Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#224
Quote:


Perlahan-lahan gue buka mata gue, sedikit rasa pusing yang gue rasakan namun tidak separah sebelumnya. Gue melihat adelia tertidur disamping gue sambil menggenggam tangan gue.

“Adel kok ada disini? Tunggu..tunggu..bukannya tadi gue lagi berantem sama adel ya.” pikir gue sambil melihat sekeliling ruangan tempat gue berbaring. Luas sekali ruangan ini sebelah kiri gue ada jendela besar yang tutup oleh gorden berwarna putih dan krem, disebelah kanan gue melihat ada sebuah meja bundar dan 4 buah kursi yang melingkari meja itu dan juga sebuah sofa berwarna krem. Didepan kasur tempat gue berbaring ada sebuat TV datar layar lebar yang digantung di dinding.

"Oh..My God.. ini serius gue lagi ada di rumah sakit?” pikir gue. Gue mencoba untuk mengangkat tangan gue karena gue merasakan lengan kanan gue terasa sakit dan ngilu banget. Terlihat dipunggung tangan kanan gue ternyata sudah melekat sebuah selang kecil yang terhubung dengan sebuah kantong berisi cairan yang digantung disebelah tempat tidur gue. “Infus?” gue kaget banget. Lalu gue melihat siku tangan gue yang daritadi terasa nyut-nyutan, disana terlihat sebuah plester sudah menempel dengan erat.

“Kamu udah bangun ndre..” ucap adelia yang baru terbangun dari tidurnya.

“…” gue masih jengkel dengan tindakan adelia yang membawa gue dengan paksa ke rumah sakit ini. Gue masih berpikir gimana caranya supaya gue bisa menghindari terror dari jarum suntik yang setiap saat pasti akan datang menghampiri gue dan juga memikirkan bagaimana cara agar cepat keluar dari tempat terkutuk ini.

“Kamu masih marah ya ndre sama aku?”

“…”

“Maaf ya ndre, aku cuma nggak ingin kamu mengalami apa yang kakak aku alami ndre.” ucap adelia dengan nada suara yang mengecil.

“…” gue terkejut akan ucapan yang keluar dari mulut adelia.

“Ndre…ngomong dong ndre jangan diem kayak gini.” ucapnya menggenggam tangan kiri gue. Gue bingung mau ngomong apa, disatu pihak
gue masih jengkel sama adelia namu dilain pihak gue juga tersentuh karena dia begitu perhatian dan peduli banget sama gue.

“Ndre, kamu tau nggak tadi itu pak satpamnya kerepotan banget lho waktu ngangkat kamu.Ha…ha..ha.” ucapnya lagi sambil ketawa.

“Terus aja ngejek..” ucap gue kesel.

“Aku nggak ngejek tau. Eh, tau nggak tadi itu panas kamu sampai 40 derajat lho ndre, kata dokternya tadi telat sedikit aja kamu dibawa kesini bisa fatal. Untung aja kamu cepet aku bawa kesini.” Ucapnya

“Terus, kata dokter aku sakit apa del?”

“Masih belum tau, dokternya lagi ngecek darah kamu.”

“Pantesan aja tangan gue nyut-nyutan.” Pikir gue

“O iya aku lupa kamu disuruh dokternya untuk rawat inap ndre.”

“HAH.!!!! Serius del? Jangan becanda deh del.”

“Beneran, kamu harus tinggal disini.”

“Terus gimana aku bayar semua ini? Kamu tau kan keluarga aku gimana?” ucap gue agak sedih membayangkan berapa uang yang harus ibu gue keluarkan untuk membiayai perawatan gue ini karena waktu aku liat barang-barang yang ada diruangan ini sangat lengkap seperti berada dikamar sebuah hotel dan gue tau kalau biaya sehari nggak mungkin cuma 500 ribu atau satu juga pasti diatas itu, mungkin bisa saja 3 jutaan per hari.

“Udah kamu nggak usah mikirin soal biaya, tadi aku udah telpon papa dan papa mau menanggung semua biaya perawatan selama disini. Jadi
mending kamu nggak usah khawatir ya.”

“Tapi del…”

“Udah ah ndre, lebih baik kamu nggak usah mikirin apa-apa ya, biar cepet sembuh.” Ucap adelia. “Kamu laper nggak? Atau haus? Apa mau aku ambilin yang lain?” lanjutnya

“Nggak usah del. Kamu disini aja temenin aku.” ucap gue. Gue takut sendirian diruangan besar apalagi dirumah sakit, siapa tau aja dulu pasien yang dirawat disini meninggal terus arwahnya masih gentanganyang disini. Jujur gue masih parnoan sama hantu-hantu gitu.

“Iya ndre, aku nggak akan ninggalin kamu kok.”

“Makasih ya del.” Ucap gue tenang

Nggak beberapa lama kemudian, bobbi, kipli, steffany, helen dan selvi datang untuk menjenguk gue dengan membawa banyak sekali makanan dan minuman

“Wah, bisa sakit juga lo ya ndre.” sindir bobby.

“Iyalah bob, gue kan beda sama lo. Lo kan tau sendiri cuma orang bodoh yang nggak pernah sakit.” Balas gue

“Wah, ni bocah udah sakit masih tetep jengkelin ya.” ucap bobby sambil menjitak gue. “Gue seneng ndre, kalau lo nggak apa-apa.” Lanjut
bobby sambil memukul kepala gue.

