- Beranda
- Stories from the Heart
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
...
TS
vigovampironeo
Malang Mysterio (Horror Complete Stories)
Ini trit merupakan kumpulan cerita cerita horror eike selama kuliah di kota Malang , terutama untuk cerita pendek akan eike masukkan di trit ini secara berkala....100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz sesuai kronologiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:

vigo , niken , pendik , steve , renggo , zul , memet , danang , rani
Quote:
Penjelajahan Mistis di Kampus UMM(complete story)
Tiga Keranda di Jembatan Belakang Sengkaling(complete story)
Eric & Katrina(complete story)
Quote:
Malang Mysterio Exo(Trit Pelengkap)
Quote:
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampironeo 10-04-2022 07:28
ferist123 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
975.2K
Kutip
2.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vigovampironeo
#533
Kepergok Cewe Indigo Pas Lagi Astral Projection
ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2010 ketika eike masih kuliah semester 7 , 100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz sesuai kronologiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:
Sudah hampir seminggu si Niken berada di daerah Pujon untuk menjalani KKN sementara kami masih harus mengambil beberapa mata kuliah yang tersisa dan tak bisa KKN pada semester ini , rasanya kangen juga pengen nyamperin dia ke sana tapi masalahnya kami terlalu sibuk dengan aktivitas perkuliahan sehari hari.
Me :" gak asik ya kalo gak ada niken ? "
Zul : " iya nih vig , mana kita gak ada waktu lagi buat ke pujon "
Pendik : " yok opo vig penake ?!.. opo dijajal rogo sukmo ae ? "
(gimana vig enaknya ?!.. apa dicoba astral projection aja ?)
Me : " rogo sukmo ndik ? "
(astral projection ndik ?)
Ide si Pendik kurasa boleh juga untuk dicoba , dengan melakukan astral projection kami bisa ketemu Niken di tempatnya KKN , tapi masalahnya ia tak akan bisa melihat dan berbicara pada kami... sukma yang tak kasat mata juga tak mungkin bisa menampakkan diri ke alam fisik.
Me : " ngko areke gak iso ndelok awake dhewe ndik , percuma ae tho ?! "
(ntar dia gak bisa liat kita ndik , percuma aja tha ?!)
Pendik : " gak opo vig , seng penting iso pethuk niken "
(gak apa vig , yang penting bisa ketemu niken)
Zul : " trus aku gimana ndik ?!.. aku gak bisa ngastral nih "
Pendik : " waduh ya mau gimana lagi zul "
Kurasa tak ada salahnya malam ini aku dan Pendik melakukan astral projection ke daerah Pujon , sementara Zul akan kusuruh menunggu di kamar saja.
Me :" gak asik ya kalo gak ada niken ? "
Zul : " iya nih vig , mana kita gak ada waktu lagi buat ke pujon "
Pendik : " yok opo vig penake ?!.. opo dijajal rogo sukmo ae ? "
(gimana vig enaknya ?!.. apa dicoba astral projection aja ?)
Me : " rogo sukmo ndik ? "
(astral projection ndik ?)
Ide si Pendik kurasa boleh juga untuk dicoba , dengan melakukan astral projection kami bisa ketemu Niken di tempatnya KKN , tapi masalahnya ia tak akan bisa melihat dan berbicara pada kami... sukma yang tak kasat mata juga tak mungkin bisa menampakkan diri ke alam fisik.
Me : " ngko areke gak iso ndelok awake dhewe ndik , percuma ae tho ?! "
(ntar dia gak bisa liat kita ndik , percuma aja tha ?!)
Pendik : " gak opo vig , seng penting iso pethuk niken "
(gak apa vig , yang penting bisa ketemu niken)
Zul : " trus aku gimana ndik ?!.. aku gak bisa ngastral nih "
Pendik : " waduh ya mau gimana lagi zul "
Kurasa tak ada salahnya malam ini aku dan Pendik melakukan astral projection ke daerah Pujon , sementara Zul akan kusuruh menunggu di kamar saja.
