Gak bisa tidur semaleman, sekitar jam 1 sist tan pergi keluar tenda dan gak balik lagi. Jam 3 ikut putri keluar, liatin bintang sambil ngegosipin bintangnya CYSTG sama putri, ada pitik tapi kayaknya sipitik malah seru seperti lagi dengerin infotaiment aja gitu.. diem sambil mainin pasir.

Sekitar jam berapaan here bangun, yang lain bangun, pada naik keujung-ujung buat nyari sunrise. hasil fotonya keren agak nyesel juga gak ngikut naik Sebelum vandi naik-naik keatas itu sempet sarapan bareng, barengan sama si tama juga. Jadi pagi itu aku sarapan 2x (makanya jangan bingung pil pas sarapan bareng eike makannya cuma dikit )

Beresin tenda, beresin suvenir, nunggu makan pagi, selingan riddle, makan pagi, real case, jalan pulang, sampe jogja, bagi2 suvenir, poto-poto.

Aku pamitan karena harus mengejar busku yang berangkat pukul 02.30 (waktu itu pukul 01.00 lewat sedikit) dari jauh hari coby udah janji untuk anter aku ke terminal jombor karena sejalan dengan arah dia pulang. Jadi kami pamit dan buru-buru jalan menuju parkiran motor stasiun tugu yang ternyata jaraknya jauh ditengah jalan baru sadar sendalku ketinggalan ditempat terakhir ngumpul, berhubung aku jalannya lama (tas berat + akupun memang jalannya lama) coby akhirnya gak sabar dan merelakan diri lari balik untuk ambil sendalku setelah panas-panasan 30 menit lebih jalan kaki menuju parkiran stasiun tugu, akhirnya sampe diterminal jombor dalam kondisi dehidrasi dan kelaparan setelah say goodbye sama coby, aku masuk ke terminal dan nyari-nyari busnya, ternyata syukur busnya belom nyampe jadi sempet makan indomie sama beli air dulu diwarung dekat situ.

Pertama kali naik bus malam, sewaktu dikota rasanya aduhai sempet tidur, busnya jalannya pelan-pelan, berasa aman dan sekaligus nyaman

Namun ternyata setelah selesai makan direst area, si pak supir mulai tancap gas sekencang2nya dan mengabaikan seluruh rambu-rambu jalan. dimulai dari batas maksimal kecepatan maupun perihal menjaga jarak aman kendaraan. Hasilnya adalah 2x bus nyaris terbalik setelah gak bisa tidur cukup lama, akhirnya kalah juga sama lelah dan tidur sampe akhirnya pas bangun udah liat gedung-gedung tinggi puji Tuhan masih diijinkan pulang dengan selamat dan ketemu lagi sama keluarga dirumah

Secara keseluruhan pelaksanaan hari ke2 ini berjalan cukup smooth walau banyak ruang-ruang yang tentunya bisa lebih disempurnakan. Namun secara kesatuan panitia (selain ketua panitia) aku nilai kita cukup kompak dan cukup sigap dalam menghadapi permasalahan yang ada selama pelaksanaan. Kita dengan keterbatasan dan kepribadian masing-masing mengandalkan insting sendiri untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Sepanjang jalan pulang itu yang aku pikirkan tentang kita sebagai satu team panitia.

Mungkin beberapa dari kalian (atau justru sudah semua?) melihat posting coby sebelum diedit. Beberapa mengganggap itu kurang etis (kebanyakan) ada 2 hal yang sepertinya dipermasalahkan dalam posting tersebut.

1. Membahas anggaran, hal tersebut diungkit karena ketika evaluasi dibalik layar, ketika ketua panitia ditanyakan perihal mengapa dia kurang fokus ketika menyusun acara dan mengapa berusaha mengerjakan semuanya sendirian, dia menjawab karena ada rahasia perihal anggaran yang dia sembunyikan sendiri. Namun ada interupsi dari sist tan yang tiba-tiba main petasan, pembahasan itu jadi terpotong ditengah jalan karena diskusi dengan cepat menjadi tidak kondusif. Pembahasan soal anggaran sendiri tidak seharusnya menjadi hal yang sensitif untuk dibahas, karena biasanya di Gath lain pun panitia membuka secara transparant perihal dana yang digunakan dalam pelaksanaan, kepada peserta atau setidaknya kepada tim panitianya sendiri.
   
   
2. Membahas cek-cok antara aku dan sist tan, di poin ini yang aku ingin calon panitia berikutnya untuk pelajari dan hindari. Aku tidak akan menceritakan dengan detail karena aku tidak ingin mendis-kreditkan siapapun. Secara garis besar kejadiannya seperti ini: disaat diskusi sedang berjalan dengan tenang dan kondusif, tiba-tiba saja sist tan memposting hal yang sepertinya sudah dipersiapkan sebelumnya (sepertinya langsung dicopas) yang isinya evaluasi secara umum, dan separuh besar sisanya saran dan kritik yang penuh dengan sarkasme, sindiran, perkataan yang offensive, dan tidak adanya kejelasan dari mana opini itu bisa terbentuk. Aku perlu 3x membaca ulang untuk mengerti apa yang sedang dibicarakan sist tan dan menerka-nerka siapa sih yang lagi diomongin dalam posting itu. Setelah memposting hal itu sist tan seperti langsung mau out, tapi aku mencoba untuk mencari pencerahan untuk mengkonfirmasi siapa yang sedang dibicarakan. Akhirnya setelah beberapa saat percakapan bolak-balik didapatlah yang dibicarakan adalah aku.
   

