mani, kedua dewata beradik-kakak yang menguasai matahari dan bulan. Mereka sehari-hari mengelilingi Vanaheimr dan Midgardr dengan matahari dan bulan sebagai singgasananya. Tugas mereka adalah menyuburkan alam, menerangi siang-malam, dan sekaligus menandai waktu bertugasnya para dewata Álfastar/Elf, kelompok dewa-dewi elf (kurcaci) yang mengurus kesuburan-kesuburan Midgard secara parsial.
Deskripsi mengenai Vanaheimr berbeda-beda antara "Heimskringla" karya Snorri Sturluson dengan "Poetic Edda" abad 18. Dalam Saga Ynglinga di "Heimskringla", dijelaskan bahwa Vanaheimr terletak di Bumi, tepatnya di Sungai Vana (sekarang Sungai Don) di Rusia. Dijelaskan pula bahwa fungsi Vanaheimr adalah meletakkan para tawanan Vanir bekas perang antara Æsir dan Vanir. Dewa Odin mengutus dewa Hœnir untuk menjadi duta besar di Vanaheimr, sementara itu dewa Njördr diangkat menjadi duta besar di Ásgardr untuk belajar memimpin dengan para Æsir. Sementara itu dalam "Poetic Edda" dijelaskan bahwa Vanaheimr berada di sebuah tempat mitos yang bernama Vanaland di Swedia. Konon, para pendeta dan peramal Nordik (gothi) berguru di sana. Dikatakan pula bahwa para pengembara Nordik berusaha mencari letak Vanaland untuk memperoleh pengetahuan supranatural.
3. Álfheimr.
![kaskus-image]()
Álfheimratau Alfheim secara harfiah artinya "rumah para elf". Elf/Álf (plural: Álfastar) adalah sejenis dewa-dewi mini yang dibagi atas 2 kelompok: Ljosálfar (Elf Terang) dan Dökkálfar (Elf Gelap). Penulis-penulis Kristen Abad Pertengahan umumnya mendeskripsikan Ljosálfar sebagai peri baik, sedangkan Dökkálfar sebagai peri jahat. Namun dalam "Prose Edda", Ljosálfar menghuni Asgard, tepatnya di aula Gimlé. Mereka merupakan elf-elf yang kuat dan tangguh. Sedangkan Dökkálfar hidupnya tersebar antara Vanaheimr, Alfheimr, Midgardr, dan Svartálfheimr (khusus bagi elf-elf dari Dökkálfar). Tidak jelas tugas yang diemban para dewata elf ini, sejumlah hipotesis abad 18 mengelompokkan Ljosálfar dan Dökkálfar sebagai personifikasi dualisme baik-buruk. Hipotesis ini ada benarnya, sebab umumnya masyarakat awam Kristen Skandinavia Abad Pertengahan juga percaya dengan keberadaan kedua makhluk astral ini dengan sifat-sifat baik (malaikat peri menyerupai elf dan kerub) dan sifat-sifat buruk (iblis kurcaci menyerupai goblin). Selain itu tidak ada deskripsi lebih rinci mengenai Alfheimr, sejumlah mitolog menyepakati letaknya mungkin ada di bumi dan di langit.
4. Midgardr.
![kaskus-image]()
Midgardr (Miðgarðr)atau Midgard secara harfiah artinya "bagian tengah". Midgard merupakan dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk fana dan tidak abadi, yaitu manusia, binatang, dan tetumbuhan. Tidak ada kesepakatan umum mengenai batasan wilayah Midgard, apakah hanya Bumi saja, Bumi dan langit serta bintang-bintang saja, ataupun termasuk matahari dan bulan. Matahari dan bulan sejatinya merupakan singgasana tempat dewi Sól dan dewa Mani yang berkeliling bergantian setiap hari. Dalam "Heimskringla" dikabarkan bahwa Sól keluar dari Vanaheimr pada pagi hari dan pulang ke Vanaheimr di kala senja bersamaan berangkatnya Mani menggantikannya.
