- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#3852
Yaa, kehidupan harus terus berlanjut.. Keadaan semakin membaik dan lebih baik, restu Bapak Ibu pokoknya udah Oke.. Soal tetangga, rekan kerja Bapak dan Ibu, dan semuanya, mereka masih hangat membahas soal gue dan Sitaa, banyak komentar, apapun itu. Sekalipun gue emosi itu tetap saja nggak akan ada guna kalau di ladeni. Ada pula temen-temen masa kecil gue, teman pondok sesekali juga menggunjing, itulah manusia, jadi terserah kalian semua, BEBAS!..
Soal anak buah di kerjaan mereka bebas lepas, karena kepentingannya kerja, cari makan.. Dan mereka juga orang berkeluarga, walau di desa tetaplah mereka memaklumi gue.. Mereka yang tergolong (maaf) kurang mampu dari segi ekonomi, justru menurut gue itu yang paling bias diajak bersahabat. Daripada mereka yang berjabatan, dan mempunya ANGKA.. Walaupun kalau gue mengukur diri sih dengan siapa saja bisa asik.. Tapi tetaplah asik dengan siapa dan mereka yang sejalan dengan Kita..
Siang ini, gue lagi nunggu Sitaa kesini soalnya sejak pagi jam 7 ikut bekerja di Ladang, batu bata itu sumber kehidupan gue dan teman-teman disini, menghidupi anak-anak dan lainnya Tapi Sitaa belum juga kesini. Hmm, sekedar beristirahat menikmati Kopi.. Entah kenapa lamunan gue kembali ke banyak perempuan itu.. Apa Kabar mereka semua yaa? Sejak beberapa bulan ini, sangat jelas semakin terabaikan sosok mereka, walau sesekali ada pula yang ngasih kabar, ngajak seneng dan lainnya.
Jelasnya mereka semua baik-baik saja, Mereka udah berumah tangga, ada yang masih Single, ada yang di kota Besar, ada yang di Luar Negeri, ada yang bekerja dijalan baik, ada pula yang “masih” menjadi Penghias dikehidupan ini.. Entahlah, gue hanya bisa mendo’akan mereka disela Tafakur, dan meminta maaf semoga Alloh mendegar dan menerima sandaran gue tentang mereka.
Malam ini gue ada Janji dengan Andi, Serdadu itu pulang dari Tugasnya dan udah beberapa hari disini. Setelah maghrib dia datang ke Rumah, tapi gue nggak boleh ngajak siapapun..Ada apa pula si Andi ini, romannya sih ngajak minum, lha apa salahnya gue ngajak SItaa yang selalu minum bareng gue juga..
Ya udah, jarang pula ketemu apalagi bareng dia, pulangnya nggak mesti, kadang kalau pulang guenya yang nggak ada dirumah.. Gue pergi, Sitaa nampak banyak perubahan setelah gue amati sejak pulang dari LN, dan gue anggap wajar.. Dia jadi sering cemburu, diem nggak jelas kalau gue pergi sendiri, seolah khawatir kalau gue pergi sendiri jadi ketemu perempuan lain atau apalah gitu, cewek pasti ngerti dengan perasaan ini apalagi para pengantin baru, Hahaha... Berdasar dengan pengalaman sebelumnya saja, gue harus bisa menempatkan diri sebagai seorang (calon) suami..
Ikuti saja Andi, tanpa banyak kata dia ngajak gue Hangout ke sebuah tempat karaoke, kan?? Tau gini gue ngajak Sitaa biar nggak bengong, ternyata Andi sudah booking 2 perempuan yang bakal nemenin kita.. Sebenernya gue udah enggan dengan semua ini, udahlah karena terlanjur.. Kita minum-minum, sesekali mereka goda dan lainnya, berusaha cuek saja.. Sampai beberapa jam berlalu, mulai mabuk dan masih belum malam banget jadinya nongkrong di alun-alun.. Tapi disini sikap Andi mulai berubah, memang sih gue aja heran kok tumben dia mau main perempuan..
Tapi Andi hanya diam dan nunduk menikmati rokok dan sebotol minuman sisa tadi.. Dan nggak lama dari itu dia berdiri narik krah kemeja gue, ternyata andi salah menangkap, dan gue nggak tau pula ini ada aapa..
Tapi Andi tersinggung, entah kenapa gue malah jadi kepancing Emosi, ini Andi teman kecil di Kampung, anak baik, polos, nggak neko-neko, sederhana, tapi kenapa disela dia udah jadi orang (mungkin) Mapan kok malah gini?..
Keributan kecil terjadi, entah gue nggak ngerti ini apa sebenernya. Sebentar saja Andi mungkin menyadari kalau gue temennya, padahal gue udah hampir dipukuli dia..