Saya mohon maaf kepada panitia yang ada digrup saat itu karena saya terpancing emosi intinya aku memandang kita sebagai tim panitia bekerja sebagai tim yang saling mengisi kekurangan satu sama lain, tapi sist tan berpandangan berbeda dari aku dimana aku sebagai seorang moderator dituntut berada dibanyak lokasi dalam waktu yang bersamaan. Aku sendiri sadar aku banyak kekurangan selama pelaksanaan gath, tidak ada manusia yang sempurna, moderator bukan orang super, saya bukan orang dengan kualitas paling unggul se-CYSTG dari hal kepintaran sampai hal kepribadian. Aku menerima segala kritik dan saran dari sist tan dengan lapang dada, namun pemilihan kata dari sist tan yang akhirnya meninggalkan rasa sakit dihati.

Setelah menjelaskan duduk masalah dan setelah mencoba mencari tau dari mana awalnya opini tersebut terbentuk, aku rasa kita berdua sedang sama-sama panas dan diskusi tidak jalan kemana-mana, akhirnya aku memutuskan untuk undur diri mendinginkan kepala. Intinya diskusi malam itu berakhir premature dengan akhir sist tan out dari group, coby masih banyak yang ingin ditanyakan, net dan jum ingin secepatnya melupakan mimpi buruk malam itu. Akhirnya coby meledak menuntut jawaban di thread setelah melihat sist tan malah kabur setelah nimbulin gejolak diantara panitia dan berakting seperti gak ada apa-apa. Coby merasa seperti diajak ikut bungkam bersama, padahal dari kemarin juga gak difasilitasi untuk menyampaikan pendapat.

Seumur-umur aku kenal coby, baru kali ini aku lihat coby meledak seperti ini Aku minta maaf karena aku yang pertama mengajak coby bergabung dikepanitiaan walaupun tau kesiapan dari panitia sangat berantakan, dan aku juga yang menahan-nahan coby untuk mengeluarkan pendapat ketika pelaksanaan gath (dengan kekhawatiran ketua panitia akan pecah ketika ditekan).

Alesan kenapa aku bahas hal ini di thread ada 3:

[list=1]
[*]Sebagai pembelajaran bagi yang mau menjadi panitia berikutnya.r00t kasih ketua panitia buka thread walau persiapan hampir nol karena r00t mau kasih pembelajaran melalui trial and error, dia berharap jika ada kesalahan dalam pelaksanaan semoga bisa dijadikan pembelajaran untuk panitia dan untuk seluruh member, sedangkan aku ingin mengajarkan sambil membimbing. Aku tau mengajarkan anak berenang dengan langsung melemparkannya ketengah sungai tuh bisa berhasil, tapi aku khawatir akan ada luka psikis, makanya aku ikut lompat masuk dan berusaha mengajarkan perlahan sambil ikut terlibat dipelaksanaan. Walaupun caranya berbeda, kita berdua sama-sama mau gath kali ini memberi banyak pelajaran soal melaksanakan event ke member. Untuk belajar dan untuk mencari solusi, pertama kita harus punya keinginan untuk tau dan belajar. Maka dari postingku yang udah kayak novel ini, aku ingin kalian untuk tau permasalahan apa aja yang kita hadapi sebelum, selagi, dan setelah pelaksanaan. Untuk apakah kalian ingin membuka mata dan belajar? atau lebih memilih untuk tutup mata seperti tidak terjadi apa-apa? semua aku kembalikan ke diri kalian sendiri.

[*]Aku merasa peserta berhak tau dibandingkan hanya menduga-duga yang jatuhnya malah jadi su'udzon. dibandingkan cuma nyembunyiin permasalahan ini dibawah kolong ranjang, lebih baik semua permasalahan dijabarkan sehingga permasalahan menjadi jelas, gak perlu ada duga-duga apa ada yang diumpetin? apa ada maen-maen belakang? ini real life dan bukan TWG dimana kita dituntut untuk saling nipu, saling nyembunyiin fakta, saling mencari kambing hitam, dan saling berprasangka buruk. Aku mau semua permasalahan dijelaskan setransparant mungkin sehingga permasalahan menjadi jelas dan bisa dicari solusinya.

[*]Untuk menjelaskan asal-usul sist tan tiba-tiba pamitan

Untuk keseluruhan panitia, aku rasa permasalahan kemarin sudah selesai kita bahas diruang belakang, dan mari kita beranjak ke fase saling memaafkan dan saling memperbaiki diri. Jadi kedepan harinya setelah FR dari masing-masing kalian, mari kita tinggalkan permasalahan ini, jadikan pembelajaran, dan move on.

Untuk sist tan, saya masih tunggu itikad baiknya untuk membicarakan permasalahan kemarin sampai selesai. Saya yakin sist tan jauh lebih baik dari seseorang yang memukul orang, kemudian langsung kabur. Saya paham kemarin kita sama-sama lelah, berada dibawah tekanan berat, dan sama-sama tidak bisa menyalurkan emosi. Namun bukan berarti kritik dan saran bisa disampaikan dengan cara demikian, sangat tidak bijak. Kemudian juga sikap yang langsung kabur dari permasalahan bukan sikap yang dewasa, dan ini juga sudah kali kedua sist bersikap seperti ini, jadi sangat saya harapkan kebijaksanaan dan kedewasaan sist untuk kita saling memaafkan dan juga saling belajar dari kesalahan satu sama lain. Sedikit kata mutiara dari yoda sist :


Akhir kata terima kasih kepada semua panitia yang terlibat diacara gath kemarin, mohon maaf atas semua kesalahan dan kekurangan saya selama penyelenggaraan acara. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.