Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#659



Semenjak gue mengetahui kenyataan sebenarnya antara gue dan diandra, setiap malem gue jadi susah tidur, otak ini rasanya terus bekerja memikirkan bagaimana kelanjutan perjalanan cinta gue kedepannya, namun sebanyak apapun gue berpikir tetap nggak ada jawaban atas permasalah gue ini.

“Apa diandra juga berpikir sama kayak gue ya?” gumam gue sambil memandang langit-langit kamar yang berwarna putih yang bertabur tempelan bintang-bintang yang berpendar hijau.

“Bodo ah, mending gue tidur.” Ucap gue sambil berdoa, mengambil guling, memeluknya. “Selamat tidur Diandra.” Ucap gue sambil menutup mata.

ZZZzzzzz…

Grook..Grook..

Adel..ampun del..ampun…Om, saya nggak ada maksud jahat ke Adelia..

Del tolong…del…Adel.

“Ndre..bangun. Bangun nak..” ucap nyokap sambil mengguncang-guncang tubuh gue sampai akhirnya gue kebangun.

“Kamu mimpi apa sih nak, sampai ketakutan gitu.” Ucap nyokap

Gila, gue ngimpi di siksa sama bokapnya adel, tangan gue di iris-iris pake katananya, dada gue di tetesin lilin, terus rambut gue dicabutin satu-satu. Dan yang terakir, yang paling menakutkan, ujung otong gue yang ada garis vertical itu mau diiris sama bokapnya adel pake silet dan gue lihat adelia cuma diem aja sambil melihat gue disiksa seperti itu. Untung aja gue cepet-cepet dibangunin nyokap gue, kalau nggak, nggak tau lagi deh gimana gimana jadinya..

“Nggak kok bu, cuma ngimpi di cukur sama guru.” Ucap gue bohong.

“Ada-ada aja kamu..Ibu kaget banget,ibu kira kamu kesurupan tadi.”

“Hehehe…”

“Ya udah cepet mandi, sarapan terus berangkat sekolah.”

“Siap laksanakan.” Ucap gue sambil mencium pipi nyokap dan langsung ngacir ke kemar mandi

Seperti biasa senin pagi, upacara bendera. Gue pagi itu sibuk merazia setiap kelas, yang gue mulai dari kelas sepuluh, gue lagi cari dasi sama topi di laci meja kelas-kelas karena biasanya ada anak-anak yang sengaja atau nggak sengaja meninggalkan dasi dan topi di laci meja mereka dan kebanyakan anak-anak kelas sepuluh yang melakukan itu. Gara-gara gue buru-buru berangkat, topi sama dasi gue ketinggalan dirumah. Gue udah mengejek laci meja seluruh kelas sepuluh pagi itu, namun hasilnya nihil.

“Ah, kalau gini sih pasti gue bakalan jadi anggota boy band deh” pikir gue. Tau sendiri lah kalau waktu upacara ada yang nggak pakai atribut lengkap pasti bakalan di suruh maju didepan terus berdiri disamping guru-guru dan biasanya setiap hari pasti ada yang dihukum kayak gitu, dan jumlah orangnya pasti nggak lebih dari 13 orang, udah kayak jumlah anggota SUJU yee emoticon-Big Grin , kadang gue beruntung jaman SMA gue belum terjangkit virus korea, ya cuma beberapa cewe doang sih dan itu juga udah pada tahap stadium 4 atau masa-masa kronis, mungkin kalau misalnya ada anggota boyband idola mereka yang di keluarin atau mengundurkan diri mungkin mereka bakalan histeris dan menganggap dunia telah berakhir.

Nah, kebayangkan kalau sampe guru-guru gue ini pada terjangkit virus korea kayak gini, mungkin nanti anak-anak yang dihukum itu bakalan di suruh kedepan, joget-joget ala gangnam style sambil menyanyikan lagu Sorry…sorry..sorry…bapak..ibu guru kami nggak bawa topi.. sorry…sorry…sorry..bapak, ibu guru kami nggak pakai kancut. ( diadaptasi dari lagu suju dengan judul yang sama dengan rubahan beberapa lirik didalamnya ), ngebayanginnya aja gue udah mual-mual pagi ini, kalau gue cewe pasti gue disangka lagi hamil nih, tiba-tiba mual nggak jelas pagi-pagi emoticon-Big Grin, kadang juga kalau ada yang lagi apes, ya ada yang berdiri sendirian berdiri disamping barisan para guru dan jadi pusat perhatian anak-anak kelas sepuluh, sebelas dan dua belas.

Gue nyerah cari topi sama dasi, tapi gue nggak mau berdiri didepan terus dibariskan bersama guru-guru. Dan akhirnya gue mengambil jalan nekad, yaitu bolos upacara dengan catatan kalau misalnya wali kelas gue saat itu lagi iseng mengabsen sebelum upacara, gue bakalan mendengarkan tausiah pagi dari beliau. Sesaat gue pikir-pikir lagi.

