Kaskus

Story

IlyasCoolAvatar border
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:




Quote:


Quote:



Quote:



Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
JabLai cOYAvatar border
junti27Avatar border
khodzimzzAvatar border
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
IlyasCoolAvatar border
TS
IlyasCool
#1515
Part 35


" Kamu tau gak kalo aku keinget mama gara gara kamu bangunin aku itu mirip banget sama mamah." Ucap dia yang masih menangis tersedu di sisi gue. " Kamu ingetkan tadi kamu bangunin aku dengan cara kamu yang mengelus ngelus pipi aku? "

" He'em.. " Gue mengangguk

" Cara kamu tuh persis banget maass sama mamaah emoticon-Frown " Kata dia memeluk tangan gue dengan erat. " Terus kamu tau tempat ini? emoticon-Frown "

Gue ngerasa kalo apa yang gue lakuin itu adalah hal yang biasa sih, Terus yang bikin gue penasaran ada apa dengan tempat ini? Ada apa dengan Pantai Ancol ?

" Pantai ini, tempat yang paling aku sering kunjungin sama mamah disini.. emoticon-Frown " Katanya dan setelah itu tangisannya semakin kuat saja. Gue pun langsung meminta maaf karena secara tak langsung udah membuka memori lama Xena. " Bahkan sebelum mamah meninggal, mamah sempet - sempetnya ngajakin aku kesini mas.. Padahal dia lagi sakit.. emoticon-Frown Aku sedih mas.. Aku bener-bener kangen mama emoticon-Frown " Lanjutnya

" Iya aku ngerti, aku tau kamu kangen banget sama mama, dan aku bisa ngerasain perasaan kamu sekarang. " Kata gue yang terus memeluk Xena dengan terus mengelus rambut harumnya itu. " Maafin aku ya, aku udah bikin kamu jadi sedih gini, gara-gara aku semua kamu jadi kaya gini.. Aku janji gak akan kaya gini lagi.."

" .... emoticon-Frown "

" Sayang, udah yah nangisnya, pasti mama bakalan sedih deh kalo ngeliat anak nya kaya gini cengeng.. " Kata gue mencoba untuk menghibur dia

Gue pun terus mencoba untuk menenangkan Xena dan sesekali menghibur dia hingga tangisnya tak lagi kuat seperti tadi. Kita berdua akhirnya larut dalam hening pada sore itu dengan gue yang masih merangkul Xena di sisi gue. Sampai waktu maghrib tiba, gue memutuskan untuk mengajak Xena pulang. Perjalanan menuju mobil, kita berdua masih dalam keadaan yang hening. Kadang sesekali gue melihat wajah Xena yang tampak masih sembab di bagian kedua matanya. Karena bertepatan dengan adzan Maghrib, gue menyuruh Xena untuk menunggu di mobil sebentar karena gue mau solat maghrib dulu di musholla sekitar.

Habis solat gue langsung kembali ke mobil dan melihat Xena gak ada di mobil. Gue pun panik dan mencari Xena ke sekitar area tempat mobil gue parkir. Sesaat kemudian gue melihat Xena dengan santainya sedang melahap bakso di salah satu warung bakso. Gue pun langsung nyamperin dia karena gue sendiri panik nyariin dia yang ngilang gitu aja.

" Kamu kok ga bilang bilang sih kalo ada disini.. aku nyariin kamu tau ga.." kata gue yang langsung masuk dan duduk di meja tempat Xena sedang duduk

" Maaf mas, abisnya aku laper.." Jawab dia dengan polosnya

" Ya ampuuun.. seenggaknya kamu telfon dulu kek apa.. " kata gue cemas

" Iya iya maaf.. "

Lalu, kami pun terdiam, Xena mungkin masih terbawa suasana tadi. Sambil melanjutkan dia memakan baksonya, gue cuma ngeliatin dia yang begitu lahap menikmati baksonya. Hingga timbullah sedikit keinginan gue untuk menggoda dia. Ya biar suasananya menjadi cair, kaya waktu kita main tadi di pantai.

"Hmm si cengeng kelaperan nih abis nangis emoticon-Stick Out Tongue" Goda gue

" Bodo!, yang penting perut kenyang emoticon-Stick Out Tongue " kata dia ketus..

