- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#3823
Gue tau, mereka memang membolehkan, menyetujui. Tapi gue sangat yankin dari lubuk hati yang paling dalam mereka itu Tidak sama sekali.. urusannya sudah sangat jauh soalnya, udah urusan keyakinan.. Hal, ini menyulut emosi Reno dan Kak Via..
Papa lantas pergi sambil sedikit menangis, Mama masih disini yang masih menangis..
Mama ke dalam dibawa Mbak Via yang disusul Kak Yoseph. Helena juga pergi entah kemana, kayaknya dia malah keluar soalnya terdengar suara mobil dia.. Masih tersisa Reno disini, yang langsung merangkul gue, Sitaa nampak mencegah tapi Reno lebih kuat. Dia mulai membuat masalah, dan gue ikuti saja..
Pokoknya apapun perintah Reno, coba saja dituruti kecuali situasi memang udah nggak memungkinkan. Kita udah lega karena jelas Papa dan Mamanya sudah membolehkan. Kitapun keluar, tapi ternyata di dalam mobil udah ada Kak Via sendiri.. Gue langsung nangkep ini pasti udah direncanakan, apapun itu ayo saja..
Reno melaju cepat entah kemana, gue nggak apal, tapi kata Sitaa ini ke arah Pusat kota..dan ternyata ini benar. Sampai disebuah tempat hiburan malam.. Suasana ramai didalam Club, kita berempat masuk dan satu meja. Gue masih belum ngerti dengan maksud Reno ke tempat ini.. Botol Martell itu berputar, reno mengawali minum ini. Mbak Via asik nyantai saja, dia nggak minum dan nggak ngerokok pula, mungkin ada rencana dan dia menemani.. Gue dan Sitaa ikut minum pula, tapi Reno jelas curang, jadi gue maksud apa maunya.. Setelah minum selesai, Reno mengajak kita semua keluar, masih setengah mabuk sih.. Menuju sebuah tempat dan gue ingat tempat ini!!..
Tempat dimana gue di siksa sama Reno dan teman-temannya waktu dulu.. Dan ternyata, setelah sampai disana itu ada banyak teman-teman Reno, 5 cowok dan 2 cewek.. Herannya, Mbak Via seperti udah paham dengan apa yang Reno jalankan..
Sitaa mulai tak berdaya, dia hanya dipeluk mbak Via.. Gue terlibat adu mulut dengan Reno, ada kala teman-teman dia menertawakan, terbahak-bahak nunjuk gue.. Okelah, ini masih wajar, tapi lihat saja kalau ada yang lebih dari ini.. Reno mukul gue, disaksikan teman-temannya yang melihat, Sitaa menangis tapi ditahan.. Kali ini gue harus melawan, gue harus hidup dan meneruskan cita-cita.. Semakin dirasa Reno semakin tak wajar.. Kitapun terlibat Fight satu lawan satu, kesekian kalinya gue Fight sama dia, padahal gue lama nggak berkelahi nih..
Tapi sampai entah berapa lamanya, Gue berhasil menguasai Reno, udah gue duduki dadanya, gue pukuli mukanya sampai bonyok.. Tiba-tiba disela itu gue sekejap sadar, biar bagaimanapun dia bakalan jadi Kakak gue, dan pukulan gue akhiri lanjut berdiri. Reno udah tergeletak dan dia berusaha berdiri..
Gue diem, dan menatapnya.. sejak dulu gue kenal Reno, baru kali ini dia memanggil dengan kata “Val”, biasanya “Njing”, “Su”, Leng”, “Kere” dan sebagainya..
Teman-teman Reno disini sebenernya geram karena gue pancing.. Tapi hal itu dicegah Reno, entah apa maksudnya..
Sitaa menangis, dia nampak haru, dan ingin memeluk kakaknya.. Tapi dicegah, Reno masih berceramah dan disela itu ada kata-kata bahwa dia meminta Ma’af..
