Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#516

Sepanjang waktu itu dia masih ngomel-ngomel gara-gara harga sepatu selisih dua ribu perak. Gila, cuma dua ribu perak gitu aja gue diomelin tanpa henti kayak gini.

“Steff, sorry ya. gue tadi bener-bener nggak tau. Nih gue ganti aja deh selisih harganya tadi.” Ucap gue sambil menyodorkan dua lembar uang seribu rupiah. Steffany menatap gue dengan wajah yang serius sambil menggigit bibirnya “Kamu itu nggak ngerti ya ndre, ini nggak semudah itu …bla..bla..bla.” steffany malah ngomelin gue dengan semangat berlipat ganda, seolah telah mendapatkan energy baru gara-gara dua lembar uang seribuan. SALAH GUE APA..??

BAYGON…mana BAYGON… emoticon-Mad

Puas ngomelin gue, kami pun segera pergi meninggalkan mall itu menuju sebuah butik. Steffany menganggap di mall itu nggak ada baju yang bagus yang bisa dipakai untuk acara ulang tahun sepupunya itu. Gue sih seneng-seneng aja, karena kalau dibutik gue nggak bakalan cape karena nggak harus muter-muter kayak di mall tadi. Meskipun dibutik ini badan gue nggak capek namun ternyata batin gue yang cape karena harus meladeni steffany saat memilih baju.

“Ndre..bagus yang mana ungu atau merah ini?” tanya steffany sambil memegang dua buah gaun pesta.

“Lo pake apa aja cantik steff.” Ucap gue

“Yee..Kalau itu gue juga tau ndre. Lo ini nggak ada kreatif-kreatifnya ngasih masukan.” Ucapnya jengkel.

“Ungu,,ungu..” ucap gue sedikit emosi

“Yang ungu ini?” tanya steffany

“Iya, yang itu.”

“Tapi kayaknya bagus yang merah deh.” Ucap steffany. “Yang merah aja ya.” ucapnya sambil menuju ruang ganti.

Brengsek, buat apa lo tadi minta pendapat gue kalau ujung-ujungnya lo nggak setuju. Padahal tadi gue udah serius banget mikirinnya.

“Gimana ndre? Cocok nggak?” tanya steffany sesaat keluar dari ruang ganti.

“Cocok, lo jadi cantik banget steff.” Puji gue jujur.

“Kelihatan gendut nggak sih ndre kalau aku pake baju kayak gini?” tanyanya lagi.

“Nggak kok Steff, body lo perfect banget kok. Udah ambil yang itu aja.” Ucap gue.

“Tapi kayaknya bagian pinggangnya sempit deh.” Keluhnya

“Hmm..iya sih kayaknya memang bagian pinggang kamu agak ada tonjolan dikit.” Ucap gue serius sambil memperhatikan baju yang dipakai steffany itu.

“Tuh kan bener gue gendut.” Ucap bete. Tiba-tiba dia mengganti baju kemudian mengajak gue untuk pergi dari butik itu.

“Lho kenapa nggak jadi diambil gaun tadi steff?”

“Nggak ah gaunnya jelek, baju-baju disana juga jelek-jelek.” Ucapnya jengkel

Wait...wait...wait..jadi karena gaun tadi ngebuat elo jadi keliatan gendut makanya lo bilang semua koleksi butik ini jelek? Udah-udah gue nggak mau lagi mengerti wanita dengan logika. Gue ngerasa memahami pikiran wanita itu sama kayak nonton Anime jepang, kenapa? Gini ya kalau nonton anime Jepang itu semakin gue mikir tentang adegannya yang menurut gue nggak masuk logika semakin lama otak gue bakalan rusak, ( contohnya Anime dimana karakternya manusia ikan terus bisa masak menggunakan api dibawah laut, kalau dilogika nggak mungkin api bisa hidup didalam air terus bisa dipakai untuk memasak sop miso)

Gue dan steffany lalu mengunjungi butik lain yang jaraknya lumayan dari butik yang tadi, dan butik ini lumayan besar dari pada yang tadi. Sembari menunggu steffany memilih gaun pestanya, gue pun iseng-iseng buat melihat-lihat gaun yang ada disana. Bagus-bagus juga model gaun yang ada disini, gue malah kepikiran mau coba makai salah satu gaun yang di jejer disana. Namun gue segera istigfar saat gue sadar kalau otak gue ini udah mulai menyimpang.