Quote:
Tepat jam 9 malam aku dan Pendik melakukan prosesi pelepasan sukma , hanya perlu waktu 40 menitan saja bagi kami untuk melepaskan sukma dari tubuh fisik... kini kami berdua melayang di atas langit langit kamar sementara Zul lagi tiduran di kasur sambil baca majalah , tanpa buang waktu kami langsung melayang menembus atap rumah kosanku.
Pendik :" tirto koyok ngene nek disawang soko ndukur yo vig ? "
(tirto kayak gini kalo dilihat dari atas ya vig ?)
Me : " rame yo ndik "
(rame ya ndik)
Sambil melayang belasan meter kami mengamati suasana daerah Tirto Utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah larut malam , ada begitu banyak anak kos yang hilir mudik cari makan di warung warung yang berjejeran di sepanjang jalan.
Me : " ladub saiki a ndik ?! "
(berangkat sekarang tha ndik ?!)
Pendik : " ayo wes !! "
Sebagai penentu tujuan jarak jauh aku harus membayangkan wajah si Niken terlebih dahulu sebelum akhirnya meniatkan untuk bertemu dengannya , tiba tiba saja " wuuuzzz !!!... " sukmaku terbang melesat dengan kecepatan tinggi sambil menggandeng sukmanya Pendik , sementara keadaan sekeliling tampak kabur dan hembusan angin terasa kencang menerpa.... hanya dalam hitungan detik kami telah tiba di sebuah rumah dimana tampak beberapa mahasiswi yang tengah ngumpul di ruang tamu , salah satu dari mereka adalah Niken.
Pendik : " he.. he.. lha iku si niken vig "
Me : " he.. he.. gak ngerti areke ndik "
Kini aku dan Pendik berdiri tak jauh dari posisi si Niken yang duduk di sofa , ia tampak begitu heboh ngerumpi bareng temen temennya sambil tertawa terbahak bahak... kami benar benar kangen mendengar tawanya itu.
Niken : " ha.. ha.. gw sih gak mau ya kalo dipoligami "
Cewe A : " ya iyalah nik , cewe mana seh yang rela dipoligami ?!.. amit amit deh "
Cewe B : " tapi kan di agama dibolehin tuh "
Niken : " ahh sebodo gw "
Kami berdua hanya memandangi si Niken sambil ikutan menyimak rumpiannya , seandainya saja ia bisa melihat sukma kami tentu saat ini aku dan Pendik sudah ngobrol dengannya.
Pendik : " awake dhewe isone mek nyawang thok vig "
(kita bisanya cuma lihat doang vig)
Me : " lha arep piye maneh ?! "
(lha mau gimana lagi ?!)
Selama beberapa menit kami berdiri di ruang tamu ini sambil terus mantengin si Niken , tak lama kemudian datang beberapa cewe dari ruangan belakang dan mereka langsung ikutan nimbrung duduk di sofa ruang tamu... namun ada salah satu diantara mereka yang terus menatap ke arah kami , seorang cewe yang mengenakan jilbab tak sekalipun mengalihkan pandangannya dan aku mulai merasa aneh dengannya... jangan jangan ia bisa melihat sukma kami berdua.
Me : " ndik , arek kudungan iku kok nyawang awake dhewe ?! "
(ndik , anak kudungan itu kok lihat kita ?!)
Pendik : " mosok iso ndelok awake dhewe vig ?! "
(masak bisa lihat kita vig ?!)
Di saat cewe cewe lain tengah asik ngerumpi dan ketawa cewe berjilbab itu hanya terdiam dan tak mengalihkan pandangannya sama sekali , ia terus menatapku dan sesekali ganti menatap Pendik yang berdiri di sebelahku.
Pendik : " waduh vig ?!... kethoke iso ndelok temenan arek iku "
(waduh vig ?!... kayaknya bisa lihat beneran anak itu)
Me : " tapi kok iso ndik ?! "
Pendik : " arek indigo paling vig "
Tak salah lagi cewe berjilbab itu benar benar bisa melihat sukma kami yang tak kasat mata ini , bisa jadi ia memang seorang indigo yang dikaruniai penglihatan lebih.