Masih diposisi semula, banyak darah antara gue dan Reno.. Yang lain masih diam pula, dan udah nggak ada apapun.. Reno sibuk, entah apa yang dia lakukan, tapi gue lihat dia kencing dibalik Mobil.. Ternyata kencing itu dimasukan sebuah gelas plastik.
Suara Sitaa mulai habis, teriaknya tak didengarkan siapapun.. Tapi Kak Via melepasnya, Sitaa langsung meluk gue, dan dia sedikit memaki-maki yang disini. Ternyata teman-teman Reno ini juga teman Sitaa, salah satu cewek yang disini malah teman dekat Sitaa saat SD dan SMP.. Semua itu udah nggak berlaku buat Reno dan mereka..
Tanpa rasa malu didepan mereka semua, Sitaa langsung meluk gue.. Dengan sengaja kita berciuman disela ini.. Mereka semua diam, tapi Mbak Via sedikit menarik Sitaa..
Reno menarik Sitaa, gue dipaksa meminum Air Kencing Reno.. guepun menuruti apa maunya.. Kuat nggak kuat jorok nggak jorok, gue anggap ini minum CIU!.. Glekk..Glekk..Glekk..sampai habis gue meminum kencing Reno yang masih hangat, sekali lagi masih Hangat!.. Semua yang disini tertawa, kecuali Mbak Via dan Sitaa yang malah menangis bersama karena melihat semua ini..
Reno dengan riangnya bertepuk tangan setelah teriak dimuka gue..
Beberapa dari mereka ada yang kencing.. Guepun dipaksa meminum lagi, masih sama rasanya sampai Habis.. Setelah itu, udah nggak ada lagi..
BUKKKKKKKKKKKK!!!!!!!! Gue bidik Mata sebelah kirinya, sampai keluar darah dan dia terjatuh sambil teriak kesakitan.. Yang lain berusaha membantu dan mendekati gue. Tapi dengan cepat gue raih salah satu cewek yang disini.. langsung gue peluk lehernya..
Gue pastikan semua aman, lalu gue lepas perempuan ini.. gue udah hampir kalap kalau saja ada perlawanan, sedetik gue udah mencekek leher cewek ini..
Perlahan semua membubarkan diri, Reno menyuruh mereka semua pergi.. Tinggal kita berempat disini, tapi entah apa maksud Reno..
Reno dan mbak Via perlahan melaju meninggalkan kita.. Tersisa berdua dengan Sitaa dipinggiran pantai, dingin, sakit dan Sitaa terkurai lemas.. Padahal kita juga baru minum dan masih ada rasa mabuk, apalagi gue yang kembung minum air kencing.. Jam 3 pagi waktu Gorontali, di saku gue cuma ada HP dan dompet yang masih utuh. Sitaa tak membawa apapun kecuali Gadget dan dompetnya pula.. Dia sibuk menghubungi beberapa temamnnya tapi tidak ada satupun, jadinya gue inisiatif naik taksi menuju sebuah Hotel.. Alhamdulillah sampai dan beristirahat, soal nanti setelah bangun bisa kita atur..
Sitaa lemas dan dia udah tertidur.. Gue masih ngelamun mikirin hal tadi walau udah meng-IYA-kan semuanya, dengan cara gue bonyok sampai mabuk ke Disko juga bonyok, ehh ditambah bonyok lagi dan minum aor kencing, tapi gue sangat percaya kalau Reno udah mengakhiri semuanya.. Hmm, hanya berharap akan ada hal baik setelah ini, semua akan baik-baik saja.. Dan sampai sore, karena seharian di kamar Hotel hanya berbenah diri, ngobati sakit berdua disini. Gue kesakitan sebenernya, masih tidur dan Sitaa membangunkan..
***
Bersambung
Sekali lagi,,aku harap tak ada yang tersinggung karena pembahasan ini..
Semua hanya kisahku, yang pernah terlewati..

