- Beranda
- Stories from the Heart
The " X " Boss
...
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#1687
Part 40
Maghrib menjelang, gue langsung bersih bersih karena badan udah ngerasa ga nyaman banget sehabis kerja. Kebetulan Juga sudah masuk waktu sholat magrib, jadinya gue sekalian mengambil wudhu di dalam kamar mandi. Sehabis solat maghrib saat gue sedang membereskan perlengkapan sholat gue, Xena masuk ke kamar gue dengan beberapa bagian di tubuhnya terlihat basah.
" Mas mau sholat ? " Tanya dia di deket pintu
" Baru aja selesai.. "
" Aku sholat disini yah, gapapa kan.. "
" Iya sayang, boleh kok..
" Kata gue tersenyum. Dia pun lalu mendekat ke kasur dan meminjam sejadah milik gue. " Tau gitu barengan tadi.. " Celetuk gue
"Huuu lain kali aja yaa.. "
Kemudian, Xena memakai mukenanya dan sudah berdiri di sajadah. Sebenernya gue pengen keluar sih, gak enak juga ngeliatin dia sholat. Tapi gue pengen tau reaksi dia kalo gue ngeliat dia sholat. Namun, saat sudah di posisi membelakangi gue, ia menghadap gue dan mengusir gue dari kamar.
" Ihh mas keluar ahh.. ngapain disini , malu aahh!! " Suruhnya
" Iyaa iyaaa " Jawab gue
Gue pun keluar dan melihat Kak Githa dan mas Bagas yang sedang bersantai di ruang TV. Gue yang belum ketemu mas bagas, langsung menghampirinya karena udah lama gak ketemu. Kami pun banyak ngobrol disana, walaupun lebih banyak gue diinterogasi sih sama mereka berdua
" Jadi udah berapa bulan jadiannya ge.. " Tanya Mas Bagas
" 2 Bulanan lah mas hehe.. " Jawab gue agak grogi
" Hualah, tak kira udah lama ge, kata kakakmu, dia anak bos di tempat kamu kerja dulu ya.."
" Iya mas hhehe "
" Pinter ya pah adekku nyari cewe.., Gatau deh belajar dari mana, padahal dulu pas SMA aku larang terus buat pacaran " Sahut Kak Ghita
" Hahaha namanya juga anak muda maa.. Eh kita kan juga masi muda ya ma haha, tapi gimana ceritanya ge, kok bisa kecantol sih.. "
" Ceritanya panjang mas.. "
Gue akhirnya menceritakan awal gue deket sama Xena pada mereka berdua. Respon mereka pun hanya senyum senyum mendengar kenapa bisa Xena dan gue jadi saling tertarik. Namun ada yang aneh, kenapa Xena belum keluar dari kamar gue. Masa iya dia solat lama banget. Tapi, gue pun membiarkan sajalah, mungkin dia masih malu kali ya.
" Itu Xena'nya ajak kesini dong, kita kan pengen ngobrol bareng dek.. " Suruh Kak Githa..
" Malu kayanya dia mah ka.. , tapi bentar ya, biar aku ajak kesini"
Gue kemudian beranjak dari ruang tv menuju balik ke kamar gue, perlahan gue buka kamar gue dan melihat Xena sedang menonton tv di kamar gue. Gue mengajaknya, untuk bersantai bareng sama kakak gue dan suaminya.
" Sayaangg.. ke ruang tv yuk, ada kakakku sama suaminya, ya kita ngobrol ngobrol lah gitu.. "
" Maluu maas..
"
" Hahhaha.. jangan malu ahh kan biar akrab.. "
" Huuu tapi kamu duduk sebelah aku yaa.. "
" Iyaaa siap bos! " kata gue sambil hormat
Kemudian gue menggandeng tangan Xena untuk keluar dari kamar gue menuju ruang tv. Untungnya Xena gak nolak tangannya gue gandeng di depan kakak gue haha. Tapi terlihat banget kalo dia malu banget.
" Nih kak, mas, si pemalu..
Padahal mah biasanya malu-maluin kak " kata gue di depan mereka.
Seketika tangan gue pun langsung digeplak sama Xena dan Kakak gue sama suaminya tertawa melihat hal itu.