Tiba tiba hape Xena berdering, gue pun menyuruh dia untuk mengangkat telfon itu siapa tau penting.

" Ayah yang nelfon, gimana nih, aku tadi lupa izin sama ayah kalo mau pergi.." Kata Xena berbisik ke gue

" yaudah angkat aja... "

Dia pun mengangkat telfon dari ayahnya. Dengan itu, gue diminta Xena untuk diem dulu.

" Haloo yah..ada apa.. "
" Aku lagi jalan jalan yah sama Mas Ge.. kenapa "

Eh mampus dia bilang jalan jalan sama gue. Mana bilangnya pake manggil gue " Mas Ge " lagi. Haduh, kalo ketahuan sebelum waktunya kan bisa gawat ini.

" Iya yah, ini aku lagi makan bareng sama dia.. "

Mati dah!.. emoticon-Cape d... (S)

Gue pun jadi lemes gara gara mendengar percakapan itu, gue rasa Xena malah yang memberitahu duluan kepada ayahnya. Sesaat setelah dia menutup telfonnya gue pun langsung penasaran sama Xena.

" Naa kok kamu sefrontal itu sihh, apa kamu udah bilang ya ke ayah kalo kita ini.. "

" Eh engga, aku belom bilang kok serius.. Eh iya duuuh kok aku keceplosan gini sih emoticon-No Hope"

" Duuhhh mampus dahh kitaa " kata gue lalu menunduk..

" Yaudah kamu harus secepatnya, bilang ke ayah tau ga!.. "

" Iyaaa iyaa emoticon-No Hope "

Sehabis nemenin Xena makan bakso gue, langsung mengajak Xena pulang, gak enak juga sama ayahnya kalo pulangnya kemaleman. Diperjalanan, sialnya malah kami terjebak macet dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk sampe ke rumah. Karena suntuk di dalem mobil menunggu, gue pun akhirnya membuka sebuah obrolan dengan Xena.

" Maaf ya, soal tadi, gak lagi deh aku ngajak kamu kesana, dan gak akan aku bangunin kamu kaya gitu lagi.. "

" Kamu gak perlu gitu, justru aku seneng kamu bisa selalu ngingetin aku sama mama, walaupun kamu bukan mama, tapi tiap aku ada di deket kamu, aku ngerasa kalo aku juga lagi deket sama mama. " Kata dia mengelus punggung tangan gue yang sedang memegang perseneling.

Gue pun merespon perkataan dia dengan senyuman kepada dia.

" Oh iya, kamu rencananya kapan mau pulang ke Bogor ? "

" Eh kalo itu.. "

" Kalo itu apa? "

" Emm ini na, kata perusahaannya jadwal nya jadi dimajuin minggu depan, otomatis dalam beberapa hari kedepan aku udah harus nyampe di Bogor..

" Yaahh " Ucapnya terlihat kecewa. " Terus rencana kamu kapan ? " Lanjutnya

" Lusa.. " jawab gue singkat

" Huuu bete! .. jadi sedih lagi deh... " Kata dia sambil manyun

Dalem hati, gue terus mengucap kata minta maaf, karena gue bukanlah seorang yang bisa nemenin dia setiap saat kalo dia butuh. Sampe di rumah gue langsung ngacir lewat garasi ke kamar, takutnya kalo lewat depan bisa bisa ditanyain sama Pak Ahmed lagi. Semoga saja pak Ahmed belum tau apa apa.


****


Hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Gue pun dengan berat hati harus meninggalkan rumah ini, rumah yang berisi banyak sekali pengalaman / pembelajaran yang gue dapet. Sebelum pergi ke Stasiun, gue yang jelas pamitan dulu kepada Pak Ahmed yang udah banyak membantu gue selama disini. Lalu kepada Vivi yang udah baik banget sama gue disini. Dan yang terakhir kepada Xena, My Beloved Boss

" Pak, terima kasih udah banyak bantu saya disini, terima kasih atas kebaikannya selama ini, Bapak udah banyak banget jasanya bagi saya, saya mohon maaf jika ada perlakuan saya yang kurang enak di mata bapak.. " Kata gue memegang tangan pak Ahmed dan menundukkan kepala gue.

