Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#3932



Satu persatu mulai mabuk, kecuali Reni. Sekitar 2 jam lah, jam setengah 2 subuh, Rista udah tepar, Nikita udah hampir pula. Gue sama Bagus lumayan hampir kacau walau masih berusaha enjoy. Sisa masih 5 Botol, tapi Bagus mengakhirinya. Dia membangunkan semuanya, dan ada obrolan dengan Nikita. Beneran kan ini ceweknya Bagus, soalnya rada nggak jelas sih gue denger ada kata "Beib"

Bagus: "Val, Rista... Selamat Menikah yaa. Gue cabut dulu,", emoticon-Smilie, mabuk ..

Reni: "Gus, yakin lo bawa motor sendiri? Nikita juga nyetir sendiri?"

Bagus: "Udah nggak usah mikirin gue.",emoticon-Mad

Gue: "..............", emoticon-Smilie

Bagus: "Val, Rista... Selamat Menikah, Teman...", emoticon-Smilie

Rista: ".........", emoticon-Mad

Gue: "Iya, Guss,.. Maaf yaaa..", emoticon-Smilie

Bagus: "Ya udah gue cabut.. Vall...", emoticon-Smilie


Mereka berdua pergi dan itu bukan urusan gue, Rista juga cuek selain Mabuk juga menjaga. Hanya menyambut salam tangan dari Bagus saja. Lagian dia juga belum tau gue menikah selain Rista, biarlah...

Gue masih lanjut tapi Reni mencegah, 20 menitan dari Bagus pergi akhirnya kita membubarkan diri. Haha tapi pas diparkiran kok masih ada Mobil Nikita dan Motor Ninjussnya si Bagus. Kita bertanya-tanya, jadinya gue nanya ke salah seorang disitu ternyata Mereka nginep di Losmen sekitar tempat ini. Ya udah deh pulang, Reni yang nyetir lalu nganter ke sekitar rumah gue..

Gue: "Sayang,... sampai ketemu besok...", emoticon-Kiss (S)

Rista: "Hmm, iyaaaaa, aduhh nggak bisa bangun eeee,, sini bentar.", emoticon-Kiss (S)


Bukkkk......... gue jatuh di atas tubuh Rista. Dia mengajakku ciuman dan hampir saja terlalu jauh. Malah Reni dengan asiknya melihat sambil tertawa girang. Hanya menitipkan Rista ke Reni lagian dia juga tidur rumah Rista juga. Ya udah ketemu besok pagi dengan suasanya yang sangat berbeda. Sampai rumah, Sitaa yang membukakan Pintu, ternyata dia nunggu gue sejak tadi soalnya sms dari dia nggak gue balas.

Sitaa: "Mas, mabuk?? besok mau nikah kok yaa? hmmm masih sempet minum!",emoticon-EEK!

Gue: "Maaf, Taaaa.. Yuk tidur, kamu di Sofa aku di karpet.", emoticon-Smilie

Sitaa: "Iya mas, besok tak bangunin ya, huh di hubungi malah didiemin.. Itu Jas dan lainnya udah Sitaa siapkan. Mobil temenmu juga udah Sitaa ambil, tadi sama Adek, pokoknya besok tinggal berangkat.", emoticon-Smilie

Gue: "Makasih sayang,...", emoticon-Kiss (S)

Sitaa: "Hmm, boleh kan nanya?", emoticon-Malu emoticon-Smilie

Gue: "Bolehh,, hehehe", emoticon-Malu emoticon-Big Grin

Sitaa: "Minum sama siapa?", emoticon-EEK! emoticon-Smilie

Gue: "Sama si Cabo itu...", emoticon-Smilie

Sitaa: "ishhh, Mbak Rista?. Hmm.., ya udah Mas, met bobo yaa..", emoticon-EEK! emoticon-Smilie


Entah, gue udah semakin nggak jelas. Semua udah gue abaikan sejak ada bagus, sms dari Sitaa, sms dari Mama Mertua. Hmm...