" Iya geplak aja tuh si Gege mah, suka ngeledek.. " celetuk kakak gue
" Iya mba, dia nyebelin banget, suka bikin bete.. " Sahut Xena disebelah gue
" Tinggalin aja kalo suka bikin bete mah.. " Kata kakak gue ngomporin
Kampret, kakak gue malah ngompor2in yang nggak nggak, bikin gue kesel aja deh. Kalo aja gak ada suaminya mungkin udah gue acak acak tuh rambutnya kak Ghita
.
" Kasian tau mbaa.. kalo ditinggalin, ntar jadi jomblo lagi seumur hidup.. " Kata Xena malah ngeledek gue lagi.
" Kok jadi malah nyudutin gini sih -_- " Ucap gue kesel
" Hahahaha aku gak ikutan lho yaa.. " Kata Mas bagas sambil tertawa
Malam itu pun kami ngobrol banyak hal berempat. Mulai dari ngebicarain kehamilan kakak gue, abis itu ngobrolin kerjaan gue yang baru lah. Terutama mas Bagas yang lebih antusias mendengarkan tentang pekerjaan gue. Xena pun yang tadinya terlihat malu, sudah mulai terlihat gak canggung lagi didepan mereka, malah kini Xena dan Kak Ghita malah kompak menyudutkan gue
. Tapi bukan berarti kak Ghita setuju ya dengan hubungan gue dan Xena. Gue sendiri belom nanyain tentang hal itu.
Sekitar jam 8an Mas Bagas sedang di halaman menunggu Kak Ghita yang lagi bersiap siap mau pergi di dalem kamar. Lalu gue pun diam diam mengetuk pintu kamarnya.
" Masuk aja, ga di kunci.. " sahut kak Ghita dari dalem. Gue pun masuk ke dalem dan menanyakan beberapa hal.
" Kirain siapa dek, ada apa adekkuu... "
" Hmm jadi gimana kak "
" Gimana apanya
"
" Itu, Xena menurut kakak.. , Setuju gak neh.. "
" Baru 50 persen dekk... "
" Lhaa sisanya..? jd kak Ghita masih setuju.. "
" Mumpung disini adekk... jadi besok rencananya kakak pengen ngetest dia,ngajak dia kepasar belanja abis itu suruh masak dan bersih bersih rumah. " Kata kakak gue
" Ya kak, kenapa pake test2 segala dah -_- "
" Buat ngebuktiin kalo dia bener bener serius sama kamu.., bukannya kamu niat nya begitu kan untuk serius sama dia? "
" Iya sih ka.. tapi jangan galak galak ya kak.. " Pinta gue
" Iya tenang ajah! " Kata dia sambil mencubit pipi gue
Sepertinya Xena besok akan di ospek nih sama Kak Ghita, udah kaya mahasiswa aja dah
. Aneh aneh aja kelakuan kakak gue yang satu ini. Tapi gue yakin dan optimis sama Xena deh pokoknya.
" Yaudah, kamu sama Xena mau nitip apa nih dek, mumpung kakak lagi baik nih"
" Apa aja deh kak.. "
" Makanan aja ya.. kan kalian belum makan malem.. "
" Iya ka... "
Sebelum pergi , kak Ghita pamit dulu kepada gue dan Xena.
" Dek, Xena, aku pergi dulu ya.. " Kata kakak gue pamitan
" Mau kemana mba.. " Tiba tiba tanya Xena
" Mau pacaran dong sama suami tercinta hahaha, emangnya cuma kalian yang bisa pacaran
"
" Hahahhaha , hati hati ya mba.. "
Kak Ghita pun pergi ke bersama suaminya. Kini tinggalah gue dan Xena berdua di rumah
. Gue yang habis nutup pagar, kemudian masuk kembali ke dalem rumah dan melihat Xena sedang duduk di sofa ruang tv. Kemudian timbulah niat iseng gue buat ngagetin dia dari belakang. Perlahan lahan gue berlangkah dan kini udah ada tepat di belakang nya dia. Lalu dengan cepat gue mencium pipinya yang membuat dia kaget.
" Apaa sihh kamu tuh yaa ngagetin aja.. "
" Aku kira kamu masih diluar mas, dasar iseng!! "
" Heheheh... abisnya gemes sih liat kamu!! " Kata gue
" Sini.. duduk sama aku " Kata dia menepuk sisi sofa yang disebelahnya.