Selamat bermalam Minggu ...
Quote:
Papa lantas pergi sambil sedikit menangis, Mama masih disini yang masih menangis..
Quote:
Mama ke dalam dibawa Mbak Via yang disusul Kak Yoseph. Helena juga pergi entah kemana, kayaknya dia malah keluar soalnya terdengar suara mobil dia.. Masih tersisa Reno disini, yang langsung merangkul gue, Sitaa nampak mencegah tapi Reno lebih kuat. Dia mulai membuat masalah, dan gue ikuti saja..
Quote:
Pokoknya apapun perintah Reno, coba saja dituruti kecuali situasi memang udah nggak memungkinkan. Kita udah lega karena jelas Papa dan Mamanya sudah membolehkan. Kitapun keluar, tapi ternyata di dalam mobil udah ada Kak Via sendiri.. Gue langsung nangkep ini pasti udah direncanakan, apapun itu ayo saja..
Quote:
Reno melaju cepat entah kemana, gue nggak apal, tapi kata Sitaa ini ke arah Pusat kota..dan ternyata ini benar. Sampai disebuah tempat hiburan malam.. Suasana ramai didalam Club, kita berempat masuk dan satu meja. Gue masih belum ngerti dengan maksud Reno ke tempat ini.. Botol Martell itu berputar, reno mengawali minum ini. Mbak Via asik nyantai saja, dia nggak minum dan nggak ngerokok pula, mungkin ada rencana dan dia menemani.. Gue dan Sitaa ikut minum pula, tapi Reno jelas curang, jadi gue maksud apa maunya.. Setelah minum selesai, Reno mengajak kita semua keluar, masih setengah mabuk sih.. Menuju sebuah tempat dan gue ingat tempat ini!!..
Tempat dimana gue di siksa sama Reno dan teman-temannya waktu dulu.. Dan ternyata, setelah sampai disana itu ada banyak teman-teman Reno, 5 cowok dan 2 cewek.. Herannya, Mbak Via seperti udah paham dengan apa yang Reno jalankan..
Quote:
Sitaa mulai tak berdaya, dia hanya dipeluk mbak Via.. Gue terlibat adu mulut dengan Reno, ada kala teman-teman dia menertawakan, terbahak-bahak nunjuk gue.. Okelah, ini masih wajar, tapi lihat saja kalau ada yang lebih dari ini.. Reno mukul gue, disaksikan teman-temannya yang melihat, Sitaa menangis tapi ditahan.. Kali ini gue harus melawan, gue harus hidup dan meneruskan cita-cita.. Semakin dirasa Reno semakin tak wajar.. Kitapun terlibat Fight satu lawan satu, kesekian kalinya gue Fight sama dia, padahal gue lama nggak berkelahi nih..
Tapi sampai entah berapa lamanya, Gue berhasil menguasai Reno, udah gue duduki dadanya, gue pukuli mukanya sampai bonyok.. Tiba-tiba disela itu gue sekejap sadar, biar bagaimanapun dia bakalan jadi Kakak gue, dan pukulan gue akhiri lanjut berdiri. Reno udah tergeletak dan dia berusaha berdiri..
Quote:
Gue diem, dan menatapnya.. sejak dulu gue kenal Reno, baru kali ini dia memanggil dengan kata “Val”, biasanya “Njing”, “Su”, Leng”, “Kere” dan sebagainya..
Quote:
Teman-teman Reno disini sebenernya geram karena gue pancing.. Tapi hal itu dicegah Reno, entah apa maksudnya..
Quote:
Sitaa menangis, dia nampak haru, dan ingin memeluk kakaknya.. Tapi dicegah, Reno masih berceramah dan disela itu ada kata-kata bahwa dia meminta Ma’af..
Quote:
Masih diposisi semula, banyak darah antara gue dan Reno.. Yang lain masih diam pula, dan udah nggak ada apapun.. Reno sibuk, entah apa yang dia lakukan, tapi gue lihat dia kencing dibalik Mobil.. Ternyata kencing itu dimasukan sebuah gelas plastik.
