Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
870 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
#3812
Mereka semua diam, Mama masih menangis dan Mbak Via juga ikut menangis, gue tau apa yang ada di hati mereka. Papa perlahan mau bicara tapi ragu pula.
Quote:

Sita menunjukkan bukti dari KUA kalau dia udah pindah agama secara sah dan diakui oleh Negara kita.. Tapi, bukti itu di sobek-sobek, kita berduapun diam dan hanya melihat.. Gue tau Sitaa juga rapuh dan tak tahan dengan ini tapi dia berusaha tegar..
Quote:

Sejenak, semuanya hening.. Mbak Via mengajak Mama beristirahat, kita hanya bertiga karena Helena pergi nggak urusan.. Gue mulai mengajak Papa ngobrol, dengan cara yang pelan. Intinya gue menunjukkan ketulusan yang memang sebenernya ada, ketulusan untuk bersama Sitaa.. Didampingi Sitaa yang terus menjelaskan hubungan kita..
Quote:

Masih diam, Papa hanya memanggil Mbak Via dan Mama bergabung kembali melanjutkan perbincangan ini. Hal yang sangat penting menurut gue, tawar menawar kesekian kalinya, bedanya disini nggak ada Reno.. Tapi, dia sudah mendengar kalau ad ague, sudah pasti kan Sitaa udah di ancam, tapi tenang gue hanya nyuruh Sitaa ngasih nomer HP gue aja biar Reno hubungi ke gue, hasilnya dengan cepat Reno marah tapi masih gue cuekin. Semua berkumpul kembali, dan apa yang kita sampaikan masih terus berulang, ya intinya kan emang itu..
Quote:

Sampai Sitaa menangis bertekuk lutut sujud menyembah kedua kaki Papa dan Mamanya yang duduk bersebelahan.. Mbak Via nampak nggak kuat, dia mundur., Papa memeluk Mama dan mereka semua menangis, gue cuma diam menunduk sesekali memandangi mereka.. Mama mulai meraih dan memeluk Sitaa..
Quote:

Papa perlahan pergi, beliau masih menangis. Sitaa mengajakku beralih dari sini, dan Helena yang asik diruang TV itu malah ngajak kita sekedar santai di Kolam Renang tengah, dan kitapun kesana menikmati Es Juice buatan Helena ini, dia ngajak ngobrol aja karena kangen sama Kakak yang satu ini, tapi bukan ngobrol hal ini. Lena juga ramah sama gue, diapun juga sedikit menyinggung yang penting nitip Kakaknya dijaga dengan baik. Gue berusaha ngerti aja, Lena juga udah mulai dewasa, malah gue rasa dia udah dewasa.. Nggak lama dari santai itu datang Mbak Via, yang perlahan mendekati kita.. Mbahas lagi soal tadi, tapi kali ini santai, dan tetap saja jawaban Sitaa tak pernah berubah..

Hingga maghrib tiba, perlahan situasi ini hening.
Quote:

Dapat ijin juga, dan kita keluar sekedar menikmati Kota Gorontalo saat malam, yang nggak begitu ramai seperti Kota disebelahnya seperti Manado. Kita hanya berbagi keluh kesah dan mencari solusi dengan masalah yang dihadapi. Hanya bisa berharap sederhana saja, orangtua dan keluarga Sitaa mau merestui, karena niat kita berdua udah mutlak dan memang baik (menurut gue), apalagi gue yang dituntut harus bertanggung jawab atas semuanya, jadi gue harus menyadari semua itu. Semoga saja secepatnya ada kabar dari orangtua Sitaa mengenai hal ini.
Quote:

Sebenernya gue udah hampir menyerah dan ini gue anggap perjuangan terakhir mendapatkan Sitaa, karena udah berkali-kali gue selalu gagal meminta Sitaa dari keluarganya, gue selalu dapat Pukulan, cacian dan segalanya.. Maklum, guepun manusia yang punya perasaan, punya harga diri. Walau disisi lain gue sangat menginginkan Sitaa dan sebaliknya dia juga sama menginginkan sosok gue jadi pendampingnya.. Malam semakin larut, dan kita udah di rumah, masih untung karena gue nggak di usir. Walau harus tidur di garasi Mobil. Gue cuma nyuruh Sitaa nurut aja apa maunya orangtua.

