Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#602

Akhirnya gue berlari dan bersembunyi di wc banci.

Quote:


Gue memilih WC ini karena jarang dipakai sama anak-anak alasannya sih ya, pertama ini WC agak kotor yang kedua itu karena WC ini terkenal angker dikalangan siswa-siswa sekolah dan jujur aja gue ini orangnya penakut banget tapi sekarang gue lebih takut sama anak kelas gue, kipli, bobby dan gengnya Adelia. Tau sendiri kan kalau siswa yang lagi stress itu saat melihat ada kegiatan yang bisa menghibur mereka, mereka bakalan kesurupan dan anarkis. Gue nggak mau badan gue jadi bulan-bulanan telur yang mereka lempar, mana lengket sama amis lagi.

30 menit gue menahan diri untuk menghirup gas amoniak dan sulfur didalam WC ini namun ternyata hanya segitu batas gue, gue segera keluar dari WC kampret itu. Heran gue, dulu udah gue bersihin sampe wangi tapi sekarang kok balik lagi jadi busuk gitu padahal jarang dipake.

Gue pun segera membersihkan diri dari bekas telur yang diceplokin sama bobby ke kepala gue, setelah bersih gue pun segera menuju ke kelas mengambil tas dan baju olahraga, gue sedikit beruntung karena hari ini ada pelajaran olahraga jadi gue bisa pake bajunya buat balik, nggak mungkin kan gue naik angkot cuma pake singlet dan boxer doang? Bisa-bisa gue dimasukin ke rumah sakit jiwa dan diterapi listrik lagi.

“Andre..?”

Gue kaget mendengar suara seorang wanita dibelakang gue.

“Bajigur, siapa nih yang manggil gue? semoga aja bukan salah satu dari mereka.” ucap gue dalam hati. Perlahan gue memutar balik badan dan melihat siapa gerangan makhluk yang memanggil gue itu.

“Ega..?” gue kaget melihat ega ada dibelakang gue.

“Lo ngapain ndre disini? Mana telanjang lagi.” ucap ega dengan wajah jijik. Gue yakin saat itu ega pasti ngganggep gue ini orang mesum yang lagi cari mangsa.

“Stt..jangan berisik ga, sini-sini gue jelasin.” Ucap gue sambil menyuruh ega untuk mendekat ke gue.

“Ih, Lo mau macem-macemin gue ya?”

“Enggak ga, sumpah. gue nggak mau macem-macem sama elo. Gue normal, bukan orang mesum.” Ucap gue mencoba menjelaskan dan berharap ega percaya.

“Terus lo ngapain telanjang kayak gini?”

“Gue tadi dikerjain sama anak-anak ga. Eh, tunggu-tunggu. Lo bukan komplotan mereka kan?”

“Komplotan apa sih ndre? Gue aja baru dari ruang guru.” Ucap ega dengan wajah bingung. Gestur tubuh dan mimic wajah ega sih meyakinkan banget kalau dia jujur.

“Ok deh, gue anggep lo nggak tau apa-apa.” Ucap gue.

“Eh ga, gue minta tolong dong.”

“Apaan?”

“Tolong liatin kelas kita udah sepi apa belum?” ucap gue.

“Iya deh, bentar ya.” ucap ega sambil berjalan menuju kelas yang jaraknya cuma beberapa puluh meter dari tempat gue bersembunyi. Gue lihat ega memberi kode ke gue kalau kelas gue kosong, dan gue lihat juga sekitar situ aman. Gue pun segera berlari menuju ke kelas gue.

“Emang ada apa sih ndre? kok lo kayak di kejer-kejer setan gitu sih.”

“Bukan setan ga, tapi pasukan iblis.” Ucap gue sambil berjalan menuju meja gue, namun sebelum gue sampai di meja gue. Tiba-tiba, para pasukan iblis itu datang dan mengepung gue. Gue beneran kaget banget, gue terdesak banget. Didalam otak gue saat itu cuma ada 2 pilihan yaitu nyerah dan membiarkan tubuh gue jadi mainan mereka atau melawan dengan persentase 99% gagal. Nggak enak banget pilihan gue ini ya, ujung-ujungnya tetep aja gue bakalan di tangkep dan disiksa sama mereka.

