- Beranda
- Stories from the Heart
Not All About Love
...
TS
propanol.12
Not All About Love
Assalamualaikum Wr Wb
Sebelumnya gw ucapkan permisi dan terima kasih kepada mimin, momod dan seluruh penghuni forum SFTH ini. Setelah lama jadi SR akhirnya ada keinginan juga dari gw untuk membagikan kisah gw yang absurd dan serba gag jelas ini. Sebuah kisah pahit manis gw dalam menemukan jati diri gw dan menemukan seseorang yang bakal selalu ada disisi gw. Sebelumnya gw tekankan disini gw bukan seorang penulis jadi mohon maaf kalau dalam penulisan gw nanti banyak sekali kekurangan. Dan demi kenyamanan dan keprivasian tokoh yang bersangkutan maka semua nama tokoh dalam cerita gw ini disamarkan.

Quote:
Quote:
Ada kalanya aku harus mengalah dan mengorbankan zona nyaman dan amanku untuk bisa meraih sesuatu yang lebih berarti dan bermakna dalam hidupku. Aku egois, inilah ceritaku.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 18 suara
Siapakah nanti yang bakal jadi pasangan hidup gw?
Irina
17%
Mita
17%
Sandy
67%
Diubah oleh propanol.12 18-01-2016 20:17
anasabila memberi reputasi
1
11.4K
121
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
propanol.12
#65
Part 12 – This is my way
Gue sudah rapi dengan barang-barang yang akan gue bawa ke Cepu. Gue sudah duduk di Gambir sore ini dan menunggu Pak Supri yang nampaknya datang ngaret. Si Hari batal ikut ke Cepu. Gag tau deh alasannya apa. Gue sih malah bersyukur gag deket ama itu orang.
Setelah menunggu lama akhirnya itu aki-aki nongol juga. Setelah sedikit basa basi akhirnya kita masuk ke peron dan menunggu kereta api yang akan membawa kita ke Cepu. Setelah rangkaian siap di peron kita pun masuk ke gerbong yang sudah ditentukan. Gue ama pak Supri pisah duduknya. Baguslah jadi gue bisa tidur dengan tenang.
Semboyan 35 sudah berbunyi dan kereta mulai berangkat meninggalkan stasiun Gambir. Gue mengamati pemadangan luar yang masih tampak rush hour. Memang Jakarta ini tidak pernah ada matinya. Setelah melewati stasiun Jatinegara pemandangan berubah menjadi gelap. Gue pun langsung membenankan hands free di telinga dan mulai memutar playlist love song favorit gue dan mulai melayang dalam mimpi.
****
Sekitar pukul 4 dini hari gue dan pak Supri tiba di Cepu. Dengan kondisi nyawa yang belum sepenuhnya balik gue turun dari kereta dengan langkah yang gontai. Gue celingukan nyari itu aki-aki. Apa masih ketiduran di dalam, pikir gue. Tapi setelah sampai di dekat pintu keluar, gue lihat dia sedang ngobrol sama seorang pemuda. Gue pun segera menghampiri mereka.
Gue dan rombongan segera menuju ke kost-kostan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh perusahaan kami. Gue dan pak Supri dapat jatah kamar yang terpisah. Memang sih hanya dipesankan 2 kamar saja disini karena si Hari itu hanya sementara doang disini dan dia lebih memilih di hotel daripada di kost-kost. Kesan gue, belagu itu orang.
Setelah menaruh dan merapikan barang-barang bawaan gue, gue pun segera membersihkan diri. Segar terasa setelah mandi. Air di desa memang beda rasanya dengan air di kota walaupun sebenernya air di kost gue ini juga beli dari Ngawi. Selesai mandi gue cek hp gue yang dari semalam gue mode airplane, biar irit baterai. Setelah gue cek emang ada beberapa pesan dan salah diantaranya dari Mita dan Irina. Seperti biasanya gue langsung skip pesan dari Irina. Bukan apa-apa, tapi gue hanya ingin merasa tenang dulu setelah kejadian beberapa waktu ini. Gue pun membuka pesan dari Mita yang isinya menanyakan kabar gue udah sampai apa belum, dan gue pun menjawab pesan instant dari dia.
