Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

men.in.backAvatar border
TS
men.in.back
hey gadis horor(I LOVE YOU)#true story
Salam sejahtera untuk kaskuser semua, gw nubi, dan gw bukan kaskuser adict, jadi banyak gk ngerti istilah kaskus, gw coba pake bahasa biasa. gw di sini akan menceritakan true story, kisah percintaan gw dengan satu wanita yang memiliki masa suram, sesuram - suramnya. Maaf jika ada mengandung konten yg agak dewasa, karena gw akan bercerita apa adanya. Oke sebelum lebih jauh perkenalkan gw gilang, profesi gw pengamen tp pengamen keren ya(ngarep!), gw ngamen dari kafe ke kafe, hotel, bar. gw drumer itu alasannya id kaskus gw men.in.back, karena selalu di belakang, jarang kepoto, jarang keliatan, tapi dentumannya bisa bikin semua cewek muntah, sory maksud gw kesemsem(ngunyah botol!).. Oia gw hanya menggunakan ponsell, jadi seadanya ya kaskuser semua..

Enjoy!


Quote:
Diubah oleh men.in.back 23-04-2019 18:55
erickmartas1151
niimawarda10961
zupli
zupli dan 69 lainnya memberi reputasi
68
778.6K
1.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
men.in.backAvatar border
TS
men.in.back
#860
Chapter of the end story.

Chapter 32


Wanita paruh baya itu masih menangis dan terus saja mencucurkan air matanya, tubuh nya yg mulai lemah masih mau menuntun dan menyelamatkan hidup anaknya yg sudah dewasa dan berakal ini.

Ini pula yg membuat tubuh dan hati gw tergetar hebat, mengikuti irama tangisannya dengan tumpahan air mata, yg juga jatuh lembut di kedua pipi gw.

“gimana lagi mamah harus bantu kamu gilang?” ucapnya di sela2 tangisannya.

Ya dialah nyokap gw. Yang sedang terbentur hatinya karena semua cerita gw. Semua!

Gw Cuma diam.

“kamu tau? Apapun boleh km lakukan asal kamu masih berada di jalan Tuhan! Tidak menyimpang sejauh ini” tambahnya. Membuat hati gw semakin teriris, dan air mata gw mengalir hebat.

Ponsel gw terhubung dengan maya di sana. Gw sengaja, setelah perundingan gw dengannya. Gw yakin sekarangpun ia sedang menangis.

“mama rasa mama gagal jadi seorang ibu, mama gagal mendidik kamu... ” ucapnya pelan

“mama jangan ngomong gitu, ini murni kesalahan gilang mah”

Pandangannya mengarah ke lantai, kosong, dan masih dengan air mata yg terjatuh.

“kamu mau mama bahagia di sisa hidup mama? Kamu mau nanti saat mama gk ada mama tersenyum di sana??”

"mama ini ngomong apa!? Ya tentu aja gilang mau mamah bahagia!”

“nikahin maya. Secepatnya!”

Darah dengan cepat menjalar ke kekepala gw, seiring berdengung keras telinga gw, seakan gw mendengarnya dari pengeras suara.



"halo pah!” suara mama liandra yg khas, menenangkan gw sesaat.

“y mah, kamu dengar sendirikan?”

"iya”

Lalu hening beberapa saat. Gw pun sulit mengatakan apa2. Dia terisak di sana mengikuti isak tangis gw

“kamu mau ajari gw islam?” tiba2

“maksud lo mah!?”

“iya, kamu paham kan pah? Demi liandra! Gw gak mau dia seperti gw nantinya. Gw gak mau dia kekurangan kasih sayang dari ayahnya, kalo gw tetep bertahan dengan pendirian gw”

“jadi kita!”

“ya pah! Gw, kamu, liandra. Dan.. dan tanpa olive lg gw janji!!”

"tanpa olive? Yakin!!??"

"yakin pah! Gw janji!! Percaya gw kali ini, mama mau nikah ama kamu please! Udah cukup kamu tersiksa selama ini, giliran gw yg memohon sekarang" pekiknya diiringi tangisan.

"....." mulut gw seakan membisu. Mendengar maya teriak memohon dan menangis.


Gw berteriak tanpa sadar di kamar gw, ya kamar di mana gw tumbuh di bawah kasih sayang nyokap gw.

“jadi kita nikah?” kata gw bersemangat.

“iya papah liandra sayang” jawabnya penuh ketulusan.

