Kaskus

Story

aldogunzAvatar border
TS
aldogunz
Senja di Sungai Chaopraya
Senja di Sungai Chaopraya

Halo gan ini cerita lanjutan dari Thread ane sebelumnya :Vita est Militia (Kisah Si Belalang Tempur), kenapa thread baru karena judulnya ganti gan, semoga cerita ini berkenan dan akan ane update terus sebisanya ya, maklum gan ada kesibukkan lainnya yang harus ane kerjakan.Ini cerita tentang kehidupan ane merantau ke Bangkok gan, cerita gimana ane bertahan hidup sampai menemukan pasangan di sana. Jangan lupa di Rate kalau agan2 sekalian suka cerita ini ya. Thanks emoticon-Blue Guy Peace

Quote:

Quote:

Spoiler for Covernya gan:


Quote:


Spoiler for Index:
Diubah oleh aldogunz 21-12-2015 13:05
anasabilaAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan anasabila memberi reputasi
2
3.3K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aldogunzAvatar border
TS
aldogunz
#1
Bab 1. (Part 01)

Tiket pesawat ke Bangkok sudah siap, aku mulai menyiapkan perlengkapanku. Semua pakaian dan barang-barang yang ingin kubawa sudah kujadikan satu. Waktuku hanya tersisa tiga hari saja, tentu aku ingin mempergunakan waktu ini dengan maksimal. Setelah selesai menyiapkan barang-barang itu aku segera pergi menuju ke daerah Barito (Jakarta Selatan).

“Nda, aku sudah sampai di taman, kamu dimana?” tanyaku sambil menghisap sebatang rokok putih kesukaanku.
“Sebentar lagi aku kesana, 5 menit lagi ya do.” Jawab Andalusia dengan suara yang bercampur bunyi kendaraan bermotor.
“Ok, aku duduk di tempat biasa ya.” Aku segera masuk ke area taman tersebut.

Andalusia seorang gadis mungil berkulit putih, seorang perempuan yang dulu menjadi pacarku. Aku bertemu dia saat dulu bekerja di Restoran Korea. Dia belum tahu kalau aku akan segera pergi ke Thailand.
Dreams that come and go, this is one that I found forever I know, been crossing my fingers and always hopping for it to come true….(lagu Sally Seltmann berdering dari telfon genggamku.)

“Do aku udah sampai, kamu mau minum gak, atau mau makan?” Tanya Andalusia dengan logat Sunda yang cukup kental.
Karena Jakarta waktu itu cukup panas, dan aku lumayan haus, aku segera menjawab pertanyaan Andalusia, “Aku mau minuman dingin ya nda.”

Akhirnya ia datang sambil membawa sebuah minuman dingin. Dia duduk tepat disebelah kananku. Tatapannya masih tetap sama dari dulu, tatapan seorang gadis yang penuh perhatian. Dia melihat kearah sebungkus rokok yang kuletakkan di samping bangku taman. Anda memang tak pernah suka dengan kebiasaanku merokok.

“Kamu masih ngerokok aja ya?” pandangannya lurus kea rah kolam.
“Kamu mau cerita apa Do? Aku gak bisa lama-lama, jam istirahatku tinggal 30 menit.”
Aku terdiam sejenak, sambil melihat handphoneku yang sudah menunjukkan pukul empat sore lewat tiga puluh menit.
Aku bertanya ke Anda, “Nanti malam selesai kerja kamu ada waktu?”
“Mana bisa Do, pacarku pasti jemput aku pulang.” Jawab anda sambil membuka tutup botol minuman yang digenggamnya.
“Oh iya aku lupa, kamu kan udah ada pacar lagi ya.” Tentu saja aku tidak lupa kalau Anda sudah ada pacar lagi, waktu itu aku berharap semoga pacarnya tidak bisa menjemput hari ini.

Sepuluh menit sudah berlalu, raut wajah Andalusia seperti bertanya-tanya, sebenarnya apa yang ingin aku ceritakan. Rasa sayangku dengan dia saat itu masih sangat kuat, aku tidak bisa membohongi diri sendiri. “Baiklah saatnya aku bicara tentang hal ini.” Kataku di dalam hati.

“Nda besok lusa aku ke Thailand.”
“Mau ngapain Do? Kamu mau liburan?” Wajah Anda melihatkan raut muka yang penasaran.
Aku ambil sebatang rokok, dan kujepit diantara kedua bibirku, tiba-tiba anda mengambilnya.
“Cerita dulu, kamu tau kan aku gak suka asap rokok.” Anda sedikit marah.
“Bukan liburan Nda, aku akan menetap di sana, dan gak tau berapa lama. Aku jenuh di Jakarta, aku mau memulai kehidupan yang baru, dan kali ini ada kesempatan datang.” Jawabku sambil memasukkan batang rokok yang tadinya ingin kuhisap.
“Kamu selalu ninggalin aku, dulu pas kita pacaran kamu juga ninggalin aku setahun lebih, sampai akhirnya kita putus.” Jawaban anda membuatku terdiam sejenak. Ya dulu kami putus karena aku merantau ke Makassar cukup lama, karena jarak yang jauh membuat komunikasi kami berdua berkurang, dan dipenuhi pertengkaran-pertengkaran yang membuat kami berpisah.

“Iya tapi sekarang kan situasinya beda Nda, kamu sudah punya pacar lagi. Dan aku Cuma mau bilang hal ini aja ke kamu, karena gimanapun juga kita kan masih temenan.” Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore lewat lima puluh menit.
“Yaudah, kamu baik-baik di sana ya, semoga kamu sukses. Aku harus balik ke restoran do, maaf Cuma bisa sebentar aja.” Suaranya sedikit bergetar.

Andalusia berjalan keluar taman, dan perlahan aku sudah tidak bisa lagi melihatnya. Ini pertemuan terakhir kali dengan Andalusia, entah apa perasaanya aku tidak pernah tahu. Aku berjalan keluar, dan menuju sepeda motorku, kunyalakan mesin dan segera kembali pulang kerumah kakakku. Bersambung...
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.