Adapun Bumi dalam kacamata Nordik merupakan wilayah daratan (antara tanah dan Bumi sama-sama disebut jörd) yang dikuasai oleh raksasa wanita Jörd, salah satu raksasa Jötunn. Jörd atau Fjörgyn adalah partner seksual dari dewa Odin dan sekaligus ibu dari dewa Thor. Dalam "Prose Edda" diceritakan bahwa Jörd dari kelompok raksasa keturunan Jötunn yang tidak bisa dipersunting oleh dewata Ásgardr, maka dia dikabarkan bersaing dengan istri sah Odin dari kalangan Æsir, yaitu dewi Frigga. Ibu dari Jörd adalah Nótt raksasa Jötunn penguasa malam, sementara saudara seibunya adalah Daģr (dibaca non-rhotic: dayə), dewa penguasa siang.
Dalam pohon Yggdrasíl, Midgard terletak sederajat dengan 2 dunia lainnya yang berada di luar pohon Yggdrasíl, yaitu dengan Niflheimr (dunia es) di utara dan Muspelheimr (dunia api) di selatan. Lautan dihuni oleh monster ular naga Jörmundgandr. Adapun Jörmundgandr sendiri adalah anak dari dewa Loki yang pada saat masih bayi dibuang oleh Odin ke lautan. Raksasa wanita Hel dan monster serigala Fenrir juga sama-sama anak Loki yang dibuang Odin, namun Hel dilempar ke Nifleheim sedangkan Fenrir diikat di Jötunnheimr. Dalam tradisi Kekristenan abad 14, Hel diasosiasikan sebagai iblis Neraka.
Adapun anak dari Fenrir, yaitu serigala Jötunn Sköll dan Hati berambisi memangsa dewi Sól dan dewa Mani. Apabila terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, dipercaya bahwa Sköll dan Hati berhasil menangkap Sól dan Mani. Dalam keadaan seperti itu, dianjurkan untuk memukul genderang supaya dewi Skadi menyadari dan memukul mundur Sköll dan Hati. Kadang-kadang petir dan badai dipercaya bahwa Thor sedang menghajar kedua monster serigala tsb. Konon, jika ada pelangi di langit, maka para Æsir hendak pulang ke Ásgardr dimana pelangi tsb merupakan gambaran Jembatan Bifröst dari Asgard ke Midgard. Kelak pada perang akhir zaman Ragnarök, Midgard akan hancur terlalap api oleh raksasa Jötunn Surtr penguasa Muspelheimr.
Tradisi Keagamaan Nordik membagi pusat kepercayaan menjadi 2 bagian; kosmologi dan mitologi. Adapun teologi tidak terpisahkan dengan mitologi. Umumnya, deskripsi tentang para dewata menjadi satu bagian utuh dalam mitologi. Hal ini dikarenakan sebenarnya sifat-sifat dewata tidak berbeda dengan manusia, fisik manusia menyerupai fisik dewa. Manusia makan, dewa juga makan. Manusia tidur, sebagian dewa juga tidur. Dan manusia bisa mati, dewa juga bisa mati. Kemudian, untuk mengatasi usia, para dewata memakan buah apel awet muda yang dimiliki dewi Ídunn. Berkat apel itulah para dewata berusia sangat panjang. Para dewata ini tinggal di dua dunia, yang tertinggi di Ásgardr dan yang satu lagi di Vanaheimr. Para dewata dari kelompok Æsir yang dipimpin dewa Odin menguasai sembilan dunia.
Masyarakat Nordik mempercayai bahwa dunia kita, dunianya umat manusia, yang disebut sebagai Midgardr (bagian tengah) merupakan satu dari sembilan alam/dunia lain. Midgardr merupakan dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk fana, termasuk manusia. Dunia lain selain Midgardr bersifat supranatural. Ada sembilan dunia yang eksis di alam semesta, tiga atau empat di antaranya berada pada sebuah pohon kosmik menyerupai pohon abu yang disebut Yggdrasíl. Setiap sembilan dunia ini hanya dapat dimasuki melalui sebuah jembatan besar dari Asgard yang disebut Jembatan Bifröst. Sementara pada bagian kedua dari akar, tepatnya di bawah Jötunheimr, terletak sebuah sumur pengetahuan yang disebut Mímisbrunnr dan sumur kebajikan yang disebut Urdarbrunnr. Hulu mata air ini berada di dunia puncak, yaitu Asgard.
