Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#264
Setelah perang dingin antara mereka berdua pada hari itu, diandra kini sudah nggak pernah lagi menjenguk gue dan adelia juga jarang banget menjenguk gue. Gue bingung kenapa mereka berdua seperti itu.

Ditengah-tengah gue melamun memikirkan mereka berdua, tiba-tiba pintu diketok dari luar.

“Diandra ya..” pikir gue semangat.

Lalu muncullah sesosok wanita yang menggunakan seragam putih-putih masuk sambil mendorong sebuah trolly.

“Sore mas Andre. Di suntik dulu ya.” ucapnya ramah

“TIDAK..!!!!! PERGI..!!! KELUAR…KELUAR..!!!! teriak gue histeris.

***


Enam hari menahan siksa fisik dan batin di rumah sakit, akhirnya gue diperbolehkan pulang sama dokternya, meskipun lebih cepat sehari dari yang diperkirakan dokternya. Dokter Dimas mewanti-wanti agar aku nanti langsung istirahat dirumah, jangan terlalu banyak melakukan aktifitas fisik bla…bla…bla… yang jelas pokoknya gue setelah keluar dari rumah sakit seharian harus istirahat lah.

Tidak lupa sebelum pulang gue berterima kasih kepada dokter dimas dan para perawat yang udah membantu gue, tak terkecuali dokter Petra yang udah membuat gue merasakan penderitaan dunia.

“Makasih ya udah nyembuhin gue, gue janji nggak akan balik lagi ketempat terkutuk ini apalagi ketemu sama elo.” Ucap gue ke dokter Petra jengkel.

“Kok cepet banget sih ndre pulangnya.” Ucapnya kecewa. “Ya udah deh kapan-kapan kesini lagi ya, nanti aku siapin jarum yang lebih besar biar nggak patah lagi kayak kemarin.” Balas dokter Perta sambil tersenyum dan langsung gue bales dengan mengancungkan jari tengah gue kearahnya.

“Gila tuh dokter, masih sempet-sempetnya dia becanda kayak gitu. Nggak tau apa kalau gue lagi serius. Dasar dokter psychopath.!!” Maki gue pelan.

Adelia mengantar gue sampai rumah, sikapnya yang sudah seperti biasa ke gue membuat gue sedikit lega, bingung juga kalau misalnya dia masih bete seperti hari-hari kemarin. Sesampainya dirumah gue langsung masuk kedalam dengan kunci cadangan yang gue punya sedikit kecewa rasanya nyokap gue nggak ada buat menyambut gue. Seperti biasa, nyokap sibuk banget sama kerjaan dia.

“Pasti pulang malem lagi nih nyokap.” Pikir gue

“Ndre, kamu laper nggak? Aku buatin makanan ya.” ucap adelia tiba-tiba

“Nggak usah del, ntar aku masak indom*e aja.” Ucap gue santai.

“Kamu ini nggak kapok-kapok ya. Baru aja sembuh udah cari penyakit lagi, ya udah deh mati aja sana kamu sekalian.” Ucap adelia kesal

“Hehehe…becanda del, ah gitu aja ngambek, nggak dewasa deh.” Ledek gue

“Siapa yang ngambek?”

“Kamu.”

“Kapan?”

“Tadi.”

“Nggak ah, aku nggak ngambek.”

“Ya udah deh, aku mau kekamar dulu ya. Kalau kamu mau masak dapurnya ada diujung sana” ucap gue sambil berjalan menuju kamar. Sedangkan Adelia langsung pergi kearah dapur.

Gue lalu berbaring ke kasur gue dan tidur-tiduran sampai akhirnya gue bener-bener terlelap.

Suara azan yang berkumandang di masjid dekat rumah gue membangunkan gue.

“Del…adel..” ucap gue sambil berjalan menyusuri setiap sudut rumah namun gue tetep tidak dapat menemukan adelia.

“Mungkin dia udah pulang.” Pikir gue sambil berjalan kembali kedalam kamar. Tiba-tiba mata gue tertuju kepada secarik kertas yang ada diatas meja gue. Gue ambil kertas itu dan membacanya

Quote:


“Benerkan dugaan gue, ternyata dia udah pulang.” ucap gue

Gue pun menuju dapur mencari bubur ayam yang dibuatkan adelia untuk gue, bener-bener laper banget gue saat itu.

“Wah kayaknya enak nih bubur ayam buatan adel.” Ucap gue sambil mencium aromanya. Nggak lama kemudian gue langsung mengambil sendok dan melahap bubur itu.

Huweek…!!! Gue langsung memuntahkan suapan pertama gue.

Bener-bener kacau rasa bubur ini, memang sih makanan rumah sakit rasanya nggak enak tapi bubur buatan adelia ini mampu mengalahkan rasa masakan rumah sakit itu.

