Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#3931




Menikah dengan Rista

Waktu terus berputar dan hari terus berlanjut. Malam itu sampai menjelang subuh kita bertiga di Jalanan Jogjakarta, menghabiskan sebagian malam bersama. Selain karena membahas hal yang sangat penting dan semua udah menerima dengan (mendekati) Ikhlas, keputusan udah gue buat. Natal 2013 berlalu, kita bertiga pulang ke kampung dan Rista mengantar sampai rumah dan menyempatkan berkumpul dengan kedua orangtua gue yang lambat laun berubah dari kaget menjadi menerima hubungan kita bertiga.

Tanpa maksud menyinggung Sitaa, dikesempatan kali ini gue bahas soal Nikahan dengan Rista yang tinggal menghitung Hari. Semua sudah tersusun rapi dan menjalankan rencana saja. Semua yang harus disiapkan sudah gue siapkan. Mulai dari Mas kimpoi yang "sangat" sederhana, resepsi yang sederhana dan tamu-tamu yang sederhana pula. Selain permintaan gue, itu semua juga permintaan Rista dengan orangtua, Sitaa juga meminta semua sederhana. Bukan karena apa-apa, kalau gue dengan Rista karena udah sama-sama pernah menikah.

Soal Sitaa, karena kita berdua bisa bersatunya itu susah dan ada yang masih belum setuju jadinya sederhana saja. Harapan mereka berdua ya sesuai bahasan kemaren, ada jeda setelah ini dan keluarga besar gue, keluarga besar Rista, dan tentunya Sitaa, menerima semuanya. Mereka semua udah tau kalau gue menikah seperti ini. Biarlah tetangga (bukan keluarga) akan mencibir atau mencaci dan ini itu, anggap saja semua itu semangat untuk kita bertiga. Semua yang direncana semoga terwujud nyata dan berkah dibawah Lindungan-NYA.

Sejak malam keputusan Final itu, beberapa hari ini gue dan Rista sibuk mengurus semua hal soal Nikah, Alhamdulillah semuanya beres walau sedikit dipersulit. Sitaa, hari bebas buatnya tanpa tugas apapun, hanya bersama Ibu di rumah, gue nggak ingin dia terlibat karena ini menyakiti dia walau dia bilang "tidak masalah". Beberapa teman dekat udah gue kasih tau walau hanya lewat "Private Sosial Media" dan juga HP. Mereka menyambut dengan baik saja, dan pada umumnya saja.

Tari, Cahaya, Chandra, dan semua yang di Jogja gue kasih tau. Yudha, Andi, juga gue kasih tau. Intan, Siska, dan pokoknya semuanya, satu kabar secara otomatis akan berantai dari mulut ke mulut. Mereka semua hanya bisa berusaha memaklumi saja. Dan tak lupa rekan dan teman Rista, entah siapa saja gue nggak tau, jelasnya ada sebagian dari teman SMP, salah satunya Winda dan Atik. Tak lupa satu teman yang masih di Luar Negeri, dia Cerry yang hanya bisa menangis karena nggak bisa pulang.

Pokoknya teman yang penting, orang-orang penting, anggota keluarga besar, antara gue dan Rista sudah tau semuanya. Dan, segala sesuatunya udah disiapkan. Entah apa yang akan terjadi hari besok, guepun belum ngerti, keadaan akan seperti apa guepun belum tau. Semoga saja semua lancar dan ada Hikmah, semua menerima dan ada harapan lebih baik untuk semuanya. Besok pagi Insya Allah gue Ijab Qobul dengan Rista. Semoga Alloh memberikan yang terbaik. Amin....

Setelah maghrib, dikala Sita sibuk dengan Ibu dan kedua adek cewek gue, dan tak lupa dengan Bintang di kamar gue. Intip sedikit sih lagi mbungkusi Kado hahahaha.. Adek gue yang cowok, masih dijalan menuju pulang. Disela ini, sejak ashar tadi Rista itu ngajak ketemu diluar. Ada sesuatu yang sangat penting untuk dibahas, yang awalnya gue enggan tapi dia memaksa seolah penting akhirnya gue IYAkan dan keluar menemui dia di salah satu Cafe sekitaran Alun-alun.

