Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#3897
Tanpa terasa udah diakhir dan awal Bulan, akhir tahun pula. Setelah beberapa lama gue pendam soal Rista, akhirnya gue udah siap bilang ke Bapak dan Ibu. Setelah sebelumnya masalah Sitaa udah beres, dan masalah barupun ada, kalau emang Iya tanggal 26 gue Ijab dengan Sitaa, berarti gue harus Ijab dengan Rista sebelum itu tapi gue rasa terlalu cepat dan apa nggak jadi masalah atau apapun ya, dan dilain sisi Sitaa belum tau sama sekali, dia juga di Jogja.

Semakin bingung jadinya gue ketemu Bapak Ibu, karena beberapa waktu ini gue tidur di rumah Baru dengan Bintang, dan rumahnya udah di syukuri juga walau sederhana. Disela istirahat sore, ada Ibu yang sedang asik beberes rumah dan Bapak didepan Laptop menyelesaikan sebagian pekerjaannya. Gue minta waktu mereka sebentar, dan berkumpul satu demi satu langsung gue sampaikan ke mereka.

Jelas, sebentar saja gue sebut nama Rista, mereka langsung kaget..
Quote:

Ibu malah nangis, sedih nggak jelas. Disela ini gue terus memohon., dan jelaskan apa salahnya? Kalau mereka menuntut apapun, kan gue udah bilang bakalan berusaha sematinya buat mereka berdua dan semuanya. Dan sampai beberapa saat Bapak mulai jelaskan lagi, sebenernya mereka berdua juga aslinya Iya, ada 2 kemungkinan saja, nge-Tes seberapa yakin gue atau karena emang kurang setuju.
Quote:

Emosi deh, entah gue emang masih susah menahan Emosi. Jelasnya sebab Emosi itu karena masih mengkonsumsi Alkohol, dan kurang ikhlasnya kedekatan kita ke Alloh.
Quote:

Bapak pergi, Beliau nggak marah, hanya bingung saja.
Quote:

Hmm, Alhamdulillah dan anggap saja Bapak juga setuju.

Tak berhenti disitu, gue Call Rista biar dia dateng kesini, tapi nanti saat gue udah kumpul bertiga dengan Bapak dan Ibu. Gue rasa ini sangat tepat dengan membawa yang bersangkutan seperti saat rundingan soal Sitaa. Rista siap dan dia bisa datang malam ini malah mau ngajak Mamanya, gue cegah jangan dulu karena ini nggak sopan, datangnya besok aja kalau melamar ke rumah Rista.

Waktu yang dinanti, disela makan malam dan anak gue sibuk dengan Bibinya (adekku). Kita udah kumpul lagi, ngelanjut ini dan Rista udah gue sms suruh kesini dan udah dijalan pula. Ibu udah nggak komentar, hanya Bapak yang masih terus menegaskan,seberapa keyakinan gue akan tanggung jawab dan pertanggungjawaban nantinya. Dari segi manfaat dan kerugiannya gimana, nantinya gue yang akan menanggung.
Quote:

Mereka berdua malah bingung sendiri dan beberapa saat suara Rista mengetuk Pintu dan dipersilahkan Ibu masuk, layaknya tamu tapi gue ajak aja ke belakang semuanya biar berempat kan lebih asik. Obrolan dimulai..
Quote:

Bapak Ibu masih diam dan tersenyum, Rista yang kali ini bingung, salah tingkah, harus gimana, hahaha Kapokmu!. Tapi Bapak semakin serius dan memang bilang Iya, mereka berdua setuju.
Quote:

Rista yang gue rasa udah dewasa itu mulai menjelaskan siapa dirinya. Dari pernikahan sengan Bagus sampai cerai jadi janda, dia jelaskan. Kemauannya keras sama seperti gue. Tapi dari semua penjelasan itu Bapak dan Ibu seperti cuek aja, inti mereka hanya meyakinkan kita berdua saja sebenernya.
Quote:

Ramah tamah saja setelah ini, akhirnya gue disetujui semuanya. Makan malam bersama seadanya, dan Rista hanya berusaha menempatkan diri saja, selain itu dia menunjukkan sisi baiknya dimata mereka, walau aslinya memang udah baik kok, buruknya kalau lagi berdua sama gue, soalnya nurutan banget sampai disuruh telanjang aja nurut banget, hahaha emoticon-Big Grin.

