Kaskus

Story

aldogunzAvatar border
TS
aldogunz
Vita est Militia (Cerita Si Belalang Tempur)
Vita est Militia ( Cerita Si Belalang Tempur )

emoticon-Hai


Vita est Militia artinya itu “Hidup adalah Perjuangan” , ya kehidupan memang harus kita perjuangkan sampai selesai. Aku menggambarkan diriku seperti belalang, belalang tempur tentunya. Belalang ini unik, dia tidak mempunyai senjata atau apapun untuk melindungi dirinya, ia hanya mampu melompat jauh, dan belalang tidak pernah berhenti melompat, dari satu tempat ke tempat lainnya. Jadi belalang adalah pejuang kehidupan, sama sepertiku yang terus mencoba mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

F.A.Q
Spoiler for F.A.Q:


Quote:


Kasih Rate dan Cendol kalau agan suka cerita ini ya, makasih gan. emoticon-I Love Kaskus (S)

Cerita akan diupdate secara berkala ya gan. emoticon-Blue Guy Peace

Quote:


TERIMA KASIH, CERITA INI BERAKHIR DI PART 07, CERITA SELANJUTNYA DI THREAD ANE YANG BARU YA GAN, KARENA AKAN GANTI JUDUL.
.

Lanjutan ceritanya: Senja di Sungai Chaopraya
Diubah oleh aldogunz 14-12-2015 13:48
anasabilaAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan anasabila memberi reputasi
2
3.7K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
aldogunzAvatar border
TS
aldogunz
#3
PART 02

Sebagai laki-laki yang sudah dewasa aku harus mengambil keputusan untuk hidupku. Mulai saat itu aku banyak merenung di dalam kamar sambil menatap ke luar jendela. Kehidupan tak lagi bermakna saat kita menjalaninya hanya sebagai rutinitas biasa. Tidak ada tujuan dan impian yang ingin dicapai. Semuanya seperti sia-sia, seakan mengubur harapan yang sedang tumbuh. Saat itu yang kupikirkan adalah secepatnya mengambil keputusan. Tentunya sebuah keputusan yang akan merubah hidupku. Aku mulai menulis refleksi kehidupan yang kujalani saat itu. Tulisan ini yang akan kuberikan kepada kepala asrama, isinya tentang apa yang kurenungkan dan membuatku sulit tidur setiap harinya. Setelah selesai, aku berjalan dengan tegap dan penuh keyakinan menuju kantor kepala asrama. Kuberikan dua halaman kertas kepadanya.

Kehidupan di asrama adalah bagian terbaik di dalam hidupku, dan ini tak pernah bisa kupungkiri. Dari sana aku dibekali kemandirian, kejujuran, kebersamaan, serta nilai-nilai hidup yang mungkin tak akan pernah bisa kudapatkan selama di luar. Di sanalah aku dibentuk menjadi pribadi yang tangguh. Dan dari asramalah aku menyadari tujuan hidup mana yang ingin kuraih. Aku kembali ke kamar setelah bertemu dengan kepala asrama. Aku sudah lama tak menangis, tapi saat itu aku tak bisa menahan lagi air mata, aku menangis sejadi-jadinya di dalam kamar. Tangisan yang sangat emosional keluar begitu saja. Tapi dari tangisan itu juga ada harapan dan impian baru yang menggebu. Kehidupan baru sudah ada didepanku, dan akan kuperjuangkan sekuat tenaga. Aku sudah tinggal di asrama semenjak lulus SMP, jadi cukup wajar jika ada rasa sedih yang muncul saat kuputuskan untuk meninggalkan semuanya.

Dengan tas ransel sebesar kulkas dan uang 250.000 rupiah aku berjalan perlahan meninggalkan asrama. Sesekali berpaling melihat lagi ke belakang, langkah ini pun membawaku pergi, membawaku ke dunia baru yang belum tahu apa yang akan terjadi. Aku berjalan menuju kostan teman SD ku di daerah Jakarta Selatan. Kuhabiskan waktu selama seminggu tanpa berbuat apa-apa. Waktu terbuang sia-sia aku terlena dengan kebebasan yang kudapat. Dan kabar buruknya temanku berhenti kerja. Masa-masa sulit akan segera datang. Aku mulai menyiapkan rencana untuk mencari pekerjaan secepatnya. Mencari informasi pekerjaan menjadi keseharianku. Keuangan pun mulai menipis, mengurangi jatah makan menjadi jalan keluar saat itu. Kehidupan di luar tidak segampang yang kubayangkan sebelumnya. Panggilan kerjapun tak kunjung datang. Bersambung...
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.