Setelah ketemu dia, ternyata dia bersama dengan Reni. Ingat kan siapa Reni? teman SMP kita berdua. Mahasiswi lulusan Universitas Gethuk Goreng itu sekarang sudah bekerja di salah satu Office Perusahaan di KIIC Karawang. Udah menikah dengan orang Jawa barat tapi belum mempunyai anak, dan dia menyempatkan pulang karena ini. Hehehe, nggek pernah tau kabarnya jadi ngumpul. Ada sesuatu yang disampaikan Rista. Dia gugup, dan seperti ada yang disembunyikan.

Gue: "Lo kenapa e Nil? sejak gue dateng kok kayak ada sesuatu sama Reni?", emoticon-Bingung (S)

Rista: "Iya Val, memang ada sesuatu kok. Langsung aja yaa, ini penting dan kenapa gue maksa lo keluar dan kita ketemu.",emoticon-Bingung (S) emoticon-EEK!

Reni: "... Hehehee iyaaa .", emoticon-Bingung (S)

Rista: "Maaf yaa, gue nggak bilang ke lo, kalau ngasih tau ke Bagus.?", emoticon-Nohope

Gue: "Nil, katamu nggak ada kontak Bagus dan nggak tau kabar dia, kok ?", emoticon-EEK!

Reni: "hehee maaf Val, ini karena gue.", emoticon-Bingung (S)


Reni yang menjelaskan, ternyata Reni itu tidak pernah putus mendapat kabar Rista dan Bagus sejak dulu dan dulu kala sejak gue Putus dengan Rista dan sampai detik ini, satu persatu hal penting di jelaskan. Tapi emosiku terpancing entah kenapa.

Rista: "Val, itu masalahnya, jadi Bagus itu minta ketemu sama gue dan Lo. Ya kita berempat ini", emoticon-Mad

Reni: "Iya Val, maaf ya. Ada gue juga kok, gue tau semua masalah lo dengan dia. Semoga aja nggak ada keributan, piye Val!", emoticon-Bingung (S)

Gue: "Asu..?!!", emoticon-Mad (S)

Rista: "Ovallll anjing! kenapa sih?", emoticon-Mad

Reni: "Maaf Val, maaf... nggak maksud apa-apa kok.", emoticon-Bingung (S)

Rista: "Dia cuma pengen ketemu gue, pengen ketemu sama Lo.", emoticon-Mad

Gue: "Halahhhhhhhh kenapa nggak sejak kemaren, Bodohhh!!!", emoticon-Mad

Rista: "Gue nggak tau, Bodohhhhhh! Lagian gue kan bilang mau ngasih tau dia juga kan, Biji'!!! banget sih Lo..", emoticon-Mad (S)

Gue: "Diemmm Ahhhh Cabooo!!...", emoticon-Mad

Reni: "Val, maaf lahhhhh...", emoticon-Bingung (S)

Rista: "Sayang, kali ini aja kok, besok nggak akan lagi kok,....", emoticon-EEK!

Gue: "Sialan lo!.. Ya udah mau ketemu dimana? Kapan? dia sama siapa?", emoticon-Mad

Reni: "Dia sendiri, Val. Jam 9 ini ketemu di "xxx" Distro",emoticon-Bingung (S)


Gue tolak tawaran ketemu di Distro, gue saran ketemu di Waduk. Beberapa saat Reni mengubungi Bagus, dan Bagus mengiyakan mau dimana saja ketemu dia Bisa. Kita bergegas kesana, hampir jam 9 malam sampai tapi Bagus belum juga kelihatan, baru setengah jam kemudian dia datang. Gue yang sikapnya biasa sebenernya dalam hati emosi, cemburu ini itu, tapi tetap siap aja. Bagus benar sendiri, dia menyapa seperti biasanya. Memang sih udah lama pula dia nggak ketemu Rista.