-------

Cepat, singkat. Itu persiapan kita yang hanya beberapa hari saja. Pagi ini jam 7 disela masih ngantuk dan mabuk masih sedikit terasa, semua udah siap nganter gue Ijab, guepun juga siap dan Cakep emoticon-Big Grin. Gue heran aja sama Sitaa loh, yang mau nikah gue sama Rista ehh dianya tulus aja nyiapin pernikahan gue, padahal jelas gue udah nyakiti dia, tapi kata Sitaa "Sudahlah". Absen dulu dan ternyata hanya sekitar 20an orang nih, keluarga gue yang disini karena yang merantau satupun nggak ada yang pulang. Dan, tak lupa Mas Bintang yang dekat dengan Sitaa. Tak lupa lagi, group rebana Masjid di kampung gue, yang jelas itu group Rebana didikan Bapak. Mereka semua juga ikut, menghibur kita sebelum dan sesudah akad nikah.

Ada 1 hal yang istimewa pagi ini, ada TUTI yang dikabari Ibu dan dia datang kemaren sore, selain itu udah nggak ada siapapun. Bahkan Andi atau siapa yang jelas kenal dan merantau itu nggak bisa pulang, terus Intan, Siska dan teman lama lainnya bakalan datang esok di rumah Bapak Ibu, ada syukuran kecil. Dan ada banyak dari mereka yang jauh disana, diluar pulau juga mereka gue kabari, besok deh lain waktu gue ceritakan. Hmmm, semua siap dan Rista sudah menunggu pula. Rombongan Tari, Cahaya dan Chandra udah sampai di kota gue dan gue suruh nunggu ditempat yang jelas ntar gue lewat. Ketemu juga dengan mereka, lalu sampai di rumah Rista.

Belum sempat ngobrol dengan siapun, hanya bersapa seadanya. Terlihat sosok penting, Papa dan Mamanya Rista, Orantua gue dan beberapa yang menyaksikan. Satu demi satu acara dimulai, sangat sederhana dan apa adanya. Sampai waktunya tiba, Bapak yang dengan wajah bercampur itu memulai dan memimpin acara pernikahan Anaknya. Dengan seribu rasa yang ada dihati gue, apapun itu berusaha sadar saja dan BUKAN keadaan Mabuk. Dan gue pastikan antara Gue dan Rista udah Mandi Wajib ini itu dan sudah dalam keadaan tidak mabuk, kalau ngantuknya IYA.

Ehmm.. detik yang dinanti. Perlahan Ibu yang disamping kanan gue itu mulai meneteskan air matanya. Sama halnya dengan Rista yang disebelah kiri perlahan juga isak isek. Didampingi Bapak, Papa, kita semua ijab. Semua sudah dihandle sama Bapak, dan segala sesuatunya oleh Beliau, padahal beliau awalnya nggak mau dateng, atau ikut di ijab gue kali ini. Tapi akhirnya beliau mau, dan ini yang gue nanti dimana semua sudah saling setuju dan ada.

Bapak: "Bismillahirrohmanirrohim.. Dengan menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang... . ... . . .. .", emoticon-Smilie

Kita: "............", emoticon-Kiss (S)

Papa: “Saudara "Oval" bin "Muhammad".. Saya Nikahkan!! dan Saya kimpoikan!! Anak saya yang bernama "Rista" kepadamu. Dengan Mas kimpoi "Seperangkat Alat Shalat dan 1 Buah Rumah senilai 85 Juta Rupiah di bayar Tunai!”, , emoticon-Smilie

Gue: “Saya Terima Nikahnya dan kimpoinya "Rista" binti "Dedy" dengan Mas kimpoi "Seperangkat Alat Shalat dan 1 Buah Rumah senilai 85 Juta Rupiah di bayar Tunai!”,, emoticon-Smilie, gemeterrrrrrr ......

Bapak: "Sah..............???", emoticon-EEK!

Saksi: "Sahh,,!!!", emoticon-Smilie

Lainnya: "Sah...", emoticon-Big Grin

Semua: "Sah!!", emoticon-Big Grin

Tanpa mengulang, sekali saja Alhamdulillah gue bisa meski awalnya hampir saja nggak kuat. Sekujur tubuh gemetar, berkeringat dan tanpa sadar gue menangis memeluk Rista.