“Lo nyerah aja ndre. nggak aja jalan keluar lagi.” ucap kipli

“Iya ndre, nyerah aja biar cepet. Bentar lagi sore nih, gue mau balik.” Ucap agung.

“Ya udah lo balik sana..!!!” ucap gue emosi.

“Udah nyerah aja, kalau iklas itu enak lho.” Ucap Vania.

“Lo aja sini yang gantiin gue van.” Ucap gue sewot. Gila nih cewe enak bener ngomongnya, gue sih nggak masalah kalau lo ngomong kayak gitu kalau lo ngajakin gue belah duren. 100% gue bakalan iklas.

Sampai akhirnya gue mengambil jalan kedua yaitu melawan mereka tapi sesuai perhitungan, mereka berhasil meringkus gue dengan mudah.

Gue di pegangin sama Kipli dan Bobby, gue diarak menuju ke depan lab komputer dan di iket di pohon didepan lab itu. Gue cuma bisa pasrah, percuma juga berontak sama teriak-teriak toh mereka nggak bakalan peduli dan yang ada gue malah kecapean dan kehausan.

“Nah coba dari tadi lo tenang kayak gini ndre, kita kan nggak usah repot-repot nyari lo sama nunggu lo.” Ucap kipli

“Tai lo pli, nggak usah banyak bacot…”

Ceplok…

Belum selesai gue ngomong, kipli udah menceplokan telor ke bagian mulut gue. Gue jijik banget ngerasain rasa yang menurut gue absurd dan bau amis ini, sial gue menelen sperma Ayam. emoticon-FrownAmiss... emoticon-Mad

&*(#^&*(%(*@$_)% emoticon-Mad emoticon-Mad

Gue mengumpat dan mengeluarkan semua hewan yang ada dikebun binatang, namun sebelum semua binatang gue keluarin dari mulut gue. satu persatu anak-anak yang ada disana mulai melempari gue dengan telur dan menyiram gue dengan tepung dan cairan aneh-aneh yang bau banget, gue ngerasa seperti seorang pesakitan yang dihukum rajam.

“Lo juga sekongkol juga ga?” Gue agak bingung saat melihat ega datang ke hadapan gue dengan membawa satu butir telur ditangannya.

“Sorry ya ndre, lo jangan dendem ya sama gue.” ucap ega ke gue sebelum dia melempar gue dengan telur.

“Nggak kok ga, gue nggak dendem. Gue marah sama elo.!!!” Ucap gue emosi. “DASAR LO YA, AWAS BESOK GUE BAKALAN BALES E…”

PLOK

Telur segar dari ega meluncur dari tangannya ke mulut gue dan dia masih sempet-sempetnya melumeri mulut gue dengan telurnya itu.

“Maaf ya ndre, aku dipaksa sama mereka.” ucap diandra sambil menunjuk ke arah bobby dan kipli

“Nggak apa-apa kok dian, ini bukan salah kamu. Ya udah gih nih kalau mau ikutan nyeplokin aku.” ucap gue sambil menyodorkan wajah gue.

PLOK..

Satu telur dari diandra berhasil pecah dengan sempurna di kepala gue, terlihat diandra bahagia banget waktu meratakan telurnya di wajah gue. Gila ya, gue nggak tau lagi harus ngomong apa. Pacar gue sendiri bahagia banget nyiksa gue kayak gini. Padahal gue berharap kalau diandra bakalan care ke gue dan nggak nyepokin telur ke gue. gue bener-bener dikhianati oleh temen-temen gue dan pacar gue sendiri.

Tiba-tiba saja Adelia muncul dan membawa sebuah kue yang di atasnya dihiasi lilin yang sudah menyala, dan tiba-tiba mereka semua kompak menyanyikan lagu ulang tahun ke gue. Gue sedikit terharu dengan sikap mereka saat itu.