Gak pake lama2 gue langsung ngacir dong ke sofa dan duduk disebelahnya dia.
" Duhh pasti cape ya, abis kerja tadi.. "
" Capek sih, tapi gara gara ada kamu jadi ilang deh
" Sepik dikit
" Gombaal!! "
" Kamu tiduran aja disini mas.. " Sambil menunjuk bagian pahanya.
" Gapapa nih
" Tanya gue
" Iyaa gapapa
" Jawab dia tersenyum
Gue gak mau menyia-nyiakan kesempatan, langsung aja gue tiduran di pahanya Xena
. Lalu gak pake disuruh eh si Xena malah main mainin rambut gue. Duuhh makin sayang deh 
" Sayang.. " Celetuk gue sambil tiduran
" Hmmm? "
" Maaf ya, rencana kita mau jalan-jalan ke Hutan Pinus Gunung Pancar kayanya ga jadi deh gara gara ada kakak.. " Kata gue
" Kamu gapapa kan? "
" Gapapa kok mas, kan bisa lain waktu " Jawab dia masih mengelus-ngelus rambut gue
" Bener nih.. "
" Iyaa.. "
Lalu gue pun jadi penasaran gimana reaksi dia pas tadi ketemu kakak gue.
" Perasaan kamu tadi pas ketemu kakak pertama kali gimana na? " Tanya gue
" Ya kaget lah!!.. aku kira siapa coba tadi yang di rumah kamu, Aku pikir cewek baru kamu tau gak!!!, mana kamu gak ngabarin aku lagi kalo kakak kamu mau kesini juga "
" Hahhahaha itu aku gak ada pulsa na, makanya aku gak ngabarin kamu "
" Udah mikir yang macem2 tuh akunya!, untungnya aja pas aku nanya ternyata dia kakak kamu!... " Ucapnya agak kesel
Gue ngakak banget saat itu, kakak gue dikira cewek baru gue
. Untung aja kak Ghita gak iseng dan ngaku2 cewek baru gue, bisa kacau dah hubungan gue sama Xena
.
Ternyata kak Ghita pergi lumayan lama, fix ini mereka malem mingguan. Gue sama Xena ditinggalin kelaperan lagi di rumah.
" Kamu udah laper ya.. " Ucap gue ketika Xena sedang menonton tv
" Hmm? Iya nih, mba Ghita juga blum pulang yah.. "
" Yaudah jajan aja yu.. kita ke ****mart beli snack.. " Kata gue
" Iyaa ayoo, naik motor yaahh.. " Ajak dia
" Iyaa.. "
Karena udah kelaperan gue sama Xena akhirnya memilih untuk mengisi perut sedikit dulu dengan membeli snack di ****mart. Kebetulan disana juga ada tempat nongkrongnya kayak di sevel gitu, jadinya kita nongkrong deh disana sambil nyemil snack. Lumayan daripada nungguin kak Ghita pulang.
Pas kita balik ternyata, kak Ghita udah ada di depan rumah, nungguin gue soalnya kan kunci rumah gue bawa tadi. Alhasil gue pun di omelin sama dia malem itu.
Sekitar jam 11 semua udah pada masuk kamar. Gue yang habis mencuci piring bekas makanan yang di beli kak Ghita, melihat Xena belum tidur dan masih asik nonton tv. Gue lalu nyamperin dia
" Kamu gak tidur? " Tanya gue yang barusan duduk disebelahnya
" Ini sebentar lagi " Kata dia
" Kamu tidur di kamar aku aja ya.. " Kata gue
" Kamu tidur di depan tv lagi? " Tanya dia
" Iya
.."
" Gapapa nih.. "
" heem gapapa.. "
Bukannya malah langsung beranjak masuk ke kamar, tapi Xena malah terdiam.
" Mas.. " Sapa Xena menatap gue
" Iya? " Jawab gue sambil melihat wajahnya..
Kita pun saling menatap satu sama lain, tanpa dirasa, wajah gue dengan wajahnya Xena semakin dekat sehingga gue dapat merasakan hembusan nafasnya. Semakin dekat dan dekat
And then...
We kissed
Untuk pertama kalinya gue mencium bibir mungilnya Xena. Awalnya gue sedikit kaget dan canggung namun pada akhirnya kita berdua saling menikmati akan hal itu..
