Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#476

Chapter 17. Kelas baru, Lingkungan baru & Wanita Baru

Sepulang dari liburan bersama keluarganya adelia, gue langsung mengambil ponsel gue namun ternyata batrainya habis. Mau nggak mau gue pun segera mencharge ponsel gue. Selang beberapa menit gue pun menghidupkan ponsel gue dan gue lihat ada puluhan telpon masuk yang tidak terjawab yang sebagian besar berasal dari Diandra. Tanpa membuang waktu lagi gue langsung menghubungi nomor diandra namun ternyata nomor Diandra tidak dapat gue hubungi saat itu, besoknya lagi gue coba buat menghubunginya namun ternyata hasilnya sama. Nomor Diandra tidak dapat gue hubungi. Tiap hari gue berusaha untuk menghubunginya namun sampai liburan sekolah usai, diandra tidak dapat gue hubungi.

Senin Pagi.

Hari pertama masuk sekolah setelah liburan dan juga hari pertama gue menempati kelas baru. Tapi sayangnya gue harus dikhianati oleh Kipli dan Bobby karena mereka berdua masuk ke IPA sedangkan Diandra gue nggak tau dia masuk mana, soalnya gue dari kemarin belum pernah ketemu dengan dia terus gue sendiri masuk IPS. Ya mau gimana lagi, kami memang mempunyai tujuan masing-masing ke depannya. Tapi gue nggak bisa bohong kalau gue sedikit merasakan sedih saat berpisah dengan mereka.

Karena sedikit kesiangan akhirnya gue kehabisan meja yang posisinya strategis, sampai pada akhirnya gue menemukan satu bangku kosong yang posisinya kedua dari belakang. Ya lumayan strategis lah bagi gue. setelah gue menaruh tas dan gitar gue diatas kursi, gue pun langsung ngacir ke kantin buat temu kangen sama bu Mira ( ya, sejujurnya sih gue kangen sama gorengan dia yang dicocol sama cuka itu sih emoticon-Big Grin ).
Bel sekolah pun berbunyi. Bel yang menandakan kalau pagi itu para siswa harus bersiap untuk melaksanakan kegiatan rutin setiap senin pagi, apalagi selain upacara bendera yang sangat menyiksa. Gue sih asik-asik aja berdiri selama 1-2 jam, tapi matahari pagi setiap senin itu entah kenapa selalu terik dan lebih panas dibanding hari-hari biasa. Seandainya upacara bendera itu diruangan tertutup terus full ac, gue bakalan betah dan nggak akan sering cabut ke basecamp. (Adeuh ketauan deh nakal-nakalnya gue, bakalan nggak bisa gathering bareng lagi deh gue emoticon-Frown )

Gue celingukan melihat barisan kelas gue berusaha mencari orang-orang yang gue kenal, sampai akhirnya gue ketemu sama Frans, Hendri, Reza dan Agung.

“Aduh dari sekian ratus orang kenapa gue sekelas lagi sama Agung sih.” Pikir gue kecewa.

Gue lihat-lihat barisan cewe kelas gue. OMG..!!! Ada Tya, Vania, Rena, Retno, Hesti a.k.a dewi-dewi kelas satu dulu. dan mereka semua berkumpul di kelas gue.

“ANJIR, GUE CINTA IPS..!!!!!” Teriak gue dalam hati.

“Jiah, sekelas lagi gue sama bulldozer.” Ucap Agung kecewa.

“Gue yang harusnya kecewa bisa sekelas lagi sama elo cuk.” Umpat gue.

“Whahaha…bisa aja lo ndre.” ucap Agung sambil merangkul gue. “Gimana kabar lo ndre?” tanya Agung.

“Lo enggak liat badan gue sekarang gimana?” ucap gue

“Agak kurusan lo sekarang ndre. berarti kabar lo kurang baik ya?” ucap agung

“Nah itu lo tau.” Ucap gue sambil tertawa dan disambut tawa Agung dan Reza.

“Gila men, kelas kita bakalan jadi kelas artis nih.” Ucap Agung.

“Asli gung, kok bisa ya mereka ngumpul jadi satu gitu.” Ucap gue heran.