“Cie…si bobby perhatian banget.” Ledek kipli. “Lo tau nggak ndre, dari tadi si bobby ini ribut banget nanyain lo. Gue curiga kalau si maniak genteng ini falling in love sama elo. Hahahaha…” ucap kipli sambil tertawa.

“Bob, lo bener-bener nggak jatuh cinta sama gue kan?” ucap gue serius, semenjak kejadian dicipok banci itu gue jadi rada sensitif dengan kata-kata yang mengandung unsur cinta sesama jenis.

“Ya nggak lah, najis gue ndre.” ucap bobby

“Syukur deh bob ternyata lo masih normal.” Ucap gue lega.

“Ini bekas apaan ndre?” tanya steffany sambil menekan bekas suntikan di lengan kanan gue.

“Auw….” Jerit gue kesakitan

“STEFFY.!!!” Bentak adelia

“Ups..sorry ya ndre aku nggak tau kalau itu sakit.” Ucap steffy sambil mengangkat tangan yang mengisyarakatkan permintaan maaf ke adelia yang sedang menatapnya tajam di depannya.

“O.iya nih kita bawain makanan. Lo mau apa ndre?” ucap helen.

“Mie instant ada nggak?” tanya gue.

“Eh, lo mau mati ya? sakit gini malah mau makan mie instant.” Sambil menekan bekas suntikan yang tadi di tekan oleh steffany

“WAAOo..” teriak gue kesakitan. "Len kalo lo sama steffy ada masalah pribadi sama gue ngomong aja jangan gini dong. Sakit gila." ucap gue sambil mengelus-elus tangan gue yang di pencet Helen tadi

“HELEN.!!!” Bentak adelia. “Kalian berdua nih jahat banget sih. Kasian kan.” ucap adelia.

“Cie..andre sekarang udah ada pengawal pribadi ya sekarang.” Ledek Helen.

“Udah deh len nggak usah aneh-aneh.” Ucap adelia. “Eh, ngobrolnya disana aja yuk.” Ajak adelia sambil menunjuk kearah sofa.

“Eh, ndre. Lo beneran udah jadian sama adelia?” bisik kipli

“Jadian gundulmu, ya nggak lah pli. Mereka itu cuma becanda doang.” Jawab gue

“Owh, kirain lo beneran jadian sama adelia.” ucap kipli

“Diandra mana pli? Kok nggak dateng?” bisik gue

“Oh, tadi dia langsung pulang ndre. masih belum tau dian kalau lo lagi di rumah sakit.”

“Owh, ya udah deh. Pergi sana, gue tau lo kesini bukan nengokin gue ya kan?”

“Hehehe…nggak juga sih ndre. Ah, pikiran lo ini negatif mulu ke gue.” ucap kipli sambil kembali mendatangi kumpulan cewe-cewe yang lagi bergosip ria.

“Lo lagi ngomong apa sih sama kipli? Sama gue aja bisik-bisik gitu.” Tanya bobby

“Biasa bob, urusan pribadi. Hehehe…”

“Ya elah sama gue pake rahasia-rahasian. O iya berapa hari lo nginep disini?” tanya bobby.

“Nggak tau bob.”

“Semoga aja nggak lama ya ndre, soalnya bisa terancam gagal dong kita buat ikut lomba besok.”

“Memanggnya sisa berapa hari lagi bob?”

“12 hari lagi sih. Tapi ya udah deh kalau memang nggak bisa mau gimana lagi.”

“Jangan pesimis gitu dong bob.”

“Tapi kita sama sekali belum latihan bareng, jangankan latihan, lagu yang mau kita bawain aja masih belum ada ndre.”

“Gue udah ada dua lagu nih, sisa satu lagunya ntar gue pikirin lagi.” ucap gue sambil membisikkan judul lagu yang gue pilih.

“Gimana bob? Kira-kira lagu ini bisa nggak kita bawain? Gue rencananya sih bawa lagu ini secara akustik.”

“Gue setuju sih ndre, tapi nggak tau kipli sama diandra setuju apa nggak.” Ucap bobby

“Nah, karena itu gue minta bantuan lo buat nanyain ke mereka berdua. Tapi ntar aja kalau waktu pulang dari sini, biar aja dulu kipli seneng-seneng sama mereka. Ntar kalau pada setuju, kalian bertiga latihan sendiri-sendiri dulu. Gue juga nanti coba curi-curi waktu buat latihan.” Ucap gue

“Ya udah deh ndre, gue ngikut aja. Yang penting lo sembuh dulu deh.” Ucap bobby sambil berjalan menuju sofa tempat kipli dan cewe-cewe berkumpul. Gue ngerti bobby pasti pengen ngeganyang makanan yang dibawa sama steffany cs.

"Tapi gue ngerasa kayaknya mereka kesini nggak niat buat ngejenguk gue deh. Gue dicuekin ditempat tidur sendirian, sedangkan mereka semua asik mengobrol sambil memakan jajanan, buah-buahan dan minuman yang mereka bawa tadi."

"Wooii... yang sakit disini itu gue." teriak gue dari tempat tidur.

"Ya udah ndre kamu istirahat aja." ucap steffany

ANJ***R.... teman macam apa kalian ini.!!!! umpat gue pelan.
Diubah oleh kesshou 13-12-2015 20:00
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.