Sebelum membahas mengenai kesembilan dunia, kita akan membahas dulu tentang konsep kejagad-rayaan menurut masyarakat Nordik.
ALAM SEMESTA
Quote:
Dari tebing terjal yang disebut fjord, para leluhur Bangsa Nordik dapat mengamati langit malam yang dipenuhi keindahan Bimasakti (Milky Way), namun mereka tidak tahu jika Bumi berada dalam sekitar ujung spiral Milky Way. Yang mereka ketahui adalah bahwa Alam Semesta yang nampak di langit penuh misteri. Kemunculan aurora juga sering seiring dengan kemencengan Bumi di daerah mereka sehingga terlihat seperti "jembatan". Maka dari itu, tidaklah heran mereka berusaha menyingkap misteri tentang alam semesta dengan sederet mitos yang panjang agar mereka tidak takut menghadapi kehidupan Skandinavia yang liar dan juga penuh misteri. Tapi, jangan ditanyakan asal-usul alam semesta. Apabila kita iseng bermain cocokologi dengan sains, ide sentral hipotesis Big Bounce dalam dunia fisika tampak sejalan dengan konsep alam semesta menurut masyarakat Nordik bahwa alam semesta ini sudah ada dari sananya. Sementara itu, pernak-pernik alam semesta berupa dunia dan kehidupannya bersifat siklis, muncul hancur muncul hancur begitulah adanya, bagaikan sebuah roda yang berputar. Itu pulalah yang tersirat dalam kisah mengenai perang akhir zaman Ragnarök. Pasca kehancuran pohon Yggdrasíl, dunia baru muncul, dewa baru muncul, manusia baru muncul, kehidupan baru muncul.
Setidaknya ada satu puisi di "Prose Edda"yaitu puisi Gylfaginning, dimana Raja Gylfi, seorang raja saga yang merayu dewi Gefjon untuk menciptakan sebuah pulau untuknya, yaitu pulau Sjælland (Zealand). Raja Gylfi pernah berguru dengan dewa Odin dan jelmaannya, trio High, mengenai kelahiran sembilan dunia. Sang Raja bertanya tentang asal-mula dunia. Odin menjelaskan bahwa alam semesta pada dasarnya terdiri atas tiga dunia saja, di sisi utara yaitu dunia es yang disebut Niflheimr, di tengah yaitu sebuah jurang kekosongan (void) yang disebut Ginnungagap, dan di sisi selatan yaitu dunia api yang disebut Muspelheimr.
Dari Niflheimr, kabut es selalu muncul dari dalam mata air Hvergelmer dan membentuk aliran air yang mengaliri sebelas sungai yang disebut Élivágar. Élivágar yang berisi berbagai macam racun es ini bermuara ke Ginnungagap. Sementara dari Muspelheimr, percikan api dan lahar juga mengalir bermuara ke Ginnungagap. Dari dua unsur berbeda yang berpautan satu sama lain ini menghasilkan dua makhluk berbeda juga, yaitu seekor sapi betina purba yang bernama Audumbla dan sesosok makhluk raksasa aseksual yang bernama Ymir (Jötunn pertama). Untuk bertahan hidup, Ymir meminum susu Audumbla, sedangkan Audumbla menjilati bongkahan es yang asin. Dari hari ke hari, bongkahan es yang dijilati Audumbla lama-lama berbentuk menyerupai manusia dan jadilah dewa pertama, Búri. Sementara itu, Ymir melahirkan dua jenis makhluk raksasa laki-laki dan perempuan dari tubuhnya, yang laki-laki dari kakinya dan yang perempuan dari tangannya. Kedua raksasa itu bersatu membentuk monster raksasa berkepala enam dan memperanakkan Thrúdgelmir, raksasa pembeku (frost ettin) pertama. Darinya beranak-pinaklah raksasa-raksasa Jötunn generasi pertama, salah satunya Bölthorn dan putrinya, Bestla.
