natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.




Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 16:32
tukangdjagal
makola
imamarbai
imamarbai dan 6 lainnya memberi reputasi
7
461.8K
3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#1387
F Part 50
Pagi sekitar jam 5 gue sudah mengepack barang. Liburan semester seperti biasa gue pergi ke Jakarta. Di Jakarta masih ada kakek dan saudara lainnya. Gue mengajak Ani untuk pergi bersama gue untuk berlibur di Jakarta sambil memperkenalkan dia ke sanak family lainnya. Awalnya Ani menolak karena malu. Tapi, setelah dipaksa dan dirayu oleh ibu akhirnya dia mau.

Gue selalu disuruh oleh ibu untuk selalu tinggal di Jakarta kalau liburan, kata dia untuk mempererat tali silaturahmi keluarga. Ya, gue sih nurutin aja. Setiap liburan Desember gue selalu di Jakarta, tinggal di rumah Kakek yang selalu menjadi tempat kumpul keluarga besar. Sekalian mereka juga ngerayain Natal. Walapun gue pribadi tidak merayakan Natal. Keluarga gue sebenarnya berbeda latar belakang agama.

“Ayok, ah lama.” Kata gue ke Ani. Gue sudah memasukan koper gue k bagasi dan gue liat Ani sedang kepayahan membawa koper dia ke mobil. Dasar, emang bawa apa aja tuh anak.

Jam 7 kita berangkat dari Bandung. Kita diantar supir sewaan, namanya Mang Jajang. Mang Jajang dari dulu memang sering menjadi supir bagi keluarga gue, tapi part time, kalau butuh. Haha.
Di perjalanan gue tidak bicara terlalu banyak. Gue suka menikmati perjalanan apalagi ditemani lagu-lagu favorit gue. Lagu Bee Gees tentunya yang gue putar. Betapa gue sangat suka dengan lagu-lagu mereka. Bisa dikatakan gue memang big fan of brothers gibb. Sayang, tinggal Barry yang masih hidup. Maurice dan Robin sudah meninggal.

“Neng, Neng Ani itu tidur ya?” Kata Mang Jajang ke gue. Gue sendiri sedang asik melihat keluar jendela, tapi setelah gue tengok ke samping kanan gue. Ternyata memang si Ani sedang tidur besandar di bahu gue.
“Iya mang, sudah biarin aja. Kayaknya keasikan dengerin lagunya. Haha.” Balas gue ke Mang Jajang. Setidaknya sekarang gue bisa bersikap lebih tenang dan kalem kepada Ani setelah gue membaca buku diarinya. Setidaknya lagi sekarang gue mencoba untuk lebih baik kepada dirinya. Walaupun kita tidak sedarah tidak ada alasan untuk gue berbuat baik kepada dia.
“Neng ganti yah lagunya, mang mah gak ngerti bahasa ingris.” Kata Mang Jajang.
“Ulah atuh mang!” Balas gue, dan lagu “Too Much Heaven”-Bee Gees masih terus berputar di mobil.

***

Siangan kita sampai di rumah kakek gue setelah sempat tersesat karena Mang Jajang gak hafal jalan di Jakarta. Dimulai masuk tol sampai sampai di rumah kakek, si Ani tidur nyenyak di mobil. Entah kebiasaanya atau memang sedang capek dia bisa tertidur pulas. Gue sih orang yang jarang bisa tidur ketika dalam kendaraan, gue lebih suka menikmati perjalanan daripada tidur. Setelah membangunkan Ani dan betapa polosnya dia bilang “Oh, udah sampai ya kak?” Sambil mengucek-ngucek matanya. Gue tidak menjawab, gue menggerakan bahu gue yang pegal karena menjadi bantalnya Ani. Untung saja Ani tidurnya rapih tidak membuat pulau, kalau dia ngeliur diatas baju gue. Gue pasti turunin di jalan.

***

“Ah.. Felisha..” Sambut Nancy sepupu gue sambil memeluk gue.
“Hallo, Nancy.” Sapa gue balik.
“Kamu pasti Ani?” Kata Nancy ke Ani yang berdiri disamping gue.
“Ya, Hallo? Namaku Ani.” Kata Ani yang tampak canggung dan kebingungan.
“Nancy”

***

“Wah rumah kakek kakak lebih besar ya dari rumah kita dan banyak penghuninya.” Kata Ani. Gue sedang sibuk mengeluarkan pakaian dan barang-barang di koper.
“Yang, tadi namanya Nancy ya? Mirip kakak. Kayak orang korea.”
“Iya, dia dulu keluar dari SNSD.”
“Serius kak dia member SNSD?”
“Astaga Ani, ayo kita temui kakek dulu”

Setelah merapikan barang-barang kita, gue mengajak Ani untuk bertemu kakek gue dan anggota keluarga yang lainnya. Gue memperkenalkan Ani kepada mereka, seharusnya mereka sudah tau jikalau mereka datang ke acara pernikahan ibu dan om burhan, tapi gue gak inget apakah mereka datang apa nggak. Yang jelas saat itu, gue tidak ingat sama sekali.

Ani memang orang supel dan cepat bergaul, ia cepat akrab dengan saudara-saudara gue yang lain, terutama dengan Nancy. Nancy adalah anak om gue, dia seumuran dengan gue, dan ketika di Jakarta gue sering menghabiskan waktu dengan dia. Gue hanya memperhatikan keluarga besar gue sedang bercengkrama, gue hanya duduk dengan segelas kopi yang hendak gue minum, sampai ketika Aditya duduk disamping gue.

“Oh itu adik lo ya Fe?” Sahut dia. Aditiya adalah sepupu gue yang lain, dia lebih tua dari gue dua tahun dan dia merupakan seorang mahasiswa kedokteran di salah satu universitas negeri di Depok.

“Kalau gue deketin boleh gak ya Fe?” Kata dia setengah becanda.
Cih, tentunya gue memasang tampang jijik. Urusan apa dia ama gue kalau mau deketin Ani. Gue hanya mendiamkan dia untuk beberapa saat sampai pada akhirnya dia tau gue cuekin dan beranjak pergi menuju kumpulan yang lain.

Sepanjang malam keluarga besar sibuk berpesta dan bersuka cita, gue tidak banyak bicara, dan itupun seperlunya ketika ada yang nanya. Dari dulu emang gue tidak terlalu terbiasa bicara banyak dengan seluruh anggota keluarga dari Ayah. Mungkin cuma Nancy, yang lebih dekat dengan gue. Tapi, entah yang terjadi dengan Ani, emang dasarnya orang pandai bergaul dia malah asik ikut-ikutan bersama mereka.

***

Gue cuman 4 hari berada di Jakarta, gue udah janji soalnya kalau tahun baru kali gue mau menghabiskan waktu bersama teman-teman SMA gue.Gue sudah punya agenda yang lain.

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.