Me : " ndik ?!... areke ngadek ndik !! "
(ndik ?!... anaknya berdiri ndik !!)
Pendik : " waduh marani awake dhewe vig !! "
(waduh nyamperin kita vig !!)
Kami merasa agak panik ketika cewe berjilbab yang sedari tadi duduk di sofa itu kini mulai berdiri dan berjalan ke arah kami , hingga akhirnya ia berdiri tepat di hadapanku dengan tatapan mata yang begitu tajam.
Cewe C : " kamu siapa ?!? "
Me : " ohh ??!!.. "
Cewe C : " aku nanya kamu siapa ?!?..
Me : " kkamu bisa lihat aku ?!? "
Cewe C : " iya , aku bisa liat kamu kok "
Aku hanya terdiam dan bingung harus bagaimana dengan cewe berjilbab ini , sementara Niken dan cewe cewe lain tampak bengong keheranan.
Niken : " duh ada apaan sih cha ?!... kok lu ngomong sendiri ?! "
Cewe A : " aada hantu masuk rumah ini ya cha ?! "
Cewe B : " ya allah beneran cha ?!... kita gimana dong kalo ada hantu gentayangan di rumah ini ?! "
Kini seisi ruang tamu mulai terdiam dan menatap cewe berjilbab ini , sebelum akhirnya ia kembali bertanya kepadaku dengan suara yang agak keras.
Cewe C : " namamu siapa ?!... asalmu dari mana ?! "
Me : " aaku... "
Cewe : " iya siapa namamu ?! "
Aku merasa agak kikuk dan tak sanggup menjawab pertanyaannya , kini cewe berjilbab ini ganti menanyai si Pendik yang berdiri di sebelahku.
Cewe C : " kamu siapa namamu ?! "
Pendik : " aaaku... temennya niken "
Cewe C : " temennya niken ?!? "
Cewe berjilbab ini langsung terbelalak saat mendengar jawaban Pendik , keadaan makin heboh karena si Niken mendengar cewe berjilbab ini menyebut namanya sekilas.
Niken : " ttemen gw cha ?!? "
Cewe C : " dia jawab temen kamu nik "
Niken : " ada berapa orang tuh ?! "
Cewe C : " ini ada 2 orang nik , di depanku pas "
Niken mulai gusar lalu dengan tergesa ia bangkit dari sofa , kini ia malah berdiri di sebelah cewe berjilbab ini sementara tangannya memukul mukul ke arah Pendik , tentu saja pukulannya menembus sukma dan tak menghasilkan kontak fisik sama sekali.
Niken : " ini lagi ada di depan gw cha ?! "
Cewe C : " iya nik , katanya dia temen kamu "
Niken : " ini kalau ngga vigo atau pendik ya steve , coba tanyain namanya cha ?! "
Cewe C : " ayo sapa namamu ?! "
Pendik : " aku pendik "
Cewe C : " nik , namanya pendik nih "
Niken : " ya allah ?!... beneran pendik lagi ngastral ke sini ?! "
Raut muka si Niken tampak terbelalak ketika menyadari bahwa sukmanya Pendik sedang berdiri di hadapannya , sementara aku dan Pendik hanya tertawa saja melihat reaksinya itu.
Niken : " cha , yang satunya mana ?! "
Cewe C : " sebelah kirinya "
Kini cewe berjilbab ini kembali menatapku dan menanyai namaku lagi , langsung saja kujawab sebelum akhirnya cewe ini ngomong sama Niken.
Cewe C : " vigo nik namanya "
Niken : " ya allah ?!... vig ?!... beneran lu ?! "
Dengan gusar si Niken memukul mukul ke arahku dan semua pukulannya menembusi sukmaku , sepertinya ia masih sulit untuk percaya jika aku dan Pendik benar benar telah mengunjunginya secara astral.