“Ayo ndre, tiup lilinnya.” Ucap Adelia sambil menyodorkan kue itu dan langsung gue tiup api yang ada diatas lilinnya. Semua bertepuk tangan dan bersorak. Adelia meminta selvi untuk memegang kue itu sedangkan adelia memotongnya dan menyuapkannya ke gue. Gue rada sungkan sih, tapi waktu gue liat diandra dan gue melihat diandra tersenyum dan mengangguk, dia mengisyaratkan gue untuk menerima kue yang disuapkan Adelia ke gue. Gue pun membalas senyuman diandra, gue bener-bener takjub sama kelapangan hati diandra saat itu, sekarang mana ada sih orang yang rela pasangannya disuapin sama orang didepannya, gue aja nggak rela kalau misalnya diandra juga disuapin oleh orang lain didepan gue. Namun sebelum gue memakan kue itu, kipli tiba-tiba berbisik ke gue.

“Ndre, asal lo tau ya. Itu kue Adelia sendiri lho yang bikin.” Bisik kipli sambil tertawa ngekek. Kalau cuma telur, tepung, blauw, sama air kotor kayak gini sih gue masih bisa nahan kok, tapi ini kue

B-U-A-T-A-N A-D-E-L .

Gue bingung gimana nolaknya terlebih lagi kipli mulai ngompor-ngomporin dengan berteriak-teriak .

MAKAN…MAKAN…MAKAN…MAKAN…

Gue pun terpaksa membuka mulut untuk menerima kue yang dibuatkan oleh adelia itu, gue berdoa semoga cuma masakannya aja yang nggak enak. Namun saat kue itu masuk kedalam mulut gue, terasa rasa manis yang menurut gue maniss banget..ditambah dengan gue masih merasakan bagian kue yang masih mentah, masih terasa ada sedikit bubuk tepung dan juga rasa telur yang amis. Gue bener-bener tersiksa makan kue itu, sampai air mata gue keluar. Eneg banget rasa kue bikinan adelia itu, bahkan sampai sekarang gue bener-bener menghindari makan kue tart. Rasanya kalau gue melihat kue tart yang ada di acara-acara ulang tahun gitu otak gue langsung keinget sama rasa kue bikinan adelia dan itu langsung membuat gue mual.

“Wow, andre bahagia bro. Liat tuh sampai nangis dia.” Teriak kipli. “Del, suapin lagi kuenya, yang lain juga bisa kok kalau mau nyuapin andre.” Teriak kipli semangat.

Bangset nih anak, kayaknya dia masih dendem sama gue deh. Dan gara-gara ucapan kipli itu, adelia menyuapi gue dengan kuenya lagi kemudian di ikuti dengan steffany, diandra dan banyak lagi tak terkecuali kipli dan bobby.

“Eh, masa cuma gue doang yang makan…”

PLOK…

Tiba-tiba kipli menemplokkan sisa kue adelia yang masih banyak itu ke muka gue. Gue yakin dia sengaja menemplokkan semua kue adelia itu ke muka gue biar dia juga nggak ikut makan kuenya adelia ini. Dasar licik…

“Aduh kipli kamu ngapain sih nemplokin kue ke muka andre?” tanya adelia sambil mengelap muka gue.

“Maaf del, gue dari dulu pengen coba nemplokin kue ke muka orang. Hehehe…”

Gue cuma bisa misuh-misuh tanpa suara kearah kipli dan kipli membalasnya dengan tawa sambil mengangkat jempolnya.

“Terus gimana dong sama yang lainnya, kan mereka jadi nggak bisa ikut makan kuenya.” Ucap adelia bingung.

“Iya ya del. Gini aja del, gimana kalau mereka lo traktir makan aja.”

“Setuju.. Keefci ya.” ucap agung semangat yang direspon positif oleh yang lain.

“Ya udah deh, kalau gitu kita langsung aja ke keefci.” Ajak bobby semangat.