****
Skip ke beberapa bulan gue berada di kota kecamatan Cepu. Orang bilang ini kecamatan lebih ramai daripada kabupatennya yaitu Blora. Dan emang bener sih, disini lebih ramai. Hidup di desa seperti ini memang membuat hati gue lebih nyaman dan lebih tenang. Pagi ini seperti biasanya gue ngopi di balkon kost gue. Aktivitas warga disini pun terlihat lebih bersahabat daripada di Jakarta. Dan gue sangat menyukai hal semacam ini.
Hahahaha, gue tertawa sendiri baca pesannya. Dasar cewek, bisanya ngambekan. Oh ya yang ngirim pesan ini tak lain adalah Mita. Entah kenapa akhir-akhir ini gue sama dia jadi deket. Dia sering banget ngirim-ngirim pesan perhatian ke gue. Gue pun juga merasa gag keberatan untuk berbagi kabar dan perhatian sama dia. Ya setidaknya itu bisa mengusir rasa kesepian dan sakit hati gue. Tapi bukan berarti sebagai pelarian dan pemanfaatan kondisi loh ya, gue emang bener2 dibuat nyaman untuk ngobrol sama Mita.
Hari ini agenda gue memang sedikit padat. Gue harus bolak balik ke pengeboran karena memang ada sedikit kendala di lapangan. Dan itu menyita banyak waktu gue bahkan waktu untuk gue makan siang. Setelah gue rasa cukup bisa terkondisikan gue pun segera turun ke Cepu dan mencari makan. Siang ini gue memilih soto untuk menu makan siang gue.
Gue pun memfoto soto yang sudah ada dihadapan gue dan segera gue kirim ke Mita lewat salah satu pesan instant yang lagi trend waktu itu.
Entah kenapa gue jadi senyum-senyum sendiri setelah berkirim pesan dengan si Mita. Apa gue mulai suka ya sama dia? Ah engga lah, masak secepat ini gue suka sama cewek. Lagian juga dia kan aneh, batin gue. Gue pun langsung melahap hidangan di depan gue karena emang gue sudah lapar. Dan setelah makan gue langsung kembali ke kost buat istirahat.
****
Entah gue ini kejam, entah gue ini egois. Gue akuin gue masih sayang banget sama kamu, Irina. Tapi maaf, untuk saat ini biarkan gue tenang dulu. Biarkan gue membiasakan diri dengan rasa sakit ini. Dan biarkan gue bisa melepaskan batin gue ini dari bayanganmu. Suatu saat nanti gue bakal menjalin tali keluarga lagi denganmu, tapi nanti saat gue bener-bener bisa lepas dari kamu.
Gue sudah rapi dengan barang-barang yang akan gue bawa ke Cepu. Gue sudah duduk di Gambir sore ini dan menunggu Pak Supri yang nampaknya datang ngaret. Si Hari batal ikut ke Cepu. Gag tau deh alasannya apa. Gue sih malah bersyukur gag deket ama itu orang.
Setelah menunggu lama akhirnya itu aki-aki nongol juga. Setelah sedikit basa basi akhirnya kita masuk ke peron dan menunggu kereta api yang akan membawa kita ke Cepu. Setelah rangkaian siap di peron kita pun masuk ke gerbong yang sudah ditentukan. Gue ama pak Supri pisah duduknya. Baguslah jadi gue bisa tidur dengan tenang.
Semboyan 35 sudah berbunyi dan kereta mulai berangkat meninggalkan stasiun Gambir. Gue mengamati pemadangan luar yang masih tampak rush hour. Memang Jakarta ini tidak pernah ada matinya. Setelah melewati stasiun Jatinegara pemandangan berubah menjadi gelap. Gue pun langsung membenankan hands free di telinga dan mulai memutar playlist love song favorit gue dan mulai melayang dalam mimpi.
****
Sekitar pukul 4 dini hari gue dan pak Supri tiba di Cepu. Dengan kondisi nyawa yang belum sepenuhnya balik gue turun dari kereta dengan langkah yang gontai. Gue celingukan nyari itu aki-aki. Apa masih ketiduran di dalam, pikir gue. Tapi setelah sampai di dekat pintu keluar, gue lihat dia sedang ngobrol sama seorang pemuda. Gue pun segera menghampiri mereka.