Niken : " gw pengen liat nih cha , tapi kan gw gak kayak lu ?! "
Cewe C : " hi.. hi... kamu ngomong aja nik , mereka bisa dengerin kok "
Niken : " oh iya ya pasti mereka bisa denger gw "
Cewe C : " ya udah ngomong aja langsung nik "
Niken : " duh tapi aneh nih rasanya ngomong sama orang yang gak keliatan "
Cewe C : " hi.. hi.. "
Niken tampak bingung mau ngomong sama kami yang ngga kelihatan ini , sebelum akhirnya ia menyuruh cewe berjilbab ini buat ngomong sama kami berdua.
Cewe C : " mau ngomong apa sama niken ?! "
Pendik : " anu , kita kangen pengen nongkrong bareng lagi "
Cewe C : " kalo kamu ?! "
Me : " bilangin abis kkn kita hepi hepi di jatim park "
Cewe C : " oke deh aku omongin ke niken "
Cewe berjilbab yang juga seorang indigo ini menjadi penyambung lidah antara Niken dan kami berdua , selama berkali kali kami terus bercakap cakap hingga akhirnya kami merasa sudah waktunya untuk pulang.
Cewe C : " mereka mau pulang nik "
Niken : " oh mau pulang sekarang ?!.. ya udah guys ntar abis kkn gw pasti hepi hepi sama lu lagi deh , makasih ya udah pada dateng... lope yu pul guys muuachh !!! "
Aku dan Pendik hanya tertawa saja mendengar ucapan si Niken barusan , rasanya lega juga bisa menemuinya walaupun hanya secara astral.... jika bukan karena cewe indigo ini si Niken tak akan menyadari keberadaan kami di sini dan kamipun tak akan bisa berkata kata sama Niken.
Me : " kita pulang dulu ya , makasih lho "
Cewe C : " eh kalo ke sini lagi jangan ngintip pas mandi ya ! "
Me : " ha.. ha.. "
Setelah berpamitan aku dan Pendik mulai melayang di langit langit ruang tamu ini sementara cewe indigo itu terus menatap kami berdua sambil melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.
Pendik :" tirto koyok ngene nek disawang soko ndukur yo vig ? "
(tirto kayak gini kalo dilihat dari atas ya vig ?)
Me : " rame yo ndik "
(rame ya ndik)
Sambil melayang belasan meter kami mengamati suasana daerah Tirto Utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah larut malam , ada begitu banyak anak kos yang hilir mudik cari makan di warung warung yang berjejeran di sepanjang jalan.
Me : " ladub saiki a ndik ?! "
(berangkat sekarang tha ndik ?!)
Pendik : " ayo wes !! "
Sebagai penentu tujuan jarak jauh aku harus membayangkan wajah si Niken terlebih dahulu sebelum akhirnya meniatkan untuk bertemu dengannya , tiba tiba saja " wuuuzzz !!!... " sukmaku terbang melesat dengan kecepatan tinggi sambil menggandeng sukmanya Pendik , sementara keadaan sekeliling tampak kabur dan hembusan angin terasa kencang menerpa.... hanya dalam hitungan detik kami telah tiba di sebuah rumah dimana tampak beberapa mahasiswi yang tengah ngumpul di ruang tamu , salah satu dari mereka adalah Niken.
Pendik : " he.. he.. lha iku si niken vig "
Me : " he.. he.. gak ngerti areke ndik "
Kini aku dan Pendik berdiri tak jauh dari posisi si Niken yang duduk di sofa , ia tampak begitu heboh ngerumpi bareng temen temennya sambil tertawa terbahak bahak... kami benar benar kangen mendengar tawanya itu.
Niken : " ha.. ha.. gw sih gak mau ya kalo dipoligami "
Cewe A : " ya iyalah nik , cewe mana seh yang rela dipoligami ?!.. amit amit deh "
Cewe B : " tapi kan di agama dibolehin tuh "
Niken : " ahh sebodo gw "
Kami berdua hanya memandangi si Niken sambil ikutan menyimak rumpiannya , seandainya saja ia bisa melihat sukma kami tentu saat ini aku dan Pendik sudah ngobrol dengannya.