Quote:
Suara Sitaa mulai habis, teriaknya tak didengarkan siapapun.. Tapi Kak Via melepasnya, Sitaa langsung meluk gue, dan dia sedikit memaki-maki yang disini. Ternyata teman-teman Reno ini juga teman Sitaa, salah satu cewek yang disini malah teman dekat Sitaa saat SD dan SMP.. Semua itu udah nggak berlaku buat Reno dan mereka..
Quote:
Tanpa rasa malu didepan mereka semua, Sitaa langsung meluk gue.. Dengan sengaja kita berciuman disela ini.. Mereka semua diam, tapi Mbak Via sedikit menarik Sitaa..
Quote:
Reno menarik Sitaa, gue dipaksa meminum Air Kencing Reno.. guepun menuruti apa maunya.. Kuat nggak kuat jorok nggak jorok, gue anggap ini minum CIU!.. Glekk..Glekk..Glekk..sampai habis gue meminum kencing Reno yang masih hangat, sekali lagi masih Hangat!.. Semua yang disini tertawa, kecuali Mbak Via dan Sitaa yang malah menangis bersama karena melihat semua ini..
Quote:
Reno dengan riangnya bertepuk tangan setelah teriak dimuka gue..
Quote:
Beberapa dari mereka ada yang kencing.. Guepun dipaksa meminum lagi, masih sama rasanya sampai Habis.. Setelah itu, udah nggak ada lagi..
Quote:
BUKKKKKKKKKKKK!!!!!!!! Gue bidik Mata sebelah kirinya, sampai keluar darah dan dia terjatuh sambil teriak kesakitan.. Yang lain berusaha membantu dan mendekati gue. Tapi dengan cepat gue raih salah satu cewek yang disini.. langsung gue peluk lehernya..
Quote:
Gue pastikan semua aman, lalu gue lepas perempuan ini.. gue udah hampir kalap kalau saja ada perlawanan, sedetik gue udah mencekek leher cewek ini..
Quote:
Perlahan semua membubarkan diri, Reno menyuruh mereka semua pergi.. Tinggal kita berempat disini, tapi entah apa maksud Reno..
Quote:
Reno dan mbak Via perlahan melaju meninggalkan kita.. Tersisa berdua dengan Sitaa dipinggiran pantai, dingin, sakit dan Sitaa terkurai lemas.. Padahal kita juga baru minum dan masih ada rasa mabuk, apalagi gue yang kembung minum air kencing.. Jam 3 pagi waktu Gorontali, di saku gue cuma ada HP dan dompet yang masih utuh. Sitaa tak membawa apapun kecuali Gadget dan dompetnya pula.. Dia sibuk menghubungi beberapa temamnnya tapi tidak ada satupun, jadinya gue inisiatif naik taksi menuju sebuah Hotel.. Alhamdulillah sampai dan beristirahat, soal nanti setelah bangun bisa kita atur..
Sitaa lemas dan dia udah tertidur.. Gue masih ngelamun mikirin hal tadi walau udah meng-IYA-kan semuanya, dengan cara gue bonyok sampai mabuk ke Disko juga bonyok, ehh ditambah bonyok lagi dan minum aor kencing, tapi gue sangat percaya kalau Reno udah mengakhiri semuanya.. Hmm, hanya berharap akan ada hal baik setelah ini, semua akan baik-baik saja.. Dan sampai sore, karena seharian di kamar Hotel hanya berbenah diri, ngobati sakit berdua disini. Gue kesakitan sebenernya, masih tidur dan Sitaa membangunkan..
Quote:
***
Bersambung

Sekali lagi,,aku harap tak ada yang tersinggung karena pembahasan ini..
Semua hanya kisahku, yang pernah terlewati..

Selamat bermalam Minggu ...
0