Gue sedikit nyurung Andi tapi dia diem dan sedikit menghindar, terlanjur Emosi sih..
Sampai setengah jam berlalu, sejak tadi saling sibuk sendiri.. Dia minum botol sendiri, guepun juga jadi semakin Mabuk semakin Enak.. Berlalu, ada sorot Lampu mobil terang banget, tapi lama kelamaan malah tambah terang, ini orang ngajak gara-gara apa gimana yaa? Apa mentang-mentang orang kaya bisa naik Mobil, lagian gue terlalu tinggi nih jadi susah tau itu Mobil siapa.. Andi malah tidur, mabuk juga si dia tumbang juga. Hahaha.. Gue tetap heran dengannya, sejak dulu dulu banget nggak ada cerita Andi itu pulang sore, dia selalu tertib sepulang sekolah, nggak pernah ngerokok, atau lainnya, ehh sekarang dikala temannya berhenti dianya baru mulai.. TELAT!
Jadinya kepacing lagi Emosi dengan mobil itu..
Nyaut aja si Andi, jadinya gue samperin tuh yang punya Mobil, beneran ngajak perkara nih.. Sampai berkali-kali gue teriak sampai gedor pula nggak keluar juga. Ditengok dari kaca malah cuma nutup muka pake Syal, dan yang jelas itu Cewek.. Gue milih mundur, ahaha masalah sama cewek ntar kacau balau, tapi kalau gue pikir ini pasti kenal, kalau nggak kenal sih tujuannya apa??.. Sekali lagi gue bangunin Andi dan ngajak dia pulang, tapi dianya malah nggak mau.. Dan sosok cewek itu keluar dari Mobilnya,
Hmmm, dia Rista.. Ohhhh jelas nih pasti mereka berdua udah janjian njebak gue disini. Nggak lama dari itu Andi malah pergi dan bilang mau pulang, gue berusaha nyegah tapi malah nyuruh gue pulang dianter Rista.. Duhh,………. Ya udahlah, setidaknya ini menggannti cerewetnya dia si sms, sampai dateng ke rumah ehh ndatengin Ibu di sekolahnya pula.. Dia ngajak gue pergi, tapi gue milih disini aja, biar lapang.. Dia mulai angkat bicara, membahas soal gue dan tentunya Sitaa, tapi gue diem cuek tanpa peduli..
Gue tetap diam tanpa kata di posisi sama, dia mendekat dan meluk gue sambil bergumam lirih.. Masih gue cuekin, tapi dia malah mulai cerita soal masa kecil, masa SMP.. Dan jujur, gue mengakui, hati ini sangat susah menolak Sitaa.. Yaa, gue sayang dengan dia.. Walau ada Sitaa yang udah jelas ada.. Entahlah gue egois, menang sendiri atau gimana.. Keduanya sama-sama ada dalam hati ini, dan gue sangat yakin merekalah Jodoh sepanjang Hayat..
Gue akui, Rista emang nggak lupa dengan masa dulu, masa pertama dan seterusnya. Sama dengan gue yang juga nggak lupa.. Tapi, selain kejujuran gue tentangnya, gue juga masih belum percaya sepenuhnya apa iyaa Rista itu benar bakalan rela sama gue, rela ada Sitaa.. Kalau emang Rela nikah sama gue, apa soal Sitaa juga Rela??.. Dia masih bercerita, soal dulu, ada kala dia menggoda sekedar bikin gue ketawa, tapi hanya senyum terpaksa yang ada buatnya..
Gue masih diem, bukan kenapa-napa. Tapi situasi Mabuk pasti nggak bakalan berkenan kalau ngobrol, lain waktu kalau gue udah waras dan berdua.
Rintik air perlahan menjadi gerimis dan lebih baik gue pergi dan pulang saja yang penting jalan. Gue tinggalin Rista sendiri, saat situasi udah sangat sepi, Kota ini mulai tertidur karena menjelang dini hari.. Gue jalan tanpa arah, tapi Rista mengikuti dan masih teriak ini itu lah Tai.. gue lagi males sama Lo, banget tuh!!.. Hujan mulai deras, tapi gue tetap berjalan. Sampai beberapa waktu, dia turun dan ninggalin mobilnya..
Haha, nangis kan? Pake narik-narik segala ini cewek kece.. Hmm, tapi lama-lama serius juga nih anak,..
Gue masih jalan aja, padahal udah jauh, tak jarang pula beberapa orang disekitar ini nggodain kita.. Seetelah itu dia lemas, jongkok sambil nangis, entah kenapa gue malah berhenti dan menghampirinya..
