- Beranda
- Stories from the Heart
Not All About Love
...
TS
propanol.12
Not All About Love
Assalamualaikum Wr Wb
Sebelumnya gw ucapkan permisi dan terima kasih kepada mimin, momod dan seluruh penghuni forum SFTH ini. Setelah lama jadi SR akhirnya ada keinginan juga dari gw untuk membagikan kisah gw yang absurd dan serba gag jelas ini. Sebuah kisah pahit manis gw dalam menemukan jati diri gw dan menemukan seseorang yang bakal selalu ada disisi gw. Sebelumnya gw tekankan disini gw bukan seorang penulis jadi mohon maaf kalau dalam penulisan gw nanti banyak sekali kekurangan. Dan demi kenyamanan dan keprivasian tokoh yang bersangkutan maka semua nama tokoh dalam cerita gw ini disamarkan.

Quote:
Quote:
Ada kalanya aku harus mengalah dan mengorbankan zona nyaman dan amanku untuk bisa meraih sesuatu yang lebih berarti dan bermakna dalam hidupku. Aku egois, inilah ceritaku.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 18 suara
Siapakah nanti yang bakal jadi pasangan hidup gw?
Irina
17%
Mita
17%
Sandy
67%
Diubah oleh propanol.12 18-01-2016 20:17
anasabila memberi reputasi
1
11.4K
121
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
propanol.12
#57
Part 11 – Mean of Friendship
Pagi itu gw terbangun dengan kepala yang sangat pusing sekali. Gw masih setengah sadar dan gag sadar dengan kejadian yang gw alami. Apa gw bermimpi ya? Tapi kalau mimpi kenapa serasa nyata sekali. Gw liat jam weker gw dan menunjukan pukul 10.00. Waduh telat ngantor nih fikir gw. Tapi tanggung juga lah kalau ke kantor jam segini, mending bolos sekalian aja.
Gw membasuh muka dikamar mandi. Ah segar. Gw bercermin dan terlihat mata gw yang lebam. Ternyata ini bukan mimpi, akhirnya kesadaran gw telah pulih. Sambil terus memandang kaca, gw terus memikirkan apa yang telah terjadi. Gw memang awam mengenai hal cinta macam begini. Dan seumur gw sampai sekarang ini baru merasakan cinta itu dua kali. Dan disaat gw sudah menetapkan pilihan gw, untuk melangkah lebih dari hubungan gw saat ini, takdir ternyata berkata lain. Ah sudahlah...
Gw mencoba untuk mencari makan karena dari semalam perut gw belum keisi. Ya kegundahan yang melanda gw membuat gw mengesampingkan segalanya termasuk makan. Gw berniat mengambil dompet gw yang selalu gw taruh di laci, tapi ada yang lain yg nampak di meja gw. Ada sekotak makanan dari salah satu rumah makan fast food.
“Waduh siapa nih yang beliin gw makanan?” Batin gw dalam hati.
Tanpa banyak basa basi gw pun melahap habis makanan itu karena posisi gw memang sedang lapar aku. Setelah makan gw pun kemudian terbengong lagi. Dan saat itu hp gw berbunyi, dan nampak ada beberapa pesan yg belum gw baca. Gw pun mulai membuka pesan instant dari salah satu aplikasi di hp gw dan nampak Irina, Sandy dan Mita yang mengirim pesan. Gw langsung hapus pesan dari Irina tanpa membaca apa isinya. Sandy hanya mengabarkan tentang posisinya yang sudah sampai kota asalnya. Dan dari si Mita yang mengabarkan kabar gw dan tentang nasi yang tadi dia belikan buat gw.
Gw pun kemudian keluar kamar sekedar nyari udara segar. Gw berdiri di balkon kost gw dan menatap sekitar. Gw melamun lagi tentang nasib gw. Tak terasa sudah hampir 2 jam lebih gw bengong di balkon. Dan sayup2 suara adzan Duhur sudah berkumandang. Gw pun melaksanakan kewajiban gw agar gw selalu diberi petunjuk dan kekuatan dari Sang Khalik.
****
Sorenya seperti yang Mita bilang, dia pulang membawa Sofia. Dengan wajah cengengesan mereka nyelonong masuk kamar gw.
Entah mengapa omongan mereka itu merasuk benar ke pemikiran gw. Entah itu hanya akal2an mereka aja buat gw biar semangat atau apa ada arti yang lain tapi omongan mereka itu bener dan gw pun setuju sekali dengan pendapat mereka.