Dewa Búri kemudian memperanakkan dewa Borr yang kemudian mengawini Bestla. Dari mereka, lahirlah "triad" (trio dewa pencipta), yaitu Odin, Vili, dan Vé. Adapun konflik antara dewa dan raksasa bermula pada generasi ketiga dimana saat itu Ymir masih hidup. Triad kemudian membunuh Ymir dan membuat tubuhnya sebagai fondasi atas dunia yang mereka ciptakan. Tubuh Ymir berubah menjadi tanah/bumi, darahnya menjadi lautan, tulang-tulangnya menjadi pegunungan, rambut dan giginya menjadi pohon dan batu. Sedangkan tengkoraknya digantung di udara dan diubah menjadi langit. Odin lalu melihat ada beberapa binatang purba yang muncul dan menggerogoti tanah, untuk itu dia mengubah mereka menjadi kurcaci (dverģr/dwarf) yang kemudian ditugaskan untuk menambang bebatuan.
Dari tanah dan lautan itu, sang triad juga membuat dua manusia pertama pria dan wanita, Ask dan Embla. Odin kemudian menugaskan ketiga nornir (roh-roh bijaksana penentu takdir), Urdr, Verdandi, dan Skuld untuk membuat benih dari mata air pengetahuan mereka sebuah pohon abu untuk memisahkan dunia di tengah dengan Niflheimr dan Muspelheimr, dua dunia horror di utara dan selatan, agar manusia tidak "nyasar" ke sana. Setelah pohon abu kosmik yang disebut Pohon Yggdrasíl itu tumbuh, Urdr pun membuat sumur di bawahnya yang mengalir ke puncak pohon. Di puncaknyalah, Odin membangun Ásgardr bersama para dewa dan manusia. Dari pohon Yggdrasíl pula, Odin menciptakan Midgardr dan Jötunheimr di tengah untuk manusia dan para Jötunn (Jötnar).
Sejak itulah alam semesta hingga kini terdiri atas sembilan dunia dimana empat atau lima di antaranya terletak di pohon kosmik Yggdrasíl, termasuk dunia kita yaitu Midgardr. Dari sembilan dunia itu, semuanya berada di bawah pimpinan para dewata Æsir dan Vanir di Ásgardr dan Vanaheimr, dikuasai oleh dewa Odin sebagai dewa penguasa tunggal. Demikianlah pengajaran Dewa Odin kepada Raja Gylfi.
Quote:
SEMBILAN DUNIA
Sebenarnya tidak ada daftar sembilan dunia yang dideskripsikan, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian literatur abad modern dari "Prose Edda" dan "Heimskringla" karya Snorri Sturluson, "Gesta Danorum" karya Saxo Grammaticus, dan "Poetic Edda", sembilan dunia tsb dapat diurutkan dunia tsb adalah sbb:
Quote:
NOTES: Setidaknya ada dua versi daftar sembilan dunia dimana masing-masing meletakkan Helheimr atau Nidavellir. Versi yang banyak beredar adalah Nidavellir termasuk dunia berbeda sementara Helheimr tergabung dengan Niflheimr. Namun TS sengaja memilih versi sebaliknya, menimbang bahwa deskripsi Helheimr sudah seharusnya terpisah dengan Niflheimr (akan dijelaskan di bawah).
1. Ásgardr.