Pendik : " awake dhewe isone mek nyawang thok vig "
(kita bisanya cuma lihat doang vig)
Me : " lha arep piye maneh ?! "
(lha mau gimana lagi ?!)
Selama beberapa menit kami berdiri di ruang tamu ini sambil terus mantengin si Niken , tak lama kemudian datang beberapa cewe dari ruangan belakang dan mereka langsung ikutan nimbrung duduk di sofa ruang tamu... namun ada salah satu diantara mereka yang terus menatap ke arah kami , seorang cewe yang mengenakan jilbab tak sekalipun mengalihkan pandangannya dan aku mulai merasa aneh dengannya... jangan jangan ia bisa melihat sukma kami berdua.
Me : " ndik , arek kudungan iku kok nyawang awake dhewe ?! "
(ndik , anak kudungan itu kok lihat kita ?!)
Pendik : " mosok iso ndelok awake dhewe vig ?! "
(masak bisa lihat kita vig ?!)
Di saat cewe cewe lain tengah asik ngerumpi dan ketawa cewe berjilbab itu hanya terdiam dan tak mengalihkan pandangannya sama sekali , ia terus menatapku dan sesekali ganti menatap Pendik yang berdiri di sebelahku.
Pendik : " waduh vig ?!... kethoke iso ndelok temenan arek iku "
(waduh vig ?!... kayaknya bisa lihat beneran anak itu)
Me : " tapi kok iso ndik ?! "
Pendik : " arek indigo paling vig "
Tak salah lagi cewe berjilbab itu benar benar bisa melihat sukma kami yang tak kasat mata ini , bisa jadi ia memang seorang indigo yang dikaruniai penglihatan lebih.
Me : " ndik ?!... areke ngadek ndik !! "
(ndik ?!... anaknya berdiri ndik !!)
Pendik : " waduh marani awake dhewe vig !! "
(waduh nyamperin kita vig !!)
Kami merasa agak panik ketika cewe berjilbab yang sedari tadi duduk di sofa itu kini mulai berdiri dan berjalan ke arah kami , hingga akhirnya ia berdiri tepat di hadapanku dengan tatapan mata yang begitu tajam.
Cewe C : " kamu siapa ?!? "
Me : " ohh ??!!.. "
Cewe C : " aku nanya kamu siapa ?!?..
Me : " kkamu bisa lihat aku ?!? "
Cewe C : " iya , aku bisa liat kamu kok "
Aku hanya terdiam dan bingung harus bagaimana dengan cewe berjilbab ini , sementara Niken dan cewe cewe lain tampak bengong keheranan.
Niken : " duh ada apaan sih cha ?!... kok lu ngomong sendiri ?! "
Cewe A : " aada hantu masuk rumah ini ya cha ?! "
Cewe B : " ya allah beneran cha ?!... kita gimana dong kalo ada hantu gentayangan di rumah ini ?! "
Kini seisi ruang tamu mulai terdiam dan menatap cewe berjilbab ini , sebelum akhirnya ia kembali bertanya kepadaku dengan suara yang agak keras.
Cewe C : " namamu siapa ?!... asalmu dari mana ?! "
Me : " aaku... "
Cewe : " iya siapa namamu ?! "
Aku merasa agak kikuk dan tak sanggup menjawab pertanyaannya , kini cewe berjilbab ini ganti menanyai si Pendik yang berdiri di sebelahku.
Cewe C : " kamu siapa namamu ?! "
Pendik : " aaaku... temennya niken "
Cewe C : " temennya niken ?!? "
Cewe berjilbab ini langsung terbelalak saat mendengar jawaban Pendik , keadaan makin heboh karena si Niken mendengar cewe berjilbab ini menyebut namanya sekilas.