“Woi, gue gimana ini. Lepasin WOI..!!!!!” teriak gue yang masih terikat dibawah pohon. Namun mereka sepertinya sengaja nggak mendengar teriakan gue dan berjalan pergi meninggalkan gue tak terkecuali diandra.

Kalau kalian ingin tau gimana perasaan gue saat itu, gue kasih gambaran. Gue di iket dibawah pohon dengan keadaan cuma pake singlet dan kolor dimana singlet gue basah sama telur air comberan dll, sore hari menjelang magrib yang dimana disebelah gue terdapat pohon nangka dimana gue pernah melihat permen chupa-cup mengintip dan dibelakang gue adalah ruangan PMR yang terkenal angker sewaktu magrib. Asik kan, kalau seandainya ini gue diacara dua dunia. Gue bakalan langsung melambaikan tangan.

Gue nangis..seriusan gue nangis sambil memohon-mohon supaya mereka kembali dan melepaskan gue. Gue nggak peduli dikatain cengeng atau apalah yang penting gue nggak disini itu aja. Gue teriak-teriak sambil berusaha melepaskan ikatan tali jemuran ini, tapi ternyata usaha gue sia-sia belaka. Gue pun terdiam dan pasrah kalau misalnya mereka benar-benar meninggalkan gue sendiri kayak gini, dan juga gue cuma bisa berdoa semoga pak Soleh, penjaga sekolah gue lewat dan membebaskan gue.

Disaat gue menenangkan diri itu, tiba-tiba dari belakang gue ngerasa seperti ditiup oleh seseorang. Sontak gue pun emosi dan menjerit sejadi-jadinya.

WOI SETAN, KELUAR LO KALO BERANI…JANGAN BERANI MAIN BELAKANG..!!!!! emoticon-Mad

Namun tiba-tiba gue merasakan ada sentuhan area sekitar leher, yang bener-bener membuat nyali gue menciut, badan merinding dan hampir aja gue pipis di celana.

SETAN…WOI, TOLONG….TOLONG…TOLONG…LEPASIN GUEEE…!!!!!! emoticon-Frown

Gue menjerit dengan keras, berharap ada yang bisa denger jeritan gue dan menolong gue melepaskan tali ini, tapi kemudian tiba-tiba mulut gue dibekep seseorang dari belakang.

“Hahaha…lo berisik amat sih ndre.” ucap bobby yang ternyata ada dibelakang gue.

“Dasar setan, jadi elo yang ada dibelakang gue tadi bob?”

Hehehehe…. Bobby hanya tertawa

Tiba-tiba mereka semua yang tadinya gue kira beneran pergi meninggalkan gue kini pada muncul satu persatu dari balik tembok bangunan kelas dan lab komputer. Gila bener ini anak-anak, nggak tau apa gue hampir pingsan dan pipis dicelana gara-gara ketakutan. Memang sih gue kadang yang selalu ngerjain mereka saat ulang tahun tapi gue nggak nyangka aja gue bakalan balik dikerjain kayak gini, malah lebih kejam dari pada dulu gue ngerjain mereka.

“Sip, gue udah dapet muka andre yang ketakutan setengah mati.” Ucap steffany girang sambil berjalan kearah gue dengan memegang sebuah handycam

“Wah, parah lo ya steff. Itu maksud lo buat apa ngerekam-ngerekam gue.” ucap gue.

“Buat koleksi ndre, ya siapa tau aja nanti bisa di jual buat iklan obat stress. Hahahaha…”

“Lo tuh yang stress. Udah ah, lepasin gue dong..please. gue kedinginan nih.” Gue memelas kepada mereka, dan untungnya mereka melepaskan gue.

“Kalian pikir gue bakalan diem aja.” Batin gue. Gue bener-bener nggak terima kalau cuma gue doang yang ngalamin kayak gini, gue melihat-lihat sekeliling sambil mencari mangsa yang bakalan gue terkam dan sasaran pertama gue akhirnya jatuh ke Ega, gara-gara cewe ini gue bisa ketangkep dan di siksa kayak gini.

