Setelah isya, Ibarat bulan madu. Kita berdua si Pengantin Baru, hahaha aduh gue ketawa terus saking senengnya bsa menikahi Dia. Selain yang lain sibuk sendiri, kita emang punya rencana pergi berdua. Keluar deh sekedar makan malam, ngobrol, nanti pulangnya ke rumah gue sendiri walau harus bingung naruh Mobilnya dimana, wong nggak ada garasi..

Rista: "Heh, Bodohhh....! itu Anggurnya di bagasi, hahahhaa sisa semalam. Piye? lanjutkan! apa piye? Mau? masih 4 Botol.",

Gue: "Hahaha, Boleh Bo, Caboku!! Hahaa.. Mabuk lagi..",

Rista: "Hehehe, kalau saja .. Hmm.......... hehe.. enggak jadi deh............",

Gue: "Apa??..",

Rista: "Maksudnya pengen ajak Sitaa gabung..",

Gue: "Jangan! Ngawur! Udah berdua aja sekalian nyoba Studio Musik di lantai Atas ya ."

Rista: "Hehee, iya iyaa.",

Jalan-jalan sebentar lajut pulang deh. Rumah yang sangat sederhana, dan sebenernya belum layak Huni tapi Alhamdulillah dengan segala kondisi apapun sekarang dan nantinya. Rista udah menerima apapun yang ada, dia berusaha bersejajar dengan gue. Ya Alloh, aku bersyukur diberi titipan seperti Dia, dengan segala usaha yang ada, kita bisa saling menerima.

Masih berbentuk Bata berdiri, belum berteras, belum berlantai Keramik (masih Tanah), belum pula berPlafon. Pintu dan Jendela udah ada sih, dan beberapa perabotan penting. Santai dulu di ruang tamu, lah nyobain Furniture serba kayu yang masih mulus nih, nggak masalah dan enak aja kok walau masih Kredit. Istriku membuatkan segelas Kopi kesukaan gue, aihh cantiknya walau hanya KOPI!.

Gue: "Nil, sementara hanya ini yang bisa aku kasih ke kamu",

Rista: "Val, apapun itu kamu ikhlas kan? jerih payah kamu? Hebat!. aku suka dan betah disini, apalagi sama kamu. Besok deh ngenalin tetangga. hehhee.",

Gue: "Hmm, hehe.. masa sih betah? disini nggak ada Keramik loh adanya Krisak-Krisik banyak nyamuk, terus nggak ada Marmer adanya Murmer murah meriah, haha. Beda dengan rumah kamu yang ber-AC, hehe",

Rista: "Ahahaa, udah ah ngapain sih bahas gituan. Hmm.. males ah!",

Rista merebah dipelukanku, sajak cinta untuknya,gue sayang banget sama dia.. Terima Kasih Alloh ...

Gue: ""Wanita dinikahi karena empat alasan. Hartanya, keturunannya, kecantikannya,atau agamanya. Pilihlah karena agamanya, niscaya selamatlah engkau.". Kamu itu hartanya oke, turunannya oke, cantiknya apalagi........."

Rista: "Ahahaha ... Aku sadar diri.. tinggal Agamanya.. hehehe.." ,

Gue: "Kita berdua masih sama-sama , Nil. Jadi, terus belajar dan saling mengingatkan yaa. Untuk lebih baik sampai pada suatu masa nanti, Bahagia selamanya.",

Rista: “................”,

Gue: "Dan, kamu adalah Perhiasan terindahku, Nil ....”,

Rista: “Val ...... Semoga aku bisa.........., Melayanimu dengan kehangatanku.., Memanjakanmu dengan kemampuanku.., Membantumu dengan do'a dan usahaku.., Menghiburmu dengan nasehat apabilaada suatu kesalahan.., Membuatmu selalu semangat dengan keceriaan dan kelembutanku.., Dan aku akan selalu berusaha menutup semua kekuranganmu dengan berusaha menjadi perempuan yang berakhlaq Mulia..”,

Gue: “Aku cinta Kamu..”,

Rista: “Iyaaa.....”,

Suasana seperti ini yang selalu gue nanti setiap waktu bersamanya..


Lanjut beberes rumah aja, menata beberapa. Bagian bawah memang masih seadanya, tapi ada satu ruangan di atas yang gue buat seperti Studio Musik, ada peredam, ada kamar mandi sekalian, tempat tidur dan ini paling mewah diantara ruangan lain. Bukan buat Studio sih, gue kan suka musik, suka keras-keras, jadi itu buat obat dan fresh, nyetel musik sekerasnya, kedengerannya dari luar biasa aja. Semua gue cicil sejak jaman pertama kuliah di Jogja.