Maghrib menjelang, gue langsung bersih bersih karena badan udah ngerasa ga nyaman banget sehabis kerja. Kebetulan Juga sudah masuk waktu sholat magrib, jadinya gue sekalian mengambil wudhu di dalam kamar mandi. Sehabis solat maghrib saat gue sedang membereskan perlengkapan sholat gue, Xena masuk ke kamar gue dengan beberapa bagian di tubuhnya terlihat basah.
" Mas mau sholat ? " Tanya dia di deket pintu
" Baru aja selesai.. "
" Aku sholat disini yah, gapapa kan.. "
" Iya sayang, boleh kok..
" Kata gue tersenyum. Dia pun lalu mendekat ke kasur dan meminjam sejadah milik gue. " Tau gitu barengan tadi.. " Celetuk gue"Huuu lain kali aja yaa.. "
Kemudian, Xena memakai mukenanya dan sudah berdiri di sajadah. Sebenernya gue pengen keluar sih, gak enak juga ngeliatin dia sholat. Tapi gue pengen tau reaksi dia kalo gue ngeliat dia sholat. Namun, saat sudah di posisi membelakangi gue, ia menghadap gue dan mengusir gue dari kamar.
" Ihh mas keluar ahh.. ngapain disini , malu aahh!! " Suruhnya
" Iyaa iyaaa " Jawab gue
Gue pun keluar dan melihat Kak Githa dan mas Bagas yang sedang bersantai di ruang TV. Gue yang belum ketemu mas bagas, langsung menghampirinya karena udah lama gak ketemu. Kami pun banyak ngobrol disana, walaupun lebih banyak gue diinterogasi sih sama mereka berdua

" Jadi udah berapa bulan jadiannya ge.. " Tanya Mas Bagas
" 2 Bulanan lah mas hehe.. " Jawab gue agak grogi
" Hualah, tak kira udah lama ge, kata kakakmu, dia anak bos di tempat kamu kerja dulu ya.."
" Iya mas hhehe "
" Pinter ya pah adekku nyari cewe.., Gatau deh belajar dari mana, padahal dulu pas SMA aku larang terus buat pacaran " Sahut Kak Ghita
" Hahaha namanya juga anak muda maa.. Eh kita kan juga masi muda ya ma haha, tapi gimana ceritanya ge, kok bisa kecantol sih.. "
" Ceritanya panjang mas.. "
Gue akhirnya menceritakan awal gue deket sama Xena pada mereka berdua. Respon mereka pun hanya senyum senyum mendengar kenapa bisa Xena dan gue jadi saling tertarik. Namun ada yang aneh, kenapa Xena belum keluar dari kamar gue. Masa iya dia solat lama banget. Tapi, gue pun membiarkan sajalah, mungkin dia masih malu kali ya.
" Itu Xena'nya ajak kesini dong, kita kan pengen ngobrol bareng dek.. " Suruh Kak Githa..
" Malu kayanya dia mah ka.. , tapi bentar ya, biar aku ajak kesini"
Gue kemudian beranjak dari ruang tv menuju balik ke kamar gue, perlahan gue buka kamar gue dan melihat Xena sedang menonton tv di kamar gue. Gue mengajaknya, untuk bersantai bareng sama kakak gue dan suaminya.
" Sayaangg.. ke ruang tv yuk, ada kakakku sama suaminya, ya kita ngobrol ngobrol lah gitu.. "
" Maluu maas..
"" Hahhaha.. jangan malu ahh kan biar akrab.. "
" Huuu tapi kamu duduk sebelah aku yaa.. "
" Iyaaa siap bos! " kata gue sambil hormat
Kemudian gue menggandeng tangan Xena untuk keluar dari kamar gue menuju ruang tv. Untungnya Xena gak nolak tangannya gue gandeng di depan kakak gue haha. Tapi terlihat banget kalo dia malu banget.
" Nih kak, mas, si pemalu..
Padahal mah biasanya malu-maluin kak " kata gue di depan mereka.Seketika tangan gue pun langsung digeplak sama Xena dan Kakak gue sama suaminya tertawa melihat hal itu.