Detik semakin melaju, 2 Hari sudah, gue di rumah Sitaa tanpa kejelasan, tidur sembarang sesuka yang punya rumah. Sitaa tetap perhatian walau situasi semakin nggak jelas. Hari ini semoga saja ada keputusan, selama ini gue tunggu.. Jam 3an subuh gue terbangun tidur serasa nggak tenang, kadangkala si Satpam lewat-lewat dan gue berusaha terjaga aja. Ancaman dari Reno juga tanpa henti, kata Sitaa kemarin kan dia mau terbang kesini besok. Apapun gue tetap siap.. Kebangun nih karena ada sms masuk yang sedikit mengejutkan.. Sms nomor baru tapi roman-romannya gue sangat paham siapa orang ini..
Quote:

Sms singkat, tapi gue sangat yakin ini dari Rista. Walaupun nggak ada kabar dari rumah atau dari kost, siapa lagi waktu sekarang yang mencari gue kecuali dia. Kalau perempuan lain, mereka nggak mungkin dengan cara itu, pasti langsung detai; “Dimana, ayo minum, dimana ayo nge-date, dimana ayo hangout”. Mereka langsung, dengan bahasa itu dan gaya tulisan smsnya kan gue apal.. Hehehe.. beberapa saat gue balas, dan ternyata benar itu Rista, kitapun smsan..
Quote:

Jujur gue emang setengah sakit, gue masih bingung juga sama sifat dan sikap anak ini. Ketemu terakhir waktu itu dia bilang “KITA PUTUS” udah persis kayak anak SMA, ehhh giliran gue diem dan hampir saja gue lupain malah dianya dateng, gue nggak tau apa maksud semua ini. Tapi Rista masih terus hubungi, padahal gue diemin, relaaaa nggak relaa tetep gue enggan sama dia, jujur masih sakit.. HP Off, dan melanjutkan tidur saja. Aneh si Rista, kok jadi kebetulan gini yaa, saat gue berjuang dengan Sitaa ehh dia nongol, asu!!!.. Sampai pagi gue dibangunin Sitaa dan mengajak beberes.. Papanya nggak ada, Mbak Via masih cuek, dana Mama ada tanpa satu kata apapun ke gue..

Sore datang, disela asik di kolam renang sejak tadi siang, gue juga masih nyembuyiin soal Rista sms, gue ragu mau bilang langsung kalau mau nikah sama Sitaa, gue masih lebih baik diam dan biarkan dia tau sendiri tanpa gue kasih tau. Udahlah ini keputusan, Rista nggak jelas, selalu berubah-rubah pendiriannya. Hmm.. Papa yang beberapa waktu lalu pulang dari Kantornya, nampak memangil Sitaa dan tak lama ngajak kita semua kumpul.. Suami mbak Via ada, tapi dia cuek, Helena ada baru pulang main, diapun cuek. Mbak Via biasa aja walau sorot matanya nampak tidak suka. Papa Mama yang jelas benci sama gue, satu lagi Reno yang masih di jalan tapi udah di Kota ini..

Sampai malam yang dinanti, sejak sore memang belum jadi karena masih nunggu Reno. Dia dateng sendiri tanpa istrinya jam 5an tapi sibuk urusan sendiri dengan Keluarga, pas tadi gue keluar aja di lingkungan Rumah Sitaa, cewek-ceweknya juga kece-kece gile, apalagi tadi ada temen-temen Lena di komplek ini juga, Hahahaha.. Udahlah sesenang apapun, ini saatnya dan gue harap terakhir kalinya berhadapan dengan mereka disuasana menegangkang, cita-cita gue disuatu hari nanti bakal berhadapan lagi tapi dengan suasana yang saling menerima dan Sitaa masih tetap dan semakin bahagia karena hidup dengan gue, Janji….. Bakal gue buktikan semua ini…

Bersambung …….. emoticon-Smilie
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.