" Saya juga berterima kasih kepada kamu yang udah banyak membantu disini, udah mau ikhlas bekerja disini, terima kasih sudah jagain Anak saya ya.. "

" I..i iya pak emoticon-Malu"

" Sukses ya disana emoticon-Smilie " kata pak ahmed tersenyum sambil menepuk bahu gue

" Pak ada yang mau saya utarakan satu lagi kalo boleh.. "

" Tentu saja ge.. emoticon-Smilie apa itu.. "

" Saya janji, ketika saya sudah siap dan mapan, saya akan balik lagi kesini dengan tujuan yang lain.. "

" Apa itu ge? "

" Saya akan melamar Xena menjadi istri saya.... Saya jatuh cinta dengan anak bapak.. " Kata gue dengan cepatnya dan gugup

Tiba tiba saja Pak Ahmed terlihat seperti kaget dan dia terdiam sebentar.

" Jadi, kamu sekarang pacaran sama dia ?" Kata pak Ahmed terlihat kaget

" Iya pak maaf " Kata gue masih menundukkan kepala

Seketika Pak Ahmed langsung memanggil Xena. yang berada jauh di belakang pak Ahmed.

" Dek sini dulu.. "

Xena kemudian menghampiri pak Ahmed yang sedang bersama gue. Karena terlihat gelisah, ia meminta ditemenin sama Vivi untuk menghampiri ayahnya.

" Dek.. kamu beneran pacaran kan sama Gerry ? "

" emoticon-Malu I..i..i..iya ayah.. " Kata dia sedikit terbata..

" Jadi kalo gitu ayah gak bisa menolak itu, asal yang penting Anak ayah yang bisa bahagia bersama kamu ge, ayah akan dukung itu.. "

" J.. j .. jadi, ayah ngga marah sama kita? " Kata Xena

" Ya nggak lah sayang, ayah seneng kok.., Orang gerrynya juga baik kok orangnya.. Apalagi sama ayah " Kata Pak Ahmed

" Makasih yaa yaahhh, aku sayaang ayahh " Kata Xena yang langsung memeluk Pak Ahmed

" Ge.. saya punya pesen buat kamu.. "

" Iya pak.."

" Jangan pernah buat dia kecewa emoticon-Smilie " Kata pak ahmed

" Siap pakk emoticon-Big Grin " Kata gue nyengir

Gue pun seneng mendengar itu, bersama Vivi yang turut ikut seneng juga mendengar kabar baik ini. Ternyata apa yang gue takutkan selama ini mengenai hubungan gue malah berbanding terbalik, gue malah disambut dengan baik oleh Pak Ahmed. Gue gak tau harus ngebales kebaikannya Pak Ahmed dengan apa. Setelah itu gue pamitan sama vivi dan terakhir gue..

" Ehem, kak, kayaknya ada yang mau pamitan dulu nih ehem, mendingan kita masuk dulu yuk.. " Kata pak ahmed memberi kode

" Iya yah , ayo deh kita masuk dulu, takut ganggu hihi " Kata vivi..

Gue pun merasa malu banget sama Xena, hingga akhirnya pak Ahmed dan Vivi masuk ke dalem rumah.

" Sayang.. kamu jaga diri yah disana.. Inget solat, inget kesehatan.. Jaga juga hatinya.. emoticon-Smilie Aku tunggu janji kamu.. emoticon-Kiss (S)" Kata Xena menggenggam tangan gue

" Iya Xena-ku.. kamu juga disini baik baik yah.. emoticon-Smilie Jangan pernah ngelawan ayah, sama kakak.. Inget kesehatan juga, inget solat. Jaga juga hatinya ya.. " kata gue tersenyum kepada dia. " Janji yang mana, yang tiap weekend itu? " Tanya gue..

" Ihhh kamu mah, bukan yang ituu.. " kata dia agak kesel

" Ituuu yang kamu bilang ke ayaahh tadi.. emoticon-Malu " ucap dia tersipu

" Ohh itu.. emoticon-Big Grin Iyaa pasti, aku mau kamu jadi yang terakhir buat aku.. emoticon-Smilie " Kata gue sambil mengelus rambutnya..

" Aku sayang kamu mas.. emoticon-Kiss (S) "



Chapter 1 ( Found her.. ) - End
itkgid
khodzimzz
junti27
junti27 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.