Gue pun mulai melangkahkan kaki lagi mengitari deretan gaun-gaun sampai pada akhirnya gue berhenti saat melihat sebuah gaun berwarna putih bersih. Gue ambil itu gaun dan melihatnya lagi “Wah ini kalau dipakai sama Diandra pasti cantik banget.” Batin gue sambil membayangkan Diandra memakai gaun itu.

“Ndre, kamu lagi ngapain sih.” Ucap steffany tiba-tiba yang membuyarkan semua imajinasi gue.

“Eh, gaun yang itu bagus ndre. Sini..sini..gue mau lihat.” Ucap steffany sambil mengambil gaun yang gue pegang dan membawanya menuju ruang ganti.

“Gimana ndre?” tanya Steffany sesaat setelah keluar dari ruang ganti.

Gue terpana saat melihat steffany menggenakan gaun putih itu, cocok banget. Ditambah lagi gaun itu membuat dada steffany yang awalnya memang diatas rata-rata semakin terlihat mengembang dan penuh, gue nggak tau ya ukuran dadanya steffany itu DD,3D atau 4D. Soalnya gue bukan pedagang bra. Tapi yang jelas gede dan bikin gue gemes pengen megang. (Aduh, nulis kayak gini dosa nggak sih? emoticon-Bingung (S) )

“Cantik Steff, lo cocok banget pake itu.” ucap gue terpana.

“Seriusan ndre.?” tanya steffany sambil melihat kearah kaca yang ukurannya besar.

“Hooh..sumpah.” ucap gue mengangkat tangan gue.

Akhirnya Steffany membeli gaun putih tersebut.

“Steff seriusan lo mau beli gaun ini? harganya apa nggak kemahalan tuh?” tanya gue saat melihat harga gaun itu setara dengan harga Iphone terbaru sekarang yang 128 gb. Gue nggak tau apa yang ada dipikiran cewe ini, bagaimana bisa dia dengan entengnya menghabiskan uang yang begitu banyak hanya untuk ditukarkan dengan 1 baju gini doang?. Dipikiran gue saat itu, lo bisa dateng ke penjahit untuk buat baju sesuai dengan model yang lo inginkan dan pastinya harganya pun lebih murah.

“Nggak apa-apa, kan ada ini.” ucap Steffany sambil menunjukkan sebuah kartu.

“Apaan tuh steff?” tanya gue bingung.

“Ih, dasar kampungan. Ini kartu kredit tau.”

“Punya elo?”

“Bukanlah, nggak mungkin papa gue buatin kartu kredit buat gue, yang ada bakalan diamuk sama mama. Ini kartu kredit kakak gue.”

“Kok bisa sama elo sih?”

“Gue ambil diem-diem dari dompetnya.” Ucapnya santai sambil tertawa.

Wah kacau nih cewe, masih SMA udah ada bakat buat jadi catwoman. Nggak kebayang deh gimana reaksi kakaknya saat tau ada tagihan yang besar.

“Lo nggak takut nanti kalau kakak lo ngamuk?”

“Tenang aja ndre, kakak gue udah lama gue jinakin.” Ucap steffany sambil mengambil gaun yang telah dibungkus.

“Kok, lo bisa sih ndre tadi dapet gaun kayak gitu? Bagus banget tau ndre.”

“Masa sih?”

“Serius, ternyata selera lo boleh juga ya. Nggak percuma deh gue minta tolong lo buat cari baju.”