" Iya geplak aja tuh si Gege mah, suka ngeledek.. " celetuk kakak gue
" Iya mba, dia nyebelin banget, suka bikin bete.. " Sahut Xena disebelah gue
" Tinggalin aja kalo suka bikin bete mah.. " Kata kakak gue ngomporin
Kampret, kakak gue malah ngompor2in yang nggak nggak, bikin gue kesel aja deh. Kalo aja gak ada suaminya mungkin udah gue acak acak tuh rambutnya kak Ghita
. " Kasian tau mbaa.. kalo ditinggalin, ntar jadi jomblo lagi seumur hidup.. " Kata Xena malah ngeledek gue lagi.
" Kok jadi malah nyudutin gini sih -_- " Ucap gue kesel
" Hahahaha aku gak ikutan lho yaa.. " Kata Mas bagas sambil tertawa
Malam itu pun kami ngobrol banyak hal berempat. Mulai dari ngebicarain kehamilan kakak gue, abis itu ngobrolin kerjaan gue yang baru lah. Terutama mas Bagas yang lebih antusias mendengarkan tentang pekerjaan gue. Xena pun yang tadinya terlihat malu, sudah mulai terlihat gak canggung lagi didepan mereka, malah kini Xena dan Kak Ghita malah kompak menyudutkan gue
. Tapi bukan berarti kak Ghita setuju ya dengan hubungan gue dan Xena. Gue sendiri belom nanyain tentang hal itu.Sekitar jam 8an Mas Bagas sedang di halaman menunggu Kak Ghita yang lagi bersiap siap mau pergi di dalem kamar. Lalu gue pun diam diam mengetuk pintu kamarnya.
" Masuk aja, ga di kunci.. " sahut kak Ghita dari dalem. Gue pun masuk ke dalem dan menanyakan beberapa hal.
" Kirain siapa dek, ada apa adekkuu... "
" Hmm jadi gimana kak "
" Gimana apanya
"" Itu, Xena menurut kakak.. , Setuju gak neh.. "
" Baru 50 persen dekk... "
" Lhaa sisanya..? jd kak Ghita masih setuju.. "
" Mumpung disini adekk... jadi besok rencananya kakak pengen ngetest dia,ngajak dia kepasar belanja abis itu suruh masak dan bersih bersih rumah. " Kata kakak gue
" Ya kak, kenapa pake test2 segala dah -_- "
" Buat ngebuktiin kalo dia bener bener serius sama kamu.., bukannya kamu niat nya begitu kan untuk serius sama dia? "
" Iya sih ka.. tapi jangan galak galak ya kak.. " Pinta gue
" Iya tenang ajah! " Kata dia sambil mencubit pipi gue
Sepertinya Xena besok akan di ospek nih sama Kak Ghita, udah kaya mahasiswa aja dah
. Aneh aneh aja kelakuan kakak gue yang satu ini. Tapi gue yakin dan optimis sama Xena deh pokoknya. " Yaudah, kamu sama Xena mau nitip apa nih dek, mumpung kakak lagi baik nih"
" Apa aja deh kak.. "
" Makanan aja ya.. kan kalian belum makan malem.. "
" Iya ka... "
Sebelum pergi , kak Ghita pamit dulu kepada gue dan Xena.
" Dek, Xena, aku pergi dulu ya.. " Kata kakak gue pamitan
" Mau kemana mba.. " Tiba tiba tanya Xena
" Mau pacaran dong sama suami tercinta hahaha, emangnya cuma kalian yang bisa pacaran
" " Hahahhaha , hati hati ya mba.. "
Kak Ghita pun pergi ke bersama suaminya. Kini tinggalah gue dan Xena berdua di rumah
. Gue yang habis nutup pagar, kemudian masuk kembali ke dalem rumah dan melihat Xena sedang duduk di sofa ruang tv. Kemudian timbulah niat iseng gue buat ngagetin dia dari belakang. Perlahan lahan gue berlangkah dan kini udah ada tepat di belakang nya dia. Lalu dengan cepat gue mencium pipinya yang membuat dia kaget." Apaa sihh kamu tuh yaa ngagetin aja.. "
" Aku kira kamu masih diluar mas, dasar iseng!! "
" Heheheh... abisnya gemes sih liat kamu!! " Kata gue
" Sini.. duduk sama aku " Kata dia menepuk sisi sofa yang disebelahnya.
Gak pake lama2 gue langsung ngacir dong ke sofa dan duduk disebelahnya dia.