Gue usap air matanya dan kita pelukan.. Awwww… romantis banget, Senandung Kala Hujan .. Sebentar saja, dan gue ajak dia ke Mobil, okelah ngalah dulu, gue akui pula Rista tetaplah dia yang benar sayang ke gue..
=========
Soal anak buah di kerjaan mereka bebas lepas, karena kepentingannya kerja, cari makan.. Dan mereka juga orang berkeluarga, walau di desa tetaplah mereka memaklumi gue.. Mereka yang tergolong (maaf) kurang mampu dari segi ekonomi, justru menurut gue itu yang paling bias diajak bersahabat. Daripada mereka yang berjabatan, dan mempunya ANGKA.. Walaupun kalau gue mengukur diri sih dengan siapa saja bisa asik.. Tapi tetaplah asik dengan siapa dan mereka yang sejalan dengan Kita..
Siang ini, gue lagi nunggu Sitaa kesini soalnya sejak pagi jam 7 ikut bekerja di Ladang, batu bata itu sumber kehidupan gue dan teman-teman disini, menghidupi anak-anak dan lainnya Tapi Sitaa belum juga kesini. Hmm, sekedar beristirahat menikmati Kopi.. Entah kenapa lamunan gue kembali ke banyak perempuan itu.. Apa Kabar mereka semua yaa? Sejak beberapa bulan ini, sangat jelas semakin terabaikan sosok mereka, walau sesekali ada pula yang ngasih kabar, ngajak seneng dan lainnya.
Jelasnya mereka semua baik-baik saja, Mereka udah berumah tangga, ada yang masih Single, ada yang di kota Besar, ada yang di Luar Negeri, ada yang bekerja dijalan baik, ada pula yang “masih” menjadi Penghias dikehidupan ini.. Entahlah, gue hanya bisa mendo’akan mereka disela Tafakur, dan meminta maaf semoga Alloh mendegar dan menerima sandaran gue tentang mereka.
Malam ini gue ada Janji dengan Andi, Serdadu itu pulang dari Tugasnya dan udah beberapa hari disini. Setelah maghrib dia datang ke Rumah, tapi gue nggak boleh ngajak siapapun..Ada apa pula si Andi ini, romannya sih ngajak minum, lha apa salahnya gue ngajak SItaa yang selalu minum bareng gue juga..
Quote:
Ya udah, jarang pula ketemu apalagi bareng dia, pulangnya nggak mesti, kadang kalau pulang guenya yang nggak ada dirumah.. Gue pergi, Sitaa nampak banyak perubahan setelah gue amati sejak pulang dari LN, dan gue anggap wajar.. Dia jadi sering cemburu, diem nggak jelas kalau gue pergi sendiri, seolah khawatir kalau gue pergi sendiri jadi ketemu perempuan lain atau apalah gitu, cewek pasti ngerti dengan perasaan ini apalagi para pengantin baru, Hahaha... Berdasar dengan pengalaman sebelumnya saja, gue harus bisa menempatkan diri sebagai seorang (calon) suami..
Ikuti saja Andi, tanpa banyak kata dia ngajak gue Hangout ke sebuah tempat karaoke, kan?? Tau gini gue ngajak Sitaa biar nggak bengong, ternyata Andi sudah booking 2 perempuan yang bakal nemenin kita.. Sebenernya gue udah enggan dengan semua ini, udahlah karena terlanjur.. Kita minum-minum, sesekali mereka goda dan lainnya, berusaha cuek saja.. Sampai beberapa jam berlalu, mulai mabuk dan masih belum malam banget jadinya nongkrong di alun-alun.. Tapi disini sikap Andi mulai berubah, memang sih gue aja heran kok tumben dia mau main perempuan..
Quote:
Tapi Andi hanya diam dan nunduk menikmati rokok dan sebotol minuman sisa tadi.. Dan nggak lama dari itu dia berdiri narik krah kemeja gue, ternyata andi salah menangkap, dan gue nggak tau pula ini ada aapa..
Quote:
Tapi Andi tersinggung, entah kenapa gue malah jadi kepancing Emosi, ini Andi teman kecil di Kampung, anak baik, polos, nggak neko-neko, sederhana, tapi kenapa disela dia udah jadi orang (mungkin) Mapan kok malah gini?..
Quote:
Keributan kecil terjadi, entah gue nggak ngerti ini apa sebenernya. Sebentar saja Andi mungkin menyadari kalau gue temennya, padahal gue udah hampir dipukuli dia..
Quote:
Gue sedikit nyurung Andi tapi dia diem dan sedikit menghindar, terlanjur Emosi sih..