Dilanjut dengan obrolan soal kedua orangtua dan soal Sitaa, plus tanggal menikah. Gue belum bisa menjawab, ini biar jadi PR dulu buat kita berdua. Jam 9an Rista pamitan pulang, gue nggak nganter sih biarin sendiri. Bapak Ibu udah berubah pula terhadap dia, dulu sempat nggak enak memandang Rista. Tapi karena usaha gue yang selalu menjelaskan bagaimana dia, dan dia membuktikan kalau sudah baik dan sampai rela nemui Ibu lah ini itu, dan hasilnya Ini..

***

Lusa berlalu, sore ini Salsa dateng ke rumah bersama Bella.. Sepulang kuliah dia hanya jemput Bella di rumah lalu kesini. Sejak kemaren dia emang mau kesini tapi gue tahan dulu, malah maksa ya udah. Anak-anak berkumpul menjelang maghrib, gue rasa ini moment SEKALIAN. Tepat buat ngasih tau ke Salsa kalau gue mau menikah. Gue ajak dia keluar menjelang malam, atas Ijin ibu gue diperbolehkan, Bella juga mau tidur disini.

Apalagi yang dilakuin dengan Salsa kalau berdua, MABUK! iyaa kita berdua Mabuk malam ini disuatu tempat Wisata. Satu persatu obrolan masih seputar kabar dan lainnya, Salsa yang udah di akhir semester masa Kuliahnya pula dan sampai soal Rencana Pernikahan gue. Udah sama-sama Mabuk, dan Salsa malah nangis, sedih..
Quote:

Duhhh, gimana ya? Tapi keputusan gue udah nggak bisa diganggu gugat. Lambat laun Salsapun mengerti, dan pesannya sama dengan pesan Ceci atau lainnya. Bella tetaplah anak kita, dan semua itu gue yang akan atur nantinya biar Silaturrahmi ini masih terus adadan baik saja. Sekalipun mengerti, nampaknya Salsa masih belum menerima. Karena kita mabuk jadinya adu Mulut. Padahal sebenernya gue juga lagi Adu Mulut di HP sama Sitaa karena dia nelpon dan yang angkat Salsa, beberapa waktu yang lalu disela ini.

Tanpa gue akhiri, Salsa ngajak pulang dan ngambek. Jadinya gue ajak ke Rumah gue sendiri, tidur disana seadanya dan nggak bakal gue Zinai Salsa ini.. Sampai rumah dia merebah dan tidur sendiri, gue masih ribut dengan Sitaa, sms lah BBM lah telpon lah apa aja, dia marahnya karena nanya kepastian Pernikahan kita tapi gue belum jawab, dia nggak sabar jadinya nelpon kesekian kalinya malah yang angkat Salsa, kan disela minum tadi tuh HPnya buat mainan Salsa.

Sitaa mempermasalahkan ini apalagi tau kalau gue dengan Perempuan lain, dan ini Bukan Rista. Kalau Rista, mungkin Sitaa masih berusaha Maklum dan nerima aja. Dia jelas tau ini Salsa, lagian Salsa juga bilang. Dan, Entah apa yang sedang terjadi, saat Sitaa telpon kali ini debat lagi, gue mabuk dia marah-marah dan nanya soal nikah. Tanpa sadar gue malah bilang semua soal Rista, udah ketemu lah udah jalan lah, dan Rista minta gue nikahi lah.. Otomatis Sitaa tambah marah, nangis-nangis, macem-macem.
Quote:

Telpon dimatikan Sitaa, beberapa detik saja dia nggak bisa dihubungi.

Ini kesalahan gue yang kesekian kalinya, sekejap gue nyesel kenapa ngasih tau soal menikahi Rista ke Sitaa itu lewat Telpon? Kenapa gue nggak nemui dia langsung dengan membawa Rista dan mempertemukan mereka berdua?.. Hah!!! Gue ini emang Bodoh, tanpa sadar situasi memang bisa berubah mengikuti DETIK waktu yang terus berjalan itu. Kenapa gue Emosi seperti ini, nggak bisa ngontrol..

Dan,, masalah baru mulai datang dan perlahan menghiasi satu demi satu kehidupan ini.....

************

Bersambung dulu ...

-----------

Kita ajep-ajep dulu Yukkkkkkkkkkkkk, sambil mabuk di Club emoticon-Big Grin
Jadi inget jaman muda emoticon-Big Grin, entah kenapa aku suka banget sama band yang satu ini.
Yang jelas banyak kenangan, apalagi kalau di Kamar sama cewek-cewek sambil Mabuk emoticon-Big Grin

GROOVE COVERAGE
(Remix Trance Music)

GOD IS A GIRL


----
THE END




++++++++++++++++

Mas Oval masih sibuk, malah belum pulang emoticon-Frown
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.