“Gue juga heran ndre, wah kalau gini gue harus nyetok tissue di kelas nih.” Celetuk agung. Gue sama reza dengan wajah jijik melihat kearah Agung.

“Lo enggak serius kan sama omongan lo tadi gung?” tanya reza.

“Emang kapan gue pernah becanda sama lo orang?” ucapnya serius.

“Dah…dah za. Tinggalin aja agung.” Ucap gue sambil mengajak reza pergi menjauh dari agung.

Gila tu bocah, pantesan aja kelas satu kemarin bisa klop banget sama kipli, kayak pinang di belah kapak. Makin hari makin freak aja nih bocah, gue ngeri aja kalau sewaktu-waktu dia ngajakin gue buat NGOPI (NGOcok Pe*i) berjamaah di WC sekolah. Bayanginnya aja gue udah jijik.

Sampai selesai upacara gue sama sekali belum melihat Diandra,

“Aduh dimana sih lo Dian. Gue kan kangen banget sama lo.” Batin gue.

“Woi ndre, tunggu.” Ucap kipli yang berlari kearah gue yang di ikuti oleh Bobby.

“Oit.” Ucap gue sambil menghentikan langkah kaki.

“Gimana nih liburan kemarin sama camer?” goda kipli

“Asik dong, gue pegang-pegangan tangan sama Adel. Terus bobo bareng lagi.” ucap gue

“Wedus gembel emang lo ya ndre, gue iri kampret.” Ucap kipli.

“Iya nih, kampret satu ini hoki banget sih.” Ucap bobby.

“Namanya juga rejeki anak sholeh. Lo orang juga enak kan bisa nonton sama jalan bareng sama steffy dan lainnya.” Ucap gue.

“Cuma main biasa doang ndre, nggak terlalu seru. Malah gue rasanya kayak babu deh.” Ucap kipli yang disertai anggukan bobby

“Gila ya bro, emang kita ini sahabat sejati banget deh. Gue juga ngerasain hal yang sama dengan yang lo orang rasain.” Ucap gue sambil merangkul mereka berdua.

“Apaan sih lo ndre? Jadi makin aneh aja lo habis liburan.” Ucap bobby sambil melepaskan rangkulan gue.

“Hehehe…o iya diandra mana? Gue dari tadi pagi nggak ngeliat dia nih.” Tanya gue.

“Lah tadi dia kan ikut upacara cui, disebelah gue barisnya.” Ucap bobby

“Emang masuk kelas apa dia?” tanya gue

“IPA 4.” Ucap kipli. Lemes gue mendengar jawaban kipli barusan.

“Dih, jadi kalian bertiga udah sekongkol ya ngebuang gue.” ucap gue.

“Ngebuang gimana?” tanya bobby.

“Masa gue sendirian yang masuk IPS.” Ucap gue

“Ya itu salah lo, makanya belajar yang rajin.” Ucap kipli

“Gue udah belajar rajin ya kampret. Awas ya kalau nanti kuliah kalian ngambil jurusan IPS. Gue botakin tuh kepala lo orang berdua.” ancam gue.

“Sorry ye, gue nggak ada rencana kuliah nanti nyebrang ke IPS. Gue udah ada tujuan.” Ucap bobby.

“Iya gue juga nggak bakalan nyebrang ke IPS. Lo tenang aja deh ndre, kita nggak akan nambah-nambah saingan buat lo kok. Hahaha..” ucap kipli.

“Bagus deh, gue pegang ucapan lo berdua ya.” Ucap gue

“Iya~ , eh ndre. kelas lo kok ngeri amat sih.” Ucap kipli

“Ngeri gimana ?” tanya gue bingung.

“Liat aja penghuninya, ada Tya, ada Retno, ada Ega, ada Vania dan lagi sisanya juga lumayan-lumayan. Gila, hoki banget lo jir.”

“Asli pli, kelas gue aja kayak kelas buangan gitu. Nggak ada cewe yang seger, mukanya lempeng-lempeng aja. Nggak tau deh kedepannya bakalan jadi apa tuh cewe-cewe kelas gue.” ucap bobby

“Lo orang sih menghianati gue. Makan tuh lempeng.” Ucap gue sambil tertawa puas.
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.