“Hahaha…cuma kebetulan tadi. Tapi gue agak takut steff.”

“Takut kenapa?”

“Gue takut kalau misalnya kakak lo tau gaun lo itu gue yang pilihin. Bakalan gue yang diamuknya ntar.”

“Ah, nggak mungkin lah ndre. Nggak bakalan tau dia, kalau misalnya nanti kamu diamuk sama kakak gue ntar gue bantuin deh.”

“Seriusan lo steff bakalan bantuin gue?”

“Serius, gue bakal bantu lo dengan doa. Hahahaha….”

“Yee, gue nanya serius malah dibecandain. Gue bener-bener khawatir ini.”

“Nggak-nggak ndre, gue bakal tutup mulut kok. Tenang aja.” Ucap steffany

“Eh, cari makan yuk. Laper nih.”

“Nggak ah, gue balik aja steff.”

“Kenapa?”

“Gue nggak ada uang lagi buat jajan.”

“Ya ampun ndre, lo nggak usah khawatir deh gue yang bayarin. Ya itung-itung rasa terima kasih gue ke elo ndre karena udah mau nemenim gue hari ini dan juga udah bikin gue seneng hari ini. Sebenernya sih gue rencananya minta temenin cowo gue, tapi dia nggak bisa.”

“Ooh, anak IPS 3 itu ya.”

“Iya.”

“Kalau nggak salah namanya Pra…pra..pra apa ya steff ? gue lupa.”

“Pratama.”

“Nah iya itulah.”

“Gue ngerasa akhir-akhir ini sikap dia berubah banget ndre.”

“Berubah gimana? Memangnya dia satria baja hitam?”

“Ndre, gue serius tau. Ah, elo nggak enak banget ya diajakin curhat.”

“Sorry…sorry..sorry. Lanjutkan steff, gue dengerin kok.”

“Bener ya.”

“Iya, terus cowo itu berubah gimana?”

“Ya gitulah ndre, dia udah mulai agak jarang hubungin aku padahal dulu dia nelpon sehari sampai lebih dari 3x lho, gila nggak tuh. Udah kaya minum obat.”

“Kok gue ngerasa kayak dejavu ya steff.”

“Dejavu gimana?”

“Ya gitu, sehari ditelponin sampe 5 kali.”

“Cie..sama sapa ndre?”

“Udah lah nggak penting, terus memangnya sekarang cowo lo gimana?”

“Ya itulah, sekarang waktu gue sms dibalesnya besok pagi. Gue telpon nggak bisa, gue minta anterin ke toko buku atau belanja nggak pernah mau nganterin lagi. Alasannya macem-macem lah ndre. Gue udah ngerasa kalau dia udah nggak sayang lagi sama gue. Apa gue putus aja ya ndre?”

“Ya terserah lo sih steff kalau mau putus, toh cowo didunia ini masih banyak. Kebetulan juga si kipli tu lagi kosong.”

“Ih, gue ngeri banget sama dia ndre.”

“Ngeri kenapa steff? Setau gue dia nggak pernah makan orang deh.”

“Bukan itu ndre.”

“Terus?”

“Nggak tau kenapa ya ndre, gue ngeri aja sama kipli.” Ucap steffany.

Gue curiganya sih si steffany ngerasa kalau kipli itu raja mesum yang doyan sama BDSM. Wah, kalau gini sih kesempatan kipli buat deketin steffany 0.0000000001% kali. Dia juga sih ngeyel, udah gue ingetin buat tobat eh malah sekarang makin hari makin parah. Ya, sudahlah memang takdir kali orang baik dapet jodoh orang baik.

“Eh ndre, mau makan dimana nih?”

“Di daerah kemang aja, gue tau ada tempat makan yang enak disana.”

“Bener ya, awas lho kalau tempatnya sama makanannya nggak enak.”

“Kita liat dulu aja deh ya. Hehehe…”
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.