Kaskus

Story

rayana1988Avatar border
TS
rayana1988
ENKELI
And I'm thinking 'bout how people fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well, me—I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am

ya.. terkadang kita tidak bisa tahu dengan siapa jodoh kita,
dan kita tak bisa memilih cerita yang akan kita tempuh.
entah akan bermuara di laut ataukah kita harus melewati petak-petak sawah itu hingga nantinya akan kembali ke laut.
ikuti saja alurnya.


Disclaimer:
Anggap saja semua hal yang terjadi disini fiksi. karena penulis sangat menjaga privacy para tokoh didalamnya

Update
Quote:


Konde.... eh salah..... Indeks......



Musim Pertama - Aku, Kita, Dia dan Kamu
(iyaaa... kamu...)
First Time Meet Her-1
First Time Meet Her-2
Penawar Letih
Kemeja Ungu
Lampion
Hasrat yang terpendam
Gadis itu bernama Indah
Andai aku bisa
Sleeping Angel
Indirect Kiss


Musim Kedua - Memories

Multiple Universes
Gadis Berdarah Campuran
Promise
Firasat
Harapan itu
The Results

Another Story
Calon Ayah

Musim ketiga - Jogja berhati Mantan

My Heart Will Go On
Senja di Taman
Out of Expectations
Untuk Pertama Kali
Candy
Selimut Tetangga
Another Story: Kita Tidak Akan Kalah
Restu Ibu
Jeaolusy
Mahkota Bidadari
Let Love Be Your Energy
Diubah oleh rayana1988 08-02-2016 15:14
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
12.3K
128
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
rayana1988Avatar border
TS
rayana1988
#55
Firasat
Sudah beberapa minggu ini aku dan Rara semakin akrab. Terlebih lagi sejak dia dinyatakan diterima di perusahaan global itu. Kami biasa menghabiskan weekend bersama. Entah itu menonton, CFD, ataupun menemaninya berbelanja. Walaupun terkadang kami juga terlibat argumen. Namun selama itu belum pernah aku jujur mengatakan bahwa aku mencintainya.

Rara dengan gaun ungunya tampak asyik memotong steak itu perlahan kemudian irisan daging kecil masuk ke dalam mulutnya dengan cara yang anggun.

“Di,......” suara itu membuyarkan lamunanku.

“ahh yaaa...., ga pa-pa kok” ucapku spontan.

“ kamu gak pa-pa kan?” ujarnya sambil menempelkan punggung tangannya. Memastikan aku tidak terkena demam.

“aku Cuma mastiin aja di depanku ini manusia atau bidadari yang tersasar di bumi” ucapku menggombal

“Huh.. gombal...” balasnya mendengus.

Selang beberapa waktu kemudian aku mencoba untuk memberikan kode kepada waitress agar segera mengeluarkan kejutan yang telah kusiapkan untuknya.

“Happy birthday to you... happy birthday to you” aku dan beberapa pelayan menyanyikan lagu sambil membawa cheese cake dengan lilin yang membentuk angka 21. Diikuti oleh tepuk tangan, seirama lagu yang kunyanyikan oleh beberapa pengunjung lain.

“selamat ulang tahun ke 21 rara”

Dan diapun hanya tersenyum. Senyum tercantik yang pernah kulihat sejak pertama kali dengannya

“tiup lilinnya.. tiup lilinnya....tiup lilinnya sekarang juga.. sekarang juga..” potongku sebelum dia sempat berkata.

Kemudian ia menutup mata dan entah apa yang dia inginkan dalam doa tersebut kemudian meniupnya.

“Makasih ya sayank... eh,, Di,,,,” ucapnya meralat perkataanny

Kemudian dia iris cake tersebut dan menyuapkannya padaku.

Malam itu suasana resto rooftop itu mendadak gaduh. Karena cheese cake mustahil kami makan sendiri maka kami bagikan kepada
pengunjung dan pelayan yang ada disitu.

“ke Ancol yuk.. mumpung bulannya bagus” ujarku ketika mobil yang kukendarai meninggalkan gedung itu yang dibalasnya dengan anggukan kepala.

Malam itu bulan purnama bewarna sangat lembut walaupun sinarnya tak mampu menembus hingar bingar kota ini.

“Tadi apa yang diinginkan” ujarku sembali membelai rambutnya.

“R-A-H-A-S-I-A” ujarnya sembari menjulurkan lidah.

“S2 ke luar negeri kan?” entah apa yang ada di pikiranku tiba-tiba saja kata itu keluar spontan dari mulutku.
Kemudian dia hanya menatapku.

“Kok kamu bisa tau?” menatapku dengan penuh keheranan.
Dan akupun hanya tersenyum.