“Ok deh, mending gue di tausiah pagi-pagi deh daripada mendadak jadi personil boyband sekolah.” Ucap gue sambil berjalan kekantin, memesan es jeruk dan membawanya ke basecamp.

Gue bersyukur banget, bobby bisa nemuin base camp ini karena tempat ini jarang banget di satronin sama guru-guru BK, entah kenapa gue juga nggak tau. Yang penting bagi gue ini tempat paling aman buat ngebolos dan juga di sini bisa tidur-tiduran atau bermain game di komputer yang ada disana. Kalau laper, tinggal buka laci meja dibawak komputer terus ambil deh snack simpenan, adelia, steffany,Helen atau Selvi dan kalau mereka tau kalau snacknya hilang, pura-pura aja bego. Dan untungnya dulu gue sempet ngeduplikat kunci laci ini tanpa sepengetahuan mereka berempat, termasuk kipli dan bobby. Hehehe…

Setelah mengunci pintu, menutup gorden, gue langsung berbaring diatas sofa dan tidur-tiduran sampai akhirnya gue ketiduran beneran.

ZZZzzzzz…..

ZZZzzzzzzz….

Sedang asik tidur, gue merasakan badan gue digoncang-goncang. Perlahan gue membuka mata…

“Adel. ” ucap gue terkejut.

“Kamu ngapain disini?” tanya gue lagi

“Kamu itu yang ngapain disini pagi-pagi.” Tanya adelia

“Owh, aku tadi nggak bawa atribut sekolah, jadinya ngumpet disini.” Ucap gue sambil mencoba untuk bangun dari sofa.

“ Del…maafin aku ya.” tiba-tiba aja mulut gue mengeluarkan kata-kata itu tanpa gue pikir dulu.

Adelia terdiam mendengar perkataan gue yang tiba-tiba itu, dia memandang gue dengan pandangan yang gue rasa ada perasaan bingung dicampur kaget

“Maafin gue tentang yang kemarin ya del.” Lanjut gue

“Maaf untuk apa?”

“Maaf kalau gue kemarin udah nyakitin kamu.”

PLAkk..!!!

Tiba-tiba adelia menampar gue, gue pun kaget dan memegang pipi gue yang rasanya perih dan panas. Namun gue terima tamparan itu dengan iklas, gue sadar gue pantas mendapatkannya.

“Kamu bisa kok del tampar aku sekali lagi. Kalau tadi itu masih kurang buat maafin aku.”

“Aku bakalan maafin kamu kalau kamu putus sama diandra.” Ucap adelia.

“…”

“Aku nggak bisa del.” Ucap gue lirih.

“Kamu sadar nggak sih ndre, kamu nggak akan bahagia sama diandra.”

“Aku sadar del, kedepannya mungkin aku nggak bakal bahagia. Tapi aku tetep nggak akan melepas diandra.” Jawab gue yakin

“Kamu ini yah..” ucap Adelia kesal dan memukul gue bertubi-tubi. “Nggak pernah aku ngeliat cowo se bodoh kamu..” ucap adelia sambil berjalan keluar. Sebelum sampai di pintu adelia berhenti dan membalikkan badannya “Aku nggak akan peduli lagi sama kamu, terserah kamu. POKOKNYA AKU NGGAK PEDULI.!!!” Teriak Adelia sambil berlari pergi meninggalkan gue.

Gue cuma bisa diam dikursi melihat adelia pergi.

“Sakit juga ternyata pukuran adel.” Gumam gue tertawa lepas, tapi entah kenapa gue merasa sedih sampai tawa gue itu berubah menjadi sebuah tangisan. Gue nggak tau kenapa gue jadi sebodoh ini, inikah yang dinamakan cinta itu tidak berlogika? Atau ini kah rasanya cinta mati sama seseorang? Gue banyak dicerca gila sama temen-temen gue, terutama steffany dan helen. Mereka heran kenapa pendirian gue keras seperti itu. Menurut mereka gue bodoh banget memilih diandra daripada adelia.

Gue teringat sama kata-kata steffany waktu itu di telfon. Sehari setelah kejadian gue berantem sama adelia dibasecamp.

Quote:


Gue menatap langit-langit dengan pikiran yang penuh dengan persoalan cinta gue yang bagi gue saat itu bener-bener rumit, gue sadar banget gue nggak akan bisa mendapatkan dua cinta, gue cinta sama adelia tapi cinta gue ke diandra lebih besar dari cinta gue ke adelia. Disatu sisi gue nggak mau kehilangan Diandra tapi disisi lain gue nggak mau juga kehilangan Adelia, gue nggak mau kehilangan seseorang yang begitu care ke gue. Seseorang yang rela menghabiskan malamnya tidur diatas sofa menemani gue di rumah sakit, seumur-umur belum pernah ada cewe yang melakukan hal itu ke gue.

Quote:


AArrrgh….

ANJ*NG!!!!!! teriak gue penuh emosi sambil menendang meja yang ada didepan gue., emosi yang selama ini gue pendam tiba-tiba keluar semua bersama dengan teriakan gue itu.



Spoiler for Khusus:
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.