Yah walaupun gw harus menraktir mereka, tapi gw sedikit merasa senang dan terhibur dengan hadirnya mereka. Memang bener sih sahabat itu memang selalu menjadi penolong saat kita susah walaupun kita sering lupa sama mereka saat kita senang. Dan gw merasa sangat bersyukur punya sahabat seperti Mita dan Sofia, padahal ya kita kenal juga baru sebulanan ini. Thanks Mita & Sofia
Pagi itu gw terbangun dengan kepala yang sangat pusing sekali. Gw masih setengah sadar dan gag sadar dengan kejadian yang gw alami. Apa gw bermimpi ya? Tapi kalau mimpi kenapa serasa nyata sekali. Gw liat jam weker gw dan menunjukan pukul 10.00. Waduh telat ngantor nih fikir gw. Tapi tanggung juga lah kalau ke kantor jam segini, mending bolos sekalian aja.
Gw membasuh muka dikamar mandi. Ah segar. Gw bercermin dan terlihat mata gw yang lebam. Ternyata ini bukan mimpi, akhirnya kesadaran gw telah pulih. Sambil terus memandang kaca, gw terus memikirkan apa yang telah terjadi. Gw memang awam mengenai hal cinta macam begini. Dan seumur gw sampai sekarang ini baru merasakan cinta itu dua kali. Dan disaat gw sudah menetapkan pilihan gw, untuk melangkah lebih dari hubungan gw saat ini, takdir ternyata berkata lain. Ah sudahlah...
Gw mencoba untuk mencari makan karena dari semalam perut gw belum keisi. Ya kegundahan yang melanda gw membuat gw mengesampingkan segalanya termasuk makan. Gw berniat mengambil dompet gw yang selalu gw taruh di laci, tapi ada yang lain yg nampak di meja gw. Ada sekotak makanan dari salah satu rumah makan fast food.
“Waduh siapa nih yang beliin gw makanan?” Batin gw dalam hati.
Tanpa banyak basa basi gw pun melahap habis makanan itu karena posisi gw memang sedang lapar aku. Setelah makan gw pun kemudian terbengong lagi. Dan saat itu hp gw berbunyi, dan nampak ada beberapa pesan yg belum gw baca. Gw pun mulai membuka pesan instant dari salah satu aplikasi di hp gw dan nampak Irina, Sandy dan Mita yang mengirim pesan. Gw langsung hapus pesan dari Irina tanpa membaca apa isinya. Sandy hanya mengabarkan tentang posisinya yang sudah sampai kota asalnya. Dan dari si Mita yang mengabarkan kabar gw dan tentang nasi yang tadi dia belikan buat gw.
Quote:
Gw pun kemudian keluar kamar sekedar nyari udara segar. Gw berdiri di balkon kost gw dan menatap sekitar. Gw melamun lagi tentang nasib gw. Tak terasa sudah hampir 2 jam lebih gw bengong di balkon. Dan sayup2 suara adzan Duhur sudah berkumandang. Gw pun melaksanakan kewajiban gw agar gw selalu diberi petunjuk dan kekuatan dari Sang Khalik.
****
Sorenya seperti yang Mita bilang, dia pulang membawa Sofia. Dengan wajah cengengesan mereka nyelonong masuk kamar gw.
Quote:
Entah mengapa omongan mereka itu merasuk benar ke pemikiran gw. Entah itu hanya akal2an mereka aja buat gw biar semangat atau apa ada arti yang lain tapi omongan mereka itu bener dan gw pun setuju sekali dengan pendapat mereka.
Quote:
Gw merasa bersyukur punya temen seperti mereka berdua. Yang sangat bisa dengan dewasa menyikapi setiap permasalahan yang gw hadapi. Bagi kalian mungkin rasanya putus hanya seperti hal biasa. Tapi bagi gw diputusin seseorang terlebih kita sudah berhubungan hampir 5 tahun itu rasanya bukan sesuatu yang biasa. Quote:
Yah walaupun gw harus menraktir mereka, tapi gw sedikit merasa senang dan terhibur dengan hadirnya mereka. Memang bener sih sahabat itu memang selalu menjadi penolong saat kita susah walaupun kita sering lupa sama mereka saat kita senang. Dan gw merasa sangat bersyukur punya sahabat seperti Mita dan Sofia, padahal ya kita kenal juga baru sebulanan ini. Thanks Mita & Sofia

0
” Kata gw mendengus kesal.