Gue berjalan mendekati ega, sambil melumuri kedua tangan gue dengan bekas-bekas telur dan bahan-bahan tadi yang masih ada di rambut dan badan gue. Gue seneng banget karena sepertinya ega nggak ada rasa curiga ke gue, setelah mencapai jarak yang ideal, gue pun dengan secepat kilat langsung melumuri mukanya dengan telur.

“Andre..!!! kurang ajar lo ya.” teriak ega mencoba untuk melepaskan diri dari cengkraman gue.

“Makan nih telor mentah.” Ucap gue gregetan. Puas melampiaskan dendam gue ke ega, gue langsung berlari menuju Steffany, Helen, Adelia, Kipli, bobby dan semua yang tadi menyiksa gue, tidak terkecuali Diandra. Gue nggak akan ngelepasin dia meskipun dia cewe gue, tapi khusus untuk diandra, gue jadiin dia target terakhir. Ya meskipun ada beberapa makhluk-makhluk yang bebas dari gue tapi gue puas karena target utama gue udah berhasil gue lumpuhkan. Paling asik memang waktu nangkep steffany, adelia sama helen. Ketiga wanita ini bener-bener memberikan perlawanan yang sengit, sampai gue harus mendekap mereka dari belakang dan mengusapkan telur ke wajah mereka dengan wajah gue langsung.

“Andre..!!! Kurang ajar lo ya, tangan lo ngapain di dada gue.” umpat steffany, tapi gue nggak peduli udah terlanjur pantang bagi gue untuk nggak menyelesaikannya. Dan ternyata rasanya nggak seperti yang dibilang kipli, katanya sih dada cewe itu lembut kayak ager, tapi waktu gue ngerasain dadanya Adelia, helen sama steffany kok keras ya nggak lembut seperti perkataan kipli. (Sengaja nggak sengaja ya, salahnya berontak).

“Ndre..jangan gitu ah. Ampun ndre…ampun.” Ucap diandra panik sambil memutari pohon yang batangnya lumayan besar. Imut banget ngeliat wajah paniknya seperti itu, gue malah jadi makin semangat. Hahahha…

“Come to papa dian, jangan lari. Sini aku maskerin muka kamu pake telor biar kinclong.” Ucap gue sambil tertawa puas.

“Ah, nggak mau ah ndre..Pergi sana.!!!” Jerit Diandra sambil terus menghindari gue, namun akhirnya perjuangannya itu berakhir dengan sia-sia ditangan gue. mendengar Diandra menjerit saat gue melumuri tangan gue dengan telur memberikan kepuasan tersendiri bagi gue. Gue jadi inget sama adegan di acara benteng takeshi, ada salah satu bagian dimana peserta harus melewati labirin yang ditunggu oleh dua orang yang berperan sebagai iblis, kalau tertangkap maka para peserta bakalan di lumuri oleh sejenis kotoran yang berwarna hitam, dan sewaktu gue liat para penjaga itu sepertinya senang banget saat bisa menangkap dan melumuri para peserta, dan kini gue bisa mengerti bagaimana rasanya itu. Hahaha…

“Ndre, jangan dong ndre…nanti aku traktir deh.” Ucap diandra yang masih berusahan melepaskan tangannya dari cengkraman gue. wah ini cewe rada berontak juga, yah terpaksa gue lancarkan jurus bekapan maut penghancur oppai milik gue yang tadi berhasil mengakhiri perlawanan dari Adelia, Steffany dan Helen. Ah, ternyata punya diandra sama aja dengan mereka bertiga sama-sama keras, tapi kalau dari segi ukuran ternyata berbeda-beda. Dan ukuran terbesar ternyata punya si itu..Hehehe…Gue nggak akan ngasih tau siapa yang paling besar, biar ini jadi rahasia gue pribadi aja..


Quote:
Diubah oleh kesshou 19-01-2016 20:17
Darpox
khodzimzz
khodzimzz dan Darpox memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.