Satu demi satu dia yang ngawali ngobrol, dia udah tau dari Reni kalau kita mau Menikah, Rista yang awalnya emosi juga karena minimnya tanggungjawan Bagus ke Yudhist yang jelas anak mereka, dia akhirnya angkat bicara tanpa emosi dan secara baik-baik. Tapi keadaan mulai berubah saat semua udah dijelaskan dan rasanya udah sama-sama saling lega.

Bagus: "Val, sorry ya. Gue minta maaf atas kejadian yang lalu",emoticon-Smilie

Gue: "Gus, udah nggak gue pikir. Jadi jangan dibahas, lagian lo pasti punya kehidupan sendiri kan?", emoticon-EEK! emoticon-Smilie

Bagus: "Iyaa Val, tapi gue minta satu hal. Gue harap lo ngerti yaa.", emoticon-Smilie

Gue: "Apa Mas???????",emoticon-EEK! emoticon-Smilie

Bagus: "Boleh kan gue ngobrol berdua sama Rista", emoticon-Smilie

Gue: "...........", emoticon-EEK! emoticon-Bingung (S)


Gue emang diem, semua diem. Bagus mengulangi permintaan itu lagi, tapi disela ini Rista sms kalau minta sekali ini aja dengerin Bagus mau ngomong apa? dan gue diminta jangan jauh-jauh. OOke deh, gue juga menyadari, lagian besok Rista kan udah jadi milik gue selamanya, AMIN.. Gue dan Reni menjauh sekitar 20 Meter dari mereka, masih bisa dipantau lagian udah sepi juga. Silahkan ngobrol mau sejam juga silahkan, gue hanya berusaha menyadari mereka berdua pernah bersama.

20 menitan kira-kira, huh! Gue sama Reni juga udah ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon ORA JELAS!. Terdengar suara sedikit ribut dari mereka berdua, gue di cegah sama Reni suruh santai dulu. Tapi lama-lama suara Rista mengeras dan dia berdiri seperti ada keributan kecil antara mereka, malah semakin ribut dan Rista teriak "Asu!!..". ternyata Bagus mencoba menggandeng tangan Rista, entah sedang apa? lalu Rista teriak manggil gue, jadinya kita kesana..

Rista: "Anjing nih cowok..",emoticon-Mad

Bagus: "Rista diem, anjing!", emoticon-Mad

Gue: "Apa Gus? ada apa?", emoticon-Mad

Rista: "Val, dia ngajak Gue nginep malam ini.", emoticon-Mad (S)

Gue: "Apa ???",emoticon-Mad

Rista: "Dia ngajak gue ML. udah!", emoticon-Mad (S)


Tanpa ekspresi gue cuma melihat Rista dan Bagus. Bukan karena apa-apa, tapi gue ingat dengan satu Hal, CACA. Tau sendiri siapa Caca, esok pagi dia Ijab dan malam sebelumnya gue ajak dia Ngamar.

Gue: "Wohhhhhh, Asu kowe!, kalau ngajak ML caranya bukan kayak gitu. Bisa lewat HP kan sejak kemaren, cari Rista dimana, ajak dia. Bukan terang-terangan gini.. Goobbbloggg kowe!",emoticon-Mad (S)

Bagus: “ emoticon-Mad (S), emoticon-Mad

Rista: "Tai banget tuh anak, gue tersinggung tau nggak.", emoticon-Mad

Rista ditarik Reni, berharap masalah ini selesai. Bagus masih diam semula, tanpa nyolot atau berdiri atau nantang. Mungkin keadaan akan berbeda kalau nggak ada Rista dan Reni. Jadinya gue sedikit ikut mengimbangi Bagus. Gue ajak bagus ngobrol pelan-pelan soal ML me ML itu. Malah gue sengaja membuka sedikit hal yang tidak seharusnya.