Niken : " ttemen gw cha ?!? "
Cewe C : " dia jawab temen kamu nik "
Niken : " ada berapa orang tuh ?! "
Cewe C : " ini ada 2 orang nik , di depanku pas "
Niken mulai gusar lalu dengan tergesa ia bangkit dari sofa , kini ia malah berdiri di sebelah cewe berjilbab ini sementara tangannya memukul mukul ke arah Pendik , tentu saja pukulannya menembus sukma dan tak menghasilkan kontak fisik sama sekali.
Niken : " ini lagi ada di depan gw cha ?! "
Cewe C : " iya nik , katanya dia temen kamu "
Niken : " ini kalau ngga vigo atau pendik ya steve , coba tanyain namanya cha ?! "
Cewe C : " ayo sapa namamu ?! "
Pendik : " aku pendik "
Cewe C : " nik , namanya pendik nih "
Niken : " ya allah ?!... beneran pendik lagi ngastral ke sini ?! "
Raut muka si Niken tampak terbelalak ketika menyadari bahwa sukmanya Pendik sedang berdiri di hadapannya , sementara aku dan Pendik hanya tertawa saja melihat reaksinya itu.
Niken : " cha , yang satunya mana ?! "
Cewe C : " sebelah kirinya "
Kini cewe berjilbab ini kembali menatapku dan menanyai namaku lagi , langsung saja kujawab sebelum akhirnya cewe ini ngomong sama Niken.
Cewe C : " vigo nik namanya "
Niken : " ya allah ?!... vig ?!... beneran lu ?! "
Dengan gusar si Niken memukul mukul ke arahku dan semua pukulannya menembusi sukmaku , sepertinya ia masih sulit untuk percaya jika aku dan Pendik benar benar telah mengunjunginya secara astral.
Niken : " gw pengen liat nih cha , tapi kan gw gak kayak lu ?! "
Cewe C : " hi.. hi... kamu ngomong aja nik , mereka bisa dengerin kok "
Niken : " oh iya ya pasti mereka bisa denger gw "
Cewe C : " ya udah ngomong aja langsung nik "
Niken : " duh tapi aneh nih rasanya ngomong sama orang yang gak keliatan "
Cewe C : " hi.. hi.. "
Niken tampak bingung mau ngomong sama kami yang ngga kelihatan ini , sebelum akhirnya ia menyuruh cewe berjilbab ini buat ngomong sama kami berdua.
Cewe C : " mau ngomong apa sama niken ?! "
Pendik : " anu , kita kangen pengen nongkrong bareng lagi "
Cewe C : " kalo kamu ?! "
Me : " bilangin abis kkn kita hepi hepi di jatim park "
Cewe C : " oke deh aku omongin ke niken "
Cewe berjilbab yang juga seorang indigo ini menjadi penyambung lidah antara Niken dan kami berdua , selama berkali kali kami terus bercakap cakap hingga akhirnya kami merasa sudah waktunya untuk pulang.
Cewe C : " mereka mau pulang nik "
Niken : " oh mau pulang sekarang ?!.. ya udah guys ntar abis kkn gw pasti hepi hepi sama lu lagi deh , makasih ya udah pada dateng... lope yu pul guys muuachh !!! "
Aku dan Pendik hanya tertawa saja mendengar ucapan si Niken barusan , rasanya lega juga bisa menemuinya walaupun hanya secara astral.... jika bukan karena cewe indigo ini si Niken tak akan menyadari keberadaan kami di sini dan kamipun tak akan bisa berkata kata sama Niken.
Me : " kita pulang dulu ya , makasih lho "
Cewe C : " eh kalo ke sini lagi jangan ngintip pas mandi ya ! "
Me : " ha.. ha.. "
Setelah berpamitan aku dan Pendik mulai melayang di langit langit ruang tamu ini sementara cewe indigo itu terus menatap kami berdua sambil melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampironeo 16-01-2020 02:57
mas444 memberi reputasi
1
Kutip
Balas