- Beranda
- Stories from the Heart
Senja di Sungai Chaopraya
...
TS
aldogunz
Senja di Sungai Chaopraya
Senja di Sungai Chaopraya
Halo gan ini cerita lanjutan dari Thread ane sebelumnya :Vita est Militia (Kisah Si Belalang Tempur), kenapa thread baru karena judulnya ganti gan, semoga cerita ini berkenan dan akan ane update terus sebisanya ya, maklum gan ada kesibukkan lainnya yang harus ane kerjakan.Ini cerita tentang kehidupan ane merantau ke Bangkok gan, cerita gimana ane bertahan hidup sampai menemukan pasangan di sana. Jangan lupa di Rate kalau agan2 sekalian suka cerita ini ya. Thanks

Quote:
Quote:
Spoiler for Covernya gan:
Quote:
Spoiler for Index:
Diubah oleh aldogunz 21-12-2015 13:05
bukhorigan dan anasabila memberi reputasi
2
3.3K
23
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aldogunz
#9
Bab 1. PART 05
Kutuangkan air panas kedalam gelas berisi kopi bubuk, kutambahkan sedikit gula, kuaduk perlahan. Kubuka pintu kaca yang mengarah ke balkon kamarku. Duduk di sebuah bangku kayu yang tak begitu besar. Pandanganku lurus kedepan, mengarah ke gedung apartemen dan sebuah mall yang cukup besar. Matahari seakan sembunyi di balik gedung-gedung itu. Senja telah tiba. Ini adalah waktu terbaik menurutku, peralihan dari siang menuju malam. Sebelumnya aku tak pernah berpikir bisa merantau sejauh ini, sambil kubakar sebatang rokok, pikiranku melayang bebas ke masa-masa sulit dulu. Waktu itu kontrakanku hanya 200 ribu di Ibukota Jakarta, berdinding triplek, tanpa kasur, bahkan bantal saja dari plastik kresek yang kuisi pakaian kotor. Aku tak pernah lupa masa-masa itu.
Awal cerita baru di hidupku akan segera dimulai, memulai sesuatu yang baru dan berbeda itu memiliki rasa kepuasan tersendiri. Kita akan mulai lagi dari nol, apalagi di negeri orang, semua harus kita pelajari, baik kebiasaan, dan gaya hidup orang-orang lokal. Hal ini yang terutama, karena dengan begitu akan cepat beradaptasi. Di awal-awal memang terlihat sulit, tapi seiring perjalanan waktu pasti bisa menyesuaikan diri. Aku bertekad untuk bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dan lalu...
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu!
Bersamamu!
Dan lalu...
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru
Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
Dan lalu...
O, langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang!
Jangan lagi datang!
Jangan lagi pulang, rindu!
Pergi jauh!
Dan lalu...
(Lirik lagu Pulang by Float)
Lagu Pulang dari Float menemani malamku, hari-hari masih panjang, semoga aku bisa bertahan di dalam kesendirian ini. Belum ada teman, dan tidak punya siapa-saipa di Bangkok. Bersambung...
Kutuangkan air panas kedalam gelas berisi kopi bubuk, kutambahkan sedikit gula, kuaduk perlahan. Kubuka pintu kaca yang mengarah ke balkon kamarku. Duduk di sebuah bangku kayu yang tak begitu besar. Pandanganku lurus kedepan, mengarah ke gedung apartemen dan sebuah mall yang cukup besar. Matahari seakan sembunyi di balik gedung-gedung itu. Senja telah tiba. Ini adalah waktu terbaik menurutku, peralihan dari siang menuju malam. Sebelumnya aku tak pernah berpikir bisa merantau sejauh ini, sambil kubakar sebatang rokok, pikiranku melayang bebas ke masa-masa sulit dulu. Waktu itu kontrakanku hanya 200 ribu di Ibukota Jakarta, berdinding triplek, tanpa kasur, bahkan bantal saja dari plastik kresek yang kuisi pakaian kotor. Aku tak pernah lupa masa-masa itu.
Awal cerita baru di hidupku akan segera dimulai, memulai sesuatu yang baru dan berbeda itu memiliki rasa kepuasan tersendiri. Kita akan mulai lagi dari nol, apalagi di negeri orang, semua harus kita pelajari, baik kebiasaan, dan gaya hidup orang-orang lokal. Hal ini yang terutama, karena dengan begitu akan cepat beradaptasi. Di awal-awal memang terlihat sulit, tapi seiring perjalanan waktu pasti bisa menyesuaikan diri. Aku bertekad untuk bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dan lalu...
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu!
Bersamamu!
Dan lalu...
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru
Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
Dan lalu...
O, langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang!
Jangan lagi datang!
Jangan lagi pulang, rindu!
Pergi jauh!
Dan lalu...
(Lirik lagu Pulang by Float)
Lagu Pulang dari Float menemani malamku, hari-hari masih panjang, semoga aku bisa bertahan di dalam kesendirian ini. Belum ada teman, dan tidak punya siapa-saipa di Bangkok. Bersambung...
0