Quote:
Gue dan rombongan segera menuju ke kost-kostan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh perusahaan kami. Gue dan pak Supri dapat jatah kamar yang terpisah. Memang sih hanya dipesankan 2 kamar saja disini karena si Hari itu hanya sementara doang disini dan dia lebih memilih di hotel daripada di kost-kost. Kesan gue, belagu itu orang.
Setelah menaruh dan merapikan barang-barang bawaan gue, gue pun segera membersihkan diri. Segar terasa setelah mandi. Air di desa memang beda rasanya dengan air di kota walaupun sebenernya air di kost gue ini juga beli dari Ngawi. Selesai mandi gue cek hp gue yang dari semalam gue mode airplane, biar irit baterai. Setelah gue cek emang ada beberapa pesan dan salah diantaranya dari Mita dan Irina. Seperti biasanya gue langsung skip pesan dari Irina. Bukan apa-apa, tapi gue hanya ingin merasa tenang dulu setelah kejadian beberapa waktu ini. Gue pun membuka pesan dari Mita yang isinya menanyakan kabar gue udah sampai apa belum, dan gue pun menjawab pesan instant dari dia.
****
Skip ke beberapa bulan gue berada di kota kecamatan Cepu. Orang bilang ini kecamatan lebih ramai daripada kabupatennya yaitu Blora. Dan emang bener sih, disini lebih ramai. Hidup di desa seperti ini memang membuat hati gue lebih nyaman dan lebih tenang. Pagi ini seperti biasanya gue ngopi di balkon kost gue. Aktivitas warga disini pun terlihat lebih bersahabat daripada di Jakarta. Dan gue sangat menyukai hal semacam ini.
Quote:
Hahahaha, gue tertawa sendiri baca pesannya. Dasar cewek, bisanya ngambekan. Oh ya yang ngirim pesan ini tak lain adalah Mita. Entah kenapa akhir-akhir ini gue sama dia jadi deket. Dia sering banget ngirim-ngirim pesan perhatian ke gue. Gue pun juga merasa gag keberatan untuk berbagi kabar dan perhatian sama dia. Ya setidaknya itu bisa mengusir rasa kesepian dan sakit hati gue. Tapi bukan berarti sebagai pelarian dan pemanfaatan kondisi loh ya, gue emang bener2 dibuat nyaman untuk ngobrol sama Mita.
Hari ini agenda gue memang sedikit padat. Gue harus bolak balik ke pengeboran karena memang ada sedikit kendala di lapangan. Dan itu menyita banyak waktu gue bahkan waktu untuk gue makan siang. Setelah gue rasa cukup bisa terkondisikan gue pun segera turun ke Cepu dan mencari makan. Siang ini gue memilih soto untuk menu makan siang gue.
Quote:
Gue pun memfoto soto yang sudah ada dihadapan gue dan segera gue kirim ke Mita lewat salah satu pesan instant yang lagi trend waktu itu.
Quote:
Entah kenapa gue jadi senyum-senyum sendiri setelah berkirim pesan dengan si Mita. Apa gue mulai suka ya sama dia? Ah engga lah, masak secepat ini gue suka sama cewek. Lagian juga dia kan aneh, batin gue. Gue pun langsung melahap hidangan di depan gue karena emang gue sudah lapar. Dan setelah makan gue langsung kembali ke kost buat istirahat.
****
Quote:
Entah gue ini kejam, entah gue ini egois. Gue akuin gue masih sayang banget sama kamu, Irina. Tapi maaf, untuk saat ini biarkan gue tenang dulu. Biarkan gue membiasakan diri dengan rasa sakit ini. Dan biarkan gue bisa melepaskan batin gue ini dari bayanganmu. Suatu saat nanti gue bakal menjalin tali keluarga lagi denganmu, tapi nanti saat gue bener-bener bisa lepas dari kamu.
Diubah oleh propanol.12 14-01-2016 07:58
0
” Kata dia.