“Dasyat bener masakan adel ini, dia masak nasinya pake oralit apa ya? kok bisa ektrim banget rasanya. Ya udah lah, gue makan ayamnya aja deh.” Ucap gue sambil mencomot paha ayam yang ada diatasnya dan ternyata rasanya nggak jauh beda sama buburnya, kacau. Tapi nggak separah buburnya sih, kalau ayamnya bener-bener hambar seperti cuma direbus tanpa dikasih bumbu.

“Ah sudahlah, gue lupa kalau seorang princess kayak dia nggak mungkin bisa masak.” Pikir gue sambil membereskan bubur yang dibuat oleh adelia. Sebelum gue membuang bubur itu, terjadi pergolakan di hati gue. Antara gue harus memaksakan diri untuk memakannya apa nggak?
Disatu sisi gue bener-bener menghargai usaha keras adelia untuk menyiapkan ini semua namun disisi lain gue takut bakalan masuk rumah sakit lagi setelah makan bubur ini. Sampai akhirnya gue memilih untuk membuangnya karena tiba-tiba teringat akan wajah dokter Petra.

“Ih, amit-amit deh ketemu dia lagi.” ucap gue merinding.

Tinibaik tinibaik…Tininitit tininibaik...

Terdengan suara nada dering khas nok*a, gue bingung karena nada dering itu sedikit berbeda dengan nada dering handphone gue. Seluruh rumah gue telusuri untuk mencari dimana sumber suara itu. Sampai pada akhirnya gue menemukan sebuah kantong plastik yang tergeletak disamping kaki meja belajar gue. Perlahan gue buka isi kantong plastik itu dan menemukan sebuah kotak HP yang bertuliskan nok*a N73.

“Punya sapa nih? Apa punyanya adel ya?” pikir gue.

Gue lalu membuka isi didalamnya dan menemukan sebuah HP yang sedang aktif, gue liat ada sebuah nomor yang muncul di layarnya. Sebuah nomor yang belum pernah gue tau sebelumnya namun karena rasa penasaran gue lebih besar daripada rasa takut gue akhirnya tuh telpon gue angkat.

“Lama amat sih ndre nggangkatnya.” Terdengar suara wanita diujung telepon.

“Adel? Ini kamu?” tanya gue heran.

“Iya ini aku, memangnya siapa lagi? eh, buburnya udah dimakan?”

“Baru aja tadi aku makan.” ucap gue

“Gimana rasanya? Enak nggak? Tadi soalnya aku buru-buru jadi nggak sempet nyicipin.” Ucap adelia

“Enak kok, malah bisa buat orang yang diare sembuh.” Ucap gue

“Iih, serius ndre. Nggak enak ya?” ucap Adelia lirih

“Nggak enak sama sekali..!!! Kamu niat buat aku masuk rumah sakit lagi ya?”

“Nggak ndre, aku sama sekali nggak ada niat kayak gitu. Memangnya separah itu ya?”

“Ya nggak parah sih,,,cuma parah BANGET. Kamu dapat ilham dari mana sih masak bubur pake gula sama garem?” tanya gue

“Habisnya aku lihat kamu masih lemes gitu. Udah aku tambahin aja gula sama garem biar nggak lemes lagi. Waktu dirumah sakit kemarin aku
ngobrol-ngobrol sama orang yang lagi nungguin anaknya berobat, dia pernah bilang kalau orang lemes itu kurang cairan di badannya, nah campuran gula sama garam itu bisa sedikit nyembuhin.” Ucap adelia polos.

“Rasanya pengen gue cari itu orang terus gue jitakin sampe pinter. Untung aja dia nggak salah bilang ke adelia, kalau misalnya dia bilang sianida sama sulfur bisa tinggal nama gue sekarang. Ini juga cewe di sekolah pinter tapi malah nelen mentah-mentah informasi dari orang.” Batin gue.

“Aduh…adel..adel. jangan pernah kamu percaya omongan orang gitu, apalagi orangnya nggak jelas dia itu dokter apa bukan.”

“Iya ndre. maaf ya, aku sama sekali nggak bermaksud buruk kok.” Ucapnya sedih

“Iya..aku tau kok, nggak mungkinlah orang yang susah payah nolong orang dengan resiko dimarahin kayak kamu punya maksud buruk. Orang
gila yang berpikir kayak gitu del.”

“Andre…” ucapnya lirih

“Ya.? ada apa del?” tanya gue

“Aku…Tuut…Tut..Tuut..” tiba-tiba telpon terputus.

"Halo..del..hallo.. maksud kamu Aku itu apa???" gue penasaran banget emoticon-Frown

Beberapa menit kemudian ada sms masuk ke hp ini.

Quote:


Lalu langsung gue bales dengan cepat

Quote:


Tiit…tiit.. baikt...

Tiba-tiba ada sebuah notif dari hp itu.

Ternyata sms gue gagal terkirim. emoticon-Kagets

Jangkrek.!!!! emoticon-Frown

Diubah oleh kesshou 16-12-2015 19:12
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.