Gue: "Nil, kamu seneng?", emoticon-Kiss (S)

Rista: "Bangetttt, Val.. sumpah! seneng banget sama kamu!", emoticon-Kiss (S)

Gue: "Kita berjuang bersama yaa, temani aku. jangan tinggalkan aku, Nil..", emoticon-Kiss (S)

Rista: "Enggak akan! kamu juga yaa.. jangan tinggal aku.. Kita bisa berubah lebih baik untuk diri kita, anak-anak, keluarga.", emoticon-Kiss (S)

Gue: "Iyaa, Semoga kamu bisa menjadi pemimpinku, pemimpin anak-anak, dan pemimpin Dia. Yang adil ya , Val, berusaha. Aku dukung, hehee..", emoticon-Kiss (S), emoticon-Frown

Rista: "Hehehe iyaa,. Heh Cabo!.. hoooooooo nangis!.", emoticon-Big Grin emoticon-Frown

Gue: "Kamu juga,,!! huuu , Ahahahaa,, isshh isshh udah, malu, hehee", emoticon-Big Grin emoticon-Frown emoticon-Kiss (S)

Allohu Akbar gue udah menikah dengannya, InsyaAllah udah Sah menjadi suami istri, diakui Agama dan Pancasila.

“Barakallahu laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a bainakuma fi khair”

“Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang mahupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan”

”Allahumma inni as’aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha ‘alaihi. Wa a’udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha ‘alaihi”

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya”

Satu persatu gue salami, kedua masing-masing orangtua. Sitaa, iyaaa diapun menangis lalu meluk gue,

Sitaa: "Mas,, selamat menikah.. Hehehe..", emoticon-Smilie emoticon-Kiss (S)

Gue: "Makasih, Sitaa sabar yaa.. Maaf..",emoticon-Smilie emoticon-Kiss (S)

Sitaa: "Mamas, udah yaa. Semakin banyak Mamas bilang maaf itu semakin membuat Staa sakit, Mas..", emoticon-Smilie emoticon-Kiss (S)

Gue: "Hmm, iya iyaa..", emoticon-Smilie

Sitaa: " emoticon-Smilie mbak Rista..........."

Mereka berpelukan, sama nangisnya. Benar-benar merasakan ini yang namanya Pernikahan sesungguhnya, sangat mengesankan. Ini anakku mana? anak Rista juga mana ya? Ternyata mereka berdua asik dengan sendirinya tanpa peduli orangtuanya sedang Ijab Qobul, mereka di dalam rumah bermain sendiri, ya sudahlah. Suatu hari nanti mereka akan mengerti apa yang ada pada diri mereka. Sampai selesai memperkenalkan diri kita ke seluruh Tamu, tibalah acara ramah tamah, macit-macit dan udud-udud (merokok) sambil medang KOPI lah, hahaha, sambil mendengarkan beberapa Tauziah dari Kyai lokal tetangga Rista. Sampai acara makan-makan yang gue nanti banget, soalnya Lapar belum sarapan, hahaha.

Menjelang siang perlahan tamu satu persatu pergi. Papa juga lanjut beranjak, keluarga gue juga pulang, dan Sitaa ikut pulang bersama Bapak Ibu dan Bintang, para tamu dan semuanya.

Sitaa: "Mas, mulai hari ini kamu bersama dia dulu. Nanti Sitaa kasih kabar kalau ke Jogja dan ditunggu kabar baik dari Mamas soal seperti ini dengan Sitaa. Hehehe..", emoticon-Smilie

Gue: "Iyaa sayang .. Hmm, nggak apa-apa?", emoticon-Smilie

Sitaa: "Iyaa, Mas.. Sitaa nggak apa-apa. Baik-baik ya Mas, aku pasti dan selalu kangen sama kamu.", emoticon-Smilie

Sitaa udah diterima baik di keluarga gue. Dia sudah akrab dengan yang ada dirumah, dengan anakku diapun dekat. Ibu sangat berkenan ada dia dirumah, besok dia ngasih kabar kalau mau pergi. Biarlah bersama orangtua dan anak gue dulu, istirahat. Mereka semua pulang, tersisa hanya yang muda, teman kita semua. Tuti, ahahaha ini anak juga ramai ngobrolnya dan ternyata juga udah menikah dan acaranya juga sederhana, tapi nggak lama dia pergi dijemput teman karena ada hal lain.