Ásgardr (Ásgarðr)atau Asgard secara harfiah artinya "bagian Ás". Æsir (singular: Ás) adalah kelompok dewata tertinggi yang merupakan dewa-dewi terkuat penjaga 9 dunia (termasuk pohon Yggdrasíl) yang dipimpin oleh dewa Odin. Tugas para Æsir semata-mata menjaga kedamaian dan ketenteraman serta tatanan hukum (keadilan) dan perang. Ásgardr merupakan tempat yang megah dan indah yang dilalui oleh sebuah mata air luas yang disebut Urdr yang berasal dari Urdarbrunnr (sumurnya Urdr, sang norn penentu takdir). Pintu gerbang utama Asgard adalah Jembatan Bifröst yang juga merupakan portal astral menuju kedelapan dunia lainnya. Jembatan Bifröst selalu dijaga dengan sangat ketat oleh dewa Heimdallr yang tidak pernah tidur karena tidak semua para dewata Æsir diizinkan keluar dari Ásgardr tanpa seizin dewa Odin, juga untuk mengantisipasi raksasa-raksasa Jötunn dari dunia-dunia bawah yang ingin menyusup ke dalam Ásgardr.
Aula terbesar Ásgardr adalah Valhalla (Valhöll) yang juga merupakan aula singgasana Odin sekaligus aula dambaan masyarakat Nordik. Arwah orang-orang Nordik yang gugur dalam pertempuran (martir), terutama dalam duel single yang disebut einherjar, diyakini menuju ke alam ini. Valhalla sendiri secara harfiah berarti "aula orang-orang yang terbunuh". Namun tidak semua martir akan menuju Valhalla, sebagian di antaranya menuju Fólkvangr yang merupakan aula milik dewi Freya. Dalam saga Hákonar di "Heimskringla", Raja Haakon I dari Kerajaan Norwegia yang beragama Kristen masuk ke dalam Valhalla. Hal itu dikarenakan sang Raja tergolong seorang einherjar.
Dalam kepercayaan Nordik, jika seorang calon martir dalam keadaan sekarat, makhluk-makhluk astral bersosok wanita cantik yang disebut Valkyríe akan menjemputnya dan membawanya antara ke Valhalla atau ke Fólkvangr. Para martir dan einherjar yang dibawa ke Valhalla akan disambut dengan pesta meriah yang diadakan oleh dewa Odin dan dewa Thor setiap malam di aula tengah yang disebut Idavöllr. Mereka kemudian akan dipersiapkan menjadi pasukan menghadapi perang akhir zaman Ragnarök kelak. Valhalla sendiri merupakan aula utama yang diapit 12 kuil dewa yang disebut Gladsheimr.
Sementara itu di hilir mata air Urdr, yaitu di bagian bawah pohon Yggdrasíl, juga bersemayam kelompok makhluk astral Nornir (singular: Norn) yang bertugas menentukan takdir. Dalam sajak-sajak "Prose Edda", Nornir identik dengan roh-roh wanita Dísir (singular: Dís). Dísir merupakan roh-roh yang memberkati kesembilan dunia dalam pohon Yggdrasíl. Umumnya apabila orang-orang Nordik sedang akan mengalami panen, mereka mengadakan dísablót (hari raya dís) yang bertujuan memanggil para Dísir dan Valkyríe untuk memberkati takdir yang baik bagi panen mereka. Diketahui pula bahwa para Nornir ini bertugas untuk menentukan takdir para dewa dan manusia melalui perdebatan dalam bentuk majelis permusyawaratan yang disebut ting, jenis majelis kuno yang juga dilakukan oleh masyarakat Nordik untuk memutuskan sebuah masalah. Seluruh keputusan takdir oleh Nornir bersifat mutlak, termasuk takdir para dewa dalam peristiwa Ragnarök kelak. Salah satu bagian tempat para Nornir bersemayam terdapat sebuah hulu mata air kebajikan yang disebut Urdarbrunnr, mata air ini dikuasai oleh Urdr yang merupakan sumber mata air Urdr.
2. Vanaheimr.

Vanaheimratau Vanaheim secara harfiah artinya "rumah para Vanir". Vanir (singular: Vanr) adalah kelompok dewata tinggi setelag Æsir yang fokus bertugas pada kehidupan di kesembilan dunia pada pohon Yggdrasíl, termasuk mengurus kehidupan di Midgardr. Merekalah yang mengatur kesuburan alam, keharmonisan alam, keindahan alam, serta pemberi pengetahuan dan kebijaksanaan. Mereka juga yang memberi kuasa atas hal-hal supranatural seperti sihir dan mukjizat. Para pendeta (gothi) dan peramal (völva) Nordik sering didatangi dewa-dewi Vanir untuk mendapat pengetahuan masa depan dan pre-kognisi.