Sampai setengah jam berlalu, sejak tadi saling sibuk sendiri.. Dia minum botol sendiri, guepun juga jadi semakin Mabuk semakin Enak.. Berlalu, ada sorot Lampu mobil terang banget, tapi lama kelamaan malah tambah terang, ini orang ngajak gara-gara apa gimana yaa? Apa mentang-mentang orang kaya bisa naik Mobil, lagian gue terlalu tinggi nih jadi susah tau itu Mobil siapa.. Andi malah tidur, mabuk juga si dia tumbang juga. Hahaha.. Gue tetap heran dengannya, sejak dulu dulu banget nggak ada cerita Andi itu pulang sore, dia selalu tertib sepulang sekolah, nggak pernah ngerokok, atau lainnya, ehh sekarang dikala temannya berhenti dianya baru mulai.. TELAT!
Jadinya kepacing lagi Emosi dengan mobil itu..
Quote:
Nyaut aja si Andi, jadinya gue samperin tuh yang punya Mobil, beneran ngajak perkara nih.. Sampai berkali-kali gue teriak sampai gedor pula nggak keluar juga. Ditengok dari kaca malah cuma nutup muka pake Syal, dan yang jelas itu Cewek.. Gue milih mundur, ahaha masalah sama cewek ntar kacau balau, tapi kalau gue pikir ini pasti kenal, kalau nggak kenal sih tujuannya apa??.. Sekali lagi gue bangunin Andi dan ngajak dia pulang, tapi dianya malah nggak mau.. Dan sosok cewek itu keluar dari Mobilnya,
Quote:
Hmmm, dia Rista.. Ohhhh jelas nih pasti mereka berdua udah janjian njebak gue disini. Nggak lama dari itu Andi malah pergi dan bilang mau pulang, gue berusaha nyegah tapi malah nyuruh gue pulang dianter Rista.. Duhh,………. Ya udahlah, setidaknya ini menggannti cerewetnya dia si sms, sampai dateng ke rumah ehh ndatengin Ibu di sekolahnya pula.. Dia ngajak gue pergi, tapi gue milih disini aja, biar lapang.. Dia mulai angkat bicara, membahas soal gue dan tentunya Sitaa, tapi gue diem cuek tanpa peduli..
Quote:
Gue tetap diam tanpa kata di posisi sama, dia mendekat dan meluk gue sambil bergumam lirih.. Masih gue cuekin, tapi dia malah mulai cerita soal masa kecil, masa SMP.. Dan jujur, gue mengakui, hati ini sangat susah menolak Sitaa.. Yaa, gue sayang dengan dia.. Walau ada Sitaa yang udah jelas ada.. Entahlah gue egois, menang sendiri atau gimana.. Keduanya sama-sama ada dalam hati ini, dan gue sangat yakin merekalah Jodoh sepanjang Hayat..
Quote:
Gue akui, Rista emang nggak lupa dengan masa dulu, masa pertama dan seterusnya. Sama dengan gue yang juga nggak lupa.. Tapi, selain kejujuran gue tentangnya, gue juga masih belum percaya sepenuhnya apa iyaa Rista itu benar bakalan rela sama gue, rela ada Sitaa.. Kalau emang Rela nikah sama gue, apa soal Sitaa juga Rela??.. Dia masih bercerita, soal dulu, ada kala dia menggoda sekedar bikin gue ketawa, tapi hanya senyum terpaksa yang ada buatnya..
Quote:
Gue masih diem, bukan kenapa-napa. Tapi situasi Mabuk pasti nggak bakalan berkenan kalau ngobrol, lain waktu kalau gue udah waras dan berdua.
Quote:
Rintik air perlahan menjadi gerimis dan lebih baik gue pergi dan pulang saja yang penting jalan. Gue tinggalin Rista sendiri, saat situasi udah sangat sepi, Kota ini mulai tertidur karena menjelang dini hari.. Gue jalan tanpa arah, tapi Rista mengikuti dan masih teriak ini itu lah Tai.. gue lagi males sama Lo, banget tuh!!.. Hujan mulai deras, tapi gue tetap berjalan. Sampai beberapa waktu, dia turun dan ninggalin mobilnya..
Quote:
Haha, nangis kan? Pake narik-narik segala ini cewek kece.. Hmm, tapi lama-lama serius juga nih anak,..
Quote:
Gue masih jalan aja, padahal udah jauh, tak jarang pula beberapa orang disekitar ini nggodain kita.. Seetelah itu dia lemas, jongkok sambil nangis, entah kenapa gue malah berhenti dan menghampirinya..
Quote:
Gue usap air matanya dan kita pelukan.. Awwww… romantis banget, Senandung Kala Hujan .. Sebentar saja, dan gue ajak dia ke Mobil, okelah ngalah dulu, gue akui pula Rista tetaplah dia yang benar sayang ke gue..
=========
0