Seperangkat Komputer yang Ajib! (menurut gue), hehe bukan pamer yaa hanya cerita saja, syukur jadi Referensi karena kejangkau dan udah lumayan banget, murah juga pelan-pelan, kredit. Gegara gue suka ngamuk kalau lagi mabuk, suka banting-banting Laptop, sampai entah berapa Leptop jadinya gue merakit PC Desktop. Dulu banget komputerku jelek jadul, tapi yang jadul udah gue wakafkan ke adek. Ada sedikit rejeki sekarang udah bisa wow menurut gue, walau belum seberapa dibanding dengan anak GAMERS, adanya ini karena suka mainan Musik. karaokean, dan hura-hura.
Komputer itu, selain buat urusan kuliah jelasnya buat hiburan, kadang gue suka iseng Merekam lagu, rekaman sendiri, di mixing dan mastering sendiri.

Hmm, beberes selesai, tinggal santai bersama istri. Mulai malam nih, play musiknya dan ayo tuangkan anggur mari kita Mabuk. Ini kan malam pertama bersamanya, hahaha..

Rista: “Hoooooooo.. Malam pertama apaan, ahahaha. malam pertama kita kan di rumah gue yang dulu? Ingat sayang?”,

Gue: “Ingat dunk, hahahaa..”,

Rista: “Ya udah, hehee.. Masih terus berterimakasih ya Val, kita bisa bersama lagi seperti ini..”,

Gue: “Nggak ada habisnya, Nil kalau bahas kehidupan ini. tetap semangat meraih mimpi menjadi nyata yaa..”,

Play CD yang lain lagi, CD Album dari Rina nih, Best of Groove Coverage yang kover albumnya memancing keributan. Hahaha. Sambil minum dan sampai kita mulai mabuk, masih banyak ngobrol banyak hal tentang kita berdua. Tapi lama kelamaan si Cunil ini sibuk dengan HPnya, biarlah walau gue tau dia itu smsan dengan Bagus, ini pasti karena Reni. Tapi kalau smsannya udah menjurus jadi perkara ya gue masalahanin, kalau masih biasa apalagi bahas Yudhis itu Oke aja, harusnya udah sama-sama saling dewasa dan mengerti..

Rista: “Hee,.. Val.. apa e permintaanya?”,

Gue: “Salah satunya .......Jadilah milik gue selamanya, dan miliki gue selamanya pula.. yang lain besok”

Rista: “Aaaaaaaaaaaa, Mau...hehehe”,

Gue: “Hahaha. Bo, cabo.. sini Caboku”, :

Rista: “...........”,

Gue ajak Rista bercumbu rayu, kita berdua lagi seneng banget nih. Tanpa memikirkan hal lain, atau apapun itu dan hanya menikmati malam ini berdua, kita lupakan urusan lain. Sampai terjadi hal yang sangat kita nanti. Gue inget kapan terakhir kita melakukan hubungan seperti ini, kala itu saat Rista sudah jalan dengan Bagus, dia di Semarang dan Rista mencuri waktu untuk bermalam bersama gue, dan itu saat gue SMA kelas 2 kira-kira 10 Tahun yang lalu tidak saling menjamah. Yappp, nikmat banget rasanya dan nggak bisa gue jelaskan. Kita sama-sama pertama, berpisah dan kembali bersatu.

Rista: “Val, ini kena Alkohol yaa? masih enak banget? hihihi.. coba kalau sama-sama sehat, lebih enak...”,

Gue: “Aaaahhh, hahaaa.. emang Ris, gue nggak bisa bohong, dari seribu Perempuan yang udah pernah sama gue itu tetaplah kamu nomer satu..”, , gombal TAI . Hahahaha

Rista: “Ihhh,, hihhi, aaaa suka.... ewww Jantan! dan (masih) LAKI banget!”,

Gue: “Lagi.... ..?? hehee”,

Rista: “Aaaaaa, mau mau... , mauuuuuuu..“,

Gue: “Goyang dulu donk.. ayo lahhh, kerasin dikit Levelnya biar makin ajep-ajep jedag-jedug.”,

Rista: “Aaaaaaaa,,emmmmm...”,

Wah beneran, malam yang asik, udah kayak Pesta telanjang aja, bedanya sekarang udah Halal dan berkah insya Allah.. Sampai entah berapa kali, minuman sudah habis tapi kita masih enjoy menikmati semua ini. Semua hal menjadi membara saat ini, kerinduan yang ada pada kita, satu per satu terlepas. Dan seribu harapan akan rumah tangga yang menjadi satu sampai kapanpun dan sampai saatnya kita berdua Mati.. Tentu harapan itu menjadi lebih baik, walau gue masih menyadari banyak kekurangan, salah satunya masih mau Mabuk Miras, apalagi bareng istri seperti ini.

Tentu saja, paling utama dalam rumah tangga itu tergantung laki-lakinya, ke arah mana dia akan berjalan, perempuan tinggal mengikuti, dan sekalipun tidak mau mengikuti, tentu kita sebagai laki-laki yang pasti tau apa yang seharusnya dilakukan, sampai ada akhir keputusan yaitu “CERAI”, kalau memang sudah tak ada solusi lain.

****