Tidak semua Vanir tinggal di Vanaheimr. Dua Vanir yang terkenal yaitu dewa Freyr dan dewi Freya tinggal di Asgard. Sementara dewa Njördr, pemimpin Vanaheimr yang merupakan dewa kebijaksanaan, pernah menetap di Ásgardr pasca perang antara Æsir dan Vanir sebagai duta besar Vanir di Asgard. Dewa Njördr belajar berbagai pengetahuan di Ásgardr dan pulang sekaligus memimpin Vanaheimr. Njördr kemudian mempersunting dewi raksasa Skadi. Dewi Skadi kemudian bertugas menjaga langit dengan tombak dan panahnya. Sementara itu, dewa Freyr dan dewi Freya sama-sama merupakan dewa-dewi kesuburan seksual, yang tugas utamanya menyuburkan benih-benih kehidupan manusia. Mereka juga dikenal sebagai dewa kegagahan, kecantikan, dan pembangkit libido. Freya memimpin Fólkvangr di Ásgardr yang juga bertugas mempersiapkan pasukan untuk menghadapi perang akhir zaman Ragnarök.
Sementara para Vanir lainnya tinggal di Vanaheimr. Di antaranya yang utama adalah dewi Sól dan dewa Mani, kedua dewata beradik-kakak yang menguasai matahari dan bulan. Mereka sehari-hari mengelilingi Vanaheimr dan Midgardr dengan matahari dan bulan sebagai singgasananya. Tugas mereka adalah menyuburkan alam, menerangi siang-malam, dan sekaligus menandai waktu bertugasnya para dewata Álfastar/Elf, kelompok dewa-dewi elf (kurcaci) yang mengurus kesuburan-kesuburan Midgard secara parsial.
Deskripsi mengenai Vanaheimr berbeda-beda antara "Heimskringla" karya Snorri Sturluson dengan "Poetic Edda" abad 18. Dalam Saga Ynglinga di "Heimskringla", dijelaskan bahwa Vanaheimr terletak di Bumi, tepatnya di Sungai Vana (sekarang Sungai Don) di Rusia. Dijelaskan pula bahwa fungsi Vanaheimr adalah meletakkan para tawanan Vanir bekas perang antara Æsir dan Vanir. Dewa Odin mengutus dewa Hœnir untuk menjadi duta besar di Vanaheimr, sementara itu dewa Njördr diangkat menjadi duta besar di Ásgardr untuk belajar memimpin dengan para Æsir. Sementara itu dalam "Poetic Edda" dijelaskan bahwa Vanaheimr berada di sebuah tempat mitos yang bernama Vanaland di Swedia. Konon, para pendeta dan peramal Nordik (gothi) berguru di sana. Dikatakan pula bahwa para pengembara Nordik berusaha mencari letak Vanaland untuk memperoleh pengetahuan supranatural.
3. Álfheimr.

Álfheimratau Alfheim secara harfiah artinya "rumah para elf". Elf/Álf (plural: Álfastar) adalah sejenis dewa-dewi mini yang dibagi atas 2 kelompok: Ljosálfar (Elf Terang) dan Dökkálfar (Elf Gelap). Penulis-penulis Kristen Abad Pertengahan umumnya mendeskripsikan Ljosálfar sebagai peri baik, sedangkan Dökkálfar sebagai peri jahat. Namun dalam "Prose Edda", Ljosálfar menghuni Asgard, tepatnya di aula Gimlé. Mereka merupakan elf-elf yang kuat dan tangguh. Sedangkan Dökkálfar hidupnya tersebar antara Vanaheimr, Alfheimr, Midgardr, dan Svartálfheimr (khusus bagi elf-elf dari Dökkálfar). Tidak jelas tugas yang diemban para dewata elf ini, sejumlah hipotesis abad 18 mengelompokkan Ljosálfar dan Dökkálfar sebagai personifikasi dualisme baik-buruk. Hipotesis ini ada benarnya, sebab umumnya masyarakat awam Kristen Skandinavia Abad Pertengahan juga percaya dengan keberadaan kedua makhluk astral ini dengan sifat-sifat baik (malaikat peri menyerupai elf dan kerub) dan sifat-sifat buruk (iblis kurcaci menyerupai goblin). Selain itu tidak ada deskripsi lebih rinci mengenai Alfheimr, sejumlah mitolog menyepakati letaknya mungkin ada di bumi dan di langit.
