PART 33

Jomblooo ngenes. Gue tuh kalo nggak ada Irfan, Reno, Fira, Sintha bagaikan sayur tanpa garam, hambar hahaha kerjaan gue ya menggantungkan nasib dari ajakan-ajakan mereka buat nongkrong, buat hangout. Dan gue emang jadi males gitu mau ngebuka hati buat cowok.

Seperti biasa, sore itu gue lagi di kosan. Gue lagi tidur-tiduran sambil nonton tv, hp gue berdering ada panggilan masuk


Gue : “Hallo..”

Cowok : “Hallo.. Ai lagi dimana ?”

Gue : “Di kosan.. Ini siapa ??? Reno ??”

Cowok : “Hehehe iya Ai, aku ganti nomor”

Gue : “Kyaaaaa kangeeen Renoo”

Reno : “Hehehe kangen kaan, ketemuan lah yuk”

Gue : “Ayoook”

Reno : “Sebenernya sih mau minta tolong sama kamu, mau share sama minta pendapat gitu buat event UKM, besok ada acara, kamu dateng yaa, sekalian ngumpul sama Irfan”

Gue : “Boleh boleh.. Jam berapa ?”

Reno : “Jam 7 malem.. Tapi aku nggak bisa jemput nggak apa-apa ? Aku kuliah sampe sore terus langsung prepare”

Gue : “Okeee.. Santai ajaa lagii hehe”

Reno : “Sip deeh, sampe ketemu besok cantiik”

Gue : “Hehehe sampe ketemu besok jugaa”


Besoknya, sepulang kuliah gue ke kosan dulu, mandi, istirahat bentar, siap-siap ke event UKM nya Reno dan Irfan. Sehabis maghrib gue memacu si baby blue pergi ke tkp. Sesampainya disana gue langsung mencari Reno dan Irfan. Mereka berdua terlihat lagi serius ngobrol, kemudian Reno agak menjauh sedikit dan sepertinya ngangkat telfon


Gue : “Permisi mas, boleh ganggu sebentar ?”

Irfan : “Wiiih dateng juga lo akhirnya hahaha” kata Irfan sambil mengajak gue tos

Gue : “Yoi lah, udah lama nggak ngumpul juga kan”


Tiba-tiba.. Hupp!! Gue dipeluk..


Reno : “Airaaa”

Gue : “Kyaaaaa Renooo”

Irfan : “Pelukannya biasa aja kaliii.. Inget udah mantan..” kata Irfan sambil menarik gue

Reno : “Bilang aja sirik lo nyet” kata Reno sambil noyor kepala Irfan


Setelah itu kita bertiga ngobrol-ngobrol tentang program kerja dan event UKM mereka ini, dari kejauhan gue ngerasa ada sepasang mata yang ngeliatin gue terus. Gue agak risih kalo ada yang ngeliatin gitu, dan ini tuh lama bangeet ngeliatinnya. Nggak lama ada seorang cowok yang menghampiri kami bertiga.


Cowok : “Oii Fan, Ren” katanya sambil tos dengan Irfan dan Reno

Irfan : “Oi Ga, apa kabar ? Gue kira nggak datang lo”

Reno : “Udah lama nggak keliatan ni anak, gue kira tenggelam di laut dia”

Cowok : “Hahaha biasa lah pak sibuk di lapang”


Entah kenapa gue ngerasa nggak nyaman disitu, akhirnya gue buka-buka hp padahal nggak jelas juga apa yang diliat


Cowok : “Eh ada siapa nih ?” Tanya cowok itu sambil melihat gue

Irfan : “Ra, ini temen gue sama Reno nih, kenalan dulu lah”

Reno : “Fan..”
Reno terlihat berbisik dan memicingkan mata ke Irfan saat Irfan menyuruh gue berkenalan dengan cowok itu, tapi Irfan nyuekin

Gue : “Aira” kata gue dengan agak malas menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan cowok itu

Cowok : “Aira.. gue Ega”


Kemudian mereka bertiga ngobrol ngalor ngidul dan gue memutuskan untuk ngobrol dengan beberapa anak UKM Seni. Malam sudah larut, gue pamit pulang ke Irfan dan Reno


Gue : “Fan, Ren, balik dulu ya, udah malem banget”

Reno : “Sekarang banget nih ? Nanti aja ya aku yang anter pulang ?”

Irfan : “Iya ih baru juga jam 10”

Gue : “Ngantuuk, banyak tugas juga”

Ega : “Gue anter balik gimana Ra ?”

Gue : “Nggak usah. Gue bawa motor sendiri”


Gue pun pamit dan pulang. Nggak tau kenapa gue nggak nyaman aja dengan kehadiran Ega. Mungkin karena gue masih males sama yang namanya cowok, terlebih lagi gue ngerasa Ega ini agresif banget. Nah yang ngeliatin gue mulu tadi itu ya si Ega ini.

Ega ini sebenernya masuk tipe gue banget, ganteng. Potongan dan tampangnya sepintas mirip sama Kevin Julio. Tapi gue ilfeel aja sama sikapnya yang gue rasa agresif.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- SKIP

Sesampainya di kosan, ada chat masuk dari nomor yang nggak gue kenal


+628xxxxxxxxxx
“Airaa”


“Siapa lagiii nih..” batin gue