Atik dan Winda, dia datang dengan suami dan anak masing-masing, Ajik dan juga Willy yang jelas teman sebangku kala SMP. Tapi, hanya membahas hal penting sedikit mereka pergi, intinya mungkin "datang". Dan teman lainnya yang hanya hal penting saja yang diobrolkan, mungkin mereka semua sudah sama-sama berbeda dan tau harus gimana dengan gue dan Rista, sudahlah lain waktu bisa ketemu dan banyak Kata. Sampai di waktu dzuhur, masih tersisa Reni, Mbak Fitri yang sibuk sendiri, dan teman-teman Jogja yang hanya 6 orang saja.

Ngobrol sama Cahaya udah banyak nih seputar kabar, dan tentunya Dina. Dia tau tapi karena di Kalimantan jadinya nggak bisa datang, dan banyak hal lain yang diobrolin, nasib lah kuliah lah ini dan itu. Karir dia, kesibukan dan kehidupan masing-masing yang memang harus berjalan sendiri-sendiri. Sama mas Hakim suaminya Cahaya juga udah, sama Chandra dan Harni udah apalagi ini orang paling Rese' hahaha.. dan Tak lupa dengan sosok Bidadari Surga "Lestari" yang sejak pagi tadi Calm dan senyum saja.

Dengan dia, gue berbicara perasaan. Seribu maaf buatnya, karena gue tidak pernah bisa memenuhi apa yang awalnya menjadi keinginan. Tapi, tari sudah sangat bisa ikhlas dengan keadaan gue. Diapun semakin mandiri, sibuk, dan hidupnya semakin bermanfaat. Dan yang bikin gue semakin lega itu kalau Mbak Tari sudah semakin mantap untuk Menikah di tahun 2014, calonnya udah ada tinggal memantapkan saja, jelas lah gue sangat menanti hari pernikahan dia.

Hmm, semua terlewati. Walau hal ini mengagetkan orang terutama yang disini, tak menyangka, dan melenceng dari perkiraan mereka. Gue menikahi Rista, dan nantinya menikahi Sitaa, selain karena masalah dan jejak gue selama ini dan selama mereka tau akan hal yang ada pada diri gue. Menjelang ashar, teman-teman beranjak pamit dan pulang. Padahal gue pengen teman-teman Jogja itu nginep dulu disini tapi mereka sibuk ya udah apa boleh buat. Hanya bisa saling mendo'akan mendukung satu sama lain.

Pesan dan Kesan khususnya dari Tari dan Cahaya cukup menyejukkan, ada kala mereka juga menyapa Rista dengan pesan-pesan itu. Pesan untuk menjalani rumah tangga dengan lebih baik. Walaupun Tarii belum menikah, tapi Beliau sangat tau apa yang berkaitan dengan Pernikahan, jadi apa yang dia bilang itu bagi gue "selalu" benar. Pak Kyai nggak bisa datang karena gue memang mendadak ngabari, dan dilain sisi gue MALU dengan keadaan sendiri, jadi hanya orang tertentu yang gue undang apalagi yang datang, mereka jelas tau dan menerima gue yang seperti ini.

Acara selesai.. Disuasana sore sambil istirahat. Hari pertama gue di rumah mewah milik Mertua, hahaha. Seneng sih bisa kumpul dengan keluarganya Rista. Mbak Fitri dan Frans suaminya, anak-anak mereka, walau sedikit namun cukup akrab. Ada kala mereka saling meledek, soal Sejarah gue dan Rista, cerita dan kenangan Indah sejak dulu. Mama juga asik aja nih, Ibu-Ibu GAUL yang sabar, sayang dengan anaknya, ramah, nggak sombong dan mudah mengenali kehidupan sekitar. Hmm, larut dengan suasana kali ini hingga waktu maghrib.





0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.