Gue: "Gus, harusnya kalau lo masih suka sama dia, lo itu berjuang, apapun keadaan dia. Oke lah misal udah nggak berjuang, anggap saja lo masih suka padahal posisi udah seperti ini. Kan seharusnya lo lewat belakang jangan sampai tau gue. Kan aman? ngajak dia tidur, urusannya kan dia tinggal mau apa enggak, kalau dia sampai mau itu SILAHKAN!", emoticon-Mad

Rista: "Oval, lo jangan Tai ah!! jangan Tai!", emoticon-Mad

Gue: "........", emoticon-Mad

Bagus: ".........", emoticon-Mad (S)

Bagus mulai emosi, dia berdiri dan nyurung gue. Rista yang misah tapi gue semakin terpancing. Bagus malah mengalihkan topik, dan setelah gue sadari mungkin dia mencegah terjadi perkelahian.

Bagus: "Val, kita semua disini. Gue minta waktu sama lo dan Rista.", emoticon-Smilie

Gue: "Apa?", emoticon-Mad

Bagus: "Yapppp makasih, gue ikhlas kok lo sama Dia, dan Yudhist tetap anak gue dan gue titip dia ke Lo, jaga dia juga selain lo jaga istri dan anak-anak lo.", emoticon-Smilie

Rista: "Halahhhhhhhh asu ... anak lo apaan!!!", emoticon-Mad (S)

Gue: "Risss....", emoticon-Mad

Bagus: "Maaf Ris, kasih kesempatan gue ngomong.. Val, kita minum berempat!! Gue, Lo, Rista.....", emoticon-Smilie

Reni: "Ehhh gue ENGGAK,,..",emoticon-Mad

Bagus: "Bukan, bukan Lo Ren, tapi seseorang. Dia bisa kesini kalau gue suruh sekarang juga, nanti dia yang membawakan minuman.", emoticon-Smilie

Gue mengiyakan tawaran Bagus, setidaknya ini jadi silaturahmi aja. Ristalah yang menjadi sebab kenapa gue mengiyakan. Kenapa gue meredam emosi, dan kenapa gue seperti ini tak seperti biasanya kalau berhadapan dengan Bagus. Dendam tetaplah dendam walau hanya dihati gue saja, biarlah. Sambil menunggu entah siapa yang datang. Reni yang menjadi penengah, sesekali dia mengajak kita semua bercanda masa lalu tanpa menyinggung sesuatu yang riskan.

Hampir setengah jam, datang dengan Mobil plat "D" seorang Cewek kira-kira usia kita. Cukup cantik, Kece, Feminim, Modist, dan sama lah dengan kedua cewek yang disini. Kita bersikap biasa dan dia memperkenalkan diri. Bilangnya sih temannya Bagus, tapi gue yakin banget ini gandengannya Bagus, panggil saja dia Nikita. Oke saja kita mengimbangi, dan Nikita ini juga ramah. 1 Kardus Anggur Merah (12 Botol) kita minum berempat. Anjing nih ada maksud apa Bagus yaa, waspada aja, banyak dan apa selesai sampai subuh nanti? Hahaha padahal ini udah jam 11 dan Rista udah ditunggu Mama dirumah.

Suasana sedikit berubah, ada Nikita ini. Kita jadi nggak bahas Masalah tadi. Saat botol berputar, Nikita ini semakin akrab, jadi tau kalau dia juga seorang Janda anak 1. Tapi tetap sama menyembunyikan, tetap lah dia itu ada sesuASU dengan Bagus, nggak urusan. Nikita asli cewek Bandung, kecil sampai usia SMA di Bandung, lalu kuliah di Jakarta. Entah kenal dimana sama Bagus dan ketemu tinggal dimana saat sekarang, biarlah. Baru 2 botol suasana nggak memungkinkan jadinya pindah ke sebuah tempat karaoke, sekedar menyewa Room beberapa jam melanjutkan minum dengan musik santai.






0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.