4. Midgardr.

Midgardr (Miðgarðr)atau Midgard secara harfiah artinya "bagian tengah". Midgard merupakan dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk fana dan tidak abadi, yaitu manusia, binatang, dan tetumbuhan. Tidak ada kesepakatan umum mengenai batasan wilayah Midgard, apakah hanya Bumi saja, Bumi dan langit serta bintang-bintang saja, ataupun termasuk matahari dan bulan. Matahari dan bulan sejatinya merupakan singgasana tempat dewi Sól dan dewa Mani yang berkeliling bergantian setiap hari. Dalam "Heimskringla" dikabarkan bahwa Sól keluar dari Vanaheimr pada pagi hari dan pulang ke Vanaheimr di kala senja bersamaan berangkatnya Mani menggantikannya.
Adapun Bumi dalam kacamata Nordik merupakan wilayah daratan (antara tanah dan Bumi sama-sama disebut jörd) yang dikuasai oleh raksasa wanita Jörd, salah satu raksasa Jötunn. Jörd atau Fjörgyn adalah partner seksual dari dewa Odin dan sekaligus ibu dari dewa Thor. Dalam "Prose Edda" diceritakan bahwa Jörd dari kelompok raksasa keturunan Jötunn yang tidak bisa dipersunting oleh dewata Ásgardr, maka dia dikabarkan bersaing dengan istri sah Odin dari kalangan Æsir, yaitu dewi Frigga. Ibu dari Jörd adalah Nótt raksasa Jötunn penguasa malam, sementara saudara seibunya adalah Daģr (dibaca non-rhotic: dayə), dewa penguasa siang.
Dalam pohon Yggdrasíl, Midgard terletak sederajat dengan 2 dunia lainnya yang berada di luar pohon Yggdrasíl, yaitu dengan Niflheimr (dunia es) di utara dan Muspelheimr (dunia api) di selatan. Lautan dihuni oleh monster ular naga Jörmundgandr. Adapun Jörmundgandr sendiri adalah anak dari dewa Loki yang pada saat masih bayi dibuang oleh Odin ke lautan. Raksasa wanita Hel dan monster serigala Fenrir juga sama-sama anak Loki yang dibuang Odin, namun Hel dilempar ke Nifleheim sedangkan Fenrir diikat di Jötunnheimr. Dalam tradisi Kekristenan abad 14, Hel diasosiasikan sebagai iblis Neraka.
Adapun anak dari Fenrir, yaitu serigala Jötunn Sköll dan Hati berambisi memangsa dewi Sól dan dewa Mani. Apabila terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, dipercaya bahwa Sköll dan Hati berhasil menangkap Sól dan Mani. Dalam keadaan seperti itu, dianjurkan untuk memukul genderang supaya dewi Skadi menyadari dan memukul mundur Sköll dan Hati. Kadang-kadang petir dan badai dipercaya bahwa Thor sedang menghajar kedua monster serigala tsb. Konon, jika ada pelangi di langit, maka para Æsir hendak pulang ke Ásgardr dimana pelangi tsb merupakan gambaran Jembatan Bifröst dari Asgard ke Midgard. Kelak pada perang akhir zaman Ragnarök, Midgard akan hancur terlalap api oleh raksasa Jötunn Surtr penguasa Muspelheimr.
Diubah oleh tyrodinthor 16-05-2018 10:14
2