"oke denger baik2 mah.. Ehem.
Will you merrie me? Mamanya liandra” kata gw setengah bergetar karena menangis

“yes, of course yes papa liandra! I love you! We love you so much!!” katanya lalu terisak keras, terdengar sendu di speaker ponsel gw. Tardengar juga suara liandra merengek, dan ikut menangis karena mungkin ia terbawa maya yang menangis.

Saat itu air mata gw berubah sekejap menjadi air mata bahagia, rumah ini selalu membawa gw menjadi lebih baik, selalu dan selalu, mungkin karena ada nyokap yg menghiasi rumah ini dengan ibadah dan doa tulus untuk gw.

Nyokap tersenyum lembut, terlihat letih namun teramat bahagia sekarang, terlihat dari pancaran matanya.

Ia menghampiri dan memeluk gw erat. Pelukan itu seakan membawa gw ke masa kecil dimana ia bangga bahwa anaknya berhasil memenangkan lomba menulis cerpen antar sekolah tingkat kabupaten (sombong dikit lah, suka2 ts emoticon-Big Grin) seperti inilah pelukan bangga dari nyokap yg membuat gw jadi lebih baik lagi.



Malamnya gw bersantai di depan kursi rumah gw, kursi unik yg terbuat dari karet ban sepeda, disinilah kenangan gw bersama cinta2 gw masa disekolah. Pengen si gw cerita di sfth lainnya. Tapi takut pada kepoin mantan2 gw emoticon-Ngakak (S)

rumah ini masi sama seperti saat dulu gw beranjak merantau ke bali, atap2nya yg mulai lusuh, pagar sedikit berkarat, pohon mangga yg asemnya bukan maen (tapi doyan banget dulu gw, kalo orang serang menyebutnya mangga kecupu), kusen2 yg mulai pudar, perabotan yg udah gada lagi di jual di pasaran.
tapi jujur, menambah kerinduan gw untuk pulang lagi nanti,
di tambah ada ibu yg melahirkan dan membesarkan gw dengan tulus, cinta, doa, dan kasih sayang. Dan di rumah jadul ini lah ia setia menunggu dan menanti anaknya pulang emoticon-Smilie (love u mom)

Telp berdering.

Neneknya liandra.

Waduh!? Bathin gw.

“hello good evening jilang (begitu dia mengucapakan nama gw dengan aksen aussienya)

"helo good evening mam! Apa kabar?”

"baik, kamu apa kabar? “

"baik mam”

"okey, maya sudah tell semua ke saya, maslah pernikahan kamu.”

"okey”

"so! “
ia melanjutkan. Sedikit panjang untuk mengucapkan dua saja. Ya, huruf S dan O.

Gw dedekan banget saat itu.

"mami setuju, karena kalian sudah dewasa, jadi sya tidak bisa menghalangi lagi kalian (kebalik mam emoticon-Hammer )”

"den juga untuk keberhasilan, sory I mean untuk kebaiken liandra, seye tidak mau dia tumbuh seperti mamanya, tolong buat liandra jadi anak baik”

“ya mi, terimakasih mam, I promise to my self! Saya akan jadi ayah yg baik untuk liandra! “
kali ini bibir gw bergetar hebat, seiring jatuhnya air mata untuk kesekian kalinya.

“sama sema, good, senang mendengarnya!”

...

Entah bagai mana gw meluapakan kebahagiaan ini. Terimakasih tuhan. Telah membuka hati mami maya dan mama liandra.

...

Jalan Tuhan selalu jadi misteri, kadang tidak seperti yg kita harapkan, hingga kita berputar jauh dan menderita, berlinangan air mata, penuh dengan cobaan yg berat sulit.

tapi yakinlah, tuhan punya cara untuk memberikan hadiah berupa "kebahagiaan" untuk setiap tetes air mata yg kita jatuhkan untuk memohon dan berdo'a kepadaNya. Amin.


Serang, 2015.


*thanks buat agan2 yg udah baca cerita gw, yg udah komeng, yg udah buli faisal emoticon-Ngakak (S): (btw dia masi jomlo ampe sekarang, dia nitip kenalin ama cewek di kaskus emoticon-Big Grin), dan juga buat masukannya. Dan thanks buat sesepuh SFTH, juga semua penulis di sfth yg menginspirasi gw.


Real Real end story. Cheers emoticon-Smilie
oktavp
twiratmoko
facis
facis dan 22 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.