" Duhh pasti cape ya, abis kerja tadi.. "
" Capek sih, tapi gara gara ada kamu jadi ilang deh
" Sepik dikit" Gombaal!! "
" Kamu tiduran aja disini mas.. " Sambil menunjuk bagian pahanya.
" Gapapa nih
" Tanya gue" Iyaa gapapa
" Jawab dia tersenyumGue gak mau menyia-nyiakan kesempatan, langsung aja gue tiduran di pahanya Xena
. Lalu gak pake disuruh eh si Xena malah main mainin rambut gue. Duuhh makin sayang deh 
" Sayang.. " Celetuk gue sambil tiduran
" Hmmm? "
" Maaf ya, rencana kita mau jalan-jalan ke Hutan Pinus Gunung Pancar kayanya ga jadi deh gara gara ada kakak.. " Kata gue
" Kamu gapapa kan? "
" Gapapa kok mas, kan bisa lain waktu " Jawab dia masih mengelus-ngelus rambut gue
" Bener nih.. "
" Iyaa.. "
Lalu gue pun jadi penasaran gimana reaksi dia pas tadi ketemu kakak gue.
" Perasaan kamu tadi pas ketemu kakak pertama kali gimana na? " Tanya gue
" Ya kaget lah!!.. aku kira siapa coba tadi yang di rumah kamu, Aku pikir cewek baru kamu tau gak!!!, mana kamu gak ngabarin aku lagi kalo kakak kamu mau kesini juga "
" Hahhahaha itu aku gak ada pulsa na, makanya aku gak ngabarin kamu "
" Udah mikir yang macem2 tuh akunya!, untungnya aja pas aku nanya ternyata dia kakak kamu!... " Ucapnya agak kesel
Gue ngakak banget saat itu, kakak gue dikira cewek baru gue
. Untung aja kak Ghita gak iseng dan ngaku2 cewek baru gue, bisa kacau dah hubungan gue sama Xena
. Ternyata kak Ghita pergi lumayan lama, fix ini mereka malem mingguan. Gue sama Xena ditinggalin kelaperan lagi di rumah.
" Kamu udah laper ya.. " Ucap gue ketika Xena sedang menonton tv
" Hmm? Iya nih, mba Ghita juga blum pulang yah.. "
" Yaudah jajan aja yu.. kita ke ****mart beli snack.. " Kata gue
" Iyaa ayoo, naik motor yaahh.. " Ajak dia
" Iyaa.. "
Karena udah kelaperan gue sama Xena akhirnya memilih untuk mengisi perut sedikit dulu dengan membeli snack di ****mart. Kebetulan disana juga ada tempat nongkrongnya kayak di sevel gitu, jadinya kita nongkrong deh disana sambil nyemil snack. Lumayan daripada nungguin kak Ghita pulang.
Pas kita balik ternyata, kak Ghita udah ada di depan rumah, nungguin gue soalnya kan kunci rumah gue bawa tadi. Alhasil gue pun di omelin sama dia malem itu.
Sekitar jam 11 semua udah pada masuk kamar. Gue yang habis mencuci piring bekas makanan yang di beli kak Ghita, melihat Xena belum tidur dan masih asik nonton tv. Gue lalu nyamperin dia
" Kamu gak tidur? " Tanya gue yang barusan duduk disebelahnya
" Ini sebentar lagi " Kata dia
" Kamu tidur di kamar aku aja ya.. " Kata gue
" Kamu tidur di depan tv lagi? " Tanya dia
" Iya
.."" Gapapa nih.. "
" heem gapapa.. "
Bukannya malah langsung beranjak masuk ke kamar, tapi Xena malah terdiam.
" Mas.. " Sapa Xena menatap gue
" Iya? " Jawab gue sambil melihat wajahnya..
Kita pun saling menatap satu sama lain, tanpa dirasa, wajah gue dengan wajahnya Xena semakin dekat sehingga gue dapat merasakan hembusan nafasnya. Semakin dekat dan dekat
And then...
We kissed
Untuk pertama kalinya gue mencium bibir mungilnya Xena. Awalnya gue sedikit kaget dan canggung namun pada akhirnya kita berdua saling menikmati akan hal itu..
Diubah oleh IlyasCool 15-01-2016 21:34
junti27 dan khodzimzz memberi reputasi
2