“awalnya passion aku sih jadi pengajar. Namun entah kenapa sejak lulus keberuntungan belum berpihak denganku” ujarnya sambil memandang cahaya lampu yang sedang berlayar tersebut.

“selain itu aku coba apply ke perusahaan. Eh malah keterima. Padahal iseng aja sih apply kesana” ujarnya melanjutkan.

“klo kamu diterima S2 kita gak akan bertemu donk” candaku menggodanya.

“padahal aku bukan tipe orang yang gampang diajak jalan. Apalagi sama orang yang pertama kukenal”

“kamu pake pelet ya?” ujarnya seraya berbalik dan menudingku.

“enak aja......” balasku sambil menjepit hidung mancungnya.

“iih.. sakit ahhh......” mencoba melepaskan jariku dari hidungnya.

“klo S-2, kayaknya kamu bakal ke Jerman deh” ucapku seolah semesta ingin berkata demikian.

“tau darimana?” balasnya

“Hunch” ucapku singkat. Dan tampak ia makin keheranan.

“oia aku mau ke toilet bentar” ujarku sambil bergegas ke toilet.

Dan dia hanya memandangiku untuk kemudian berpaling memandang laut kembali.

Setelah kupastikan dia tidak akan menoleh lagi segera aku berjalan mengendap hingga ia tepat membelakangiku. Kemudian kukeluarkan
kalung perak yang berhias zodiaknya di bandulnya. Tampak dia tercengang denga kejutanku yang kedua itu.

“Di.... ini......” tanyanya spontan.

“sssssstttttt...... tenang cantik... yaaak selesai” ujarku sembari mengunci kalung itu. Lalu ku berpindah ke depannya sehingga kami saling bertatapan.

“Di...... kamu itu mesti deh.....” ujarnya terisak sambil mejambak rambutku. Kemudian air mata itu mengalir dari matanya indah.
Segera kudekap tubuh itu. Tak ada kata yang terucap setelah itu. Hanya isakan tangis kecilnya.

“udah yuk pulang. Ntar masuk angin lagi, gak enak sama yang lain kalo pulang ke kost malem-malem” sembari kuseka air matanya.
Dia pun hanya menggeleng.

“trus mau kemana? Ke kamarku” tanyaku

Anggukan kecil itu menuntaskan rasa penasaranku. Sesampainya di apartemenku segera kurangkul dirinya dan kami bersama-sama menuju kamarku.

“silahkan masuk nona cantik” ujarku sambil membuka pintu sembari kunyalakan lampu itu.

Dan gadis itu pun masuk kemudian kututup pintu itu serta kukunci.

“diam disini ya. Coba lihat gambar itu”ujarku sambil menunjuk gambar berbentuk love yang dibingkai kayu itu.

“emang ada apa?” tanyanya heran sambil mendekat bingkai yang ada diatas sofa panjang itu.

Segera saja kubergegas menuju saklar lampu dan mematikannya.

“viola” ujarku seraya mendekat kepadanya kemudian kurangkul perutnyadari belakang.

Tampak gambar siluet wajahnya muncul di gelapnya malam itu.

“kamu akan terus bersinar” ujarku mengecup lehernya.

Kemudian dia berbalik dan kedua tangannya memegang wajahku sejurus kemudian bibir mungil itu mengecup. Entah apa yang merasuk dalam diriku kini. Setelah ia melepaskan kecupan itu bibir kami kembali berpagutan. Kemudian kupapah tubuh itu ke dalam kamar. Sejurus kemudian dua sejoli itu telah menanggalkan yang tertambat pada tubuh mereka kecuali kalung yang memantulkan sinar tirai tersebut.

Malam itu dua insan manusia mencoba melepaskan nafsu yang terpendam dalam diri mereka mencoba mencapai hasrat mereka. Pergumulan yang disertai dengan desahan kecil itu berakhir dengan bulir-bulir keringat pada tubuh mereka dan isak kecil dari wanita tersebut. Sementara sang pria mencoba membelai rambutnya sembari menyeka air matanya berusaha menenangkannya.

Aku benar-benar menjadi bajingan malam itu.

“kamu sudah tau kan Di, kemana kita akan berlabuh” ucap gadis itu lirih. Dan dibalas dengan ciuman dari sang pria.

“iya sayangku.. cintaku........” ucapku sembari membelai rambutnya.

Beberapa menit kemudian tubuh rara berbalik sehingga kami saling berhadapan. Dipegangnya wajahku dengan kedua tangannya kemudian kecupan itu kembali berlabuh di bibirku

“One more time sayang” setelah melepas kecupan itu.

Kemudian dua tubuh itu kembali saling bergumul. Akhirnya kusadari sebenarnya apa yang ada di dalam makhluk yang berbentuk bidadari ini.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.